A. Ekasanti, Hamdan Syakuri, Dewi Nugrayani, Emyliana Listiowati, M. Nurhafid, Alvin Maulana
{"title":"Inventory of ectoparasites and molecular identification of pathogenic bacteria on bonylip barb (Osteochilus vittatus) cultivated in Banyumas District","authors":"A. Ekasanti, Hamdan Syakuri, Dewi Nugrayani, Emyliana Listiowati, M. Nurhafid, Alvin Maulana","doi":"10.51179/jipsbp.v5i1.1852","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v5i1.1852","url":null,"abstract":"The aims were to do an ectoparasite and pathogenic bacteria inventory of Bonylip barb reared in Banyumas district. Total of 118 fish were randomly taken from Singasari (30 individual), Pabuaran (30 individual), Beji (30 individual) and Jipang (28 individual) villages. This work observed ectoparasite species, prevalence, and intensity as well as pathogenic bacteria species. Ectoparasites were identified based on morphological characteristics observed microscopically and their prevalence and intensity were calculated. Bacterial pathogen was isolated from fish samples showing symptoms of bacterial disease and identified molecularly based on 16s rDNA sequence using BLAST dan phylogenetic analysis. Results showed Trichodina sp. and Monogeneans were found infected fish samples from all location with prevalence was 70-100%. Ichthyophthirius multifiliis was found from all location except Singasari village. Some of fish samples showed fin necrosis and five bacterial isolates were obtained. 16s rDNA marked gene was successfully amplified and sequenced. Based on sequence analysis, five isolates could be clustered into two groups, the first was found only in Singasari village and the second was found in Singasari and Beji villages. Similarity value of 16s rDNA gene sequence these two groups was 99,8%. Result of BLAST and phylogenetic analysis showed that the bacterial pathogens were identified as group of Aeromonas hydrophila complex.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127692160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fermentasi pakan udang vaname (Litopenaeus vannamei) berbasis probiotik pada Kelompok Wareh Unaya","authors":"Maulida Maulida","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1427","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1427","url":null,"abstract":"Desa Kuala Ceurape yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan pembudidayaan udang vaname di desa tersebut terdapat satu kelompok mitra, mitra kelompok yang bernama Wareh Unaya.Wareh Unaya merupakan kelompok budidaya perikanan dengan mempunyai jumlah anggota 19 orang dalam satu kelompok. Kesadaran masyarakat khususnya mitra Wareh Unaya akan pentingnya membudidayakan udang vaname dengan menggunakan fermentasi pakan udang menggunakan probiotik supaya bisa menanggulangi permasalahan menurunnya kualitas air maupun meningkatnya bakteri patogen di saluran pencernaan dan media pemeliharaan udang. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan fermentasi pakan udang vaname dengan pola intensif dengan menggunakan probiotik. Dengan pentingnya kehidupan probiotik sebagai pengimbang kestabilan kualitas air dan maraknya penyakit terutama yang disebabkan sejenis virus, maka ketersediaan probiotik menjadi prioritas dalam keberhasilan budidaya udang. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendidikan, pelatihan dan pendampingan, serta penyuluhan. Keempat metode tersebut dianggap paling sesuai untuk melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan pengabdian. Pentingnya pemahaman pengabdian ini bermanfaat terhadap bidang masyarakat memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan fermentasi pakan udang dengan pola intensif menggunakan probiotik.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132879936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penggunaan madu pada pakan terhadap perubahan nisbah kelamin ikan cupang (Betta sp)","authors":"Mustaqim Mustaqim","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1573","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1573","url":null,"abstract":"Pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu lebah terhadap perubahan jenis kelami jantan ikan cupang (Betta sp). Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis madu yang sesuai untuk perubahan jenis kelamin jantan dan serta tingkat kelangsungan hidup larva ikan cupang. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu Perlakuan A : Kontrol ( Pakan Biasa), Perlakuan B : Dosis 5 ml madu yang dicampurkan ke dalam 100 gr pakan, Perlakuan C : Dosis 7 ml madu yang dicampurkan ke dalam 100 gr pakan, Perlakuan D : Dosis 9 ml madu yang dicampurkan ke dalam 100 gr pakan, Perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran madu ke dalam pakan memberi pengaruh nyata terhadap persentase nisbah kelamin jantan dimana dosis terbaik terdapat pada perlakuan C : 7 ml madu yang dicampurkan ke dalam 100 gr pakan dengan persentase 75,05 %. Sedangkan nilai persentase terendah terdapat pada perlakuan A ( Kontrol) dengan jumlah persentase 30,05%. Tingkat kelansungan hidup ikan cupang dalam penelitian tidak berpengaruh antar semua perlakuan dimana tingkat kelangsungan hidup ikan masih berada di atas kisaran 50 %. Nilai kualitas saat penelitian tergolong masing dalam bata normal kehidupan ikan cupang.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129275976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh kemasan yang berbeda terhadap mutu terasi tutok seruway Aceh Tamiang","authors":"Saffitriani Saffitriani","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1639","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1639","url":null,"abstract":"Terasi seruway merupakan hasil olahan dari udang tangkapan para nelayan yang diproduksi oleh Desa kuala Pusong, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Taming secara tradisional. Terasi yang diproduksi secara tradisional masih banyak memiliki kendala dalam segi kualitas serta mutu. Seperti menjaga mutu terasi setelah diproduksi agar dapat bertahan dalam waktu jangka panjang serta aman dikonsumsi oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan umur simpan terasi seruway dan menentukan jenis kemasan serta suhu penyimpanan yang bagus dalam penyimpanan terasi dengan menggunakan 3 (tiga) jenis kemasan serta 4 (empat) suhu penyimpanan yang berbeda. Penentuan umur simpan terasi seruway menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dan parameter yang diuji yaitu kadar air dan kadar abu dengan menggunakan uji SNI. Kemasan yang digunakan yaitu Aluminium Foil, High Density Polythylene, Polythylene Nylon. Sedangkan, suhu yang digunakan yaitu -180C (frezeer), 40C (pendinginan), 280C (suhu ruangan) dan 400C (inkubantor). Parameter tersebuat dianalisis mulai dari hari penyimpanan ke-10 sampai penyimpanan hari ke-40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terasi seruway dengan parameter kadar air yang dikemas dengan aluminium foil memiliki umur simpan pada suhu 400C (1,122 hari), selanjutnya parameter kadar abu pada suhu 400C (1,706 hari). Umur simpan parameter kadar air kemasan high density polythylene (HDPE) pada suhu 400C (0,971 hari) dan parameter kadar abu pada suhu -180C (1,058 hari). Dan untuk umur simpan parameter kadar air pada kemasan polythylene yang pada suhu 400C (1,049 hari), sedangkan untuk parameter kadar abunya pada suhu 280C (1,144 hari).","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114977856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh aplikasi bio herbal asap cair pada budidaya udang vaname (Litopeneus vannamei) berbasis organik","authors":"Nurul Afrah","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1429","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1429","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja asap cair pada udang vaname dan pertumbuhan udang serta kualitas air pada tambak udang vaname dengan pengaplikasian asap cair. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada tahun 2021. Dilaksanakan di Desa Seunebok Paya Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen.Pada penelitian ini menggunakan 2 petak tambak dengan padat tebar yang berbeda. Petak A luas tambak dengan 1225 padat tebar 150.000 ekor/ dengan menggunakan plastik HDPE. Petak B luas 1200 dengan padat tebar 70.000 ekor/.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa padat tebar 150 dan 170 ekor/m2 menghasilkan bobot rata-rata dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik.Aplikasi Bio herbal asap cair memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap pertumbuhan, namun berpengaruh nyata terhadap bobot rata-rata udang vaname. Aplikasi probiotik memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap kondisi kualitas air media pemelihaaan udang vaname. Untuk efisiensi penggunaan Bio herbal asap cair pada awal pemeliharaan udang vaname (umur udang sampai 98 hari) cukup diberikan 7,5 mg/L dalam takaran 1kg pakan.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130708886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbedaan pengaruh pemberian jentik nyamuk dengan pellet terhadap jumlah larva ikan molly (Poecilia latipinna)","authors":"Muhammad Aris Setiady","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1420","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1420","url":null,"abstract":"Pada pemberian pakan jentik nyamuk dengan pelet terhadap jumlah larva Ikan Molly (Poecilia latipinna). Hasil penelitian menunjukkan pada pemijahan dan pembesaran ikan Molly didapatkan benih ikan Molly perlakuan A ulangan 1 sebanyak 34 ekor dan ulangan 2 sebanyak 35 ekor sedangkan perlakuan B ulangan 1 sebanyak 31 ekor dan ulangan 2 sebanyak 30 ekor. Abnormalitas ikan Molly pada perlakuan A ulangan 1 dan 2 tidak didapatkan anakan yang abnormal sedangkan pada perlakuan B ulangan 1 didapatkan 2 ekor atau 6% sedangkan ulangan 2 didapatkan 1 ekor atau 3% ekor. Kelangsungan hidup ikan Molly pada perlakuan A ulangan 1 didapatkan sebesar 94% dan ulangan 2 didapatkan 97% sedangkan untuk perlakuan B ulangan 1 didapatkan 90% dan ulangan 2 didapatkan 83%. Pertumbuhan mutlak benih ikan Molly pada perlakuan A ulangan 1 dan 2 rata-rata peningkatan bobot sebesar 0,41 gram, untuk perlakuan B ulangan 1 dan 2 rata-rata peningkatan bobot sebesar 0,34 gram.Pertumbuhan panjang mutlak benih ikan Molly pada perlakuan A ulangan 1 didapatkan rata-rata pertumbuhan panjang mencapai 1,17cm dan ulangan 2 mencapai 1,16 cm, sedangkan untuk perlakuan B ulangan 1 dan 2 didapatkan rata-rata pertumbuhan panjang mencapai 0,98 cm, untuk keseluruhan peningkatan panjang semua perlakuan selama pengamatan rata-rata didapatkan mencapai 1,07 cm.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125383569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh perbedaan kadar garam (salinitas) terhadap daya tetas telur udang vaname (Litopeneus vannamei)","authors":"M. Fadhli","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1430","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1430","url":null,"abstract":"Penelitian tentang pengaruh kisaran salinitas terhadap keberhasilan daya tetas telur udang vaname sehingga kedepannya dapat menjadi acuan dalam proses pembenihan udang vaname khususnya di bagian penetasan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental laboratorium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 2 kali ulangan.Data disajikan dalam bentuk tabulasi terhadap hasil perthitungan Derajat Penetasan Telur (HR) dan dianalisa secara deskriptif.Berdasarkan Hasil Analisis dapat diketahui bahwa perlakuan perbedaan salinitas (salinitas 28 ppt dan salinitas 30 ppt) berpengaruh nyata terhadap penetasan telur udang vaname (Litopenaeus vannamei).Perlakuan 2 (salinitas 30 ppt) jumlah rata-rata telur yang menetas lebih tinggi dari perlakuan yang pertama.Perlakuan ke-2 (salinitas 30 ppt) merupakan jumlah rata-rata telur yang menetas tertinggi dianatara ke-2 perlakuan.Tingkat penetasan telur juga dipengaruhi oleh kualitas sperma, kualitas sperma vaname, berhubungan dengan lingkungan geografis, kualitas udara dan jenis makanan.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115292909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Histopatologi limpa pada ikan nila (Oreochromis niloticus) yang di papar limbah cair kelapa sawit","authors":"Nazariah Hayatun, Yusrizal Akmal, Irfannur Irfannur, Muliari Muliari","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1412","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1412","url":null,"abstract":"Limbah cair kelapa sawit merupakan limbah hasil pengolahan kelapa sawit dan potensinya sebagai pencemar lingkungan meningkat dengan semakin banyaknya industri pengolahan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak limbah cair kelapa sawit konsentrasi subletal terhadap hispotologi limpa ikan nila. Uji ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan, terdiri dari: kontrol (0 mg. L-1), A (1,565 mg. L-1), B (2,347 mg. L-1), dan C (3,130 mg. L-1). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Pembuatan preparat histologi limpa menggunakan metode histoteknik dengan pewarnaan. Hasil ini menunjukkan bahwagambaran hispatologis limpa mengalami perubahan berupa peningkatan jumlah melanomakrofag centres (MMC), nekrosis, vakuolisasi pada perlakuan C setelah pemaparan ditemukan proliteferasi jaringan ikat. Disimpulkan bahwa paparan limbah cair kelapa sawit pada ikan nila menyebabkan perubahan gambaran hispatologi limpa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah MMC, nekrosis, dan vakuolisasi.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134504468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Isolasi ekstraksi daun kecubung (Datura metel L) sebagai agen anestesi ikan","authors":"T.M Syukran, Rindhira Humairani","doi":"10.51179/jipsbp.v4i2.1426","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i2.1426","url":null,"abstract":"Anestesi merupakan tindakan untuk menghilangkan kesadaran ikan dalam kegiatan transportasi ikan hidup digunakan untuk menurunkan tingkat mortalitas pada ikan penggunaan senyawa anestesi sentetis memiliki efek negatif sehingga dilakukan penelitian untuk mengembangkan senyawa anestesi berbasis herbal dan tidak mebimbukan residu pada ikan, tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji efektivitas penggunaan eksterak daun kecubung (Datura metel L) sebagai bahan anestesi pada ikan. Proses ekstraksi daun kecubung diekstrak dengan metode maserasi dengan perbandingan serbuk kecubung dan etanol sebesar 1 ml : 4 gram. Sebanyak 1900 gram serbuk kecubung dicampurkan dengan 7600 mL etanol 96%. Maserasi dilakukan selama 72 jam ekstrak kental sebanyak 167 gram dengan rendemen hasil sebesar 8,7 %.Pengujian senyawa pada metode GC-MS untuk menganalisi senyawa yang terdapat dalam eksterak kecubung yang berpotesi sebagai agen anestesi terdapat beberapa senyawa 1-Methyl-pyrrolidine-2-carboxylic, 1-Methyl-pyrrolidine-2-carboxylic acid, (-)-Loliolide, dan Hexadecanoic acid, ethyl ester (CAS) Ethyl yang didunga menyebabkan ikan terpengaruh anestesi dalam pengujian ekstrak kecubung pada ikan.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"237 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123071761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Morfologi neorocranium Tor tambroides, Tor douronensis, Tor tambra, dan Tor soro","authors":"Intan Nazarah, Yusrizal Akmal, Muliari Muliari","doi":"10.51179/jipsbp.v4i1.1424","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/jipsbp.v4i1.1424","url":null,"abstract":"Ikan genus Tor merupakan ikan endemik Indonesia yang terancam punah. Penelitian ini ditujukan untuk melihat perbedan morfologi neurocranium pada genus Tor. Analisis data neurocranium keempat ikan genus Tor dilakuakn secara deskriptif. Seluruh data disajikan dalam bentuk gambar dan table. Analisis struktur neurocranium dari empat spesies Tormenunjukkan perbedaan, termasuk tulang oksipital, ethmoid lateral, frontal, infraorbital, hidung, preethmoid, prootic, pterotic, vomer, ethmoid lateral, processus pterotic, dan tulang processus spenotic lateral, di mana tulang Perbedaan struktur neurocranium meliputi ukuran, jumlah, dan perkembangan tulang. T. tambroides dan T. douronensis cenderung berkerabat lebih dekat dibandingkan dua spesies lainnya.","PeriodicalId":434215,"journal":{"name":"Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132778002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}