{"title":"Pengolahan Airtanah Tercemar Logam Berat Merkuri (Hg) Akibat Pertambangan Emas Rakyat sebagai Sumber Air Bersih dengan Adsorpsi Karbon Aktif Di Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah","authors":"Indra Alfianda, Andi Sungkowo, Ekha Yogafanny","doi":"10.31315/psb.v1i1.9032","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9032","url":null,"abstract":"Penambangan merupakan sektor alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di Desa Cihonje, Kabupaten Banyumas terdapat kegiatan penambangan emas yang di kelola secara mandiri oleh masyarakat. Kegiatan pertambangan tersebut menggunakan cara tradisional. Masyarakat dalam usaha pengekstrakan emas menggnakan logam berat merkuri (Hg). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di jelaskan bahwa ambang batas merkuri (Hg) sebesar 0,001 mg/L. Guna mencapai batas standar yang diharapkan maka penelitian yang dilakukan akan mengkait hubungan Hg terhadap pencemaran pada airtanah di sekitar daerah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pencemaran logam berat mekuri (Hg) di airtanah akibat penambangan emas rakyat, dan menganalisis efektivitas teknik pengolahan airtanah tercemar logam berat merkuri (Hg). Metode yang digunakan adalah metode survey dan pemetaan, analisis laboaratorium, wawancara, analisis deskriptif, dan metode indeks pencemaran. Pengambilan sampling air limbah berdasarkan metode purposive sampling, untuk air permukaan diambil 2 titik sampel yaitu Air Sungai 1, Air Sungai 2, dan airtanah yang diambil sebanyak 3 titik sampel berdasarkan arah aliran airtanah. Setelah kadar pencemar diketahui, kemudian dilakukan pengolahan pada skala lab dengan menggunakan metode adsorpsi dengan media adsorben karbon aktif dan zeolit untuk mengetahui tingkat efektifitasnya. Percobaan laboratorium dilakukan dengan metode fixed-bed colum yang diisi materia karbn aktif. Pengujian Hg dilakukan pada hari petama, ke 3 dan ke 7. Hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas sampel airtanah memiliki kandungan TSS sebesar 56 mg/L, nilai kekeruhan sebesar 2716,67 NTU dan merkuri sebesar 0,031 mg/L. Metode adsorpsi dengan karbon aktif memiliki nilai efektifitas untuk kandungan TSS, kekeruhan, dan merkuri berturut-turut sebesar 83,33%;99,42%;dan 99,46%. Efektivitas adsorpsi dengan adsorben zeolit untuk kandungan TSS, kekeruhan, dan merkuri berturut-turut sebesar 83,33%;99,42%; dan 99,14%.Kata Kunci: airtanah, karbon aktif, zeolit, metode adsorpsi","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130660547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konservasi Mata Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Domestik Di Dusun Nglingseng, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Arin Shabira, Andi Sungkowo, Andi Renata Ade Yudono","doi":"10.31315/psb.v1i1.9052","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9052","url":null,"abstract":"Seiring berkembangnya zaman, jumlah penduduk semakin meningkat, begitu juga dengan pemanfaatan sumber daya air. Dusun Nglingseng merupakan salah satu wilayah dimana dalam memenuhi kebutuhan air sehari-harinya, peduduk hanya memanfaatkan mata air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi (kuantitas dan kualitas) mata air di daerah penelitian, baik di musim penghujan maupun musim kemarau. Potensi mata air dari segi kuantitas dapat diketahui dengan membandingkan debit mata air dengan kebutuhan air penduduk di daerah penelitian. Sedangkan dari segi kualitas didapatkan dengan menguji sifat fisik (warna, rasa, bau, temperatur, TDS, dan kekeruhan), sifat kimia (pH, nitrat, besi, dan kesadahan), dan sifat biologi (total coliform). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pemetaan, purposive sampling, wawancara uji laboratorium dan matematis. Potensi kedua mata air untuk 10 tahun ke depan, dari segi kuantitas, menunjukkan bahwa total kebutuhan air penduduk pada musim penghujan diproyeksikan sebanyak 32.979,42 liter/ hari, dengan kuantitas mata air pada musim penghujan diasumsikan sebanyak 110.822,4 liter/ hari. Sedangkan pada musim kemarau total kebutuhan air penduduk diproyeksikan sebanyak 24.831,12 liter/ hari, dengan kuantitas air pada musim kemarau diasumsikan sebanyak 57.490,56 liter/ hari. Potensi kedua mata air dari segi kualitas sesuai dengan standar bakumutu, kecuali parameter besi yang sedikit melebihi standar bakumutu pada Mata air 1 dan Mata air 2, serta parameter kekeruhan pada Mata air 2. Kuantitas dan kualitas dari mata air perlu dijaga, maka dari itu dilakukan konservasi pada daerah imbuhan dengan pembuatan guludan bersaluran, dan pada mata air dengan pembuatan bak penampung mata air.Kata Kunci: mata air, kebutuhan domestik, potensi, kuantitas, kualitas, konservasi.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126626314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Zonasi Kondisi dan Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Crangah, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, D.I Yogyakarta","authors":"U. Albab, S. S. Wardoyo, Andi Renata Ade Yudono","doi":"10.31315/psb.v1i1.9041","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9041","url":null,"abstract":"Kondisi daerah imbuhan mata air merupakan acuan dalam pengelolaan mata air agar dapat digunakan dengan optimal. Daerah imbuhan merupakan daerah yang dapat mempengaruhi kelestarian daripada mata air baik dari segi kualitas dan kuantitas mata air. Daerah imbuhan yang tidak dikelola sesuai kaidah konservasi yang benardapat mempengaruhi debit mata air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi daerah imbuhan dengan cara dievaluasi berdasarkan 4 parameter Per Men PU No. 02 Tahun 2013 dan konservasi daerah imbuhan setelah diketahui kondisinya. Kondisi daerah imbuhan didapatkan dari survei serta skoring untuk mengetahui kondisi daerah imbuhan. Survey dan pemetaan digunakan untuk mengambil data kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan tekstur tanah. Sedangkan curah hujan didapatkan dari data sekunder. Metode sistem grid digunakan untuk mengetahui tekstur tanah yang ada di lokasi penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa zonasi kondisi daerah imbuhan terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas sedang dan buruk. Daerah imbuhan dengan kelas sedang dicirikan dengan kemiringan lereng 5-40% dan penggunaan lahan berupa semak, kebun, dan pemukiman. Sedangkankondisi buruk dicirikan dengan kemiringan lereng 40-60% dan penggunaan lahan berupa pemukiman. Konservasi daerah sedang dengan menggunakan pola penanaman rapat dan pembuatan rorak. Konservasi daerah buruk denganmenggunakan lubang biopori.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116052805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Deborah Elisabeth Thiesya, Eni Muryani, Ika Wahyuning Widiarti
{"title":"Kajian Kualitas Air Sumur Tercemar Air Lindi di TPA Jetis, Desa Pakem, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah","authors":"Deborah Elisabeth Thiesya, Eni Muryani, Ika Wahyuning Widiarti","doi":"10.31315/psb.v1i1.9054","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9054","url":null,"abstract":"Tumpukan sampah organik yang ada di TPA akan terurai dan menghasilkan air lindi sehingga apabila tidak dikelola dengan baik maka dapat berpotensi mencemari tanah, airtanah, dan sungai. Air lindi yang berada di IPL TPA Jetis terlihat berwarna hitam kehijauan dan berbau menyengat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status mutu air sumur pantau dan sumur warga berdasarkan metode Indeks Pencemaran (IP). Metode yang digunakan adalah survei, wawancara, pemetaan, purposive sampling, dan analisis laboratorium. Pengujian kualitas air sumur dilakukan di Balai Pengujian, Informasi Pemukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PIPBPJK) dengan parameter pH, suhu, BOD, COD, TSS, kadmium, TDS, dan bakteri fecal coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air di kelima sumur yang disampling termasuk dalam kategori cemar ringan dengan nilai PIj 1,062 untuk sumur pantau; 2,878 untuk sumur warga 1; 2,822 untuk sumur warga 2; 2,366 untuk sumur warga 3; dan 2,401 untuk sumur warga 4.Kata Kunci: air sumur; status mutu air; metode indeks pencemaran","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127718438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fahri Ali Arey, Suharwanto Suharwanto, Ekha Yogafanny
{"title":"Teknik Pengolahan Airtanah Payau Menjadi Air Bersih, di Desa Kanoman, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Fahri Ali Arey, Suharwanto Suharwanto, Ekha Yogafanny","doi":"10.31315/psb.v1i1.9028","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9028","url":null,"abstract":"Penduduk di Desa Kanoman tidak dapat menggunakan air tanah yang ada dikarenakan airtanah yang berasal dari sumur gali dirasa sedikit payau. Warga hanya menggunakan airtanah dari sumur gali tersebut untuk kebutuhan sehari-hari kecuali untuk konsumsi karena takut apabila air tersebut dikonsumsi akan menimbulkan gangguan bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas airtanah, penyebab terbentuknya airtanah payau, dan arahan pengolahan airtanah payau di daerah penelitian sebagai air bersih. Metode yang dalam penelitian ini diantaranya adalah metode survei dan pemetaan, metode matematis, metode analisis laboratorium dan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan untuk mengetahui penyebab airtanah payau adalah analisis karakteristik akuifer, analisis arah aliran airtanah, dan analisis kualitas airtanah. parameter fisik seperti DHL dan TDS. Untuk parameter kimia yang diuji diantaranya adalah salinitas, pH, Cl, Ca, Na, dan kesadahan sebagai CaCO3.Hasil yang diperoleh yaitu kualitas airtanah di lokasi penelitian tergolong sebagai air payau. Hal ini dapat diketahui dari beberapa parameter yang terkandung didalam airtanah dan memiliki nilai melebihi batas baku mutu sebagai air bersih, antara lain yaitu nilai TDS sebesar 1120 ppm, nilai DHL 2270 µmhos/cm, nilai klorida 317,6 mg/L, nilai salinitas 1 (%o) dan nilai natrium 1059 mg/L. Airtanah payau di daerah penelitian merupakan air formasi (connate water) yang terperangkap akibat aktivitas marin berupa laut dangkal atau zona lithoral pada masa lampau. Pemanfaatan zeolit sebagai water filter treatment untuk arahan pengolahan air payau sebagai air bersih kurang menunjukan hasil yang optimal dalam mengarbsorpsi ion-ion dalam air, sehingga arahan pengolahan berupa reverse osmosis sebagai alternatif lain dalam mengolah air payau menjadi air yang layak dikonsumsi.Kata Kunci: Adsorbentv; Airtanah payau ; Media","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131716477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Pencemaran Air Lindi Terhadap Air Tanah dan Teknik Pengolahan Air Lindi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta","authors":"Rezky Adipratama Thomas, Andi Sungkowo, Dian Hudawan Santoso","doi":"10.31315/psb.v1i1.9039","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9039","url":null,"abstract":"Kabupaten Kulon Progo merupakan pilot project pengelolaan sampah di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, menyusul banyaknya masalah sampah yang terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul. TPA Banyuroto merupakan TPA yang berada di Desa Banyuroto yang masih menggunakan sistem pengelolaan sampah secara open dumping. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui tingkat pencemaran air lindi (leachate) terhadap kualitas air tanah di TPA Banyuroto, Desa Banyuroto (2) Merancang arahan pengolahan air lindi di TPA Banyuroto, Desa Banyuroto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pemetaan, skoring dan pengharkatan metode Le Grand. Metode Le Grand mempunyai 5 parameter fisik, yaitu: (1) Kedalaman muka air tanah (2) Kemiringan muka air tanah (3) Daya serap diatas muka air tanah (4) Permeabilitas akuifer (5)Jarak horisontal terhadap sumber pencemar. Uji kualitas air tanah, air sungai dan air lindi dilakukan menggunakan alat EC meter dan pH meter. Parameter fisik berupa warna, suhu, bau, kekeruhan, dan TDS dan kimia berupa pH. Hasil skoring tiap parameter dengan metode Le Grand pada 23 titik sumur sampling, di dapatkan kelas potensi pencemaran kecil (sangat sulit tercemar) dan sangat kecil (tidak mungkin tercemar). Semakin jauh letak sumur dari sumber pencemar maka semakin kecil kemungkinan untuk tercemar. Dari hasil uji kualitas air tanah dan airlindi menunjukkan bahwa kadar BOD dan COD melebihi baku mutu. Untuk arahan pengelolaan pada TPA Banyuroto adalah mendesain Instalasi Pengolahan Air Limbah. Desain kolam lindi yang dibuat adalah kolam inlet (penampung awal) dan kolam outlet (penampung akhir), kolam anaerob, kolam fakultatif, kolam maturasi danpenambahan eceng gondok untuk menurunkan kadar BOD dan COD.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124934115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Pencemaran Airtanah Di Padukuhan Seturan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Panji Ibnu Hakim, Andi Sungkowo, Dian Hudawan Santoso","doi":"10.31315/psb.v1i1.9037","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9037","url":null,"abstract":"Aktivitas dari sektor domestik maupun kegiatan usaha sering menimbulkan limbah yang tidak dikelola dan akan dapat menimbulkan potensi pencemaran air tanah yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi kualitas airtanah, serta arahan teknik pengolahan air tanah pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian terletak di Padukuhan Seturan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah survei dan pemetaan lapangan, metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode purposive sampling, metode indeks pencemaran digunakan untuk mencari nilai status mutu airtanah yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003, metode evaluasi deskriptif digunakan untuk mengevaluasi seluruh hasil penelitian yang telah diukur. Perlu adanya pengelolaan limbah cair domestik agar tetap menjaga kualitas airtanah dengan membuat rancangan IPAL Komunal dengan sistem Biofilter Aerob-Anaerob. Berdasarkan dengan penentuan status mutu airtanah dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran, kondisi kualitas fisik air sumur warga tergolong jernih dengan status mutu air tidak tercemar sehingga masih layak digunakan secara kondisi fisik. Rekomendasi pengelolaan kualitas airtanah adalah perlu adanya penelitian lanjutan untuk parameter kimia maupun biologi airtanah, rancangan teknis secara detail (detail engineering design) untuk IPAL Komunal dengan sistem IPAL Biofilter Aerob- Anaerob. ","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130446857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tria Rohmeila Sari, Suharwanto Suharwanto, Rr. Dina Asrifah
{"title":"Pengolahan Air Tanah Payau Menggunakan Karbon Aktif Granular di Desa Jambakan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah","authors":"Tria Rohmeila Sari, Suharwanto Suharwanto, Rr. Dina Asrifah","doi":"10.31315/psb.v1i1.9040","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9040","url":null,"abstract":"Sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah air. Kebutuhan air untuk pemanfaatnya sebagai air bersih semakin meningkat setiap waktunya. Penggunaan air tanah sangatlah dominan dibandingkan dengan kebutuhan air permukaan dikarenakan oleh kualitas air yang terkandung didalamnya. Sebagian besar masyarakat Desa Jambakan mengeluhkan kondisi air sumur yang terasa payau. Air bersih layak konsumsi harus memenuhi syarat secara fisik, kimia dan biologi sesuai dengan Kepmenkes No. 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air. Pengujian sifat fisik air dilapangan menggunakan EC meter didapatkan bahwa nilai TDS > 1000 mg/L dan masuk dalam kategori air payau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air tanah dan efektivitas pengolahan air tanah menggunakan karbon aktif dengan beda ketebalan yaitu 60 cm dan 70 cm. Dalam peneitian ini metode yang digunakan adalah metode survei lapangan, laboratorium, dan matematis. Penggunaan air di lokasi penelitian adalah sebagai air bersih sehinggaparameter pengujiannya secara fisik yaitu TDS, DHL. Parameter kimia berupa salinitas, natrium, sulfat, dan klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah di Desa Jambakan setelah dilakukan pengolahan masih berada di atas baku mutu, dengan efektivitas tertinggi dapat menurunkan konsentrasi sulfat mencapai46,296% pada karbon aktif ketebalan 70 cm. ","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131339155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Naufal Multazam, Andi Sungkowo, Adi Pandu Wicaksono
{"title":"Identifikasi Tingkat Pencemaran Air Tanah di Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Naufal Multazam, Andi Sungkowo, Adi Pandu Wicaksono","doi":"10.31315/psb.v1i1.9035","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9035","url":null,"abstract":"Meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya pembangunan di wilayah penelitian menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat pula. Akivitas manusia yang semakin meningkat akan mempengaruhi jumlah buangan yaitu limbah domestik. Limbah domestik masih menjadi permasalahan lingkungan yang penting karena limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemaran air tanah dan air permukaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pemetaan, metode matematis, puposive sampling, indeks pencemran danwawancara. Dalam pengumpulan data juga akan menggunakan uji laboratorium dan observasi. Metode dalam analisis data dilakukan klasifikasi yang sesuai dengan Penilaian Indeks Pencemaran. Parameter yang diamati yaitu berupa kriterian penggunaan lahan dan pembuangan limbah. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi digunakan untuk mengukur kelayakannya. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan Indeks Pencemaran menunjukan parameter sudah memenuhi baku mutu, namun beberapa parameter masih melebihi baku mutu secara individu. Nitrat pada LP2 sebesar 13,89 mg/L dan LP3 sebesar 16,8 mg/L yang sudah melebihi baku mutu dari 10 mg/L dan E.coli pada LP5 sebesar 21 CFU/100mL dan pada LP6 sebesar 6 CFU/100mL. Pengelolaan pada daerah penelitian yang dilakukan adalah pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal. ","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130412986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ilham Chandra Wijaya, Suharwanto Suharwanto, Puji Pratiknyo
{"title":"Konservasi Mata Air Pancur Dan Sirembes Sebagai Sumber Kebutuhan Air Domestik Di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah","authors":"Ilham Chandra Wijaya, Suharwanto Suharwanto, Puji Pratiknyo","doi":"10.31315/psb.v1i1.9051","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9051","url":null,"abstract":"Mata air Pancur dan Mata Air Sirembes merupakan sumber air bersih yang dimanfaatkan masyarakat di Desa Penungkulan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode survey (menentukan karakteristik mata air, potensi mata air dan kondisi lapangan secara langsung), metode wawancara (penentuan kebutuhan air penduduk) menggunakan metode random sampling perhitungan rumus Slovin dalam penentuan responden, metode matematik (menghitung kuantitas debit dan penggunaan mata air), metode laboratorium untuk analisi sifat fisik (warna, bau, rasa, dan TDS) mata air, sifat kimia (CL-, BOD, COD, Ca, SO4 , Mg, NO , Fe, pH, CaCO3) mata air, dan sifat biologi (total coliform) mata air dengan acuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu Air Bersih, dan metode evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil akhir dari analisis mata air seabgai penentuan arahan konservasi di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mata Air Pancur dan Mata air Sirembes termasuk mata air Perenial Spring (mataair menahun). Debit Mata Air Pancur sebesar 0,8948 L/detik dan debit Mata Air Sirembes 0,098 L/detik. Kebutuhan air warga Desa Penungkulan di Tahun 2027 sebesar 9,327 L/detik. Kualitas Mata air Pancur dan Mata Air Sirembes tergolong baik dan sesuai baku mutu kecuali parameter biologi total coliform. Potensi kuantitas mata air Pancur dan mata air Sirembes rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan air bersih 10 tahun kedepan. Teknik konservasi yang diterapkan yaitu secara vegetatif (penanaman pohon beringin, bambu, dan sukun), secara mekanis (pembuatan teras gulud, pembutan lubang resapan biopori, dan perlindungan mata air).Kata Kunci: karakteristik mata air, konservasi mata air, mata air pancur dan sirembes","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134307135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}