Hijan Dzulfadhli Utomo, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah, T. Rahayu
{"title":"FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT EKSTRAK METANOL 70% DAUN MANGGA ARUMANIS (Mangifera indica L.) dan UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus","authors":"Hijan Dzulfadhli Utomo, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah, T. Rahayu","doi":"10.26753/jfks.v2i2.796","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.796","url":null,"abstract":"Daun mangga arumanis merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai pengobatan jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri penyebab jerawat sediaan krim ekstrak metanol 70% daun mangga arumanis (Mangifera indica L var Arumanis) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental. Ekstraksi menggunakan metode Maserasi. Sediaan dibuat menjadi 3 formulasi dengan memvariasikan konsentrasi ekstrak sebesar 4%, 5%, dan 6%. Pengujian Antibakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode sumuran. Kontrol positif menggunakan Tretinoin 0,025%, kontrol negatif menggunakan sediaan tanpa ekstrak. Data yang didapatkan dilakukan uji statistika menggunakan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan memenuhi persyaratan sifat fisik tetapi daya sebar yang dihasilkan tidak memenuhi standar. Formula 1 dan 2 tidak memenuhi standar uji daya lekat. Hasil uji antibakteri menunjukan bahwa pengukuran rata-rata zona hambat pada tiap formula sebesar adalah 6,75 mm, 8,75 mm dan 10,62 mm. Pada uji statistik data normal tetapi data tidak homogen. Pada uji post hoc menggunakan gomes-howell dan setiap kelompok memiliki perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa formula krim ekstrak daun mangga arumanis memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Zona hambat terbaik yaitu formulasi 3 dengan nilai rata-rata sebesar 10,62 mm.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116265014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Nur Zubaidah, T. Widiastuti, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah
{"title":"UJI ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) DAN ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK) PADA JAMU GENDONG KUNIR ASAM DAN BERAS KENCUR DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN","authors":"Siti Nur Zubaidah, T. Widiastuti, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah","doi":"10.26753/jfks.v2i2.937","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.937","url":null,"abstract":"Jamu gendong merupakan salah satu obat tradisional yang berasal dari bahan baku tanaman obat yang berkhasiat yang diminati oleh masyarakat karena manfaatnya yang dapat menjaga kesehatan serta mengobati penyakit. ALT dan AKK merupakan salah satu metode untuk mengetahui mutu jamu secara mikrobiologi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya cemaran mikroba dan khapang kahmir pada jamu gendong kunir asam dan beras kencur. Sampel jamu diambil dari 6 penjual. Tahap penelitian meliputi pengambilan sampel, homogenisasi sampel, uji angka kapang khamir dan uji angka lempeng total. Data kemudian dianalisis menggunakan uji statistic One Way ANOVA. Hasil uji ALT pada jamu kunir asam dan beras kencur di Pasar Kuwarasan dan Purwogondo memenuhi persyaratan nilai ALT yaitu tidak lebih dari 105. Uji AKK menunjukan jamu beras kencur tidak memenuhi persyaratan nilai AKK yaitu lebih dari 103, sedangkanan jamu kunir asam memenuhi. Hasil uji statistik menunjukan data tidak berbeda signifikan. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu pada uji ALT memenuhi persyaratan mutu, sedangkan uji AKK sampel jamu beras kencur tidak memenuhi syarat AKK","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133628275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI TOKSISITAS KITOSAN CANGKANG KERANG TAHU (Meretrix meretrix L.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)","authors":"Audry Pratiwi, Ridwanto Ridwanto","doi":"10.26753/jfks.v2i2.984","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.984","url":null,"abstract":"Kerang tahu (Meretrix meretrix L) merupakan salah satu sumber daya perikanan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui tingkat toksisitas kitosan dari cangkang Kerang tahu dengan melihat nilai LC50 yang diujikan pada metode BSLT. Penelitian ini meliputi Isolasi kitin dan kitosan: Deproteinasi, Demineralisasi, Depigmentasi dan deasetilasi kitin menjadi kitosan, karakterisasi kitosan, FTIR, dan Uji Toksisitas kitosan dengan menggunakan metode BSLT untuk melihat jumlah kematian larva Artemia salina L diperoleh data (LC50). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kitosan Cangkang Kerang tahu memiliki LC50 4383.287934 μg/ml. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kitosan cangkang Kerang tahu bersifat tidak toksik (LC50> 1000 μg/ml) pada uji BSLT.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128661673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI ANTI LUKA BAKAR KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MANGGA ARUMANIS (Mangifera indica L.) DAN DAUN SALAM (Syzygium polianthum (Wight) Walp.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II A TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR","authors":"Safitri Safitri, Chondrosuro Miyarso, Laeli Fitriyati","doi":"10.26753/jfks.v2i2.986","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.986","url":null,"abstract":"Luka bakar merupakan salah satu luka terbuka yang harus cepat mendapatkan penanganan, luka terbuka yang tidak cepat ditangani akan berpotensi mengalami infeksi. Tanaman tradisional daun salam (Syzygium polianthum (Wight) Walp) dan daun mangga arumanis (Mangifera indica L.) pada banyak penelitian efektif menyembuhkan luka bakar dengan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid. Kombinasi kedua bahan ini diharapkan akan bersinergi sehingga menguatkan aktivitas dalam anti luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak daun mangga arumanis dan salam terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium terdiri dari 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif (neocenta gel), kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok 1 (kombinasi ekstrak daun manga arumanis dan salam 1:1), kelompok 2 (2:1), kelompok perlakuan 3 (1:2), kelompok perlakuan 4 (2:2). Parameter pengamatan yaitu pengukuran diameter luka bakar selama 14 hari. Hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi ekstrak daun mangga arumanis dan salam memiliki pengaruh terhadap penyembuhan luka bakar yang ditandai dengan penurunan diameter luka bakar. Kombinasi paling baik terhadap penurunan diameter luka bakar berturut-turut pada kelompok 1 (1:1), kelompok 3 (1A:2B), kelompok 2 (2A:1B), kelompok 4 (2A:2B), kontrol positif dan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan penilitian yaitu kombinasi ekstrak daun mangga arumanis dan salam mempunyai aktifitas terhadap penyembuhan luka bakar derajat II A pada tikus putih jantan galur wistar.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124771472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DALAM MENGATASI DISMENOREA PADA REMAJA PUTERI SMA MUHAMMADIYAH JAKARTA TIMUR","authors":"Agustin Yumita, Nora Wulandari, Rizkia Indah Tawakani","doi":"10.26753/jfks.v2i2.979","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.979","url":null,"abstract":"Dismenorea merupakan masalah ginekologi yang sering dialami remaja puteri. Penangganan dismenorea selain dengan pengobatan medis juga dapat memanfaatkan obat tradisional. Dismenorea menyebabkan beberapa masalah salah satunya mempengaruhi prestasi belajar remaja puteri di sekolah. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan dan praktik remaja puteri dalam memanfaatkan obat tradisional untuk mengatasi dismenorea. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September hingga November 2021 berupa survey observational deskriptif dengan teknik purposive sampling dimana subjek penelitian remaja puteri SMA Muhammadiyah 23 dan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Timur yang berusia 15-19 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 198 responden. Data kuesioner dianalisis menggunakan SPSS IBM 25.0. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan remaja puteri mengenai dismenorea dan obat tradisional dikatakan baik dengan persentase 80,8%, persentase sikap yang positif sebesar 83,8% dan persentase praktik sebesar 45,5%. Analisis korelasi menunjukkan nilai p value 0.01 < 0,05 yang bermakna ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik penggunaan obat tradisional dalam mengatasi dismenorea. Dengan demikian, semakin baik persentase tingkat pengetahuan maka persentase tingkat praktiknya juga semakin positif, walaupun beberapa remaja puteri dengan pengetahuan baik memberikan respon praktik negatif dalam mengatasi dismenorea menggunakan obat tradisional.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"339 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127576407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMBINASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNIR PUTIH (Curcuma Mangga Val.) DAN DAUN MANGGA ARUMANIS (Mangifera Indica. L. Var. Arumanis) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Staphylococcus Aureus","authors":"Sukma Edhie Febrialfiyan, Laeli Fitriyati, Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah","doi":"10.26753/jfks.v2i2.938","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.938","url":null,"abstract":"Penyakit infeksi masih menjadi masalah utama di negara berkembang karena udara yang berdebu dan temperatur yang lembab merupakan penyebab penyakit infeksi. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab penyakit infeksi salah satunya yaitu Staphylococcus aureus. Rimpang kunir putih dan daun mangga arumanis merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi. Kombinasi dari ekstrak kunir putih dan daun mangga diharapkan dapat bersinergi sehingga akan meningkatkan efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol rimpang kunir putih (Curcuma mangga. Val) dan daun mangga arumanis (Mangifera indica. L. var. arumanis) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan mengamati zona hambat yang terbentuk. Ekstrak dibuat dengan konsentrasi masing-masing 6,25 dan 12,5% dan variasi kombinasi ekstrak kunir putih dan daun mangga arumanis dengan perbandingan 1:1, 2:1, dan 1:2. Uji anti bakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil uji antibakteri didapatkan bahwa kombinasi ekstrak etanol rimpang kunir putih (Curcuma mangga. Val) dan daun mangga arumanis (Mangifera indica. L. var. arumanis) memiliki efek sinergis yang dibuktikan dengan meningkatnya daya hambat jika dibandingkan dengan ekstrak tunggal. Hasil terbaik didapatkan pada kombinasi ekstrak 1:2 dengan diameter daya hambat sebesar 14,7mm. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.00<0.05 yang artinya bahwa setiap kelompok perlakuan memiliki perbedaan daya hambat yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak kunir putih dan daun mangga memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori kuat dan memiliki efek sinergis yang dibuktikan dengan diameter daya hambat yang lebih baik jika dibandingkan dengan ekstrak tunggal.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"202 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127029944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROBLEMS OF DRUG THERAPY IN PATIENTS WITH TYFOID FEVER AT THE INSTALLATION OF AT-TAQWA ISLAM HOSPITAL GUMAWANG BELITANG PERIOD JANUARY - DECEMBER 2021","authors":"Y. Yunita, A. Soyata","doi":"10.26753/jfks.v2i2.1003","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.1003","url":null,"abstract":"Salmonella typhi is a bacterium that causes typhoid fever infection which attacks the digestive tract. Indonesia is an endemic disease, the incidence of typhoid fever cases is 358 to 810 cases per 100,000 population with a percentage of 64%. to find out the treatment of typhoid fever patients who are indicated not to pay attention to the PCNE V9.00 code, namely: there are symptoms that are not treated, to find out whether there are incidents that may be detrimental in the application of drug therapy, treatment that is not needed in treating typhoid fever patients at RSI At-Taqwa Gumawang Belitang. This study used a descriptive method, and data collection was carried out using a retrospective system from the medical records of typhoid fever patients who were hospitalized at the At-Taqwa Islamic Hospital Gumawang Belitang for the period January-December 2021. From medical record data that met the inclusion criteria, namely 80 patients ( 80%), found 14 cases (17.5%) who had problems with drug therapy, these cases were dominant in male patients, namely 43 patients (53.75%) than female patients, namely 37 patients (46.25%). the majority of these patients were aged less than 1 year to 50 years with a total of 68 patients (78.75%), the highest frequency of use of antibiotics was a single antibiotic in 73 patients (91.25%) while combination antibiotics were 7 patients (8.75%) ), the average length of stay was <3 days for 43 patients (53.75%), while > 3 days for 37 patients (46.25%), drug therapy problems according to PCNE V9.00 code, namely P2.1 with 7 cases (8.75%), P1.3 in 4 cases (5.00%), P3.2 in 3 cases (3.75%).","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132871376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dwi Ratna Sari Fitri, Rafilah Intiyani, Chondrosuro Miyarso
{"title":"GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT JALAN PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG","authors":"Dwi Ratna Sari Fitri, Rafilah Intiyani, Chondrosuro Miyarso","doi":"10.26753/jfks.v2i2.940","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.940","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) yang mengakibatkan gangguan metabolisme. Pasien diabetes melitus umumnya banyak diobati dengan terapi farmakologis. interaksi obat merupakan suatu respon tubuh yang dapat mempengaruhi suatu pengobatan yang dilakukan. Interaksi obat jika diberikan bersamaan atau hampir bersamaan dengan makanan atau minuman dapat mengubah efek obat. Interaksi obat ini dilihat dari penggunaan obat DM dengan kombinasi obat lain yang disertai dengan penyakit penyerta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya Interaksi Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng. Metode penelitian adalah observasional diskriptif menggunakan data retrospektif dengan penelusuran data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Hasil penelitian menunjukkan kejadian interaksi yang terjadi yaitu interaksi minor (50,5%) antara obat metformin dan furosemide, interaksi moderate (45,4%) antara obat bisoprolol dan amlodipin, dan interaksi mayor (4,1%) antara obat ketoconazole dan lansoprazole. Pasien diabetes mekitus tipe 2 paling banyak terjadi dengan disertai penyakit hipertensi. Kesimpulannya menunjukkan bahwa terdapat interaksi obat yang terjadi seperti interaksi obat dengan tingkat keparahan minor, moderat, dan mayor, sehingga sangat perlu pengawasan atau monitoring pasien dalam mengonsumsi obat.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129043366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ayu Desi Rachmadani, Sucia Rahmadani Nurlaila, Kun Harismah
{"title":"Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Pembersih Wajah (Cleansing oil) Berbahan Dasar Minyak Jarak (Ricinus Communis)","authors":"Ayu Desi Rachmadani, Sucia Rahmadani Nurlaila, Kun Harismah","doi":"10.26753/jfks.v2i1.784","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i1.784","url":null,"abstract":"Membersihkan wajah bukan hanya sarana untuk mengangkat kulit mati, kotoran, sebum, dan kosmetik . Membersihkan wajah juga berperan penting di luar perawatan kulit seperti dalam perbaikan psikologis dan membantu memberikan rasa peremajaan pada kulit. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan produk pembersih untuk membersihkan kulit wajah secara efisien tanpa menyebabkan iritasi pada kulit serta dapat memberikan manfaat yang lain untuk perawatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi yang sesuai untuk menghasilkan produk cleansing oil yang baik dan mengetahui pengaruh konsentrasi surfaktan (decyl glucoside) terhadap stabilitas cleansing oil dengan melakukan berbagai pengujian yaitu uji organoleptik, uji viskositas, uji homogenitas, uji pH, uji stabilitas dan uji daya bersih. Hasil optimal dari penelitian ini adalah formulasi F2 dengan penggunaan konsentrasi surfaktan (decyl glucoside) 4%, yang memiliki sediaan stabil, memiliki daya bersih yang baik,tidak menimbulkan iritasi serta memiliki hasil uji sesuai Standar yang ditetapkan pada SNI 16–4380-1996 tentang syarat mutu pembersih kulit muka. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi penggunaan surfaktan (decyl glucoside) maka semakin tinggi nilai viskositas,pH, dan uji daya bersih produk cleansing oil serta dapat mempengaruhi stabilitas produk","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116517012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"COMPLIANCE OF TAKING ANTI-TUBERCULOSIS DRUGS IN TUBERCULOSIS PATIENTS AT SEVERAL PUSKESMAS IN SLEMAN REGENCY, YOGYAKARTA","authors":"Sindy Cisna Ambarwati, D. Perwitasari","doi":"10.26753/jfks.v2i1.732","DOIUrl":"https://doi.org/10.26753/jfks.v2i1.732","url":null,"abstract":"Tuberculosis is a widespread disease listed from the top 10 triggers of death in the world (ranked above HIV/AIDS. According to the Sleman Health Office, the number of TB services at the Sleman regional health center in 2019 was 5466 cases with the cure rate for pulmonary TB with positive smear is 87 ,88%. After a person is diagnosed with Tuberculosis, it will be continued with TB treatment for 6 months, this makes the patient bored and does not comply with taking medication. Based on previous research, it was found that the adherence rate in patients undergoing treatment was 72.7%. Considering that TB is an infectious disease so that adherence to pulmonary TB treatment is important to analyze, this study aims to determine the level of adherence to taking anti-tuberculosis drugs in TB patients in several Puskesmas in Sleman area. Patients compliance was measured by MARS. This study used a descriptive observational design applying the cross-sectional design. The subjects were pulmonary TB patients registered as TB sufferers based on secondary data at the Sleman District Health Office, aged 15-70 years old, seeking treatment in March-April 2020, receiving treatment undergoing OAT therapy category 1 for at least one month and willing to be respondents. The results of the study revealed that 54% were male and 46% were female, dominated by 62% aged >25 years of 13 subjects. The score of MARS questionnaire obtained was <25. The results of the study concluded that the patient complied with 60.82% and the non-adherent patient was 39.19%.","PeriodicalId":433909,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Klinik dan Sains","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116539388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}