{"title":"COLLABORATIVE DIGITAL TRANSFORMATION PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA","authors":"Rio Yusri Maulana","doi":"10.33506/jn.v7i2.1784","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1784","url":null,"abstract":"Artikel ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi sebagai tambahan referensi baru bagi akademisi dan praktisi di bidang ilmu pemerintahan dan untuk mengenalkan konsep pengembangan transformasi pemerintahan digital (Digital Government Transformation) yang fokus pada kolaborasi di pemerintah daerah Indonesia. Artikel ini menggunakan studi kasus dan tinjauan pustaka terbatas untuk mengeksplorasi bagaimana kolaborasi dapat memainkan peran penting dalam implementasi transformasi digital di Jabar Digital Service (JDS), atau Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Layanan Digital, Data dan Informasi Geospasialdi bawah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat merupakan instansi pemerintah daerah yang berbasis digital, Indonesia memiliki tujuan sebagai akselerator pencapaian target pemerintah untuk mendobrak kesenjangan digital bagi masyarakat terpencil, meningkatkan efisiensi dan akurasi kebijakan data masyarakat berbasis data dan teknologi, mendukung pelayanan dan pengambilan kebijakan masyarakat yang responsif, adaptif, dan inovatif. Artikel ini memberikan gambaran tentang bagaimana pemerintah daerah Indonesia menyampaikan kebijakan berbasis digital melalui pengambilan keputusan bersama atau tata kelola kolaboratif, yang berupaya berbagi kekuatan dalam pengambilan keputusan dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan rekomendasi bersama untuk solusi yang efektif dan langgeng bagi masalah publik.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127895736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ismed Kelibay, Irwan Boinauw, R. Rosnani, Miryam Diana Kalagison
{"title":"Dinamika Pemilihan Kepala Daerah Serentak Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024","authors":"Ismed Kelibay, Irwan Boinauw, R. Rosnani, Miryam Diana Kalagison","doi":"10.33506/jn.v7i2.1739","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1739","url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara demokrasi sedang menghadapi tantangan baru yang sangat menarik. Hajat pesta demokrasi yang mulanya terpisah di setiap daerah, kini akan dilaksanakan secara serentak nasional pada tahun 2024 mendatang. Permasalahan menarik yang dikaji dalam artikel ini adalah pertama, dinamika penundaan Pilkada pada tahun 2024 bagi 271 daerah yang akan berakhir masa jabatannya di tahun 2022 dan 2023. Kedua, urgensi perpanjangan masa jabatan Kepala Daerah hingga tahun 2024. Kajian yang disajikan dalam tulisan ini bersifat normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil analisis yang diperoleh terhadap permasalahan tersebut menyimpulkan bahwa pertama, penundaan Pilkada dari tahun 2022 dan 2023 ke tahun 2024 yang kemudian mengakibatkan terjadinya kekosongan terhadap jabatan Kepala Daerah di 271 daerah. Kemudian, dilakukan pengangkatan penjabat Kepala Daerah yang akan memimpin selama satu sampai dua tahun untuk memberikan ketidakpastian terhadap demokrasi di daerah yang menimbulkan banyak pro dan kontra atas kebijakan yang diambil, hal tersebut dikhawatirkan akan menciderai prinsip-prinsip otonomi daerah. Kedua, untuk menghindari pengisian penjabat Kepala Daerah di 271 daerah tersebut, maka diperlukan langkah-langkah yang lebih efektif dan demokratis, sehingga penjabat yang memimpin daerah selama satu sampai dua tahun ini diharapkan tidak menuai perbedaan pendapat ditengah-tengah masyarakat dengan masa kepemimpinan sesuai batas waktu yang sudah ditetapkan.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134343604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Olebolo: Sastra Lisan dan Ritus Petani (Kolaborasi Kearifan Lokal dan Rekayasa Sains dalam Praktik Petani di Tidore)","authors":"Yuliana, Bustamin Wahid, Nanik Purwanti, Uswatul Mardliyah","doi":"10.33506/jn.v7i2.1773","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1773","url":null,"abstract":"This article aims at describing two important things in the agricultural tradition in Tidore, namely about olebolo as an oral literary expression of the Tidore farmer entity and farmer rites in agricultural practice in Tidore. This study used a folklore perspective with a phenomenological research type. The author used the Indonesian oral literature expert Endaswuara as a theoretical basis, besides that the author used the economic theory of farmer J. Scott to read, and direct the research in depth. Our findings show that olebolo is an oral literature of farmers singing when they are in the fields and gardens, olebolo is also an encouragement and has mystical and moral content as a true farmer and is able to bring strong solidarity between humans. In addition, the agricultural process in Tidore, especially in Gurabunga, still carries out rituals in the farming process, such as determining the good day during the process of land clearing, planting and harvesting, all of which contain a mystical dimension. Although this ritual is filled with a mystical mechanism, the farmers in Gurabunga also prioritize science, especially the engineering problem of farmers through fertilizers, agricultural bricks can improve the quality and quantity of the harvest. This integration of practice in the world of agriculture shows that the farming community in Gurabunga, cassava with local wisdom but they are so open to the presence of knowledge. \u0000Keywords: Oral literature, Farmer’s rite, Tradition-science collaboration","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131332934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS APLIKASI ELEKTRONIK BUMDESA SUGIHWARAS (e-BES) DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO","authors":"Yasmin Afandi, Ananta Prathama","doi":"10.33506/jn.v7i2.1787","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1787","url":null,"abstract":"Pemberdayaan ekonomi masyarakat sangat perlu dilakukan khususnya di pedesaan. Pemberdayaan ekonomi untuk penguatan masyarakat melalui usaha-usaha yang dimiliki masyarakat untuk mendapatkan pendapatan yang memadai, mendapatkan informasi, mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan, sehingga diharapkan dapat berdampak kepada peningkatan hasil secara ekonomi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Aplikasi Elektronik BUMDesa Sugihwaras (e-BES) Di Desa Sugihwaras Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini menggunakan pendekatan pemberdayaan (5P) yang dikemukakan oleh Suharto yang dikutip oleh Hamid (2018) yakni pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan. Kemudian sumber data dalam penelitian ini yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer yang didapatkan dari informan yang telah ditunjuk, dokumentasi serta observasi yang dilakukan. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini yakni untuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Aplikasi Elektronik BUMDesaSugihwaras (e-BES) Di Desa Sugihwaras Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo belum dilaksanakan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat bahwa pemungkinan yang hanya dilakukan dengan baik sedangkan penguatan dan pemeliharaan sudah dilaksanakan namun belum optimal serta perlindungan, penyokongan belum dilaksanakan oleh BUMDesa Sukses Bersama Desa Sugihwaras Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131925554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Sosial Pasca Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Maros Tahun 2020","authors":"Lukman Rais, Dwia Aries Tina Pulubuhu, M. At","doi":"10.33506/jn.v7i2.1549","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1549","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan social pasca pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Maros tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian fenemonologi. Penentuan informan penelitian dengan purposive sampling dimana informan penelitian sebanyak 10 (sepuluh). Selain itu dilakukan observasi dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pemilihan kepala daerah membuat deharmonisasi dalam hubungan social dan menciptakan hancurnya kesatuan kelompok bahkan sampai di dalam keluarga. Hancurnya jejaring keluarga menjadi masalah baru dalam masyarakat bahkan memunculkan stigma negative antara sesama. Pasca pemilihan kepala daerah bentuk hubungan social bervariatif dimana hubungan yang mudah dipulihkan pada level elit yaitu antara sesama partai politik bahkan terjalin kerja sama dan perpindahan keanggotaan sehingga terjadi kaloborasi antara partai. Dalam kolaborasi dan kerja sama ini terbentuk atas dasar status dan pekerjaan. Pada level elit seperti antara kontestan belum terjadi kerja sama dan sebatas perbaikan komunikasi. Yang menjadi perhatian pada level bawah yang memiliki fanatisme tinggi sehingga hubungan social belum mampu dipulihkan, bahkan program perbaikan hubungan lintas komunitas belum tercapai sehingga menciptakan konflik laten dalam masyarakat. Konflik ini akhirnya melahirkan segregasi dengan pola komunikasi berdasarkan arah dukungan serta menciptakan oposisi dalam pemerintahan.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127434083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Feky Manuputty, Prapti Murwani, Jurnie Darakay, Rugaya Al Hamid
{"title":"Modernisasi dan Perubahan Struktur Keluarga pada Masyarakat Adat (Studi Pada Masyarakat Negeri Noloth, Saparua Maluku Tengah)","authors":"Feky Manuputty, Prapti Murwani, Jurnie Darakay, Rugaya Al Hamid","doi":"10.33506/jn.v7i2.1769","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1769","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak modernisasi terhadap perubahan struktur keluarga pada masyarakat adat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi membawa perubahan dalam struktur keluarga di Negeri Noloth. Perubahan struktur keluarga ini ditunjukkan dari adanya perubahan peran dan fungsi keluarga. Dan yang paling kelihatan adalah fungsi sosial pada masyarakat, sebelum berkembangnya teknologi keluarga di negeri Noloth sering memanfaatkanmeja makan sebagai sarana interaksi antar anggota keluarga akan tetapi sekarang antar anggota keluarga disibukkan dengan Handpon dibandingkan bercerita dengan anggota keluarga, sehingga fungsi sosial sangat kentara sekali perubahannya.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124863707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perempuan dalam Gerakan Lingkar Ganja Nusantara","authors":"Muh. Rasmi, Buchari Mengge, Nuvida Raf","doi":"10.33506/jn.v7i2.1567","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1567","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis partisipasi perempuan dalam gerakan LGN, dimana LGN Kartini merupakan ujung tombak gerakan perempuan sebagai representasi dari gerakan perempuan yang memperjuangkan legalisasi ganja di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha mencari makna dan pemahaman tentang suatu fenomena, peristiwa, atau kehidupan manusia dengan melibatkan secara langsung dan/atau tidak langsung dalam setting yang diteliti, secara kontekstual dan komprehensif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dokumen dan studi pustaka. Teknik penentuan informan yang peneliti pilih adalah purposive dan snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LGN Kartini merupakan wadah bagi para aktivis perempuan yang memperjuangkan legalisasi ganja dan membela hak-hak perempuan yang bersentuhan dengan narkotika.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129847808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sosial Budaya Suku Mee dalam Merajut Noken di Kampung Beko Distrik Obona Kabupaten Paniai Provinsi Papua","authors":"Azis Maruapey, Fajrianto Saeni","doi":"10.33506/jn.v7i2.1565","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1565","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan terhadap masyarakat suku Mee yang memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan baku pembuatan Noken di Kampung Beko Distrik Obano Kabupeten Paniai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan Focus group Discussion (FGD). Hasil Penelitian bahwa Noken merupakan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh Suku Mee khusunya kaum perempuan, dimana sekaligus melambangkan nilai dan fungsi sosial budayanya. Lokalisme suku Mee dalam pembuatan Noken dengan memanfaatkan kulit kayu tumbuhan antara lain pohon Melinjo (Damiyo), kulit pohon Ilam (Tokeipo), pohon anyamin (Kepiyai), kulit pohon (Woge), kulit pohon Watu dan Epiyo yang masih mudah dengan kategori vegetasi tingkat tiang dengan ukuran diameter antara 10 - 20 cm. Proses pengambilan kulit kayu, dapat dilakukan dengan menebang pohon dan langsung diambil kulitnya, dan juga dengan cara menguliti pohon tersebut tanpa menebang pohon tersebut. Perlakuan bahan baku secara tradisional Noken besar yang dilakukan masyarakat suku Mee di kampung Beko adalah dengan cara kulit kayu Melinjo (Damiyo), kulit pohon Ilam (Tokeipo), pohon anyamin (Kepiyai), kulit pohon (Woge), kulit pohon Watu dan Epiyo dilakukan penjemuran, penghalusan kulit kayu dan pewarnaan. Proses perlakuan bahan baku dimaksudkan agar kulit kayu tidak cepat rusak atau busuk dan lebih tahan lama (awet). Proses pembuatan Noken mengikuti pola sulaman dan anyaman, yang tentunya di sesuaikan dengan pola dan ukuran Noken besar yang diinginkan. Pemberian warna Noken besar memakai pewarna alami dengan memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan lokal yakni Takai dan Tokeipo. Proses perajutan Noken dilakukan pada saat santai atau istirahat, tempat perajitan Noken besar bisa di rumah, pasar atau tempat pertemuan di kampung.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117208427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Homogenisasi Budaya dan Pengaruh Teknologi: Korean Wave Sebagai Budaya Global","authors":"Nickasari Hendytami, N. Rijal, Devita Prinanda","doi":"10.33506/jn.v7i2.1766","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1766","url":null,"abstract":"Korean Wave or Hallyu is a trend that has developed in the world in the last thirty years. This article discusses the development of the Korean Wave as a form of cultural homogenization facilitated by technology until it is adopted as a global culture. The type of this research is descriptive with a qualitative approach. Data was collected through internet based research. The results show that the spread of the Korean Wave as a form of cultural homogenization is strongly influenced by technology. This can be seen by the dominance of the Korean Wave not only in Asia, but also in Europe, America, and even the Middle East from the use of the internet and social media. This shows that the Korean Wave has been adopted as a global culture.","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128124720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Renada Elinna Carolinna, N. Rijal, Muhammad Fadzryl Adzmy
{"title":"Thai Protest 2020: Gagalnya Sebuah Upaya Gerakan Sosial Melawan Dominasi Militer","authors":"Renada Elinna Carolinna, N. Rijal, Muhammad Fadzryl Adzmy","doi":"10.33506/jn.v7i2.1751","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/jn.v7i2.1751","url":null,"abstract":"ABSTRACTThailand is a country known for its political instability. As such, Thai students are arguably one of the most influential groups in Thai politics. Since the Siamese Revolution of 1932, Thailand has faced 19 coups and 20 constitutional changes. The country is caught in a vicious cycle of coups and revolutions, with its political institutions facing reform from a wave of democratization and military takeovers. By using qualitative methods and using the Social Movement concept, this article discusses the pattern of the Thai Protest 2020 movement which is a social movement by students, activists, and students in Thailand who demand monarchical reform and resistance to military domination. The results show that Thai Protest 2020 has not succeeded in bringing about change in Thailand due to the lack of strategy and tactics due to the absence of a clear bureaucratic system during the movement.Keywords: Thai Protest 2020, Social movements, monarchy, ThailandABSTRAKThailand merupakan negara yang terkenal dengan ketidakstabilan politiknya. Oleh karenanya, mahasiswa Thailand dapat dikatakan sebagai salah satu kelompok paling berpengaruh dalam politik Thailand. Sejak Revolusi Siam 1932, Thailand telah menghadapi 19 kudeta dan 20 perubahan konstitusi. Negara ini terjebak dalam lingkaran setan kudeta dan revolusi dengan institusi politiknya menghadapi reformasi dari gelombang demokratisasi dan pengambilalihan militer. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan konseptualisasi gerakan sosial, penelitian ini membahas mengenai pola gerakan Thai Protest 2020 yang merupakan gerakan sosial oleh mahasiswa, aktivis, hingga pelajar di Thailand yang menuntut reformasi monarki dan perlawanan terhadap dominasi militer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Thai Protest 2020 belum berhasil membawa perubahan di Thailand akibat kurangnya strategi dan taktik dikarenakan tidak adanya sistem birokratisasi yang jelas selama gerakan.Kata Kunci: Thai Protest 2020, Gerakan sosial, monarki, Thailand","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132090075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}