{"title":"Kontribusi Bimbingan dan Konseling dalam Mengembangkan Kesadaran Beragama Pada Remaja di Abad 21","authors":"Edisa Oktonika","doi":"10.36722/sh.v5i3.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i3.375","url":null,"abstract":"<p><em>A</em><em>bstrak</em><strong> -</strong> <strong>Pada abad ke 21, kenakalan remaja semakin mengkhawatirkan. Saat ini, banyak ditemukan kenakalan remaja yang bukan lagi disebut kenakalan remaja biasa, namun perilaku penyimpangan kenakalan yang dilakukan remaja telah melanggar hukum dan norma yang berlaku di masyarakat. Terjadinya fenomena kenakalan remaja tersebut menjadi bukti dari remaja sekarang telah jauh dari nilai-nilai moral dan kurangnya kesadaran hidup beragama. Kesadaran beragama pada diri remaja merupakan peran yang sangat penting dalam pengembangan moral mereka, karena nilai-nilai moral yang datang dari agama itu stabil dan konstan, kesadaran beragama juga tidak hanya mendasari perilaku yang terlihat, tetapi juga mewarnai sikap, pikiran dan keinginan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kesadaran padada remaja di abad 21. </strong><strong>Metode</strong><strong> yang</strong><strong> digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, Studi pustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data</strong><strong>.</strong><strong> Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 12 Bandung. </strong><strong>P</strong><strong>opulasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII tahun ajaran 2019/2020. </strong><strong>Pe</strong><strong>ngambilan sampel penelitian </strong><strong>ini </strong><strong>dengan cara <em>purposive sampling </em>yang<em> </em>bertujuan agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi sehingga diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya</strong><strong>.</strong><strong> Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, makalah atau artikel. </strong><strong>A</strong><strong>nalisis data adalah metode analisis isi (<em>Content Analysis</em>)<em>. </em></strong><strong>Strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi keberagamaan remaja yaitu metode keteladanan, metode pembiasaan, metode menasehati, metode pengamat dan pengawasan. dengan strategi tersebut diharapkan remaja berkembang kesadaran beragama sesuai fitrah-Nya.</strong></p><p><em>Abstract</em> <strong>–</strong> <strong>In the 21st century, juvenile delinquency is increasingly worrying. Nowadays, there are many juvenile delinquents who are no longer called juvenile delinquents, but the behavior of juvenile delinquency has violated the laws and norms prevailing in the society. The phenomenon of juvenile delinquency is evidence that adolescents are now far from moral values and lack of awareness of religious life. Religious awareness in adolescents is a very important role in their moral development because moral values that come from religion are stable and constant, religious awareness also not only underlies visible behavior but also colors attitudes, thoughts, and desires. This study aims to develop awareness in adolescents in the 21st century. The method used in this r","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132552073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Maqamat Tokoh Midah Dalam Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW Karya Aguk Irawan","authors":"Siswoyo Aris Munandar, Farida Nurus Sofa","doi":"10.36722/sh.v5i3.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i3.374","url":null,"abstract":"Abstrak - Aguk Irawan adalah salah satu sastrawan yang menggunakan sastra novel sebagai media dakwahnya. Penanaman pesan-pesan moral-spiritual penulis kepada pembaca melalui tokoh yang dihidupkan di dalamnya. Peneliti tertarik dengan salah satu karya beliau untuk diteliti yang kemudian terangkum dengan judul, “Maqamat Tokoh Midah dalam Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW Karya Aguk Irawan”. Novel yang terinspirasi dari kisah nyata ini menggambarkan tentang pengembaraan jiwa seorang perempuan dalam menemukan Tuhannya. Penelitian ini menggunakan metode library research atau penelitian kepustakaan. Adapun sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW, sedangkan sumber data sekundernya adalah beberapa karya Aguk Irawan yang lain dan juga sumber referensi yang terkait dengan penelitian. Berdasarkan hasil analisa yang telah peneliti lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW merupakan novel yang mengandung ajaran tasawuf. Aguk Irawan menyampaikan ajaran tasawufnya melalui tokoh Midah Hamidah yang terangkum dalam laku kehidupannya sehari - hari. Peneliti menemukan beberapa maqamat yang tergambar dari tokoh Midah Hamidah, diantaranya adalah: taubat, zuhud, sabar, syukur, dan ridha. Novel karya Aguk Irawan ini sangat berguna untuk digunakan sebagai media dakwah di kalangan remaja maupun masyarakat pada umumnya.Abstract - Aguk Irawan is one of the writers who used novel literature as his propaganda media. Planting the writer's moral-spiritual messages to the reader through the characters who are turned on in them. Researchers are interested in one of his works for research which is then summarized with the title, \"Maqamat Tokoh Midah dalam Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW Karya Aguk Irawan”. This novel, inspired by a true story, depicts the wandering of a woman's soul in finding her God. This research uses library research or library research. The source of the data used is the primary data source, namely the Mecca novel: Memoirs of Luka of a TKW, while the secondary data source is some of Aguk Irawan's other works and also a reference source related to research. Based on the results of the analysis that researchers have done, it can be concluded that the novel Mecca: Memoirs of Luka of a TKW is a novel that contains the teachings of Sufism. Aguk Irawan conveyed his Sufism teachings through the figure of Midah Hamidah summarized in his daily life. Researchers found several maqamat drawn from the Midah Hamidah figures, including repentance, zuhud, patience, gratitude, and pleasure. This novel by Aguk Irawan is very useful to be used as a media for da'wah among teenagers and the general public.Keywords - Literary works, Novels, Maqamat, Spirituality, Hermeneutics ","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"101 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132512205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Membuat Siswa Lebih Produktif Dalam Berbahasa “Accountable Talk”","authors":"Herlambang Andi Prasetyo Aji","doi":"10.36722/sh.v5i3.376","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i3.376","url":null,"abstract":"Abstrak - Fokus penelitian ini adalah tentang istilah accountable talk dalam berbahasa dan penerapannya dalam kelas. Istilah ini sering muncul dalam disiplin ilmu inovasi psikologi pendidikan. Accountable talk adalah tentang bagaimana membuat bahasa percakapan peserta didik lebih produktif dalam ranah akademik dan sosial. Signifikansi penelitian ini adalah seringkali ketidak mampuan bernalar dengan baik menghalangi proses pembelajaran melalui pembicaraan.Beberapa pertanyaan paling mendasar dari penelitian ini adalah tentang bagaimana cara membuat siswa dapat berbicara untuk pengambilan keputusan sosial dan untuk mempelajari disiplin akademik yang kompleks. Untuk mengembangkan keduanya dalam kapasitas individu dan masyarakat sehingga dapat menggunakan bahasa secara produktif. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yakni suatu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. Pendekatan yang digunakan adalah interdisciplinary approach yaitu pendekatan yang menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu yang serumpun. Berbicara menggunakan bahasa yang dapat membangun sebuah pikiran sangatlah penting dalam pengambilan keputusan sosial dan dalam mempelajari disiplin akademik yang komplek. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang membuat percakapan yang rasional sehingga mudah untuk dipelajari oleh semua orang. Para siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai tubuh pengetahuan otoritatif saja (teori), tetapi juga harus bisa menggunakan bahasa yang baik, sehingga membuat mereka lebih produktif lagi dalam disiplin ilmu.Abstract - The focus of this research is about the term accountable talk in the language and its application in the classroom. This term often appears in the disciplines of educational psychology innovation. Accountable talk is about how to make the language of conversation of students more productive in the academic and social realms. The significance of this research is that often the inability to reason properly prevents the learning process through conversation. Some of the most fundamental questions from this research are about how to make students able to speak for social decision making and to study complex academic disciplines. To develop both in the capacity of individuals and communities so that they can use the language productively. This research is library research (library research), which is a study in which data collection is done by collecting data from various literatures. The approach used is an interdisciplinary approach which is an approach that uses a review of various perspectives of allied science. Speaking using language that can build a mind is very important in social decision making and in learning complex academic disciplines. The important thing is how someone makes a rational conversation so it's easy for everyone to learn. Students are not only required to master the body of authoritative knowledge (theory), but also must be able to ","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129098283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Coping Kecemasan Siswa SMA dalam Menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Tahun 2019","authors":"Mulia Mukminina, Z. Abidin","doi":"10.36722/sh.v5i3.370","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i3.370","url":null,"abstract":"Abstrak - Tahun 2019 Kemenristekdikti memberlakukan kebijakan baru dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Pada tahun ini peserta akan mengikuti UTBK terlebih dahulu kemudian nilai yang didapatkan akan dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Jika dilihat dari peminatnya dari tahun ke tahunserta keterbatasan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam menerima mahasiswa baru, terdapat persentase cukup tinggi terkait peserta yang gagal diterima di PTN.Fakta ini dapat memunculkan kecemasan pada siswa SMA yang disebabkan oleh beberapa hal, yakni rasa tidak percaya diri dalam menghadapi tes, khawatir terhadap saingan, dan tidak yakin dengan kemampuan diri.Meskipun begitu, siswa yang memiliki kecemasan dalam menghadapi UTBK tentu memiliki strategi coping masing-masing. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihatgambaran coping kecemasan pada siswa SMA yang mengadapi UTBK tahun 2019. Metode yang digunkan adalahmetode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan melalui screening dan interview, kemudian hasilnya akan diolah menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan pada siswa SMA yang memiliki tingkat kecemasan mild dalam menghadapi UTBK tahun 2019 cenderung memiliki teknik coping kecemasan yang tergolong adaptif. Coping tersebut dominan melibatkan kognitif, seperti problem solving, managing avoidance, challenging anxious thoughts. Sedangkan pada siswa perempuan, coping juga melibatkan emosi, yakni berdoa.Abstract - In 2019, Kemenristekdikti will legitimate a new policy about the admission of new state university students, which is a computerized based test called UTBK. The students will attend the UTBK first and the score will be used to be their tickets to apply to the state university. Based on the data, it seems that the universities themselves have a limitation on accepting new students, therefore it might cause a huge percentage of students who fail attending university. This fact might be caused anxiety towards students who will face UTBK this year. According to that possibility, the assumption is every student who has anxiety will have different types of coping strategies with their anxiety. Thus, this research aims to describe how the students cope with their anxiety within this circumstance. The method that is used in this research is the qualitative method with a descriptive approach. The data was collected using screening and interview, then it was being analyzed using thematic analysis. The result has shown that most of the students who have a mild level of anxiety have an adaptive coping strategy. Most of them involve their cognitive, such as problem-solving, managing avoidance, and challenging anxious thoughts, while on girl students the finding showed the technique also involved physics and emotion, which is praying.Keyword - Anxiety, Coping anxiety, High school students","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"124 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114010174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Wooden Drum Festival Suku Wa Di Ximeng Provinsi Yunnan","authors":"Riyana Istiqoma, Anita Amran, Tri Budianingsih","doi":"10.36722/sh.v5i2.344","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i2.344","url":null,"abstract":"<p>Abstrak <strong>-</strong> <strong><em>Wooden Drum</em> <em>Festival </em>adalah festival yang dirayakan oleh suku Wa di Yunnan, China. Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada bulan November akhir atau Desember awal. Di antaranya ada tiga kegiatan utama yaitu Membuat dan Menarik Drum Kayu, Tarian Drum Kayu dan Sembahyang kepada Drum Kayu, serta terdapat pula kegiatan hiburan seperti perlombaan olahraga, pertunjukkan opera atau karnaval. Drum kayu adalah alat musik utama yang digunakan pada perayaan <em>Wooden Drum Festival.</em> Biasanya terbuat dari kayu merah dengan diameter 0,8 meter dan panjang sekitar 2 meter. Festival biasanya berlangsung selama tiga hari. Hingga saat ini festival ini masih terus dirayakan oleh suku Wa, karena mereka adalah suku yang sangat mematuhi ajaran agama.</strong></p><p><em>Abstract</em><strong> -</strong> <strong>Wooden Drum Festival is a festival celebrated by the Wa tribe in Yunnan, China. The festival is celebrated annually in late November or early December. Among them are three main activities, namely Making and Pulling Wooden Drums, Wooden Drum Dance and Worshiping Wooden Drums, and there are also entertainment activities such as sports competitions, opera shows or carnivals. Wooden drums are the main musical instruments used in the Wooden Drum Festival celebration. Usually made of red wood with a diameter of 0.8 meters and a length of about 2 meters. The festival usually lasts three days</strong>. <strong>Until now, the festival is still celebrated by the Wa tribe, because they are a tribe that strongly adheres to religious teachings</strong>.</p><p><strong><em>Keyword </em></strong><em>- </em><em>China, Wa Autonomous Region, Wa Tribe, Wooden Drum Festival</em></p>","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126622554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kritik Terhadap Nilai Tradisional Masyarakat Jepang dalam Novel Hanaoka Seishu No Tsuma","authors":"Nina Alia Ariefa, Yusy Widarahesty","doi":"10.36722/sh.v5i2.349","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i2.349","url":null,"abstract":"Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perwujudan nilai tradisional masyarakat Jepang dan kritik terhadapnya melalui penggambaran tokoh dalam novel Hanaoka Seishu no Tsuma. Pendekatan semiotika aspek semantika digunakan dalam analisis penelitian ini melalui pengamatan terhadap tokoh perempuan dan laki-laki dalam novel ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perwujudan nilai tradisional masyarakat Jepang melalui penggambaran tokoh dalam novel Hanaoka Seishu no Tsuma yang meliputi nilai tradisional masyarakat Jepang mengenai standar kualifikasi perempuan, yang mencakup fisik/tampilan, sifat dan perilaku, usia, produktifitas perempuan.Abstract – This study aims to find the embodiment of the traditional value of Japanese society and criticism of it through the depiction of characters in the novel Hanaoka Seishu no Tsuma. Semantics aspect semiotics approach is used in the analysis of this research through observations of female and male characters in this novel. The results show that there are traditional values of Japanese society regarding women's qualification standards, which includes physical / appearance, nature and behavior, age, women's productivity.Keywords - Hanaoka Seishu no Tsuma, Novel, Semantics, Semiotics","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122164514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Nilai-Nilai Kearifan Lokal Terhadap Pola Pengasuhan Anak Usia Dini (AUD)","authors":"S. Suwardi, Siti Rahmawati","doi":"10.36722/sh.v5i2.347","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i2.347","url":null,"abstract":"Abstrak – Saat ini, lemabaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mulai menerima banyak tuntutan, mulai dari tuntutan standar kurikulum nasional yang selalu berubah ubah, tuntutan lingkungan, tuntutan dari orangtua serta tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga bermunculan faham-faham idealis yang dapat menghilangkan hakikat dan prinsip dasar pendidikan pada anak usia dini. Salah satu fungsi sekolah yaitu, mengajarkan nilai-nilai kebudayaan agar tetap sesuai dengan masyarakat yang semakin maju dan komplek dengan tidak meninggalkan kultur kebudayaan. Sekolah mempunyai peranan besar dalam menjaga eksistensi nilai-nilai luhur tersebut. Metode yang digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan statistik dan banyak menggunakan logika hipotetika verifikatif. Pendekatan dimulai dengan berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan, sedangkan hipotesis ditarik berdasarkan data empiris. Untuk membangun nilai-nilai kearifan lokal sejak dini kepada anak-anak, dimulai dengan pengenalan dan pembiasanaan perilaku sehari-hari itupun sudah menjadi bagian dari internalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai upaya melaksanakan pendidikan berbasis keunggulan lokal.Abstract - Currently, Early Childhood Education Institutions (PAUD) are starting to receive many demands, ranging from the demands of ever-changing national curriculum standards, environmental demands, demands from parents and demands from the development of science and technology. So that idealist ideals emerge which can eliminate the nature and basic principles of education in early childhood. One of the functions of the school is to teach cultural values to remain in line with an increasingly advanced and complex society without leaving cultural culture. Schools have a big role in maintaining the existence of these noble values. The method used is descriptive quantitative research, namely research that uses statistics and many use hypothetical verification logic. The approach starts with deductive thinking to derive the hypothesis, then perform testing in the field, while the hypothesis is drawn based on empirical data. To build the values of local wisdom from an early age to children, starting with the introduction and refraction of daily behavior, it has become part of the internalization of the values of local wisdom as an effort to implement education based on local excellence.Keywords - Early Childhood, Local Wisdom, Parenting Patterns, ","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114503824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Iregularitas Infleksi Nominal Bahasa Arab, Studi Kasus pada Jamak Taksir","authors":"Zaqiatul Mardiah, Afridesy Puji Pancarani","doi":"10.36722/sh.v5i2.345","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i2.345","url":null,"abstract":"<p><em>Abstrak</em> – <strong>Pada hakikatnya, di</strong><strong> dalam ketidakteraturan ada pola yang teratur. Kajian ini hendak mencermati dan menemukan keteraturan pola dalam ketidakteraturan proses morfologis infleksi nominal bahasa Arab, jamak taksir. Bentuk-bentuk yang dinamis dan beragam pada perubahan bentuk singular menjadi plural dalam jamak taksir memiliki kecenderungan yang dapat dipetakan menjadi pola tertentu. Untuk memotret fenomena tersebut, kajian awal ini mengambil data dari kamus Arab-Inggris Hans Wher dari entri alif hingga kha’, yang dibatasi pada ism tunggal yang berpola </strong><strong><em>fa’lun, fi’lun, fi’latun, fi’a:lun, fu’latun, fa’alun, dan fa’latun.</em></strong><strong> Dengan metode deskriptif kualitatif, masing-masing bentuk singular akan dicermati aspek fonologis dan semantisnya; yang menjadi bentuk plural dengan karakteristik fonologis dan semantik yang juga menjadi fokus perhatian. Kajian ini membenarkan tesis dari Pingker tentang pola-pola tidak teratur yang sebenarnya memuat keteraturan. Dalam riset ini, sebagian besar bentuk plural dari jamak taksir dapat diramalkan dengan melihat <em>consonant order</em> dari bentuk tunggalnya.</strong></p><p><em>Abstract<strong> – </strong></em><strong>Actually</strong><strong>, there is a regular pattern in irregularities. This study was to examine and find the regularity patterns in the irregularities of the nominal inflection of morphological process of Arabic, jamak taksir. Dynamic and varied forms of morphological process from singular to plural in the jamak taksir have a tendency that can be mapped into certain regular patterns. To capture the phenomenon, this initial study took data from Hans Wher's Arabic-English dictionary from the Alif to Kha ' entry, which was confined to the singular ISM patterned fa'lun, fi'lun, fi'latun, fi'a:lun, fu'latun, fa'alun, and fa'latun. With qualitative descriptive methods, each singular form will be examined by the phonological aspect and its semantics; which became a plural with the phonological and semantic characteristics that also became the focus of attention. This study justifies the thesis of the Pingker on irregular patterns that actually load regularity. In this research, most of the plural form of the jamak taksir can be predicted by looking at the order consonant from the singular.</strong></p><p><strong><em>Keywords </em></strong><strong>-<em> </em></strong><em>Arabic broken plural, irregularity, inflection, phonological aspect.<strong></strong></em></p>","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"231 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122103073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Perempuan dalam Dua Ilustrasi Online Jerman Bertema Weltfrauentag (Hari Perempuan Dunia)","authors":"Okta Mediutami Putri, Lisda Liyanti","doi":"10.36722/sh.v5i2.343","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i2.343","url":null,"abstract":"<p class=\"Normal1\"><em>Abstrak</em> - <strong>Penelitian ini bertujuan untuk </strong><strong>mengetahui bagaimana </strong><strong>penggambaran </strong><strong>perempuan setelah ditetapkannya Hari Perempuan Internasional </strong><strong>(<em>Weltfrauentag) </em></strong><strong>dalam </strong><strong>dua</strong><strong> ilustrasi online yang dimuat pada dua portal ilustrasi online di Jerman, yaitu <em>toonpool.de </em>dan<em> </em></strong><strong><em>ce-</em></strong><strong><em>comico</em></strong><strong><em>.</em></strong><strong><em>de</em></strong><strong><em>.</em></strong><strong> Metode penelitian yang </strong><strong>di</strong><strong>gunakan berupa metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. </strong><strong>Analisis ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Sara Mills dan model teori segitiga semantik Charles Sanders Peirce.</strong><strong> </strong><strong>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa </strong><strong>penggambaran perempuan dalam </strong><strong>media baru berupa ilustrasi online</strong><strong> menghadirkan diskusi terbuka mengenai pelekatan unsur domestik yang kuat pada perempuan. Diskusi ini dihadirkan oleh dua ilustrasi ini dengan cara berbeda. Ilustrasi pertama bernada positif, sedangkan yang kedua bernada pesimis. Ilustrasi pertama menggambarkan pelekatan unsur domestik melalui permainan kata oleh pemuka agama yang kemudian dipatahkan dengan penggunaan warna cerah dan simbol gambar yang mendukung kemajuan perempuan. Sementara itu, ilustrasi kedua menggunakan penggambaran relasi kuasa pada pimpinan laki-laki dan bawahan perempuannya. Kesadaran akan adanya hari perempuan dunia yang diucapkan pimpinan laki laki hanya mengacu pada kemampuan perempuan dalam mengerjakan pekerjaan domestik. Warna gelap dan simbol ada dalam gambar juga menyiratkan rasa pesimis yang diusung ilustrasi tersebut.</strong></p><p class=\"Normal1\"><em>Abstract<strong> </strong>- </em><strong>The purpose of this research was to find out how the portrayal of women (concerning international women's day/Weltfrauentag) depicted in two German online illustrations. This research methodology is a qualitative method that is written by descriptive analysis with the approach of the study of literature. This research used Sara Mills's critical discourse analysis and semantic triangle theory by Charles Sanders Peirce. The research found that the portrayal of women in the new media (in the form of illustrated online) open the discussion on the domestication of woman. This discussion is presented differently in the two illustrations: while the first shows hope and positive attitude, the latter is seen pessimistic. The first illustration depicts the domestication of a woman using the word-play by two monks that are denied by using bright color and symbol of woman empowerment. The second illustration describes the power-relation between a male director and a woman employee. The male director argues the \"International Woman Day\" by","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115108844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemetaan Pengetahuan Guru TK tentang Keterampilan Gerak Dasar Anak TK","authors":"N. Fitria, Rohita Rohita","doi":"10.36722/sh.v5i2.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.36722/sh.v5i2.346","url":null,"abstract":"Abstrak - Pertumbuhan perkembangan dan belajar melalui aktivitas jasmani akan mempengaruhi tiga ranah dalam pendidikan yang meliputi ranah kognitif (menyadari gerak), ranah psikomotor (pertumbuhan biologis, kesehatan, kebugaran jasmani), dan ranah afektif (rasa senang, aktualisasi diri, konsep diri) [1]. Permasalahan yang tampak di era digital ini, terbatasnya kemampuan motorik anak dikarenakan anak-anak usia dini sudah terpapar oleh gadget sejak dini. Sehingga kemampuan motorik anak era digital terbatas karena pengaruh gadget. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan guru keterampilan gerak dasar anak TK. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak yang berada pada Gugus Cut Nyak Dien. 32 guru TK yang berada di Gugus Cut Nyak Dien dengan latar belakang pendidikan dari sarjana pendidikan, 65% masa kerjanya 2 tahun. Terdapat 15 guru TK yang memiiki pengetahuan yang tinggi dalam pengetahuan keterampilan gerak dasar. Terdapat 6 guru TK yang memiliki pengetahuan dalam kategori sedang terhadap pengetahuan keterampilan gerak dasar pada motorik kasar. Serta terdapat 12 guru TK yang memiliki pengetahuan yang rendah terhadap pengetahuan keterampilan gerak dasar dalam motorik kasar anak TK. Sejumlah 18% dari jumlah guru memiliki pengetahuan mengenai gerak lokomotor dan 15% dari jumlah guru belum memiliki pengetahuan mengenai gerakan non-lokomotor. Guru dapat mengimplementasikan ketiga keterampilan gerak dasar dalam berbagai kegiatan motorik melalui menari, senam, dan bentuk permainan yang diciptakan oleh guru. Penilaian keterampilan gerak dasar dilakukan guru TK dan guru melalui pengamatan. Sejumlah 75% guru TK mengetahui tujuan stimulasi keterampilan gerak dasar anak yaitu untuk meningkatkan perkembangan motorik anak. Abstract - Developmental growth and learning through physical activity will affect the three domains in education which include cognitive domains (aware of motion), psychomotor domains (biological growth, health, physical fitness), and affective domain (pleasure, self-actualization, self-concept) [1]. Problems that appear in this digital era, limited motoric abilities of children because early childhood have been exposed to gadgets early. So that the digital motor skills of children are limited due to the influence of gadgets. The purpose of this study was to determine the level of teacher knowledge of basic movement skills of kindergarten children. This research was conducted with quantitative methods with the type of survey research. Survey research is a study that uses a questionnaire as a research instrument. Research carried out in kindergartens in Cut Nyak Dien's Cluster. 32 kindergarten teachers who are in Cut Nyak Dien Group with educational background from undergraduate education, 65% working period is 2 years. There are 15 kinder","PeriodicalId":435638,"journal":{"name":"JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130944184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}