{"title":"PENERAPAN HIGIENE & SANITASI FOOD SAFETY PENGOLAHAN MAKANAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA KOTA KENDARI TAHUN 2022","authors":"N. Lestari, Jumakil Jumakil, H. Harleli","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43100","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43100","url":null,"abstract":"Abstrak Instalasi gizi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika memiliki peranan penting, yakni sebagai penyelenggara dalam pengolahan makanan. Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini yaitu mengenai Penerapan Higiene dan Sanitasi Food Safety Pengolahan Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Higiene dan Sanitasi Food Safety Pengolahan Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2022. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan jenis penelitian kualitatif, informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yaitu kepala instalasi gizi, pramusaji, dan 2 orang chef/pengolah makanan. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data hasil wawancara kemudian dideskripsikan untuk menggambarkan Penerapan Higiene & Sanitasi Food Safety Pengolahan Makanan Di Instalazi Gizi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa ketidaksesuaian antara penerapan di lapangan dengan peraturan yang berlaku, seperti bahan makanan tidak diberi tanggal penerimaan, penyimpanan di kulkas tidak memiliki pengatur suhu, pengolah makanan kadang tidak mencuci tangan dengan sabun, pengolah makanan pada saat memasak mereka tidak melakukan pengukuran temperatur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan higiene dan sanitasi food safety pada pengolahan makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari masih ada yang kurang sesuai dengan peraturan Permenkes. Kata kunci: higiene, food safety, rumah sakit Abstract Dewi Sartika General Hospital Nutrition Installation has an important role, namely as an organizer in food processing. The problems contained in this study are about the application of hygiene and sanitation of food safety food processing at the nutritional installation of the Dewi Sartika General Hospital in Kendari City. The purpose of this study was to determine the application of food safety hygiene and sanitation of food processing in the nutritional installation of Dewi Sartika General Hospital in Kendari City in 2022. The research approach used was a survey method with a type of qualitative research, the informants in this study were 4 people, namely Head of Nutrition Installation, Presenters, and 2 Food Chefs/Processors. Data analysis was carried out by collecting data on the results of the interview and then described to describe the application of hygiene & sanitation food safety food processing at Instalazi Nutritional Hospital Dewi Sartika Kendari City. The results showed that there are still some discrepancies between the application in the field and applicable regulations, such as food ingredients not given a date of receipt, storage in the refrigerator does not have a temperature regulator, food processors sometimes do not wash their hands with soap, food processors when cooking they do not do temperature measurement. The conc","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"90 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN KEBERHASILAN PROGRAM TABLET TAMBAH DARAH REMAJA PUTRI DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2019","authors":"Fathia Maulida, Asih Setiarini, Syukra Alhamda","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43114","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43114","url":null,"abstract":"Abstrak Program pemberian tablet tambah darah (TTD) merupakan salah satu upaya penanggulangan anemia berdasarkan rekomendasi WHO yang salah satu sasarannya adalah remaja putri. Indikator keberhasilan program ini adalah menurunnya kejadian anemia pada remaja putri dan meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keberhasilan pelaksanaan program pemberian TTD kepada remaja putri tahun 2019 di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang kemudian disajikan dengan naratif deskriptif. Data yang diperoleh adalah data primer yang didapatkan dan dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap informan dan data sekunder dengan telaah dokumen dan kemudian di analisis dengan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program TTD remaja putri di Kota Pekanbaru sudah berjalan, namun masih terdapat banyak kendala dalam pelaksanaannya sehingga cakupan keberhasilan dari program ini belum mencapai target nasional. Kendala dalam pelaksanaannya berupa masih kurangnya koordinasi kerjasama antar lintas sektor, perlu ditambahnya tenaga kesehatan dalam pelaksanaan, masih kurangnya penyediaan media KIE dalam sosialisasi dan masih rendahnya tingkat kepatuhan remaja putri dalam konsumsi TTD. Dibutuhkan penguatan koordinasi dan pengontrolan dalam pelaksanaan program TTD remaja putri di Kota Pekanbaru, perlu adanya inovasi yang baik sehingga pelaksanaan program dapat optimal dan remaja putri semakin termotivasi dalam mendukung program ini, perlu adanya peningkatan pengadaan media KIE untuk menunjang keberhasilan program ini dan perlu adanya peningkatan pemberian edukasi terhadap remaja putri dan bahkan orang tua atau wali terhadap pengetahuan mengenai pentingnya program tablet tambah darah ini. Kata kunci: tablet tambah darah, remaja putri, KIE Abstract The program for giving Fe tablets is one of the efforts to overcome anemia based on WHO recommendations, one of the targets is the adolescent girl. Indicators of the success of this program are decreasing the incidence of anemia in adolescent girls and increasing adherence to iron tablets consumption. This study aims to determine the implementation’s succesfull of the Fe tablets program for adolescent girls in 2019 in Pekanbaru City. This study uses a qualitative method which is then presented witt descriptive narrative. The primary data obtained and collected by in-depth interviews with informants and secondary data by document review and then analyzed by content analysis. The results showed that implementation of Fe tablets program for young women in Pekanbaru City has been running, but there are still many obstacles in its implementation so that the scope of success of this program has not reached the national target. Constraints in its implementation include the lack of coordination of cross-sectoral cooperation, the need for additional health workers in the implementation, the lack of provision of IEC media in socializa","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUA-WUA KECAMATAN WUA-WUA KOTA KENDARI","authors":"Hartati Bahar","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43097","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43097","url":null,"abstract":"Abstrak Status Kesehatan bayi merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Bayi harus terkontrol pertumbuhan dan perkembangannya utamanya enam bulan pertama kehidupannya. Air Susu Ibu (ASI) mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan bayi mendapat asi ekslusif antara lain: rendahnya pendidikan, kurangnya pengetahuan, pengaruh budaya, pekerjaan, kurangnya peran tenaha kesehatan, sikap. Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan dukungan keluarga pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Wua-Wua Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari. Metode Penelitian ini survei deskriptif dengan sampel 30 orang ibu menyusui, tehnik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 25 responden (83,25%), kurang sebanyak 5 responden (16,65%). Berdasarkan dukungan keluarga terdapat 14 responden memiliki dukungan keluarga baik (46,62%) dan terdapat 16 responden memiliki dukungan keluarga yang buruk (53,28%). Disarankan agar dilakukan upaya promotif dan preventif Kesehatan Ibu dan Anak untuk meningkatkan pengetahuan dan dukungan keluarga pada ibu yang memberi ASI Ekslusif. Kata Kunci : Air Susu Ibu, pengetahuan, dukungan keluarga Abstract The health of infants is a sign of general health. Babies' development and growth must be documented, especially during the first six months of life. Mother's Milk (ASI) contains all the nutrients and fluids a baby needs to meet the nutritional needs of its first 6 months. Low levels of education, a lack of awareness, cultural effects, employment, a lack of the role of health professionals, and attitudes are some of the variables which have an impact on the coverage of infants who are exclusively breastfed. The purpose of this study was to describe knowledge and family support for breastfeeding mothers in the working area of the Wua-Wua Health Center, Wua-Wua District, Kendari City. This research method is a descriptive survey with a sample of 30 breastfeeding mothers, the sampling technique was carried out by simple random sampling. The results showed that respondents had sufficient knowledge, namely 25 respondents (83.25%), less than 5 respondents (16.65%). Based on family support, there were 14 respondents who had good family support (46.62%) and there were 16 respondents who had poor family support (53.28%). It is advised that child and maternal health promotion and prevention activities be carried out to promote family awareness of and support for moms who provide exclusive breastfeeding. Keywords : Mother’s Milk, knowledge, family support","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA, KECAMATAN KENDARI BARAT, KOTA KENDARI TAHUN 2022","authors":"Herawahyuni Herawahyuni, Asnia Zainuddin, Yasnani Yasnani","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43103","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43103","url":null,"abstract":"Abstrak Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebesar 24,4 %. Provinsi dengan persentase balita stunting terendah adalah Bali yaitu sebesar 10,9%, dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi yaitu sebesar 37,8%. Sulawesi tenggara berada diposisi ke lima dengan prevalensi balita stunting sebesar 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Tahun 2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 94 sampel. Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh orang tua, pemberian ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05) dan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05). Kata kunci: Stunting, pengetahuan ibu tentang gizi, ASI eksklusif Abstract Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time causing growth disturbances in children, namely the child's height is lower than the standard age. The results of the 2021 Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) show that prevalence experienced toddler stunting in Indonesia by 24.4%. Province with percentage toddler stunting Lowest is Bali ie of 10.9%, and East Nusa Tenggara is province with prevalence toddler highest stunting that is by 37.8%. southeast Sulawesi is at position fifth with prevalence toddler stunting by 30.2%. Study This aim For know the influencing factors incident stunting in toddlers aged 6 -59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center, West Kendari District , Kendari City in 2022 . Deep method study This use design study observational analytic with approach cross sectional . Sample in research This is child toddlers in the work area Benu- Benua Health Center . Retrieval technique sample in research This use proportional random sampling . Amount sample in research as many as 94 samples . The variables studied covers level knowledge Mother about nutrition , patterns parenting , exclusive breastfeeding and history disease infection .","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU, POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAMBO TAHUN 2022","authors":"Melisa Melisa, F. Nirmala G., Harleli Harleli","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43109","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43109","url":null,"abstract":"Abstrak Stunting (kerdil) adalah suatu kondisi yang terjadi dimana balita terlihat lebih pendek untuk usianya. Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang dialami balita akibat gizi yang kurang dalam waktu lama karena gizi yang dibutuhkan tidak sesuai dengan makanan yang diberikan. Di masa depan, anak-anak yang mengalami stunting akan sulit dalam hal pencapaian tumbuh kembang yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pegetahuan ibu, pola makan, dan pola asuh terhadap kejadian stuntung pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nambo tahun 2022. Kualitatif adalah jenis yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode analitik observasional dan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan, yaitu proportional random sampling dengan total responden sebanyak 88. Hasil uji fisher exact test menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu (p value= 0,013) dan pola makan (p value=0,018) dengan kejadian stunting pada balita, serta tidak ada hubungan antara pola asuh (p value=1,000) dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan pada penelitian ini, yaitu terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nambo Tahun 2022 dan tidak terdapat hubungan antara pola asuh dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nambo Tahun 2022. Kata kunci : Kejadian Stunting, Tingkat Pengetahuan, Pola Makan dan Pola Asuh Abstract Stunting (dwarf) is a condition where a toddler looks shorter for his age. Stunting is a chronic nutritional problem experienced by toddlers due to not being good at fulfilling nutrition for quite a long time because the nutrition needed is not in accordance with the food given. In the future, stunted children will find it difficult to promote optimal growth and development. This study aims to determine the relationship between the level of mother's knowledge, diet, and parenting style on the incidence of stunting in toddlers in the working area of the Nambo Health Center in 2022. Qualitative is a type of research using an analytic observational method and the research design applied is cross sectional. The sampling technique used was proportional random sampling and a total of 88 respondents. The results of the Fisher's exact test showed that there was a relationship between the mother's level of knowledge (p value=0.013) and eating patterns (p value=0.018) with the incidence of stunting in toddlers. , and there is no relationship between parenting style (p value=1,000) and the incidence of stunting in toddlers. The conclusion in this study is that there is a relationship between the level of mother's knowledge and eating patterns with the incidence of stunting in toddlers in the Nambo Health Center work area in 2022 and there is no relationship between parenting style and the incidence of stunting in toddlers in the Namb","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SISWI DI MADRASAH ALIYAH (MA) AL-BARKAH KECAMATAN LALEMBUU KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2023","authors":"Fidyah Ramadhani, Ruslan Majid, R. Ruwiah","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43113","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43113","url":null,"abstract":"Abstrak Anemia adalah kondisi tubuh dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah menunjukkan nilai","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARSAMBIN KABUPATEN RAJA AMPAT PAPUA BARAT TAHUN 2023","authors":"Nur Vandila Kalapat, R. Ruwiah, Paridah Paridah","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43110","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43110","url":null,"abstract":"Abstrak Stunting adalah ketidakmampuan anak di bawah usia lima tahun untuk berkembang akibat kekurangan gizi yang berkepanjangan dan terus-menerus. Jika tinggi badan anak untuk usianya kurang dari minus dua standar deviasi dari median, mereka dianggap stunting. Angka kejadian stunting di Provinsi Papua Barat menempati urutan keenam dari 34 provinsi Indonesia dengan angka 30,0%, menurut data Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2022. Sedangkan stunting menempati urutan kelima dari 13 kabupaten/kota di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2022 dengan tingkat prevalensi 31,1%. Wilayah kerja Puskesmas Warsambin akan memiliki prevalensi stunting tertinggi di dunia pada tahun 2021 sebesar 46,7%, menempati urutan pertama. Di wilayah kerja Puskesmas Warsambin Kabupaten Raja Ampat Papua Barat, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan prevalensi stunting pada balita. Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional merupakan metode yang digunakan. Metode pengambilan sampel Proportional Random Sampling digunakan untuk memilih 132 balita sebagai sampel penelitian. Uji Univariat dan Bivariat digunakan untuk analisis data. Pengetahuan ibu (p value = 0,003), pola asuh (p value = 0,002), pola makan (p value = 0,000), dan pendapatan keluarga (p value = 0,005) semuanya berpengaruh signifikan terhadap angka stunting. Dengan demikian diharapkan Puskesmas Warsambin dapat meningkatkan informasi tentang stunting, pola asuh, dan pola makan melalui penyuluhan dan edukasi serta mendorong ibu untuk aktif menggunakan layanan kesehatan dalam rangka pelaksanaan program pencegahan stunting. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Tentang Stunting, Pola Asuh, Pola Makan,Pendapatan Keluarga Abstract Stunting is the inability of children under the age of five to thrive that results from prolonged and persistent malnutrition. If a child's height for their age is less than minus two standard deviations from the median, they are considered stunted. The incidence of stunting in West Papua Province ranks sixth out of 34 Indonesian provinces with a rate of 30.0%, according to data from the 2022 Indonesian Nutrition Status Study. Meanwhile, stunting ranks fifth out of 13 regencies/cities in Raja Ampat Regency in 2022, with a 31.1% prevalence rate. The Warsambin Health Center's working area will have the highest prevalence of stunting in the world in 2021, at 46.7%, placing it first. In the Warsambin Health Center's working area in the Raja Ampat Regency of West Papua, the purpose of this study is to determine what factors are associated with the prevalence of stunting in toddlers. Quantitative research with a cross-sectional study design is the method used. The Proportional Random Sampling sampling method was used to select 132 toddlers for the study's sample. The Univariate and Bivariate tests were used for the analysis of the data. Mother's knowledge (p value = 0.003), parenting style (p value = 0.002), eating pattern (p value","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}