JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)最新文献

筛选
英文 中文
Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, dan Data Antropometrik terhadap Landmark Blok Popliteal 性别、年龄和人体测量数据对婴儿潮块的影响
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-12-23 DOI: 10.14710/jai.v0i0.47064
Aida Rosita Tantri, S. Rejeki, Darto Satoto, R. F. Soenarto, Riyadh Firdaus
{"title":"Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, dan Data Antropometrik terhadap Landmark Blok Popliteal","authors":"Aida Rosita Tantri, S. Rejeki, Darto Satoto, R. F. Soenarto, Riyadh Firdaus","doi":"10.14710/jai.v0i0.47064","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.47064","url":null,"abstract":"Latar belakang: Teknik blok popliteal menggunakan stimulator saraf masih menjadi pilihan di Indonesia. Keberhasilan blok meningkat jika pengetahuan dan pemahaman landmark anatomi baik. Landmark anatomi berupa jarak titik percabangan saraf skiatik terhadap lipatan fossa popliteal dan kedalaman titik tersebut dari kulit. Perbedaan landmark anatomi dapat terjadi karena perbedaan ukuran tulang panjang dan massa otot. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis kelamin, usia, dan data antropometri terhadap landmark blok popliteal dengan menggunakan panduan ultrasonografi.Metode: Penelitian bersifat analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian dilaksanakan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah mendapatkan izin dari komite etik. Usaha mencari gambaran percabangan saraf skiatik pada tungkai kanan dan kiri menggunakan ultrasonografi dua dimensi dilakukan pada 107 pasien yang akan menjalani operasi bedah terencana di Instalasi Bedah Terpadu. Data yang diperoleh dianalisis melalui SPSS untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara jenis kelamin, usia tinggi badan, berat badan dan IMT terhadap landmark blok popliteal serta memperoleh formula prediksi landmark blok popliteal.Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hubungan bermakna jenis kelamin, tinggi badan terhadap jarak percabangan saraf skiatik ke lipatan fossa popliteal dan hubungan bermakna berat badan, IMT terhadap jarak percabangan saraf skiatik pada permukaan kulit dengan nilai p <0.005. Tinggi badan dominan berpengaruh terhadap jarak percabangan saraf skiatik dari lipatan fossa popliteal (adjusted R2 38.8% dan 32.4%) sedangkan berat badan dominan terhadap jarak percabangan saraf skiatik ke permukaan kulit (adjusted R2 22.5% dan 24.7%). Formula prediksi jarak percabangan skiatik dari lipatan fossa popliteal (cm) pada tungkai kanan  12.548 + 0.133 x (Tb dalam cm) dan tungkai kiri -6.549 + 0.091 x (Tb dalam cm) + 0.63 x Jenis Kelamin. Formula prediksi jarak percabangan skiatik ke kulit pada tungkai kanan 0.277 + 0.288 x (BB dalam kg) dan tungkai kiri 0.319 + 0.028 x (BB dalam kg)Simpulan: Terdapat pengaruh jenis kelamin dan data antropometrik terhadap landmark blok popliteal.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122377295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Seksio Sesarea pada Wanita G2P1A0 Hamil Aterm dengan Confirmed COVID-19 Disertai Diabetes Mellitus Dalam Terapi Insulin dan HIV Positif Sesarea Sesarea为G2P1A0孕妇Aterm与COVID-19,糖尿病用于胰岛素治疗和HIV阳性
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-11-30 DOI: 10.14710/jai.v0i0.48608
Satrio Adi Wicaksono, Taufik Eko Nugroho
{"title":"Seksio Sesarea pada Wanita G2P1A0 Hamil Aterm dengan Confirmed COVID-19 Disertai Diabetes Mellitus Dalam Terapi Insulin dan HIV Positif","authors":"Satrio Adi Wicaksono, Taufik Eko Nugroho","doi":"10.14710/jai.v0i0.48608","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.48608","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit sistem pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang pertama kali ditemukan pada bulan Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Beberapa penyakit salah satunya diabetes mellitus, menjadi penyakit predisposisi perjalanan penyakit yang berat dan meningkatkan risiko kematian akibat COVID-19.  Penderita COVID-19, terlebih yang memiliki predisposisi penyakit lain seperti diabetes mellitus dan HIV, menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perioperatif. Laporan kasus ini akan membahas teknik anestesi yang dipilih pada pasien ini, yang mana pasien dalam kondisi hamil, dengan COVID-19, diabetes mellitus, dan HIV positif.Kasus: Kami melaporkan sebuah kasus, seorang wanita 31 tahun dengan diagnosis G2P1A0 hamil aterm dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi dengan HIV positif diabetes mellitus on insulin, bekas seksio sesarea, penderita dalam pengawasan (PDP) COVID-19. Penderita memiliki riwayat diabetes mellitus dengan insulin sejak 6 tahun lalu dan dinyatakan positif HIV sejak tahun 2019. Penderita memiliki keluhan batuk kering sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum penderita tampak baik dengan kesadaran composmentis, tanda vital dalam batas normal. Swab antigen COVID-19 dinyatakan positif. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan keadaan anemia ringan dan hiponatremia. Penderita menjalani operasi seksio sesarea dengan anestesi spinal.Pembahasan: Sebelum operasi, selama operasi dan pascaoperasi seksio sesarea, hemodinamik penderita dalam keadaan stabil, hasil lab gula darah didapatkan hasil normal.  Penderita kemudian dirawat di ruangan dengan perawatan isolasi COVID-19.Kesimpulan: Anestesi regional merupakan pilihan untuk penderita dengan COVID-19 bila memungkinkan. Teknik anestesi regional yang tepat dapat menjaga fungsi pernapasan dan menghindari aerosolisasi untuk mencegah penularan virus COVID-19 dengan tetap memperhatikan level Alat Pelindung Diri dan penggunaan ruangan bertekanan negatif. Obat-obat anestesi umum dapat berbahaya bila berinteraksi dengan obat HIV, maka dari itu, anestesi regional lebih dipilih.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121909385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Kadar Timbal dalam Darah terhadap Peningkatan Kadar Superoxide Dismutase (SOD) pada Preeklampsia
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-11-30 DOI: 10.14710/jai.v0i0.49301
B. Pramono, Sultana M.H Faradz, S. Suhartono, Noor Pramono
{"title":"Pengaruh Kadar Timbal dalam Darah terhadap Peningkatan Kadar Superoxide Dismutase (SOD) pada Preeklampsia","authors":"B. Pramono, Sultana M.H Faradz, S. Suhartono, Noor Pramono","doi":"10.14710/jai.v0i0.49301","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.49301","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) adalah masalah yang masih menjadi perhatian khusus di Indonesia. Preeklampsia adalah suatu komplikasi dalam kehamilan yang menjadi salah satu penyebab utama mortalitas ibu dan janin di seluruh dunia. Preeklampsia pun merupakan penyakit yang seringkali menyebabkan seorang ibu hamil memerlukan perawatan hingga di intensive care unit (ICU).  Paparan timbal merupakan faktor risiko penting kejadian preeklampsia, dimana ibu hamil dengan preeklampsia memiliki kadar timbal darah lebih tinggi secara signifikan dari rata – rata kehamilan normal. Penurunan kadar Antioksidan juga secara konsisten berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Dibutuhkan pengkajian lebih lanjut mengenai hubungan antara kadar timbal darah dengan status antioksidan pada pasien preeklampsia.Tujuan: Untuk mengetahui dan menganalisis kadar timbal sebagai faktor risiko terhadap peningkatan kadar superoxide dismutase (SOD).Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan metode case control pada 46 ibu hamil dengan preeklampsia yang berobat di RSUD Kabupaten Brebes. Dilakukan pemeriksaan kadar timbal darah dengan metode SSA dan SOD serum dengan metode enzyme linked imunosorben assay (ELISA).Hasil: Rerata kada Pb darah dalam penelitian ini adalah 42,35 μg/dl, sedangkan rerata kadar SOD serum adalah 118,43 U/L. Analisis statistik dengan uji korelasi spearman menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar Pb darah dengan SOD serum (r = -0,263, p = 0,078).Kesimpulan: Kadar Pb darah tidak cukup mempengaruhi kadar SOD serum pada pasien Preeklampsia.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131763059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Manajemen Anestesi pada Pasien Geriatri dengan Abses dan Nyeri Perut Bagian Bawah 老年痴呆症患者的麻醉管理,患者有脓肿和腹痛
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-11-30 DOI: 10.14710/jai.v0i0.48611
H. Jatmiko, Mochamat Mochamat
{"title":"Manajemen Anestesi pada Pasien Geriatri dengan Abses dan Nyeri Perut Bagian Bawah","authors":"H. Jatmiko, Mochamat Mochamat","doi":"10.14710/jai.v0i0.48611","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.48611","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Abses abdomen merupakan kondisi yang sering ditemui pada sebagian besar kasus namun merupakan kondisi serius yang membutuhkan pengangan yang tepat dari dokter. Penegakkan diagnosis dan etiologi dari abses abdomen memberikan sebuah tantangan dan peningkatan risiko cedera pada intervensi operasi dan komplikasi post operasi yang diperparah dengan komorbiditas, seperti geriatri. Pada laporan kasus ini, kami bertujuan untuk menjabarkan penanganan anestesi pada pasien geriatri dengan abses abdomen yang menjalani laparotomi.Kasus: Laki – laki berusia 79 tahun datang ke rumah sakit dengan dengan nyeri perut kemudian diketahui memiliki abses abdomen. Terdapat keluhan kelemahan anggota tubuh sisi kanan. Kelemahan dirasakan baik di ekstremitas atas dan bawah sisi kanan pasien. Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak sadar penuh dengan tensi 128/56 mmHg, laju jantung 57x / menit, laju pernapasan 20x/menit, berat badan 52 kg dan tinggi badan 160 cm. Pemeriksaan dari head to toe, konjungtiva anemis (+/+), mulut bisa membuka 3 jari (kategori Mallampati 2), tidak ada gigi palsu, gigi ompong, maupun gigi goyang. Pada pemeriksaan lab, diperoleh hasil gula darah sewaktu 122 mg/dL, ureum 43 mg/dL, kreatinin 1,0 mg/dL, natrium 133 mmol/L, kalium 4,0 mmol/L, klorida 101 mmol/L, SGOT 18 IU/L, SGPT 16 IU/L. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi laparotomi dengan anestesi umum. Pasien menjalani puasa selama 6 jam pre-anestesi, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian pre-medikasi deksametason 5 mg IV. Anestesi awal dilakukan dengan propofol 100 mg, atracurium 30 mg, dan fentanil 50 µg. Untuk anestesi rumatan diberikan sevofluran MAC 2%. Setelah operasi, pasien diberikan ketorolak 30 mg/8 jam IV, parasetamol oral 1000 mg/8 jam, ondansetron 6 mg, dan metoclopramide 10 mg/8 jam IV.Diskusi: Pada laporan kasus ini, dilaporakan sebuah kasus seorang pasien yang datang dengan nyeri perut kemudian diketahui memiliki abses abdomen. Pasien geriatri ini kemudian menjalani laparotomi yang dilakukan dengan anestesi umum untuk mempermudah kontrol ventilasi, serta mencegah gangguan pernapasan dan kardiovaskular selama operasi.Kesimpulan: Pada kasus pasien geriatri dengan nyeri abdomen akibat abses, pemeriksaan fisik secara menyeluruh menjadi dasar untuk memberikan tatalaksana operatif dengan penggunaan anestesi yang adekuat.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132441983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Anesthesia Services for Children's Radiotherapy During Pandemic COVID-19 in 2020: Experience from East Indonesia 2020年COVID-19大流行期间儿童放疗麻醉服务:来自东印度尼西亚的经验
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.41926
A. Veterini, Herdiani Sulistyo Putri, U. Pasaribu
{"title":"Anesthesia Services for Children's Radiotherapy During Pandemic COVID-19 in 2020: Experience from East Indonesia","authors":"A. Veterini, Herdiani Sulistyo Putri, U. Pasaribu","doi":"10.14710/jai.v0i0.41926","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.41926","url":null,"abstract":"Background: The global COVID-19 pandemic has significantly strained the healthcare sector, with overwhelmed health services in affected countries worldwide. Despite the need to sustain vital oncology treatments, particularly for children, radiotherapy practitioners are unsure how to treat during the pandemic. At the same time, several anesthesia procedures may increasingly expose anesthesia providers to COVID-19. The challenging services for handling oncology cases in children at Dr. Soetomo Hospital during the COVID-19 pandemic can be carried out properly with various adjustments. Objective: The purpose of this study was to describe how the radiotherapy center in East Indonesia responds to the challenge in this pandemic era.Method: During 2020, we gathered information by using administrative datasets on the number of patients, the types of anesthesia services provided, and undesired events in the radiotherapy room. We use descriptive statistics to describe what is going on in our data.Result: The total number of patients who underwent radiotherapy was 12, with 188 sessions, and uncooperative children received midazolam and propofol during the procedure. The result showed that there was no untoward incident in 2020.Conclusion: Therefore, it indicates that we provided relatively safe sedation services for children's radiotherapy.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114655108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Bilateral Blok Fascial Pekto Interkosta Sebagai Ajuvan pada Operasi CABG
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.14710/jai.v14i2.47666
Dedikasi Herlambang, Yudi Hadinata
{"title":"Bilateral Blok Fascial Pekto Interkosta Sebagai Ajuvan pada Operasi CABG","authors":"Dedikasi Herlambang, Yudi Hadinata","doi":"10.14710/jai.v14i2.47666","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v14i2.47666","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Regional blok sebagai ajuvan dalam operasi jantung mulai banyak digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi nyeri selama periode intraoperatif dan pascaoperasi, diantaranya blok Pekto Interkosta Fasial (PIF). Pembedahan jantung identik dengan penggunaan opioid dosis tinggi. Pada laporan kasus ini, kami melaporkan penggunaan blok PIF pada pasien dewasa yang menjalani operasi CABG.Kasus: Laki-laki, usia 58tahun, diagnosa penyakit jantung koroner, menjalani operasi CABG. Pembahasan: Kami lakukan ajuvan blok PIF pada anestesi umum dengan anestesi lokal bupivakain 0,25%+ epinephrine 1:200.000 dengan volume 20ml sisi kanan dan 20ml sisi kiri. Hemodinamik terpantau stabil tanpa penambahan opioid selama periode operasi.Kesimpulan: Penggunaan teknik PIF Blok efektif menurunkan penggunaan opioid dan menjamin pengelolaan nyeri yang adekuat pada operasi CABG. Blok ini dapat dipergunakan sebagai salah satu alternatif teknik analgesia untuk pasien sternotomi maupun kasus lain yang melibatkan rongga dada bagian depan.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125914595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Model Prediksi Kebutuhan Transfusi Packed Red Cell Perioperatif pada Operasi Tumor Tulang 骨头肿瘤手术需要输血的红色红血球的预测模型
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.44686
Aida Rosita Tantri, Tri Asmaningrum Larasati, Rahendra Rahendra
{"title":"Model Prediksi Kebutuhan Transfusi Packed Red Cell Perioperatif pada Operasi Tumor Tulang","authors":"Aida Rosita Tantri, Tri Asmaningrum Larasati, Rahendra Rahendra","doi":"10.14710/jai.v0i0.44686","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.44686","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Dua puluh persen dari operasi tumor tulang membutuhkan transfusi darah packed red cell (PRC) intraoperatif, dengan volume transfusi rata-rata 1200 ml. Kekurangan dalam jumlah PRC yang disediakan dapat menimbulkan perburukan kondisi pasien, sedangkan kelebihan permintaan darah dapat menimbulkan kerugian biaya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan membuat model prediksi jumlah kebutuhan transfusi PRC pada operasi tumor tulang berdasarkan faktor-faktor letak, ukuran, karakteristik keganasan tumor, nilai Hb prabedah dan nilai ASA prabedah. Metode: Penelitian kohort retrospektif ini dilakukan pada pasien dewasa, ASA 1-3 yang menjalani pembedahan tumor tulang tahun 2015- 2018 dan setelah mendapat ijin dari Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo. Pasien dengan tindakan core biopsy dan data rekam medis yang tidak lengkap dikeluarkan dari penelitian. Data lokasi, ukuran, dan karakteristik malignansi tumor, konsentrasi Hb preoperatif serta jumlah PRC yang ditransfusikan dicatata dan dianalisis. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan menggunakan statistical package for the social sciences (SPSS) versi 21.Hasil: Analisis dilakukan pada 82 data yang didapat dari rekam medis. Uji bivariat menunjukkan letak tumor, ukuran tumor, karakteristik keganasan tumor, nilai Hb prabedah dan nilai ASA prabedah memiliki hubungan bermakna terhadap kebutuhan transfusi PRC perioperatif. Analisis multivariat regresi linier menunjukan hanya letak tumor dan nilai Hb prabedah yang dapat memprediksi jumlah kebutuhan transfusi PRC perioperatif pada operasi bedah tulang. Kesimpulan: Letak tumor dan nilai Hb dapat memprediksi memprediksi jumlah kebutuhan transfusi PRC perioperatif pada operasi bedah tulang.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"305 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132396776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Lesionektomi dengan Elektrokortikografi pada Epilepsi Refrakter: Manajemen Perioperatif 癫痫的电皮质切除术:周期性管理
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.48606
H. Satoto, Bondan Irtani Cahyadi
{"title":"Lesionektomi dengan Elektrokortikografi pada Epilepsi Refrakter: Manajemen Perioperatif","authors":"H. Satoto, Bondan Irtani Cahyadi","doi":"10.14710/jai.v0i0.48606","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.48606","url":null,"abstract":"Latar belakang: Epilepsi refrakter merupakan epilepsi yang tidak membaik dengan pemberian obat anti epilepsi yang adekuat. Epilepsi refrakter terjadi pada 30-40% pasien dengan epilepsi. Bedah epilepsi merupakan salah satu tatalaksana dalam epilepsi refrakter, dan penggunaan elektrokortikografi dapat membantu menentukan daerah yang dioperasi. Penggunaan obat-obatan anestesi memiliki pengaruh terhadap gelombang electrocorticography (ECoG), sehingga diperlukan pendekatan anestesi khusus. Pada laporan kasus ini akan dibahas manajemen perioperatif anestesi untuk operasi lesionektomi dengan bantuan ECoG pada pasien epilepsi refrakter.Kasus: Seorang laki-laki 24 tahun dengan epilepsi refrakter, post kraniotomi pemasangan EEG intrakranial, post kraniotomi evakuasi extra dural haemorraghe (EDH), bronchitis dalam pengobatan direncanakan untuk dilakukan tindakan lesionektomi dengan elektrokortikografi. Pasien memiliki riwayat epilepsi dengan pengobatan rutin berupa asam valproat, namun kejang masih terus terjadi. Kejang berupa kelojotan pada kedua lengan terutama sisi kiri. Kejang berdurasi 10 menit dengan frekuensi kejang 2-10 kali per hari. Sebelum kejang pasien seringkali merasakan adanya kesemutan pada kedua lengan, dan setelah kejang pasien merasa mengantuk. Durante operasi pasien diberikan dosis maintainace dari propofol dan rocuronium. Saat perekaman ECoG, infus propofol dihentikan, sementara rocuronium tetap diberikan. Setelah perekaman ECoG, dilakukan reseksi dan dosis maintainance propofol kembali diberikan sampai operasi selesai.Pembahasan: Bedah reseksi atau lesionektomi merupakan bedah pengangkatan daerah epileptogenik tanpa menyebabkan defisit neurologi permanen. Penggunaan subdural ECoG intraoperatif atau ekstraoperatif dapat membantu untuk menentukan zona epileptogenik akurat. Apabila ECoG dilakukan, anestesi umum perlu disesuaikan agar gelombang ECoG dapat dipertahankan.Kesimpulan: Agen anestesi dosis rendah seperti fentanil, alfentanil, remifentanil, sufentanil dan propofol dapat digunakan untuk operasi epilepsi tanpa mempengaruhi ECoG.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115704630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Manajemen Anestesi pada Laki-laki 47 Tahun dengan Syok Sepsis yang Menjalani Operasi Amputasi Pengendalian Sumber Infeksi 47岁男性败血症休克麻醉管理,接受过手术切除感染源
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.48612
Doso Sutiyono, Pradana Bayu Rakhmatjati
{"title":"Manajemen Anestesi pada Laki-laki 47 Tahun dengan Syok Sepsis yang Menjalani Operasi Amputasi Pengendalian Sumber Infeksi","authors":"Doso Sutiyono, Pradana Bayu Rakhmatjati","doi":"10.14710/jai.v0i0.48612","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.48612","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Sepsis merupakan suatu kelainan sistemik akibat interaksi antara sistem imun dengan agen infeksi. Pada beberapa kasus, sepsis dapat berkembang menjadi syok septik dan kematian. Pasien dengan sepsis dengan kontaminasi bakteri yang terus berlangsung, resusitasi mungkin tidak berhasil sampai dilakukannya pengendalian sumber infeksi.Kasus: Seorang laki-laki 47 tahun dengan syok sepsis dan diabetes telah terintubasi dalam perawatan di ruang intensif menjalani pembedahan amputasi untuk pengendalian sumber infeksi. Dari anamnesis sebelumnya didapatkan riwayat luka yang berbau mengganggu pada kaki kiri yang sukar sembuh yang meluas hingga lutut, kemudian masuk rumah sakit karena keluhan sesak kemudian dirawat di ruang intensif. Pemeriksaan fisik ditemukan ulkus pedis yang meluas hingga lutut kiri.Pembahasan: Dilakukan anestesi umum dengan kombinasi ketamin, fentanil dan rokuronium. Pascaoperasi hari ke-3 pasien berhasil diekstubasi kemudian pindah ke ruang perawatan biasa 2 hari setelahnya.Kesimpulan: Tindakan anestesi pada pasien sepsis dapat berdampak buruk yang memerlukan perencanaan dan kehati-hatian dalam setiap tindakannya. Ahli anestesi  memiliki peranan penting dalam memberikan manajemen anestesi untuk mengoptimalkan hasil yang lebih baik bagi pasien.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129278759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Blok Parasternal pada Koreksi Tetrallogy of Fallot
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.14710/jai.v0i0.46610
M. R. Khalidi, Yudi Hadinata
{"title":"Blok Parasternal pada Koreksi Tetrallogy of Fallot","authors":"M. R. Khalidi, Yudi Hadinata","doi":"10.14710/jai.v0i0.46610","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.46610","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Opioid dosis tinggi selama pembedahan jantung berhubungan dengan waktu intubasi yang memanjang dan mengakibatkan peningkatan lama perawatan, mobiditas dan tingkat mortalitas. Anestesi regional dan neuraxial telah digunakan untuk tatalaksana nyeri untuk mengurangi dosis opioid. Teknik terbaru seperti blok parasternal, pectoral dan erector spinae telah dikembangkan untuk meminimalisir komplikasi dari anestesi regional.Kasus: Kami melakukan blok parasternal pada gadis berusia 10 tahun yang menjalani prosedur koreksi tetrallogy of fallot. Hasil laboratorium dalam batas normal. Status fisik ASA adalah 4 dengan penyakit jantung bawaan sianotik. Opioid hanya digunakan saat induksi. Injeksi bilateral dari bupivacaine 0,25% ditambah epinephrine 1:200000 dengan total volume 40 ml diberikan masing-masing 20 ml pra insisi.Pembahasan: Hemodinamik pasien stabil selama pembedahan tanpa tanda-tanda respons terhadap nyeri. Tidak ada penambahan dosis opioid selama pembedahan. Pasien di ekstubasi pada saat pembedahan selesai.Kesimpulan: Blok parasternal efektif sebagai adjuvan pembiusan umum pada pembedahan jantung. Teknik ini memfasilitasi penurunan dosis opioid yang membantu pasien untuk bisa di ekstubasi lebih dini.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132770426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信