{"title":"Pengaruh Laju Pendingin Pada Proses Heat Treatment Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro Baja Karbon S45C","authors":"M. Margono, B. Priyambodo, Kacuk Cikal Nugroho","doi":"10.30595/CERIE.V1I2.10848","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I2.10848","url":null,"abstract":"Proses modifikasi sederhana untuk mengetahui kebijakan laju pendinginan terhadap struktur mikro dan sifat mekanik dari baja sedang. Baja karbon sedang dibentuk dan didirikan dalam tungku pada suhu 850C selama 30 menit dan waspada meggunakan laju pendinginan yang berbeda, yaitu: quenching, normalizing dan annealing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan baja karbon S45C menggunakan pendinginan pendinginan lebih tinggi dibandingkan normalisasi dan anneling. Nilai kekerasan yang diperoleh dari baja karbon S45C setelah dilakukan proses perlakuan panas dengan quenching, normalizing, dan anneling yaitu 674 HV, 208 HV dan 150 HV. spesimen setelah diberi perlakuan panas dengan pendinginan quenching mengalami peningkatan sekitar 31,6% dibandingkan dengan bahan baku yaitu 213 HV. Struktur mikro yang dihasilkan pada permukaan spesimen setelah diberi perlakuan panas dengan pendinginan pendinginan mengalami deformasi struktur ferrit menjadi pearlit dan martensit.","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117204787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agus Jamaldi, Nugroho Tri Atmoko, A. Purwono, Edy Suryono
{"title":"Pengaruh Penambahan Isolator Terhadap Distribusi Temperatur dan Nyala Efektif Api Pada Tungku Gasifikasi Tipe Downdraft","authors":"Agus Jamaldi, Nugroho Tri Atmoko, A. Purwono, Edy Suryono","doi":"10.30595/CERIE.V1I2.10845","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I2.10845","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan isolator terhadap kinerja tungku gasifikasi tipe downdraft . Tiga bahan isolator yang digunakan yaitu serbuk batu bata, serbuk batu padas dan pasir. Parameter utama yang digunakan sebagai tolok ukur kinerja tungku gasifikasi yaitu suhu pembakaran dan durasi nyala api yang dihasilkan dari bahan bakar biomassa . Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam padi. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama dilakukan pengujian kinerja tungku gasifikasi tanpa menggunakan isolator. Tahap kedua yaitu dilakukan pengujian dengan menggunakan isolator yang dipasang pada dinding tungku gasifikasi. Hasil pengujian tungku tanpa isolator didapatkan temperatur rata-rata nyala api sebesar 272 °C dan nyala efektif api selama 5 3 menit . Pengujian dengan penambahan isolator didapatkan suhu rata-rata nyala api dengan bahan serbuk batu bata sebesar 506°C dengan isolator suhu 102°C dan nyala efektif api selama 54 menit. Untuk serbuk batu padas suhu rata-rata nyala api sebesar 484°C dengan isolator suhu 134°C dan nyala efektif api selama 53 menit. Sedangkan isolator pasir temperature rata-rata nyala api sebesar 466°C, temperature isolator 146°C dan nyala efektif api selama 52 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka kinerja tungku gasifikasi dengan menggunakan isolator meningkat dibandingkan tungku tanpa isolator . I solator serbuk batu bata meningkat kan kinerja tungku gasifikasi sebesar 90,2% sedangkan untuk serbuk batu padas dan pasir masing-masing sebesar 83,2% dan 77,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa serbuk batu bata merupakan isolator yang paling optimal dibandingkan dengan serbuk batu padas dan pasir. ","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129956654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nugroho Tri Atmoko, Moch. Chamim, Subiyati Subiyati, B. Priyambodo
{"title":"Efek Perlakuan Panas (Heat Treatment) pada Besi Cor Kelabu terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro","authors":"Nugroho Tri Atmoko, Moch. Chamim, Subiyati Subiyati, B. Priyambodo","doi":"10.30595/CERIE.V1I2.10847","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I2.10847","url":null,"abstract":"Besi tuang yang digunakan sebagai bahan dasar pada industri otomotif dan manufaktur mengharuskan memiliki sifat mekanik dan karakteristik yang perlu disesuaikan dengan sifat dan tujuan aplikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sebelum dan sesudah proses perlakuan panas terhadap sifat mekanik dan struktur mikro material besi cor untuk industri otomotif dan manufaktur. Penelitian ini menggunakan 3 macam metode proses perlakuan panas yaitu annealing , normalizing , dan quenching. Spesimen akan dibakar di dalam furnace chamber menggunakan temperatur 850 °C dan waktu penahanan 20 menit sampai spesimen benar-benar teraustenisasi. Untuk analisis pengaruh proses perlakuan panas besi cor, dilakukan uji struktur mikro dan pengukuran kekerasan mikro. Hasil penelitian ini bahwa perbedaan proses perlakuan panas akan mempengaruhi sifat struktural dan mekanik dimana metode annealing pada besi cor akan menyebabkan penurunan kekerasan, hal ini disebabkan fasa ferit yang semakin mendominasi matriks. Metode quenching akan menyebabkan peningkatan kekerasan yang signifikan sebesar 104% sehingga material yang diquenching sesuai untuk diaplikasikan pada bagian-bagian yang memerlukan getas seperti roda gigi, guide rail, dll.","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123830692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Komparasi Performa Motor Bensin Dengan Sistem Injeksi Air Melalui Intake Manifold","authors":"Apri Rahmadi, Mursalin Mursalin","doi":"10.30595/CERIE.V1I2.10862","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I2.10862","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa motor otto dengan bahan bakar pertalite dengan dan tanpa injeksi air. Pengujian dilakukan pada sepeda motor bermesin empat langkah silinder tunggal berkapasitas 103 cc. Mesin uji dimodifikasi dengan sistem Port Water Injection (PWI) yang dikendalikan secara elektronik menggunakan Arduino Uno. Injektor bahan bakar digunakan untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi yang dipasok oleh pompa listrik. Air disuntikkan ke intake manifold ketika langkah intake terjadi. Dinamometer inersia digunakan untuk mengukur torsi dan daya mesin yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sistem injeksi air dapat meningkatkan torsi dan tenaga mesin. Rata-rata peningkatan tenaga dan torsi masing-masing adalah 9,37% dan 8,45%. Kata kunci : Performa mesin, injeksi air, Arduino Uno","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"4 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116853131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
B. Burhanudin, Edy Suryono, Tri Widodo Besar Riyadi
{"title":"Pengaruh Modifikasi Cutting Lips Twist Drill dengan Pemberian Splitting Nicks pada Proses Pengeboran Dalam","authors":"B. Burhanudin, Edy Suryono, Tri Widodo Besar Riyadi","doi":"10.30595/CERIE.V1I2.10865","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I2.10865","url":null,"abstract":"Pada proses pengeboran tatal sangat mempengaruhi kekasaran permukaan lubang hasil pengeboran. Morfologi tatal yang mudah dalam perjalanan akan menyebabkan proses pemesinan lebih mudah dan hasil yang lebih baik. Morfologi tatal yang sulit dievakuasi akan menyebabkan beban spindel yang semakin berat dan akan menggores dinding permukaan pengeboran. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh splitting nick pada twist drill terhadap morfologi tatal yang dihasilkan. Eksperimen dilakukan dengan pengeboran dalam dengan lebih dari lima kali diameter mata bor pada material S45C sedalam 75 mm dengan mata bor twist drill 14 mm tanpa diberikan splitting nickdan dengan mata bor dengan diberikan 2 splitting nick pada ke-2 cutting lips . Parameter potong yang digunakan dengan feeding 150 mm/menit putaran spindel 454 rpm sehingga feed yang dihasilkan per gigi 0,165 mm/ gigi . Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada pengeboran dalam kecil splitting nick pada bor twist drill menghasilkan bentuk morfologi chip yang kehilangan sudut panjang chip heliks dengan lebar yang lebih besar sehingga lebih mudah dilakukan hal ini mempengaruhi penurunan beban spindel/ spindel pada saat proses pengeboran rata-rata sebesar 1% di setiap kedalaman pengeboran.","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134071201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Tingkat Efisiensi pada Sistem Pengkondisian Udara Gedung Auditorium di Universitas Muhammadiyah Pontianak","authors":"Riski Nurhalim, Gunarto Gunarto, Eko Sarwono, Fuazen Fuazen","doi":"10.30595/CERIE.V1I1.9215","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I1.9215","url":null,"abstract":"Observing various events such as the angle of sunlight, measuring the temperature of the outer wall, various accessories available and the types of activities carried out. Then do the calculations with CLTD (Cooling Load Temperature Difference) method based on ASHRAE 1997. The results obtained are cooling loads from such as brick walls with plaster layers, glass, aluminum alloy roofs, concrete and ceramic floors, lamps, occupants, electronic equipment. and 1,500 maximum number of people in the Pontianak Muhammadiyah Auditorium Building was 349.772,358 Watt or 132,60 PK. The current installed air conditioner has a capacity of 40 PK, so it needs 92,6 PK PK more or 19 units of cooling equipment, each of which has a capacity of 5 PK so that cooling in the room is more efficient. ","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122347527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Eksperimental Pergerakan Temperatur Radiator Terhadap Putaran Mesin (RPM) dengan Kecepatan Kipas Constant","authors":"Andi Prasetyo, Arif Surono","doi":"10.30595/CERIE.V1I1.9478","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I1.9478","url":null,"abstract":"The research aims to evaluate the engine rotation (rpm) against changes in radiator temperature. Radiator used is compact heat exchanger tube and fins type. The study was conducted using an experimental method on a BMW E.36 car with a stop state. The research scheme we use consists of radiator water reservoir tanks, water pumps, and radiators. Measuring instruments used are anemometer, thermocople, stopwatch and reader. Data retrieval is carried out at the radiator entrance temperature, radiator exit temperature and the temperature on the radiator wall that hits the fan. In this study we did variations of engine rotation (rpm) of 1000, 1500, 2000, 2500 and 3000 rpm. The results showed that in the use of fans at a speed of 6.5 m / s able to throw heat into the environment well, this proved to be obtained the highest temperature value at the 10th minute of 57.5 oC at a fan speed of 3.5 m / s. Meanwhile, in the 10th minute the lowest temperature was obtained from a speed of 6.5 m/s of 40 oC.","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121706282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Numerik dan Eksperimen Aerodinamika Airfoil NACA 24112","authors":"Dhedhek Wahyu Aji Perdana, Marwan Effendy","doi":"10.30595/CERIE.V1I1.9194","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/CERIE.V1I1.9194","url":null,"abstract":"This study aims to investigate experimentally and numerically the characteristics of the NACA 24112 airfoil. This study focuses on investigations of lift coefficient (CL), drag coefficient (CD), and CL / CD ratio and pressure, including flow visualisation around the airfoil. The study was conducted at an angle of attack ranging to -15°-20° and various Mach number at 0.0728 and 0.0809. The experimental test used a test specimen with a span dimension of 20 cm and a chord of 10 cm with an open wind tunnel. A total of 376,500 square elements with values ∆y + to 9.6 were successfully generated to achieve the accuracy of the simulation. The results showed that the CL and CD values obtained from the experimental and simulation results showed a similar trend. The CD value of the experimental results is greater than the simulation results. The CL and CD values will increase with increasing flow velocity and increasing the angle of attack. A stall occurs at an attack angle of 20°.","PeriodicalId":429319,"journal":{"name":"Creative Research in Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128720965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}