{"title":"Pentingnya Keterampilan Berbahasa untuk Meningkatkan Softskill Umat Hindu","authors":"Niluh Tantri","doi":"10.33363/swjsa.v1i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.33363/swjsa.v1i1.22","url":null,"abstract":"Dewasa ini generasi bangsa dituntut untuk semakin maju dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi . Disamping itu penguasaan terhadap bahasa khususnya bahasa Inggris merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki, mengingat tidak jarang dijumpai hampir sebagian besar buku manual ataupun bahan belajar yang menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu di saat sekarang ini sangat dibutuhkan generasi yang tidak han ya memiliki keterampilan khusus dibidangnya tetapi juga memiliki soft skill/life skill untuk dapat survive di zamannya, khususnya umat Hindu. Pada akhirnya kemampuan yang lebih dalam bidang bahasa, khususnya bahasa Inggris dapat menjadikan seseorang untuk menjadi insan yang memiliki jiwa lebih mandiri dan dapat dengan mudah bersaing dalam persaingan dunia kerja. Oleh karena itu mengasah keterampilan bahasa Inggris sangatlah penting dilakukan oleh umat Hindu khususnya para generasi muda Hindu.","PeriodicalId":427835,"journal":{"name":"Satya Widya: Jurnal Studi Agama","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125263916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Ahimsa:Nalar Gandhi Tentang Perlawanan","authors":"Puspo Renan Joyo","doi":"10.33363/SWJSA.V1I1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.33363/SWJSA.V1I1.18","url":null,"abstract":"Kedamaian adalah dambaan setiap makhluk, tidak hanya bagi umat manusia, tumbuhan dan binatang pun memerlukan kedamaian itu. Sayangnya, harapan itu tidak semudah yang dipikirkan. Thomas Hobbes berasumsi bahwa manusia adalah sebuah mesin anti sosial. Seluruh tindakan manusia mencakup penggabungan rasio dan keinginan dalam bentuk nafsu dan pengelakan. Keinginan memberi tujuan tindakan manusia, rasio mengintimkan sarana untuk mencapai tujuan itu, yang oleh Hobbes disebut ‘kekuasaan’. Oleh karena itu, kehidupan manusia adalah hasrat abadi yang tidak kunjung padam untuk meraih kekuasaan demi kekuasaan dan hanya berhenti ketika kematian tiba. Derasnya hasrat manusia atas banyak hal yang hadir secara alamiah adakalanya tidak sebanding dengan kemampuan pengendaliannya. Akibatnya, ia menjadi bias dan menerabas kaidah-kaidah moral, serta turut andil atas lahirnya kekerasan. Kekerasan adalah pelanggaran terhadap kebutuhan dasar kehidupan manusia. Kabar baiknya, sejarah memberikan catatan bahwa kekerasan dapat dielakkan. Inilah tujuan yang menantang setiap kita untuk memusatkan segenap akal budi, daya cipta, kekuatan jiwa dan badani pada peluang mewujudkan perdamaian. Tulisan ini adalah studi tentang pemikiran Gandhi mengenai tindakan tanpa kekerasan (Ahimsa) yang menawarkan satu gagasan dimana dilema-dilema moral mampu diselesaikan dengan mereduksi begitu banyak luka.","PeriodicalId":427835,"journal":{"name":"Satya Widya: Jurnal Studi Agama","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115203025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}