{"title":"PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BERBASIS TEMATIK","authors":"Uranus Zamili","doi":"10.46965/jtc.v2i2.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v2i2.279","url":null,"abstract":"Abstrak Efikasi diri adalah suatu kenyataan seseorang mengenai kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang spesifik. Efikasi diri merupakan konsep diri dan berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap kemampuan dan keahlian dalam menghadapi suatu tugas tertentu. Pembelajaran tematik merupakan usaha mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap, dan pemikiran kreatif dalam pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pokok kajian. Jelas bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran tematik dapat meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar Pendidikan Agama Kristen. Kata Kunci: Efikasi Diri, Pendidikan Agama Kristen, Tematik","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130839295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEUTUHAN CIPTAAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DITINJAU DARI SEGI ETIKA KRISTEN","authors":"R. C. Marbun","doi":"10.46965/jtc.v2i2.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v2i2.282","url":null,"abstract":"AbstracThe environment has a very important life support function. Therefore, management and development are directed to maintain its existence in a dynamic balance through various safeguards and rehabilitation efforts and also the efforts to maintain balance between its elements continuously. Furthermore, it is necessary to improve the harmony of the population and the environment, develop environmental awareness, and encourage participation and self-help of the community in preserving the ability of life (preserving the environment). The attitude and mentality of human who are not aware of the meaning and function of the environment, as well as the meaning of humanity as God's creation have caused various problems in the environment. Humans are given the mandate by God to guard, account for in their use and maintenance, because humans are the highest creation of God from other creations. This paper will describe the meaning of the integrity of creation and environment, the basis of theology about the integrity of creation and environment, problems about the environment, attitudes and responsibilities of Christians about the integrity of creation and environmental sustainability, analysis and conclusion.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116427578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM IBADAH (Studi Kitab 1 Timotius 2:11-12)","authors":"Nurelni Limbong","doi":"10.46965/JTC.V2I2.274","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/JTC.V2I2.274","url":null,"abstract":"Abstrac The aim of this research is to dscribe concept of the position of women in the worship according to 1 Thimothy 2:11-12 and to formulated what can be reflected in this time? Is the interpretation of this chapter still relevant in the midst of contemporary life? This research is used by descriptive qualitative research methods with using literature (library research). The interpretation that is use in this research is exegesis method with the right step to get the right interpretation. With the literature that have a relation with the title, the writer try to review 1 Thimothy 2:11-12 to get the clear meaning, point out view that was said by the writer of this hook about the position of women in the worship. In this chapter Paul said a women can't teach and she is better keep silence. Paul said these case have a corelation with the patriarch culture at the time. Paul aim to prevent women from teacher heretical at the time. This teaching is actually addressed to the woman who was involved in the heresy/ false, who have abuse the ercercise of power that is true in the church. So Paul said that such matter is not to be understood universally. From this research or exegesis the writer conclude that the woman also be used in God's work, a woman also can be a servant of God because nor only man can serve God woman also called to do the same thing. Proper or not is not about gender. Because man or women are same in the presence of God So. it's not true when this chapter be a reason to limiting the space of woman in the service both in the church and in the family and society. Key words: the position of women, worship","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134148011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEMISKINAN (Kajian Teologis TErhadap Pemahaman Orang Kristen)","authors":"Rogate Artaida Tiarasi Gultom","doi":"10.46965/JTC.V2I2.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/JTC.V2I2.275","url":null,"abstract":"Abstrak Pandangan orang Kristen mengenai kemiskinan, terjadi karena disebabkan ketimpangan struktur masyarakat dimana sekelompok kecil masyarakat yang kebetulan kuat dan mapan, secara ekonomis dan politis menindas golongan atau sekelompok besar yang berada dalam kemiskinan. Kelompok besar (yang miskin) tidak diberikan kesempatan sehingga mengakibatkan kekecewaan dan keputusasaan, kegelisahan dan kekuatiran serta keraguan kepercayaan kepada Allah bahkan mempengaruhi dan mengganggu pikiran. Maka untuk menghindari atau mengentaskan kemiskinan, yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin. Dalam Alkitab kemiskinan itu tidak dianggap sebagai kehendak Allah. Justru Allah melawan kemiskinan memberi perhatian yang khusus kepada orang miskin dan lemah dengan kasihNya di mana Yesus disalibkan dan membawa kemenangan bagi manusia. Jadi kemiskinan tidak didatangkan oleh nasib atau kehendak Allah. Tetapi adalah karena perbuatan-perbuatan manusia. Orang Kristen, melihat kemiskinan tersebut dari segi materi dan juga rohani. Kristen mengatakan orang-orang yang miskin secara rohani adalah orang-orang yang miskin dihadapan Allah, orang-orang yang rendah orang yang berduka cita, orang yang lemah-lembut, yang menggantungkan diri kepada Allah bukan kepada manusia. Mereka mengharapkan pertolongan dari Tuhan sehingga boleh mengasihi sesama tidak hidup untuk membalas dendam. Kata kunci. Kemiskinan menurut Kristen","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124058959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENGELOLA TANTANGAN ETIS INTOLERANSI UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (SEBUAH PERSPEKTIF ETIKA SOSIAL)","authors":"Ratna Saragih","doi":"10.46965/JTC.V2I2.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/JTC.V2I2.280","url":null,"abstract":"AbstrakGereja berperan sebagai hati nurani bangsa dan masyarakatnya menyuarakan protes terhadap penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan, dan keanggkuhan. (Victor I Tanja).","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123418806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komposisi Kitab Ulangan: Produk Kompromistis Redaktur Yehuda","authors":"Oscard Martuani Tobing","doi":"10.46965/jtc.v2i2.369","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v2i2.369","url":null,"abstract":"Struktur dan komposisi kitab suci dibuat secara sembarangan atau tidak sengaja. Ada banyak alasan, dan tujuan yang tersirat dari penulis dan editor di dalamnya. Makalah ini memaparkan format dan proses penyusunan kitab Ulangan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, jenis telaah sistematis. Sedangkan hermeneutika yang digunakan adalah metode kritik historis, khususnya kritik literal. Hasilnya menunjukkan bahwa bentuk akhir dari Ulangan adalah produk kompromi pasca-pembuangan oleh editor dari Selatan (Yehuda). Upaya kompromi ini memiliki dua tujuan, yaitu sebagai panggilan dari TUHAN kepada Israel untuk mengingat status \"umat pilihan\", dan sebagai bentuk pengakuan iman bangsa Israel untuk setia kepada Tuhan, bukan kepada allah lain.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133143749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INKULTURASI DALIHAN NA TOLU BENTUK MISI KRISTEN DI TANAH BATAK","authors":"Megawati Manullang","doi":"10.46965/jtc.v2i1.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v2i1.193","url":null,"abstract":"AbstrakMisi Kristen dalam perjalanannya selalu mengalami perkembangan dimana perkembangan tersebut seiring perkembangan paradigma teologi. Perkembangan paradigma teologi tersebut juga mengalami sentuhan dengan budaya-budaya yang mengakibatkan perubahan perkembangan misi Kristen. Orang Kristen di tanah Batak memiliki keunikan tersendiri dalam menjalankan misi Kristen di tanah Batak karena misi tersebut dipahami sebagai inkulturasi budaya didalamnya dan budaya yang cocok adalah budaya kekerabatan orang Batak yaitu Dalihan Na Tolu.Kata Kunci : Inkulturasi, Dalihan na ToluAbstractThe Christian mission always has development progress in its journey, as a the development of the theological paradigm. The development of the theological paradigm is also experiencing when it touched with the cultures that lead to changes in the development of Christian mission. Christians in the land of Batak have their own uniqueness in carrying out the Christian mission in Batak land because the mission is understood as cultural inculturation and a suitable culture is the Batak kinship culture that is called Dalihan Na Tolu.Keyword : inculturation, Dalihan Na Tolu","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115074381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERTOBATAN DI DALAM PHILOKALIA","authors":"Hendi Wijaya","doi":"10.46965/JTC.V2I1.182","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/JTC.V2I1.182","url":null,"abstract":"AbstrakArtikel ini ditulis untuk memberikan pengajaran tentang perjalanan kehidupan spiritual ketika seseorang sudah dilahirkan baru oleh Roh Kudus dalam baptisan. Pertobatan sehari-hari menjadi kunci untuk mencapai Theosis ini. Pandangan para Bapa Gereja dalam tradisi Timur yang terhimpun dalam buku Philokalia menjadi inti pembahasan untuk mengenal lebih dalam tentang konsep pertobatan mereka dan bagaimana relevansinya dalam kehidupan spritual kita sehari-hari sehingga kehidupan spiritual kita bisa bertumbuh.Kata-kata kunci: pertobatan, philokalia, spiritual, air mata, Nous, Roh Kudus, Bapa Gereja, dosa","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122541089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS DAN MAKNA TEOLOGI KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM KONTEKS PLURALISME AGAMA DI INDONESIA","authors":"E. Saragih","doi":"10.46965/jtc.v2i1.175","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v2i1.175","url":null,"abstract":"AbstrakIndonesia adalah bangsa yang majemuk. Keadaan ini berpeluang dan sensitif terhadap konflik sosial jika sikap toleran yang rendah, kepentingan politik dan fanatisme. Tujuan penulisan yaitu menemukan makna teologi “Ketuhanan” dalam konteks pluralisme agama. Metologi penelitian dilakukan dengan studi analisis isi. Kesimpulannya yaitu, pertama; kata ketuhanan tidak boleh difahami dari aspek agama tertentu saja dalam kemajemukan di Indonesia. Kedua; ketuhanan berarti sifat-sifat yang mengindahkan Tuhan sebagai tampilan antropomorfis oleh agama manapun. Ketiga; Ketuhanan merupakan hasil sejarah perumusan sila pertama Pancasila dengan kesadaran akan bhineka sebagai realita yang harus dirawat, dijunjung tinggi dan dihormati dalam berbagai aspek hidup melebihi agama. Kata Kunci : Ketuhanan Yang Maha Esa, Pluralisme Agama, Teologi AbstractA plural nation these circumstances are likely and sensitive to social conflict if low tolerance, political interests and fanaticism. The purpose of writing is to find the meaning of theology of as mentioned earlier in the context of religious pluralism. The methodology by content analysis, further interpret theologically. The concludes the theological meaning of God in the first principle of the Pancasila; is first, the meaning of divinity should not be understood from certain aspects of religion only in the context of pluralism in Indonesian. Second; divinity means the properties of God or attributes that need the God as an anthropomorphic appereance of and for any religions. Third; the sentences of “belief in the one and only God is the achierement of reconciliation of the historical resultsof the first principle of pancasila with the awareness of the difference as a reality that must be nurtured, upheld and respected in various aspects of life beyond certain religious values. Keywords: Ketuhanan Yang Maha Esa, Pluralism, Theology","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130889713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KARAKTER SISWA","authors":"Andar Gunawan Pasaribu","doi":"10.46965/jtc.v2i1.186","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v2i1.186","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian untuk memperoleh gambaran Pola Asuh Orang Tua dengan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional purposive sampling (non random). Pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan 727 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pola Asuh Orang Tua, karakter dengan Kristiani siswa berada pada kategori sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara Pola Asuh Orang Tua dengan karakter Kristiani siswa Kelas VIII SMP Se Kabupatern Tapanuli Utara Tahun 2018. Sumbangan Efektif yang didapatkan adalah 38, 1%.Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua, Karakter KristianiAbstractThe research aims: (1) to find out a description Patering Pattern and with character christian students’, and (2) to know a significant correlation together with Patering and students’ character Christian class VIII at SMP Se Kabupatern Tapanuli Utara. The research used a quantitative descriptive correlational and data were collected by using closed questionnaire with 727 second class students as respondents. The findings indicate that: (1) The Relationship Patering Pattern and with character christian students’, were moderate category, and (2) there was a significant impact between, Patering with character christian students’, class VIII SMP se Kabupaten Tapanuli Utara years 2018 is 38,1 %.Keywords: Relationship, patering pattern, character christian.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116228746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}