Cici Indriani Dalimunthe, B. P. Soekarno, A. Munif, S. Surono
{"title":"SELEKSI DAN UJI POTENSI CENDAWAN DARK SEPTATE ENDOPHYTE SEBAGAI AGENSIA HAYATI PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) PADA TANAMAN KARET","authors":"Cici Indriani Dalimunthe, B. P. Soekarno, A. Munif, S. Surono","doi":"10.22302/PPK.JPK.V37I1.624","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V37I1.624","url":null,"abstract":"Cendawan Dark Septate Endophyte (DSE) adalah sekelompok cendawan endofit yang memiliki hifa melanin gelap, membentuk koloni berwarna gelap pada media agar dan mampu mengkolonisasi akar tanaman tanpa menyebabkan gejala penyakit. Belum ada laporan yang berkaitan dengan peran cendawan DSE sebagai agens pengendali penyakit akar putih, khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat DSE dari Indonesia dengan cara menseleksi isolat cendawan DSE yang berpotensi sebagai agensia hayati penyakit akar putih pada tanaman karet. Tahapan awal dari penelitian adalah isolasi cendawan DSE dari akar dan tanah di sekitar perakaran karet, uji patogensitas, uji dual culture dan uji metabolit senyawa volatil. Dalam penelitian ini, diperoleh lima isolat cendawan DSE APDS 3.2, TBMDS 2.4b, TMDS 2.1, TMDS 3.2 dan SBTBMDS 1 yang mampu menghambat pertumbuhan Rigidoporus microporus penyebab penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Penelitian ini membuktikan bahwa isolat cendawan DSE bisa diisolasi dari akar tanaman karet dan berpotensi sebagai agensia hayati Rigidoporus microporus penyebab penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Penelitian selanjutnya akan dilakukan pengujian lapangan dan diharapkan hasil dari penelitian ini akan memberikan informasi awal tentang peran cendawan DSE pada tanaman karet dalam mengatasi cekaman biotik yang disebabkan oleh cendawan pathogen.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134404179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tri Rappani Febbiyanti, W. Widodo, Suryo Wiyono, S. Yahya
{"title":"PENGARUH PH DAN WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP PERTUMBUHAN Lasiodiplodia theobromae PENYEBAB KANKER BATANG TANAMAN KARET","authors":"Tri Rappani Febbiyanti, W. Widodo, Suryo Wiyono, S. Yahya","doi":"10.22302/PPK.JPK.V37I1.615","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V37I1.615","url":null,"abstract":"Lasiodiplodia theobromae merupakan cendawan penyebab kanker batang pada tanaman karet (Hevea brasiliensis Muel Arg.), penyakit ini merupakan penyakit baru dan belum pernah dilaporkan sebelumnya di Indonesia. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit kanker batang. Strategi pengendalian yang terbaik adalah dengan pengelolaan penyakit yang membutuhkan pengetahuan mengenai ekobiologi patogen, inang, dan interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotik. Pengendalian patogen harus didasarkan pada pengetahuan tentang bioekologinya. Diharapkan dengan pengetahuan bioekologi bisa dijadikan dasar untuk bisa menghambat perkembangan atau menurunkan populasi inokulum di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pH secara in vitro terhadap pertumbuhan patogen kanker batang dan laju penurunan viabilitas tubuh buah akibat penyimpanan. Kisaran pengaruh pH media meliputi 3, 4, 5, 6 dan 7. Penyimpanan tubuh buah dilakukan dalam wadah tanpa diberi tanah, diberi tanah steril dan tanah tidak steril. Penentuan viabilitas dilakukan pada 30, 60, 90 dan 120 hari masa penyimpanan. Semakin rendah pH menyebabkan pertumbuhan miselia terhambat.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130276473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN ANHIDRIDA MALEAT TERHADAP MUTU TEKNIS KARET ALAM TERMODIFIKASI","authors":"Afrizal Vachlepi, Mili Purbaya","doi":"10.22302/PPK.JPK.V37I1.618","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V37I1.618","url":null,"abstract":"Pemaduan (blending) polimer karet alam dengan pati alam yang mempunyai sifat dan karakteristik berbeda dapat menghasilkan polimer dengan karakteristik baru. Polimer karet alam yang non polar perlu dimodifikasi agar dapat berinteraksi secara baik dengan pati alam yang bersifat polar. Penggunaan aditif anhidrida maleat dapat meningkatkan interaksi dengan pati alam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memperoleh dosis terbaik penggunaan aditif anhidrida maleat dalam memodifikasi sifat polimer karet alam. Dengan dosis ini diharapkan dapat menghasilkan karet alam termodifikasi dengan karakteristik dan mutu teknis yang berbeda sehingga dapat dipadukan dengan pati alam. Perlakuan berupa penambahan anhidrida maleat dengan dosis 5% berat per berat (b/b) karet kering, 10% b/b, 15% b/b dan kontrol (karet tanpa anhidrida maleat). Parameter pengamatan terdiri dari analisa spektrometri fourier transform infrared (FTIR), plastisitas awal (Po), indeks ketahanan plastisitas (PRI), viskositas Mooney, indeks kestabilan viskositas (SVI), kadar abu dan kadar zat menguap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan aditif anhidrida maleat terbaik dalam memodifikasi sifat dan karakteristik polimer karet alam adalah dosis 10% b/b karet kering. Dari analisa spektrometri FTIR, gugus anhidrida maleat dalam karet alam sudah terlihat pada dosis ini. Mutu teknis karet alam yang sudah dimodifikasi menggunakan maleat anhidrida 10% b/b karet kering, yaitu Po 27; PRI 54,95; viskositas Mooney 78; SVI 4; kadar abu 0,51% dan kadar zat menguap 0,26%.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114847076","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Iman Satra Nugraha, Aprizal Alamsyah, Dwi Shinta Agustina
{"title":"STUDI PERKIRAAN HARGA KARET MINGGUAN DI TINGKAT PETANI DENGAN PENDEKATAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA DAN BIAYA BERKEBUN KARET DI MUSI BANYUASIN","authors":"Iman Satra Nugraha, Aprizal Alamsyah, Dwi Shinta Agustina","doi":"10.22302/PPK.JPK.V37I1.622","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V37I1.622","url":null,"abstract":"Enam tahun terakhir ini harga karet mengalami kecenderungan menurun dan berdampak kepada pendapatan petani, sehingga kebutuhan petani tidak dapat terpenuhi dan tidak dapat melakukan peremajaan karet (membangun kebun karet). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran perkiraan harga karet mingguan di tingkat petani. Penelitian dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, dengan menggunakan 210 responden. Pengambilan sampel secara purposive sampling dan pengambilan data menggunakan metode wawancara. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan pendekatan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dan berkebun karet. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan petani sebesar IDR 935.611,- per minggu dengan proporsi untuk kebutuhan rumah tangga sebesar IDR 712.557,- per minggu dan biaya berkebun karet sebesar IDR 223.054,- per minggu. Dengan rata-rata produksi karet petani sebesar 85 kg – 90 kg, maka perkiraan harga karet ditingkat petani sebesar IDR 10.369,- s.d IDR 11.007,- per kg per minggu. Dengan perkiraan harga tersebut petani akan dapat meningkatkan pendapatan sehingga petani dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membangun kebun karet klonal.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"525 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116487837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH JENIS ARANG HITAM TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KARET ALAM PADA VULKANISAT ELASTOMER BANTALAN JEMBATAN","authors":"Woro Andriani, Adi Cifriadi, Santi Puspitasari","doi":"10.22302/ppk.jpk.v37i1.606","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v37i1.606","url":null,"abstract":"Karet bantalan jembatan dan jalan layang berbasis karet alam produksi lokal sering kali mengalami permasalahan kualitas dalam hal ketahanan terhadap pengusangan dan pampatan tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai tipe carbon black sebagai bahan pengisi dalam pembuatan vulkanisat komposit karet alam untuk bantalan jembatan dan jalan layang. Tipe carbon black yang digunakan terdiri atas N330 (HAF), N550 (FEF), N774 (SRF-HM-NS), dan N990 (MT). Percobaan diawali dengan pembuatan kompon karet pada skala laboratorium berkapasitas 120 g kompon/batch. Kompon karet yang diperoleh kemudian dicetak untuk sampel uji karakterisasi sifat mekanik vulkanisat komposit karet bantalan. Parameter uji mengacu pada SNI 3967:2013. Mengacu pada hasil pengujian diketahui bahwa sifat mekanik vulkanisat komposit karet bantalan jembatan dan jalan layang bergantung pada derajat ikatan silang dan interaksi antara partikel bahan pengisi dengan molekul karet. Interaksi semakin kuat didapatkan dari carbon black yang memiliki ukuran diameter partikel terkecil atau luas permukaan terbesar terbesar. Tipe carbon black yang dianggap sesuai untuk komposit karet bantalan jembatan dan jalan layang adalah N550, N774, kemudian N330.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124643770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESTABILAN KEKUATAN KOMPOSIT KARET ALAM PADA PROTOTIPE SEKAT KANAL DI LINGKUNGAN ASAM LAHAN GAMBUT","authors":"N. A. Kinasih, Adi Cifriadi, T. Wijaya","doi":"10.22302/ppk.jpk.v37i1.602","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v37i1.602","url":null,"abstract":"Prototipe sekat kanal berbasis komposit karet alam telah dibangun di Desa Sungei Rengit, Sumatera Selatan. Validasi pengembangan produk dilakukan dengan melakukan pengujian sifat fisika dan morfologi komposit karet sebelum dan setelah aplikasinya di lapangan. Hasil pengujian fisika komposit karet sebelum dan setelah diaplikasikan di lapangan relatif stabil, dengan nilai penurunan sifat fisika vulkanisat yang berkisar 20% setelah direndam pada suasana asam air gambut dan asam sulfat baik di laboratorium maupun di lapangan. Penurunan tersebut diakibatkan menurunnya interaksi antara matriks karet dan partikulat-pengisi sesuai hasil pengamatan morfologi komposit karet.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124221811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI KINERJA KOMPON KARET ALAM TANPA BAHAN PENGISI SEBAGAI BAHAN PEMODIFIKASI ASPAL PANAS","authors":"Henry Prastanto, Yusep Firdaus, Santi Puspitasari, Arief Ramadhan, Asron Ferdian Falaah","doi":"10.22302/PPK.JPK.V36I2.549","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V36I2.549","url":null,"abstract":"Karet alam berpotensi digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal modifikasi polimer. Dalam penelitian ini telah diujicobakan penambahan kompon karet alam berbasis karet SIR 20 pada konsentrasi 3%, 5%, 7% dan 9% dalam aspal penetrasi 60 pada suhu 150oC sebagai upaya dalam pembuatan aspal karet. Sedangkan kecepatan pengaduk pada mesin pencampurkan divariasikan pada 1000 rpm, 2000 rpm, 4000 rpm, 6000 rpm, 8000 rpm, dan 10000 rpm. Kompon karet SIR diformulasikan berdasarkan sistem vulkanisasi yaitu konvensional (KP1) dan semi effisien (KP2). Penilaian mutu aspal karet ditentukan berdasarkan pengujian sifat fisik aspal karet tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kecepatan pengaduk pada mesin pencampur aspal karet yang teroptimal sebesar 6000 rpm. Selanjutnya menurut hasil karakterisasi sifat fisik aspal karet diperoleh bahwa kompon karet SIR 20 yang dihasilkan dari sistem vulkanisasi semi effisien (KP2) dengan dosis 5-7% dapat membentuk aspal karet dengan kualitas terbaik ditunjukkan oleh penurunan penetrasi yang diikuti dengan peningkatan nilai titik lembek, indeks penetrasi dan elastic recovery serta sifat kestabilan aspal karet selama penyimpanan dan akibat pengaruh pemanasan berulang yang relatif baik.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125199995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jamin Saputra, C. Stevanus, Risal Ardika, T. Wijaya
{"title":"PENGUJIAN BEBERAPA ALTERNATIF TEKNIK PENANAMAN TANAMAN KARET DI LAHAN GAMBUT","authors":"Jamin Saputra, C. Stevanus, Risal Ardika, T. Wijaya","doi":"10.22302/PPK.JPK.V36I2.595","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V36I2.595","url":null,"abstract":"Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan gambut. Penanaman karet pada areal gambut terdapat hambatan seperti miskinnya hara gambut dan tanaman akan tumbang pada saat tanaman sudah besar. Masih terbatasnya informasi hasil penelitian terkait pertumbuhan tanaman karet di lahan gambut, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan cara mengatasi kendala penanaman karet di lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan gambut dengan kedalaman 1,5 - 2 m dan tingkat kematangan gambut sapris. Klon karet yang digunakan adalah IRR 118. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 1) Kontrol (cara penanaman biasa dengan bahan tanam konvensional), 2) Penanaman dalam (lubang tanam dibuat lebih dalam sehingga penanaman dilakukan sampai payung pertama dan menggunakan bibit konvensional), 3) Modifikasi bahan tanam (ketinggian okulasi 30 cm), dan 4) Modifikasi bahan (ketinggian okulasi 50 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman karet klon IRR 118 memiliki pertumbuhan yang baik sehingga pada umur lima tahun rata-rata lilit batangnya telah mencapai 45 cm. Pengaruh perlakuan teknik penanaman terhadap pertumbuhan dan tanaman yang miring atau tumbang sampai dengan umur tanaman lima tahun belum terlihat.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122152153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Iman Satra Nugraha, Aprizal Alamsyah, Dwi Shinta Agustina
{"title":"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KARET (STUDI KASUS PETANI KARET DI WILAYAH OPERASIONAL PERUSAHAAN MIGAS KABUPATEN MUSI BANYUASIN)","authors":"Iman Satra Nugraha, Aprizal Alamsyah, Dwi Shinta Agustina","doi":"10.22302/PPK.JPK.V36I2.594","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V36I2.594","url":null,"abstract":"Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang berkontribusi terhadap produksi karet di Provinsi Sumatera Selatan. Namun disisi lain produksi karet yang dihasilkan oleh petani karet belum optimal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi karet sehingga produksi karet petani dapat meningkat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive di 7 desa dengan masing-masing desa terdiri 30 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dan untuk analisis data menggunakan spss 16. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan petani mayoritas hanya mencapai Sekolah Dasar dan memiliki pengalaman berkebun karet selama 15 tahun. Sedangkan faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi karet adalah kepemilikan lahan karet (X2), jumlah tenaga kerja (X3), jenis bahan tanam yang digunakan (X4) dan penggunaan pupuk (X5). Sedangkan pendapatan keluarga sebesar Rp 3.732.000,- per bulan dan karet merupakan sumber pendapatan terbesar terhadap total pendapatan keluarga dengan kontribusi sebesar Rp 2.024.000,- per bulan sedangkan selebihnya berasal dari kegiatan berdagang dan buruh.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134213590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PUPUK ORGANIK BRIKET GAMBUT RAWA PENING TERHADAP PERTUMBUHAN BATANG BAWAH TANAMAN KARET DALAM ROOT TRAINER","authors":"R. Putra, Titik Widyasari, S. Achmad","doi":"10.22302/PPK.JPK.V36I2.599","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/PPK.JPK.V36I2.599","url":null,"abstract":"Media tanam yang biasa digunakan untuk pembibitan tanaman karet dalam root trainer adalah cocopeat. Kemampuan cocopeat dalam menyimpan hara dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk organik. Salah satu sumber pupuk organik yang cukup banyak dan dapat dibuat menjadi briket adalah gambut rawa pening. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik briket gambut rawa pening terhadap pertumbuhan batang bawah tanaman karet pada media cocopeat dalam root trainer. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Balai Penelitian Getas, Salatiga, Jawa Tengah pada bulan Februari sampai Oktober 2016. Percobaan terdiri atas enam perlakuan dengan 10 ulangan. Perlakuan tersebut adalah: 1) kontrol; 2) pupuk NPK cair; 3) 1 pupuk organik briket + pupuk NPK cair; 4) 2 pupuk organik briket + pupuk NPK cair; 5) 1 pupuk organik briket + tanpa pupuk NPK cair; 6) 2 pupuk organik briket + tanpa pupuk NPK cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik briket rawa pening yang dikombinasikan dengan pupuk NPK cair dapat meningkatkan bobot tanaman dan bobot akar dibandingkan perlakuan pupuk NPK cair. Perlakuan 2 pupuk organik briket + pupuk NPK cair menunjukkan efektivitas agronomi relatif (EAR) tertinggi sebesar 546% yang dapat dicapai dengan penambahan biaya pemupukan sebesar IDR 424,- per tanaman (443,0%) dibandingkan dengan perlakuan pupuk NPK cair.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128319217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}