{"title":"Gambaran Efek Samping Obat Sitotoksik pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSUP Fatmawati Jakarta 2023","authors":"Satriani Sinukaban","doi":"10.58815/jfklin.v3i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.58815/jfklin.v3i1.41","url":null,"abstract":"Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular (non-communicable disease) yang ditandai dengan adanya pembelahan sel tubuh yang tidak terkendali. Pada tahun 2022 di Indonesia, kanker payudara mendapat urutan pertama sebanyak 16.2% diikuti kanker paru sebanyak 9.5% kemudian kanker serviks sebanyak 9%, kanker colorectal 8.7%, kanker hati sebanyak 5.8%, dan kanker lainnya sebanyak 50.7%.Salah satu metode pengobatan pada pasien yang menderita kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat menghambat atau membunuh sel-sel kanker yang melibatkan kombinasi dua atau lebih obat yang bersifat sitotoksik dan dapat menimbulkan efek samping pada pasien, yang biasa disebut DRP (drug related problem) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efek samping obat sitotoksik pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode retrospektif deskriptif, dengan menggunakan data laporan MESO apoteker di ruang cancer center dan ada 38 pasien mendapat efek samping obat sitostatika. Dari 38 pasien tersebut berdasarkan penyakit terbesar adalah kanker ovarium sejumlah 13 pesian, regimen terapi paling banyak digunakan adalah Kombinsasi Paclitaxel dan Carboplatin sebanyak 15 , efek samping yang paling banyak dialami oleh pasien kemoterapi adalah dyspnea yang terjadi pada 21 pasien. Dan antidotum yang sering di gunakan adalah Dexamethason injecsi sebanyak 27 kasus. \u0000 ","PeriodicalId":504316,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik Base Practice","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141349757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"A Identification Of Risk Factors In Dispensing Error In Pharmaceutical Deposit Inpatient Teratai At Fatmawati Hospital Period May-June 2023","authors":"Aprilia Wulandari","doi":"10.58815/jfklin.v3i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.58815/jfklin.v3i1.42","url":null,"abstract":"\u0000Medication error is a situation that is detrimental to the patient due to the use of drugs, actions, and treatments since the time of treatment by health workers that are actually able to overcome. One-of-a kind medication errors that often happen are dispensing errors. The purpose of this research is to identify medication errors during the dispensing phase at the Pharmacy Depot of Teratai Inpatient Installation at Fatmawati Hospital. The research method is prospective observation with descriptive analysis. Data processing is done using matrix analysis, grading risks and types of incidents based on the type of hazard to describe incidents and medication error phase dispensing that happened. The research samples of all prescriptions that met the requirements were carried out at the Pharmacy Depot Inpatient Installation at the Teratai Building at Fatmawati Hospital. The research was conducted from May to June 2023. There were 995 recipes with incidental sample errors in as many as 2 recipes in the dispensing phase. The results of the research show that medication errors at the dispensing stage include wrong drug intake (0%), wrong dosage calculation (0%), wrong dosage strength (0%), wrong number of items (0%), wrong label writing (0%), wrong dosage form (0%), and empty drug stock (1.19%). The type of patient safety incident was a KTD, while the results of the risk grading matrix analysis of medication errors related to pharmaceutical services at the inpatient installation of Fatmawati Hospital found that the type of risk grading was low. \u0000","PeriodicalId":504316,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik Base Practice","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141348584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MERAUKE","authors":"Rayhan Akbar Wahdana","doi":"10.58815/jfklin.v3i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.58815/jfklin.v3i1.36","url":null,"abstract":"Tatalaksana pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan pedoman terhadap tindakan dalam menangani orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 melalui pemeriksaan PCR SWAB sesuai dengan derajat keparahannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor tatalaksana pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSUD Kabupaten Merauke. \u0000Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga medis tatalaksana pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Merauke. Sampel dalam penelitian berjumlah 105 orang yaitu dokter umum (n=4), dokter spesialis (n=8), perawat (n=87), dan bidan (n=6) yang diperoleh dari pengisian kuesioner. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik yakni uji chi square. \u0000Hasil penelitian yakni perempuan paling dominan (87,6%) dalam melaksanakan tatalaksana pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan usia dewasa awal yaitu 26-35 tahun (73,4%) dan memiliki masa kerja baru <6 tahun (37,2%). Kemampuan SDM di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke sebagian besar (61%) berkategori baik dan beban kerja berlebih (71,4%). Fasilitas tatalaksana pasien terkonfirmasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke memenuhi syarat pedoman (72,4%). Hasil pengujian dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fasilitas (p=0,033;PR:2,970) dengan tatalaksana pasien terkonfirmasi Covid-19. Namun tidak terdapat hubungan kemampuan sumber daya manusia kesehatan (p=0,763;PR:1,168), dan beban kerja (p=0,149;PR:2,116) dengan tatalaksana pasien terkonfirmasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke. \u0000 \u0000Kata Kunci :Tatalaksana, Fasilitas, Covid-19","PeriodicalId":504316,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik Base Practice","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141345094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Kepatuhan Terapi Obat pada Pasien Diabetes Melitus di Rawat Jalan RSUP Fatmawati","authors":"Intan Rizqi Rahmawati, Dwi Yulianti","doi":"10.58815/jfklin.v3i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.58815/jfklin.v3i1.39","url":null,"abstract":"Kepatuhan pasien dalam melaksanakan pengobatan memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan evaluasi terhadap kepatuhan penggunaan obat diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional observational dengan pengambilan data secara prospektif. Penelitian dilakukan di Poli Rawat Jalan RSUP Fatmawati pada bulan September 2023 – November 2023 dengan menggunakan metode MMAS-8 terhadap 57 pasien. Dari penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, terapi pengobatan, komplikasi penyakit, perilaku petugas kesehatan, komorbid dan hba1c terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pasien. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi sebesar 42,1% dan Tingkat kepatuhan rendah sebesar 47,4%. Pasien dengan kepatuhan tinggi memiliki kondisi polifarmasi pada terapi pengobatannya 38,6%; memiliki komplikasi penyakit 33,3%; merasa bahwa perilaku petugas Kesehatan ramah 42,1%; tidak memiliki komorbid 22,8%; dan HbA1c terkontrol 40,3%.","PeriodicalId":504316,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik Base Practice","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141347629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Subhan, Ariesa Oktamauri, Alifia Haifa, Tita Kusuma Wardani
{"title":"POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RESERVE DI UNIT INTENSIF DAN NON INTENSIF RAWAT INAP RSUP FATMAWATI","authors":"Ahmad Subhan, Ariesa Oktamauri, Alifia Haifa, Tita Kusuma Wardani","doi":"10.58815/jfklin.v3i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.58815/jfklin.v3i1.43","url":null,"abstract":"Tingginya jumlah peresepan dan penggunaan antibiotik di Rumah Sakit seluruh dunia termasuk Indonesia menimbulkan resiko ketidaktepatan penggunaan antibiotik yang dapat mengakibatkan resistensi antibiotik. WHO telah mengembangkan sistem klasifikasi AWaRe (Access, Watch, Reserve) sebagai respons terhadap krisis ini. Antibiotik kategori reserve telah dibatasi penggunaannya. Namun, bukti yang tersedia tidak cukup untuk menyimpulkan adanya dampak pembatasan ini serta kaitannya dengan luaran klinis pasien. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggunaan antibiotik kategori reserve serta luaran klinis pada pasien rawat inap intensif dan non intensif di RSUP Fatmawati periode April - Mei 2024. Desain yang digunakan yaitu cohort prospektif. Subyek penelitian merupakan total sampling dari seluruh pasien rawat inap yang menerima antibiotik reserve. Kemudian dilakukan analisa statistik menggunakan SPSS 25. Proporsi penggunaan antibiotik reserve terbesar yaitu di ruang ICU (27,6%). Antibiotik golongan reserve yang digunakan yaitu Meropenem (83,71%), Aztreonam (2,33%), Cefepime (2,33%), Vankomisin (9,30%), dan Ceftazidim (2,33%). Antibiotik tersebut paling banyak digunakan untuk diagnosis sepsis & syok sepsis (72,10%). Pasien yang menerima antibotik dengan tepat sebanyak 9.3%. 75,0% diantaranya mengalami perbaikan dan 25,0% mengalami perburukan. Sedangkan pada pasien dengan antibiotik tidak tepat, 48,7% diantaranya mengalami perburukan. Ketidaktepatan antibiotik meningkatkan risiko pasien mengalami perburukan (OR = 2,8; p = 0,359). Ketidaktepatan pemberian antibiotik reserve terjadi pada sebagian besar pasien terutama pada durasi dan dosis antibiotik.","PeriodicalId":504316,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik Base Practice","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141348581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}