{"title":"2022 年影响肯达里市肯达里巴拉特分区 Benu-Benua 保健中心工作区 6-59 个月以下儿童发育迟缓发生率的因素","authors":"Herawahyuni Herawahyuni, Asnia Zainuddin, Yasnani Yasnani","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebesar 24,4 %. Provinsi dengan persentase balita stunting terendah adalah Bali yaitu sebesar 10,9%, dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi yaitu sebesar 37,8%. Sulawesi tenggara berada diposisi ke lima dengan prevalensi balita stunting sebesar 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Tahun 2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 94 sampel. Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh orang tua, pemberian ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05) dan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05). Kata kunci: Stunting, pengetahuan ibu tentang gizi, ASI eksklusif Abstract Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time causing growth disturbances in children, namely the child's height is lower than the standard age. The results of the 2021 Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) show that prevalence experienced toddler stunting in Indonesia by 24.4%. Province with percentage toddler stunting Lowest is Bali ie of 10.9%, and East Nusa Tenggara is province with prevalence toddler highest stunting that is by 37.8%. southeast Sulawesi is at position fifth with prevalence toddler stunting by 30.2%. Study This aim For know the influencing factors incident stunting in toddlers aged 6 -59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center, West Kendari District , Kendari City in 2022 . Deep method study This use design study observational analytic with approach cross sectional . Sample in research This is child toddlers in the work area Benu- Benua Health Center . Retrieval technique sample in research This use proportional random sampling . Amount sample in research as many as 94 samples . The variables studied covers level knowledge Mother about nutrition , patterns parenting , exclusive breastfeeding and history disease infection . Statistical tests used in research This namely the Chi- Squre test . Research results show that There is connection between knowledge Mother about nutrition with incident stunting ( p value = 0.00","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA, KECAMATAN KENDARI BARAT, KOTA KENDARI TAHUN 2022\",\"authors\":\"Herawahyuni Herawahyuni, Asnia Zainuddin, Yasnani Yasnani\",\"doi\":\"10.37887/jgki.v4i1.43103\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebesar 24,4 %. Provinsi dengan persentase balita stunting terendah adalah Bali yaitu sebesar 10,9%, dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi yaitu sebesar 37,8%. Sulawesi tenggara berada diposisi ke lima dengan prevalensi balita stunting sebesar 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Tahun 2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 94 sampel. Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh orang tua, pemberian ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05) dan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05). Kata kunci: Stunting, pengetahuan ibu tentang gizi, ASI eksklusif Abstract Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time causing growth disturbances in children, namely the child's height is lower than the standard age. The results of the 2021 Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) show that prevalence experienced toddler stunting in Indonesia by 24.4%. Province with percentage toddler stunting Lowest is Bali ie of 10.9%, and East Nusa Tenggara is province with prevalence toddler highest stunting that is by 37.8%. southeast Sulawesi is at position fifth with prevalence toddler stunting by 30.2%. Study This aim For know the influencing factors incident stunting in toddlers aged 6 -59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center, West Kendari District , Kendari City in 2022 . Deep method study This use design study observational analytic with approach cross sectional . Sample in research This is child toddlers in the work area Benu- Benua Health Center . Retrieval technique sample in research This use proportional random sampling . Amount sample in research as many as 94 samples . The variables studied covers level knowledge Mother about nutrition , patterns parenting , exclusive breastfeeding and history disease infection . Statistical tests used in research This namely the Chi- Squre test . Research results show that There is connection between knowledge Mother about nutrition with incident stunting ( p value = 0.00\",\"PeriodicalId\":507398,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43103\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA, KECAMATAN KENDARI BARAT, KOTA KENDARI TAHUN 2022
Abstrak Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebesar 24,4 %. Provinsi dengan persentase balita stunting terendah adalah Bali yaitu sebesar 10,9%, dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi yaitu sebesar 37,8%. Sulawesi tenggara berada diposisi ke lima dengan prevalensi balita stunting sebesar 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Tahun 2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 94 sampel. Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh orang tua, pemberian ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05) dan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05). Kata kunci: Stunting, pengetahuan ibu tentang gizi, ASI eksklusif Abstract Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time causing growth disturbances in children, namely the child's height is lower than the standard age. The results of the 2021 Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) show that prevalence experienced toddler stunting in Indonesia by 24.4%. Province with percentage toddler stunting Lowest is Bali ie of 10.9%, and East Nusa Tenggara is province with prevalence toddler highest stunting that is by 37.8%. southeast Sulawesi is at position fifth with prevalence toddler stunting by 30.2%. Study This aim For know the influencing factors incident stunting in toddlers aged 6 -59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center, West Kendari District , Kendari City in 2022 . Deep method study This use design study observational analytic with approach cross sectional . Sample in research This is child toddlers in the work area Benu- Benua Health Center . Retrieval technique sample in research This use proportional random sampling . Amount sample in research as many as 94 samples . The variables studied covers level knowledge Mother about nutrition , patterns parenting , exclusive breastfeeding and history disease infection . Statistical tests used in research This namely the Chi- Squre test . Research results show that There is connection between knowledge Mother about nutrition with incident stunting ( p value = 0.00