EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-08-24DOI: 10.24014/jej.v2i2.17160
Laili Ainur Rosida, Moh. Syaeful Anwar, Oktria Muhammad Sholeh, A. Mushofa, Luhur Moekti Prayogo
{"title":"Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut di Kabupaten Tuban, Jawa Timur","authors":"Laili Ainur Rosida, Moh. Syaeful Anwar, Oktria Muhammad Sholeh, A. Mushofa, Luhur Moekti Prayogo","doi":"10.24014/jej.v2i2.17160","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i2.17160","url":null,"abstract":"Pasang surut merupakan fenomena naik turunnya muka air laut secara periodik akibat gaya tarik antar benda langit yaitu bumi, bulan dan matahari. Pengetahuan mengenai pasang surut penting dilakukan karena setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing dan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat wilayah pesisir seperti pelayaran, tambak garam dan penangkapan ikan. Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dimana lima wilayahnya yang berbatasan langsung dengan laut Jawa, yaitu kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, Tuban dan Palang. Kelima kecamatan tersebut merupakan tepat aktivitas yang berkaitan dengan pelayaran dan navigasi serta pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut air laut di perairan Tuban, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Least Square atau Kuadrat Terkecil. Data pasang surut yang digunakan yaitu data pada bulan Januari 2021 yang mewakili data musim penghujan (angin muson barat) dan data bulan Agustus 2021 yang mewakili data musim kemarau (angin muson timur) yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan interval satu jam. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tipe pasang surut wilayah perairan Tuban yaitu Diurnal atau Harian Tunggal dengan bilangan Formzahl sebesar 5.65 dan 10.25. Pada musim barat, pasang tertinggi terjadi pada awal dan pertengahan bulan. Sedangkan surut terendah terjadi di sekitar tanggal 7-9 dan 21-25 Januari 2021. Sedangkan pada musim timur, pasang tertinggi terjadi pada 7-13 dan 19-25 Agustus 2021 dan surut terendah terjadi pada 15-17 Agustus 2021. Komponen harmonik cenderung lebih besar pada komponen pembentuk pasang surut Diurnal yaitu K1, O1, dan P1.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"265 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115960541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-08-23DOI: 10.24014/jej.v2i2.18729
A. Alfiah, Nuranggraini Syafitri, Roswati Roswati, M. Muslim, Akmal Akmal
{"title":"Hubungan Adiwiyata dengan Sikap Peduli Lingkungan Siswa pada Materi Pengelolaan Sumber Daya Alam di Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang","authors":"A. Alfiah, Nuranggraini Syafitri, Roswati Roswati, M. Muslim, Akmal Akmal","doi":"10.24014/jej.v2i2.18729","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i2.18729","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adiwiyata dengan sikap peduli lingkungan siswa pada materi pengelolaan sumber daya alam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sikap peduli lingkungan siswa seperti siswa tidak memisahkan sampah organik dan anorganik, tidak menjaga kebersihan kelas, membuang dan membiarkan sampah di dalam kelas, serta kurangnya tanaman obat sebagai apotik hidup padahal sebelumnya sudah adanya penerapan adiwiyata di lingkungan pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IIS. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah hubungan adiwiyata dan sikap peduli lingkungan siswa, dengan populasi penelitian berjumlah 60 siswa sedangkan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling seluruh kelas XI yaitu 60 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sigifikan antara adiwiyata dengan sikap peduli lingkungan siswa, hal ini ditunjukkan dari uji hipotesis yaitu nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 1% (0,734>0,330) maupun taraf signifikan 5% (0,734>0,254). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa besarnya kontribusi antara adiwiyata dan sikap peduli lingkungan siswa mencapai 53,8% sedangkan 46,2% dapat dipengaruhi variabel lain seperti faktor internal ataupun faktor eksternal","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"684 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121714052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-08-23DOI: 10.24014/jej.v2i2.18744
Dwi Arini, Silvina Mayang Sari, D. Driptufany
{"title":"Pemanfaatan Citra Landsat 8 untuk Mendeteksi Tingkat Kesehatan Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Kabupaten Bengkalis Kecamatan Mandau","authors":"Dwi Arini, Silvina Mayang Sari, D. Driptufany","doi":"10.24014/jej.v2i2.18744","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i2.18744","url":null,"abstract":"Tanaman Kelapa sawit yang identik dengan tanaman perkebunan memiliki peranan penting bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Kebutuhan akan tanaman kelapa sawit meningkatkan permintaan terhadap produksi minyak yang dihasilkan oleh tanaman tersebut sehingga kebutuhan akan lahan pertanian kelapa sawit juga meningkat layaknya lahan yang dimiliki oleh masyakarat di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Tingkat perekonomian masyarakat sekitar daerah tersebut rata-rata tergantung pada lahan kelapa sawit, sehingga diperlukan monitoring tingkat kesehatan tanaman kelapa sawit yang menjadi tujuan dari penelitian ini dengan menggunakan metode Normalized Difference Vegetaion Index (NDVI). Data citra landsat 8 OLI di kecamatan Mandau digunakan sebagai data dasar dengan menganalisa objek pengamatan yang terdiri dari beberapa wilayah objek pengamatan satu hingga delapan belas (OP1 – OP18). Hasil menunjukan peta tingkat kesehatan kelapa sawit dengan klasifikasi tingkat kesehatan terbagi menjadi tiga (3) kelas, yaitu Kesehatan baik, normal, dan buruk. Nilai rentang NDVI 0,421 - 0,72 dengan luas 31.387,29 Ha dengan kesehatan baik, rentang NDVI 0,221 – 0,42 pada kesehatan normal dengan luas 7.192,35 Ha, dan kelas kesehatan buruk dengan luas 253,62 Ha pada rentang NDVI 0,1 – 0,22","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131568914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-02-28DOI: 10.24014/jej.v2i1.16364
Henzulkifli Rahman, Rizki Atthoriq Hidayat, Adek Hendra Nazar
{"title":"Degradasi Landskap Hutan dan Pola Konflik Harimau Sumatra Dengan Manusia di Kabupaten Pesisir Selatan","authors":"Henzulkifli Rahman, Rizki Atthoriq Hidayat, Adek Hendra Nazar","doi":"10.24014/jej.v2i1.16364","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.16364","url":null,"abstract":"Harimau Sumatera Phantera Tigris Sumatrae adalah satwa endemik pulau Sumatera yang saat ini berada pada red zone atau hewan terancam punah. Banyak faktor penyebab kepunahan, salah satunya adalah deforestasi dan pembukaan lahan untuk kebutuhan manusia menekan landskap hutan alami yang menjadi habitat spesies ini dan memicu terjadinya konflik satwa. Tujuan penelitian untuk melakukan pemetaan jenis landskap berdasarkan konsep ekologi landskap pada kawasan hutan, dan melakukan zonasi konflik satwa liar Harimau Sumatera dengan manusia. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh dan analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah citra satelit sentinel tahun 2020. Riwayat kejadian konflik diperoleh dari BKSDA Provinsi Sumatera Barat data ini dianalisis dengan metode kernel density untuk merepresentasikan zona bahaya konflik. Secara keseluruhan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan penujukkan kawasan hutan dimana yang seharusnya ditutupi oleh lanskap hutan akan tetapi pemanfaatanya adalah pertanian lahan kering. Pada kawasan hutan lindung HL luas perkebunan mencapai 3.363 hektar, pada Kawasan suaka alam KSA 403 hektar dan pada kawasan TNKS Taman Nasional Kerinci Seblat 3192 Hektar. Dalam kurun waktu satu dekade terjadi 23 kali kejadian konflik harimau dengan manusia. Secara spasial konflik ini terfokus pada wilayah utara Kabupaten Pesisir Selatan, yang tersebar di antara dua landskap hutan yang terpisah","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"PP 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126360465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-02-28DOI: 10.24014/jej.v2i1.16342
Hermi Zaswita, I. Ismail, Amalia Novarita, Syamsul Fajarudin
{"title":"Penggunaan Lahan dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat dengan Beradaptasi pada Lingkungan","authors":"Hermi Zaswita, I. Ismail, Amalia Novarita, Syamsul Fajarudin","doi":"10.24014/jej.v2i1.16342","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.16342","url":null,"abstract":"Morfologi Kota Sungai Penuh memiliki relief yang kasar oleh karena itu perlunya analisis karakteristik penggunaan lahan objek wisata Bukit Khayangan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penggunaan lahan objek wisata Bukit Khayangan, analisis dari lokasi, morfologi dan aksesibilitas objek wisata Bukit Khayangan kemudian hasil dari analisis menjadi rumusan alternatif-alternatif dan menyusun arah kebijakan pengembangan objek wisata Bukit Khayangan. Jenis penelitian ini adalah Mixed Methods dan penentuan informan dilakukan secara Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan analisis GIS untuk menganalisa lokasi, morfologi, dan aksesibilitas. Untuk merumuskan prioritas arahan kebijakan menggunakan analisis AHP. Hasil temuan penelitian berdasarkan lokasi, morfologi, dan aksesibilitas maka dibuat arahan kebijakan pengembangan yang harus dilakukan pemerintah dengan prioritas atau urutan kebijakan pengembangan yakni: (1) meningkatkan penguatan stabilitas lereng (0,844); (2) melakukan promosi melalui paket wisata (0,785); (3) melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasana (0,739); (4) meningkatkan pemeliharaan dan pelestarian lingkungan (0,737); (5) Menerapkan dan meningkatkan koordinasi dengan Stakeholder (0,732). Kesimpulan dari penelitian adalah objek wisata Bukit Khayangan memiliki lokasi yang strategis terletak pada posisi sentral namun berada pada daerah kemiringa lereng 15-25% (Agak Curam) dan jenis tanah Padsolik yang peka erosi maka penggunaan lahan oleh masyarakat dan pemerintah dengan menfaatkan kendahan alam tanpa merusak struktur tanah. Kata Kunci: Pariwisata, Lokasi, Morfologi, Aksesibilitas, Kebijakan ","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133371525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-02-28DOI: 10.24014/jej.v2i1.15872
Hutri Rizki Amelia, M. Muslim, Roswati Roswati, Hendra Saputra, Fatmawati P Fatmawati
{"title":"Kompetensi Profesional Guru PPLK Geografi di SMP Negeri Kota Padang","authors":"Hutri Rizki Amelia, M. Muslim, Roswati Roswati, Hendra Saputra, Fatmawati P Fatmawati","doi":"10.24014/jej.v2i1.15872","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.15872","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Kompetensi profesional adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi profesional guru PPLK geografi di SMP Negeri Kota Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah mahasiswa PPLK Pendidikan Geografi UNP dan guru pamong mahasiswa PPLK Pendidikan Geografi UNP. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi, wawancara dilakukan terhadap guru PPLK dan guru pamong guna memperoleh data lebih lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru PPLK belum sepenuhnya menguasai materi IPS Terpadu secara luas dan mendalam. Pada umumnya guru PPLK bisa menguasai materi geografi tapi pada materi sejarah, ekonomi dan sosiologi belum dikuasai secara mendalam. Dalam mengembangkan materi guru PPLK belum mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif. Guru PPLK jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan ilmu pengetahuan lain. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran sebagian guru PPLK jarang menggunakan media, karena keterbatasan proyektor. Untuk mensiasati hal tersebut, guru memanfaatkan papan tulis sebagai media untuk membuat poin-poin pembelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kurangnya media pembelajaran akan menghambat pencapaian pemahaman materi pembelajaran oleh siswa, dan tentunya akan menimbulkan rasa jenuh pada diri siswa.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117123479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-02-28DOI: 10.24014/jej.v2i1.16329
Almegi Almegi, S. _, Akmal Akmal, A. Alfiah, Nelvawita Nelvawita, Yulia Novita
{"title":"Sebaran Spasial Titik Panas (Hotspot) Berdasarkan Penutupan Lahan di Kabupaten Pesisir Selatan","authors":"Almegi Almegi, S. _, Akmal Akmal, A. Alfiah, Nelvawita Nelvawita, Yulia Novita","doi":"10.24014/jej.v2i1.16329","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.16329","url":null,"abstract":"Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Barat. Rata-rata areal yang terbakar tiap tahunnya dalam rentang tahun 2019-2021 adalah 1.002,7 ha. Tingginya angka kebakaran hutan dan lahan tersebut berbanding lurus dengan titik panas yang terpantau dalam jumlah besar tiap tahunnya. Tujuan tulisan ini adalah untuk melihat sebaran titik panas secara keruangan pada berbagai kelas penutup lahan di Kabupaten Pesisir Selatan sebagai indikasi awal wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan. Data yang digunakan adalah data titik panas hasil interpretasi citra satelit NOAA20 tahun 2019-2021 yang bersumber dari dari laman resmi Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan https://sipongi.menlhk.go.id/ dan data penutup lahan hasil intrepretasi citra landsat 8 tahun 2020. Analisis spasial menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) berupa tumpang susun peta (superimpose) digunakan untuk melihat sebaran titik panas secara spasial berdasarkan kelas penutup lahan. Hasil analisis menunjukkan areal berpotensi tinggi terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah pada jenis penutup lahan berupa perkebunan dengan jumlah titik panas mencapai 82 titik kejadian (24,48%) dan pertanian lahan kering sekunder dengan 69 titik panas (20,60%). Secara keruangan wilayah di bagian selatan, yaitu Kec. Lunang Silaut, Kec. Basa IV Balai Tapan dan Kec. Pancung Soal merupakan wilayah rentan tinggi kebakaran hutan dan lahan karena areal perkebunan terkonsentrasi di wilayah ini dan titik panas pada areal pertanian lahan kering sebagian besar yaitu, 58 titik panas (84,06%) berbatasan atau berdekatan dengan perkebunan.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123061953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2022-02-28DOI: 10.24014/jej.v2i1.16281
Zaki Mubarok, R. Hidayat, Ahyuni Ahyuni, Luhur Moekti Prayogo, Hendra Saputra
{"title":"Pemodelan Sebaran Habitat Dugong Dugon Kawasan Pesisir Pulau Bintan Kepulauan Riau, Indonesia","authors":"Zaki Mubarok, R. Hidayat, Ahyuni Ahyuni, Luhur Moekti Prayogo, Hendra Saputra","doi":"10.24014/jej.v2i1.16281","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.16281","url":null,"abstract":"Dugong adalah mamalia laut milik Sirenia dengan nama ilmiah Dugong Dugon atau sering juga disebut sebagai sapi laut yang berstatus hukum sebagai hewan yang dilindungi di Indonesia. Di Pulau Bintan kasus penemuan duyung sering terjadi. Kondisi ekosistem perairan dengan hamparan vegetasi lamun mendukung kelangsungan hidup mamalia herbivora seperti Dugong. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan spasial untuk mengetahui sebaran habitat duyung dengan menggunakan beberapa variabel lingkungan yang terjadi di ekosistem laut yang menjadi indikator penilaian penunjang keberlangsungan hidup dugong. Metode yang digunakan adalah analisis spasial raster untuk perancangan variabel lingkungan yang meliputi naturalized Euclidean distance, dan Maximum Entropy. Berdasarkan hasil kajian, wilayah yang berpotensi untuk sebaran habitat dugong di beberapa perairan Pulau Bintan yaitu Desa Berakit, Gunung Kijang, Kawal, dan Malang Temu. Parameter yang paling berpengaruh dalam pemodelan sebaran potensi habitat dugoong ini adalah padang lamun, jarak dari sungai, dan kedalaman laut. Habitat yang sangat mendukung kehidupan duyung ini didominasi oleh vegetasi tutupan rumput laut yang merupakan sumber makanan utama duyung.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130621922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemetaan 3D Bangunan Cultural Heritage Panggung Krapyak Dengan Teknik Close Range Photogrammetry","authors":"Fajrin Fajrin, Poundra Sukma Apriliansyah, Defwaldi -","doi":"10.24014/jej.v2i1.16316","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v2i1.16316","url":null,"abstract":"Pelestarian bangunan cagar budaya didukung pendokumentasian sebagai data acuan dalam upaya pemeliharaan sehingga diperlukan pengukuran dan penyajiaan data. Alternatif penyajian informasi data tiga dimensi untuk pendokumentasian bangunan cagar budaya diharapkan memiliki ukuran dimensi yang baik. Pentingnya pendokumentasian dalam bentuk model tiga dimensi disebabkan masalah acuan bentuk mengembalikan wujud asli dari pada konstruksi bangunan yang sudah tua bila terjadi kerusakan terutama runtuh akibat gempa bumi. Salah satu metode yang bisa dikembangkan adalah pendokumentasian tiga dimensi berbasis foto, yaitu dengan teknik fotogrametri jarak dekat. Foto teristris dikenal dengan Close Range Photogrammetry adalah teknik akuisisi data menggunakan kamera yang terletak di darat dengan jarak kurang dari 100 m. Penelitian ini menerapkan teknik close range photogrammetry dengan metode konvergen untuk bangunan cagar budaya Panggung Krapyak menggunakan kamera non-metrik. Titik acuan (BM), titik ikat (GCP), titik sampel detail, dan titik pengecekan (ICP) diukur menggunakan total station. Pemodelan 3D diproses menggunakan perangkat lunak agisoft photoscan professional secara otomatis. Proses analisis dilakukan perbandingan ukuran dimensi hasil model 3D dengan ukuran sebenarnya di lapangan untuk menunjukkan nilai kesalahan geometri bangunan. Pada kasus ini adalah bagaimana teknik fotogrametri jarak dekat dapat menjadi alternatif dalam pendokumentasian bangunan untuk menyajikan informasi data tiga dimensi dengan ketelitian yang baik yang selanjutnya digunakan sebagai data acuan dalam kegiatan monitoring konservasi jangka panjang dan perencanaan rekonstruksi bangunan. Hasil penelitian ini menghasilkan jumlah points density 0,457 points/cm², 21.914 tie points, 3.395.055 dense point clouds, dan 224.868 faces dengan ketelitian ground resolution sebesar 0,37 cm/pix sehingga 1 pix memiliki nilai sebenarnya 0,37 cm di lapangan serta ukuran dimensi model 3D menghasilkan rata-rata selisih jarak sebesar 0,0268 m dan rata-rata selisih tinggi sebesar 0,0340 m. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa teknik fotogrametri jarak dekat dapat diterapkan dalam pendokumentasian bangunan cagar budaya sebagai alternatif penyajian informasi data tiga dimensi dengan ketelitian yang baik.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117048654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
EL-JUGHRAFIYAHPub Date : 2021-08-30DOI: 10.24014/jej.v1i1.14016
Elfia Nurjana Ndruru, Fitra Delita
{"title":"Analisis Pemanfaatan Hutan Mangrove Oleh Masyarakat Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai","authors":"Elfia Nurjana Ndruru, Fitra Delita","doi":"10.24014/jej.v1i1.14016","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jej.v1i1.14016","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian : 1) menganalisis ekosistem mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan, 2) menganalisis pengelolaan hutan mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan, dan 3) menganalisis pemanfaatan hutan mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Kabupaten Serdang Bedagai. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah kawasan hutan mangrove seluas 5 Ha di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan dengan 40 KK informan sebagai data pedukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung berupa wawancara, selain itu juga menggunakan obsevasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) ekosistem hutan mangrove di Kampung Nipah terdiri dari komponen biotik yaitu dari jenis vegetasi, jenis fauna dan zonasi mangrove. Komponen abiotik terdiri dari suhu, cahaya, air dan tanah. (2) masyarakat di Kampung Nipah mengelola hutan mangrove meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan (3) masyarakat juga memanfaatkan hutan mangrove, baik manfaat langsung, manfaat tidak langsung maupun manfaat pilihan. Manfaat langsung masyarakat memanfaatkannya dengan cara mengolah mangrove dalam bentuk makanan, perikanan, maupun bahan industri rumah tangga seperti arang, kayu bakar, dan zat pewarna. Manfaat tidak langsung masyarakat mengetahui fungsi dari hutan mangrove tersebut, seperti mencari makan dan daerah pemijahan dari berbagai biota laut, tempat bersarangnya burung, habitat alami bagi berbagai jenis biota, melindungi pantai dari abrasi dan intrusi air laut, penghasil oksigen, mencegah gelombang air laut, dan melindungi pantai dari badai dan taufan. Sedangkan manfaat pilihan, masyarakat membuat tempat ekowisata di Pantai Mangrove Kampung Nipah.","PeriodicalId":443113,"journal":{"name":"EL-JUGHRAFIYAH","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121758467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}