Dicky Herlambang, A. Irawan, Ika Wahyuning Widiarti
{"title":"Evaluasi Kualitas Mata Air di Sekitar Area Manifestasi Panas Bumi sebagai Sumber Air Baku Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa Tengah","authors":"Dicky Herlambang, A. Irawan, Ika Wahyuning Widiarti","doi":"10.31315/psb.v4i1.8913","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8913","url":null,"abstract":"Daerah penelitian merupakan daerah dengan manifestasi panas bumi berupa mata air panas, fumarol dan batuan teralterasi. Penduduk di sekitar daerah penelitian dalam upaya memenuhi kebutuhan air baku mengambil dari sumber mata air yang berada di sekitar area panas bumi. Secara fisik, telah terjadi indikasi adanya penurunan kualitas air yaitu, air berbau, berasa seperti besi, dan berwarna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik mata air dan mengetahui status mutu mata air yang berada di sekitar area manifestasi panas di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lapangan. Data penelitian yang diperoleh berasal dari pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan mengambil sampel mata air sebanyak 4 sampel, serta mengidentifikasi status mutu air dengan menggunakan metode indeks pencemaran. Hasil pengambilan sampel mata air didapati bahwa parameter pH, Besi dan Mangan melebihi standar baku mutu. Nilai status mutu air yang didapat masuk kedalam kategori tercemar ringan yaitu pada titik M1 dan tercemar sedang yaitu pada titik M2 dan M3 dengan nilai indeks pencemaran berkisar antara 4,351 sampai 5,531.Kata Kunci: Indeks Pencemaran, Kualitas Air; Manifestasi; Mata Air; Panas Bumi","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114107279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anka Indra Pangestu, Titi Tiara Anasstasia, Johan Danu Prasetya
{"title":"Kajian Pengaruh Pemanfaatan Material Limbah Abu Batubara Dari PLTU","authors":"Anka Indra Pangestu, Titi Tiara Anasstasia, Johan Danu Prasetya","doi":"10.31315/psb.v4i1.8877","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8877","url":null,"abstract":"Pada kegiatan pertambangan batubara merupakan hal yang baik untuk mengurangi biaya dalam kegiatan pertambangan, perbaikan kualitas tanah, dan mengurangi dampak lingkungan. Namun pemanfaatan limbah batubara atau faba masih belum bisa dilakukan oleh masyarakat karena komposisi kandungan faba masih terdapat golongan yang masuk dalam kriteria limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Sehingga dalam pemanfaatan fly ash masih perlu dilakukan beberapa perlakuan untuk bisa dimanfaatkan langsung pada lingkungan seperti penambahan komposisi media tanaman, kontruksi sipil, dan perbaikan pH tanah dan unsur hara pada tanah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan dari limbah abu batubara sebagai bahan yang dapat digunakan kembali. Pelaksanaan dalam penelitian dengan kualitatif menggunakan metode studi pustaka dan juga perlu dilakukan metode analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran hasil dari pemanfaatan limbah abu batubara. Hasil yang didapatkan parameter Cu dan Pb yang ada pada limbah abu batubara setelah dilakukan uji laboratorium didapatkan masih tergolong dalam limbah B3, yang mempunyai pengaruh toksik pada tanaman. Hasil penelitian yang telah dilakukan, pemanfaatan limbah abu batubara dapat digunakan sebagai bahan media tanam. Percobaan penggunaan limbah abu batubara sebagai media tanam selama 30 hari, didapatkan bahwa bibit tanaman masih belum memenuhi kriteria bibit siap tanam. Penggunaan limbah abu batubara tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan bibit tanaman selama 30 hari. Kondisi bibit tanaman tetap hidup tidak mengalami kematian atau mengalami kekeringan. Saran yang bisa dilakukan untuk pemanfaatan limbah abu batubara bisa dilakukan kembali dengan melakukan perawatan tanaman dengan rentan waktu lebih dari 30 hari, dengan memperhatikan perawatan tanaman dengan baik.Kata kunci: abu Batubara, Kualitas Tanah, Pertambangan Batubara, Reklamasi, fly ash","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129158406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salma Rosikhatul Muniroh, Eko Teguh Paripurno, Adi Pandu Wicaksono
{"title":"Analisis Kemampuan Lahan Kawasan Permukiman Daerah Rawan Longsor di Padukuhan Gedang, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan Sleman","authors":"Salma Rosikhatul Muniroh, Eko Teguh Paripurno, Adi Pandu Wicaksono","doi":"10.31315/psb.v4i1.8883","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8883","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasarkan oleh isu lingkungan daerah rawan bencana longsor di Kapanewon Prambanan dan informasi dalam RTRW Kabupaten Sleman 2011-2031 yang berdampak terhadap pengembangan kawasan permukiman pada beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kemampuan lahan di Padukuhan Gedang, Sambirejo, Prambanan, DIY. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan lahan kawasan permukiman. Metode yang digunakan adalah pengharkatan dan pembobotan serta analisis deskriptif kuantitatif dengan parameter yang digunakan sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknik Analisis Faktor Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Tata Ruang. Analisis kemampuan lahan meliputi Satuan Kemampuan Lahan morfologi, kemudahan dikerjakan, kestabilan lereng, kestabilan pondasi, ketersediaan air, drainase, erosi, pembuangan limbah, dan bencana alam. Hasil penelitian menunjukan terdapat kelas kemampuan lahan dengan hasil klasifikasi kemampuan lahan diantaranya, kemampuan lahan sedang, dan kemampuan lahan agak tinggi. Analisis kemampuan lahan tersebut diperkuat dengan adanya data perhitungan Faktor Keamanan lereng dan erosi aktual di daerah penelitian. Nilai FK yang didapatkan yaitu sebesar 0,486 yang termasuk kategori tidak stabil pada lereng selatan dan 1,845 yang termasuk kategori stabil pada lereng utara. Erosi aktual yang telah diukur mendapatkan hasil sebesar 2.306,25 t/ha, 2.164 t/ha, dan 9.862,12 t/ha.Kata Kunci: Kemampuan Lahan; Longsor; Pengembangan Kawasan; Permukiman","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125571475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandhu Nur Bagaskara, Andi Sungkowo, S. S. Wardoyo
{"title":"Teknik Konservasi Mata Air Sebagai Sumber Air Bersih Di Dusun Kaliduren, Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo,Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Pandhu Nur Bagaskara, Andi Sungkowo, S. S. Wardoyo","doi":"10.31315/psb.v1i1.9036","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9036","url":null,"abstract":"Air merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk kepentingan domestik maupun non domestik seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat. Berdasarkan berita yang beredar dan keterangan yang didapatkan dari tanya jawab dengan warga setempat, ketersediaan air pada wilayah penelitian termasuk dalam wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik (kuantitas dan kualitas) air dari mata air dan potensinya dalam memenuhi kebutuhan air di daerah penelitian. Potensi mata air dapat diketahui dengan membandingkan debit mata air dengan kebutuhan air penduduk. Sedangkan dari segi kualitas didapatkan dengan menguji parameter fisik (warna, rasa, bau, TDS, temperatur dan kekeruhan), sifat kimia (pH, nitrat, besi, mangan, sulfat, kesadahan dan fluorida), dan sifat biologi (total koliform). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, survei dan pemetaan, wawancara, uji laboratorium,dan matematis. Karakteristik dari segi kuantitas, mata air memiliki ratarata debit sebesar 0,034 L/detik, 0,27 L/detik, dan 0,49 L/detik dan terklasifikasi dalam mata air kelas VI. Karakteristik dari dari segi kualitas sesuai dengan standar bakumutu, kecuali parameter besi yang sedikit melebihi standar bakumutu dan pada parameter total koliform yang jauh melebih standar bakumutu. Potensi mata air untuk 10 tahun ke depan, dari segi kuantitas, menunjukkan bahwa total kebutuhan air penduduk masih mampu dipenuhi oleh debit mata air. Maka dari itu perlu dilakukan konservasi pada daerah imbuhan dengan pembuatan rorak dan guludan dengan penanaman pohon bersistem wanatani, dan pada mata air dengan penanaman pohon dan tanaman penutup tanah.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115609154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perwira Mutaqi, C. Danisworo, Andi Renata Ade Yudono
{"title":"Konservasi Mata Air Berdasarkan Potensi Mata Air untuk Kebutuhan Domestik di Dusun Pendul, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta","authors":"Perwira Mutaqi, C. Danisworo, Andi Renata Ade Yudono","doi":"10.31315/psb.v1i1.9038","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9038","url":null,"abstract":"Mata Air Gayam dan Mata Air Sendangrejo digunakan untuk memenuhi kebutuhan air domestik oleh penduduk di Dusun Pendul, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua mata air tersebut menjadi sumber air utama karena air di sumur gali menjadi menurun kuantitasnya saat musim kemarau. Pemanfaatan kedua mata air juga kurang efisien dan efektif karena penduduk harus mendatangi lokasi mata air untuk memanfaatkannya. Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode survei dan pemetaan lapangan, metode wawancara, metode matematis dan uji laboratorium, dan metode evaluasi. Potensi mata air dikaji berdasarkan kuantitas (debit) mata air dan kualitas mata air. Parameter-parameter yang digunakan dalam penentuan kualitas mata air meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua mata air dalam memenuhi kebutuhan domestik di Dusun Pendul tergolong rendah dalam pemenuhan kebutuhan air penduduk 10 tahun kedepan. Kualitas Mata air Gayam sudah memenuhi baku mutu, tetapi Mata air Sendangrejo tercemar ringan. Konservasi mata air yang dapat diterapkan yaitupenanaman tanaman penutup tanah, pembuatan teras gulud, pembangunan bak, penampung mata air, pembuatan hidran umum, pendekatan sosial, dan pendekatan institusi.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"13 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134077522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prahesta Ardhya K, Sari Bahagiarti K, Dian Hudawan Santoso
{"title":"Pengelolaan Daerah Imbuhan dan Mataair sebagai Sumber Air Bersih di Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta","authors":"Prahesta Ardhya K, Sari Bahagiarti K, Dian Hudawan Santoso","doi":"10.31315/psb.v1i1.9050","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9050","url":null,"abstract":"Kebutuhan air untuk kehidupan sangat vital peranannya. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan berbanding lurus dengan kebutuhan airnya, namun ketersediaan air terbatas jumlahnya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lingkungan suatu daerah. Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul memanfaatkan dua mataair yaitu Mataair Surocolo 1 dan 2. Namun pada saat musim kemarau mengalami penurunan kuantitas. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik mataair, potensi (kualitas dan kuantitas) mataair, dan merencanakan arahan pengelolaan yang sesuai pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey dan pemetaan untuk mengetahui karakteristik mataair pada daerah penelitian, metode matematis untuk menghitung debit mataair dan pertumbuhan penduduk, metode laboratorium untuk menganalisis kualitas mataair. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe mataair di daerah penelitian adalah parenial spring dengan kualitas air yang baik hanya saja nilai Total Coliform yang tinggi sebesar sehingga untuk dikonsumsi harus direbus terlebih dahulu. Mataair Surocolo mampu memenuhi kebutuhan air warga sepanjang tahun. Namun demikian tetap diperlukan pengelolaan pada Mataair Surocolo 2 berupa bak penangkap mataair dengan dimensi 5 m3 dan sistem pemanenan air hujan dengan ukuran 5,5 m x 4 m x 2,5 m pada daerah imbuhan sebagai penunjang aktivitas pariwisata. Serta pengelolaan secara vegetatif dengan pembuatan rorak dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 60 cm.Kata Kunci: pengelolaan, daerah imbuhan, mataair","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124208402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Luthfi Nugroho, S. S. Wardoyo, Ekha Yogafanny
{"title":"Teknik Konservasi Mataair Untuk Kebutuhan Air Domestik di Sebagian Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Muhammad Luthfi Nugroho, S. S. Wardoyo, Ekha Yogafanny","doi":"10.31315/psb.v1i1.9033","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9033","url":null,"abstract":"Sebagian Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang rawan kekeringan. Sebagian warga desa menggunakan mataair dan sumur sebagai sumber air untuk kebutuhan air domestik. Namun saat musim kemarau, sumur – sumur mengering dan debit mataair berkurang sehingga beberapa warga kekurangan air untuk kebutuhan air harian. Pemanfaatan sumber daya air masih tradisional dan belum dikelola secara optimal, baik dari pelestarian, perlindungan dan sistem distribusi air. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode survei & pemetaan, wawancara, matematis, laboratorium dan evaluasi. Karakteristik mataair yang dikaji meliputi sebaran dan tipe mataair berdasarkan sifat pengaliran, kelas debit, dan tenaga gravitasi. Potensi mataair diketahui dari kuantitas (debit) dan kualitas mataair. Kuantitas mataair dihitung dari debit mataair pada dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan. Kualitas matair diketahui dari analisis laboratorium dan pengamatan di lapangan. Wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan air penduduk dan evaluasi daerah imbuhan untuk mengetahui kelas daerah imbuhan. Berdasarkan hasil penelitian, kedua mataair (Mataair Song Putri dan Mataair Sawah) termasuk Depression Springs, memiliki sifat pengaliran tipe Intermittent Springs dan kelas debit VI (debit berkisar 0,1-1 L/detik). Kualitas air dari mataair tidak sesuai sebagai Air Kelas I sehingga diperlukan pengelolaan. Kebutuhan air penduduk di tahun 2029 tercukupi dan daerah imbuhan termasuk kelas sedang. Teknik konservasi yang dilakukan berupa penerapan strip cropping, pembuatan bak penampung dan sistem distribusi serta sumur resapan.Kata Kunci: potensi mataair, kebutuhan air, konservasi mataair, daerah imbuhan","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116262933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Teknik Konservasi Mata Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Sumber Air Domestik Dusun Jatirejo, Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo","authors":"Dhuhal Islam Agasta, Puji Pratiknyo, A. Irawan","doi":"10.31315/psb.v1i1.9055","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9055","url":null,"abstract":"Air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dimanapun berada. Salah satu sumber air yaitu mata air. Di lokasi penelitian terdepat terdapat beberapa mata air yang berpotensi sebagai sumber air yang baik. Dengan adanya permasalahan kekeringan yang melanda setiap tahunnya pada Dusun Jatirejo, Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kab Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan potensi mata air yang berada di Dusun Alasombo, besar kebutuhan air yang digunakan dan teknik konservasi guna memenuhi kebutuhan air domestik di Dusun Jatirejo. Metode yang digunakan adalah survey dan pemetaan, pengambilan sampel, analisis laboratorium, dan metode matematis. Pengambilan sampling air mata air berdasarkan metode purposive sampling, pengambilan mata air diambil 3 titik dari 4 mata air. Metode survey lapangan adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data primer. Metode matematis digunakan untuk perhitungan evaluasi dengan menghitung curah hujan, kebutuhan air penduduk, serta debit mata air. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria mata air yang ada di lokasi penelitian berdasarkan tipe mata air yang ada di lokasi penelitian yaitu bertipe Parenial Springs. Berdasarkan debit dari mata air yang ada di lokasi penelitian menunjukkan mata air 1 sebesar 0,12009 L/detik, mata air 2 sebesar 0,05615 L/detik, mata air 3 sebesar 0,06756245 L/detik, dan mata air 4 sebesar 0,045594 L/detik. Berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan RI No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air dari mata air di Dusun Jatirejo tidak yang layak dikonsumsi masyarakat, air dapat dikonsumsi harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus dengan suhu 70oC. Arahan teknik konservasi meliputi pembuatan zona perlindungan mata air, pembuatan bak penampung, sistem pendistribusian air, dan penanaman tumbuhan rumput pada daerah imbuhan.Kata Kunci: mata air, kualitas air, konservasi, potensi mata air","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122012009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adreyna Theo Christy Napitupulu, Suharwanto Suharwanto, Andi Renata Ade Yudono
{"title":"Konservasi Mata Air di Dusun Sekaro, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Adreyna Theo Christy Napitupulu, Suharwanto Suharwanto, Andi Renata Ade Yudono","doi":"10.31315/psb.v1i1.9049","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9049","url":null,"abstract":"Terdapat 5 mata air di Dusun Sekaro yang dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih seharihari. Oleh sebab itu perlu diketahui potensi berupa kualitas dan kuantitas dari kelima mata air. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan pemetaan, metode matematis, metode laboratorium, metode wawancara dan metode evaluasi. Kualitas air pada mata air diketahui dari hasil uji laboratorium yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No.32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum. Parameter yang diuji yaitu sifat fisik (kekeruhan dan TDS), sifat kimia (pH, besi, BOD, COD), dan sifat biologi (total coliform). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas dari kelima mata air aman untuk pemenuhan kebutuhan air bersih karena menunjukkan nilai dibawah kadar maksimum. Kelima mata air di Dusun Sekaro memiliki total debit rata-rata sebesar 8.245.385,3 liter/bulan dengan total kebutuhan warga sebesar 1.284.887,34 liter/bulan sehingga mata air dianggap mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh warga di Dusun Sekaro. Konservasi yang dilakukan berupa penanaman pohon sukun pada daerah imbuhan, pembuatan lubang biopori, serta pendekatan sosial dengan memberikan sosialiasi pentingnya menjaga kelestarian mata air.Kata Kunci: mata air; potensi mata air, kualitas mata air, debit mata air, konservasi","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121352916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Abimanyu, Rr. Dina Asrifah, Adi Pandu Wicaksono
{"title":"Teknik Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"F. Abimanyu, Rr. Dina Asrifah, Adi Pandu Wicaksono","doi":"10.31315/psb.v1i1.9029","DOIUrl":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9029","url":null,"abstract":"Mataair merupakan salah satu sumber air yang sering dimanfaatkan warga Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul untuk keperluan domestik. Mataair pada Dusun Seropan 2 mengalami beragam masalah sehingga perlu dilakukan pengelolaan. Hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan kondisi dari daerah imbuhan yang semakin memburuk akibat masifnya pembangunan pemukiman di sekitar daerah penelitian. Untuk mempertahankan keberlangsungan mata air, maka perlu dilakukan upaya pengelolaan terutama pada daerah imbuhan agar mata air mendapatkan pasokan air tanah secara kontinu. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan teras untuk kawasan kebun dan pembuatan sumur resapan untuk kawasan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dari daerah imbuhan mataair dan teknis pembuatan teras dan sumur resapan sebagai upaya konservasi daerah imbuhan mataair untuk mempertahankan keberlangsungan mata air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan, matematis, dan metode evaluasi. Kondisi eksisting daerah imbuhan dikaji berdasarkan PerMen PU no.2 Tahun 2013. Pemilihan jenis teras mengacu pada PerMen Kehutanan no. 4 Tahun 2011. Acuan untuk pembuatan sumur resapan mengacu pada PerMen Lingkungan Hidup no. 12 Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah imbuhan di daerah penelitian didominasi oleh kelas imbuhan sedang dengan beberapa daerah memiliki kelas buruk. Daerah imbuhan mata air terluas merupakan daerah imbuhan mata air Bajangan dan daerah imbuhan tersempit merupakan daerah imbuhan mata air Kali Bening. Daerah imbuhan umumnya merupakan daerah perkebunan campuran dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal dan sebagian berupa pemukiman. Konservasi daerah imbuhan yang dilakukan adalah pembuatan teras individu pada daerah imbuhan mata air Kali Bening dan Kali Seropan serta pembuatan sumur resapan dalam pada daerah imbuhan mata air Bajangan dan Kali Seropan.Kata Kunci: Daerah imbuhan; Konservasi daerah imbuhan ; Mata air ; Sumur resapan ; Teras","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127879490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}