Muhammad Resthu, Yayuk Kurnia Risma, Said Mirza Pratama, Wanda Saputra
{"title":"Pengaruh Penambahan Suplemen Organik Cair (SOC) Terhadap Kandungan Nutrisi Pelepah Sawit Fermentasi","authors":"Muhammad Resthu, Yayuk Kurnia Risma, Said Mirza Pratama, Wanda Saputra","doi":"10.32530/jlah.v5i2.563","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i2.563","url":null,"abstract":"Kualitas dan kuantitas hijauan yang fluktuatif menjadi hambatan dalam pemenuhan pakan ternak ruminansia. Pelepah sawit sangat potensial dijadikan sebagai pakan ternak. Namun, pelepah sawit harus diolah melalui fermentasi untuk meningkatkan kualitas nutrisinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh nilai nutrisi fermentasi pelepah sawit yang difermentasi menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) dengan level berbeda. Penelitian ini menggunakan materi pelepah sawit dan SOC. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1= Tanpa Penambahan SOC 0%; P2= Penambahan SOC 4%; dan P3= Penambahan SOC 8%. Parameter yang diteliti adalah bahan kering (BK), bahan organik (BO), dan protein kasar (PK). Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Anova) dan bila terjadi pengaruh dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan SOC pada fermentasi pelepah sawit tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar bahan kering, bahan organik dan protein kasar. Perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan P2. Rataan kadar bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada perlakuan P2 yaitu 43.58%, 158.57%, dan 20.40%. Kesimpulan penelitian adalah penambahan SOC pada berbagai level tidak meningkatkan kandungan nutrisi pelepah sawit.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117256366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Ekstrak Buah Andaliman Suplementasi Monensin Terhadap Mitigasi Gas Metan Pada Ternak Kambing","authors":"Angelia Utari Harahap, Rikardo Silaban","doi":"10.32530/jlah.v5i2.320","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i2.320","url":null,"abstract":"Dalam rangka mengatasi emisi gas metan pada sektor peternakan ruminansia dan permasalahan rendahnya produktivitas ternak ruminansia di tingkat peternak rakyat maka perlu dilakukan perubahan dalam pola pemberian pakan. Hal ini memerlukan alternatif penanganan gas secara langsung pada rumen ternak ruminansia melalui pemberian pakan yang mengandung bahan aktif defaunasi mikroba pembentuk gas dalam rumen, salah satu pakan alternatif yang biasa digunakan untuk promotor pertumbuhan adalah buah andaliman yang disuplementasi monensin. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh ekstrak buah andaliman suplementasi monensin dalam ransum memitigasi produksi gas metan pada ternak kambing. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 5 ulangan, perlakuan A (Konsentrat 40% + 60% rumput lapangan), perlakuan B (Konsentrat 40% + 5% buah andaliman + 55% rumput lapangan), perlakuan C (Konsentrat 40% + 1% monensin + 59% rumput lapangan), perlakuan D (Konsentrat 40% + 5% buah andaliman + 1% monensin + 54% rumput lapangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah andaliman yang disuplementasi monensin pada perlakuan D berpengaruh dalam menurunkan gas metan sebesar 26,64%. Kesimpulan bahwa perlakuan D dapat menunjukkan kestabilan penurunan gas metan dari penambahan ekstrak buah andaliman yang disuplementasi monensin dalam ransum ternak kambing.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130604230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi dan Karakteristik Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah Sayur sebagai Bioaktivator dalam Fermentasi","authors":"Yunilas Yunilas, Ameilia Zuliyanti Siregar, Edhy Mirwhandhono, Adnan Purba, Nelzi Fati, Toni Malvin","doi":"10.32530/jlah.v5i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i2.540","url":null,"abstract":"Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) adalah larutan hasil proses fermentasi berbagai bahan organik yang berasal dari lingkungan. Larutan MOL mengandung beragam Mikroorganisme Lokal yang potensial untuk digunakan sebagai bioaktivator dalam fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan karakteristik larutan MOL yang berasal dari limbah sayur (sawi hijau, kol, dan daun kembang kol). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan meliputi berbagai lama fermentasi (inkubasi) MOL berbasis limbah sayur yaitu: T1 = fermentasi 7 hari, T2 = fermentasi 14 hari, T3 = fermentasi 21 hari, dan T4 = fermentasi 28 hari. Variabel yang diamati adalah karakteristik fisik (warna dan aroma), biologis (total mikroba), dan kimiawi (pH, asam laktat, asam asetat, glukosa, dan suhu). Hasil penelitian menunjukkan lama fermentasi dapat menyebabkan perubahan warna dan aroma larutan MOL. Lama fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH, berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap total mikroba, suhu, glukosa, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap total asam laktat dan asam asetat larutan MOL. Kesimpulannya adalah larutan MOL berbasis limbah sayur berpotensi sebagai bioaktivator dalam fermentasi. Karakteristik larutan MOL berbasis limbah sayur dipengaruhi oleh lama fermentasi. MOL terbaik dihasilkan pada hari ke-14 fermentasi dengan populasi mikroba sebesar 2,24 X 10^6.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123354909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pemberian Capriglandin dan Lutalyse Terhadap Service Perconception, Conception Rate dan Ovarium pada Sapi Simmental","authors":"Sari Bahagia, H. Hendri, Z. Udin","doi":"10.32530/jlah.v5i2.564","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i2.564","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian PGF2? (Capriglandin dan Lutalyse) terhadap service perconception, conception rate dan ovarium, folikel, dan corpus luteum pada induk sapi simmental. Penelitian menggunakan 24 ekor induk sapi Simmental yang tidak bunting di BPTUHPT Padang Mengatas, Sumatera Barat dengan kriteria tidak estrus, siklus estrus normal dan tidak mengalami gangguan reproduksi. Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 2 x 2 x 6 bila terdapat hasil berbeda nyata maka dilanjutkan uji lanjutan DMRT. Faktor A adalah preparat hormon prostaglandin (Capriglandin dan Lutalyse). Faktor B adalah dosis (3 ml dan 5 ml). Perlakuan A1B1 = Capriglandin 3 ml; A1B2 = Capriglandin 5 ml; A2B1 = Lutalyse 3 ml; dan A2B2 = Lutalyse 5 ml yang masing-masing terdapat enam ulangan. Baik Capriglandin dan Lutalyse diberikan secara single dosis intra muskuler. Parameter yang diukur service perconception, conception rate dan ukuran diameter panjang ovarium. Hasil analisis antara preparat hormon Capriglandin dan lutalyse terhadap jumlah dosis 3 ml dan 5 ml menunjukan hasil berbeda nyata (P<0.05) terhadap conception rate dan ovarium. Hasil analisis tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap service perconception. Prostaglandin dengan zat aktif dinoprost tromethamine hanya efektif bila ada CL fungsional, yaitu antara hari ke-7 sampai hari ke-18 siklus estrus. Penggunaan terbaik pada pemberian Capriglandin dengan dosis 5 ml.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131341750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elfita Rahmi, Riza Andesca Putra, Aditya Alqamal Alianta, Rida Rahim
{"title":"Analisis Efektifitas Pemasaran Online terhadap Penjualan Produk-produk Olahan Hasil Ternak di Kota Payakumbuh","authors":"Elfita Rahmi, Riza Andesca Putra, Aditya Alqamal Alianta, Rida Rahim","doi":"10.32530/jlah.v5i2.571","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i2.571","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pemasaran online dalam peningkatan penjualan produk-produk olahan peternakan oleh UMKM di Kota Payakumbuh. Penelitian dilakukan dengan metode survei menggunakan 30 orang responden UMKM yang memproduksi produk olahan peternakan, yaitu rendang, frozen food (nugget, sosis, bakso), susu dan es krim susu kambing, bakso goreng, telur omega, kerupuk kulit dan pupuk organik. Metode penelitian adalah metode survey menggunakan kuisioner, wawancara dan observasi. Variabel yang diukur adalah desain iklan, ide konten, komunikasi verbal, originalitas dan penjualan. Data yang digunakan diukur dengan skala likert, kemudian dianalisis dengan regresi linier berganda menggunakan SPSS 23.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain iklan, ide konten, komunikasi verbal, dan originalitas pada promosi online tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan, karena semua nilai signifikansinya besar dari 0,05. Angka R2 pada analisis regresi sebesar 0.09 juga menunjukkan bahwa desain, ide konten, komunikasi verbal, dan originalitas hanya 10% mempengaruhi penjualan. Efektifitas pemasaran menggunakan promosi online masih pada tahap membuat konsumen sadar akan merek (brand awareness).","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121131248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Jamili, Muh Nur Hidayat, Sri Wahyu Ningsih, S. Ananda, Andi Mutmainna
{"title":"Pengaruh Penambahan Daun Kelor Terhadap Ukuran Testis Ayam Kampung","authors":"M. Jamili, Muh Nur Hidayat, Sri Wahyu Ningsih, S. Ananda, Andi Mutmainna","doi":"10.32530/jlah.v5i2.538","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i2.538","url":null,"abstract":"Kemampuan reproduksi ternak jantan sangat dipengaruhi oleh organ testis, dimana organ testis merupakan salah satu organ yang bertanggung jawab dalam memproduksi sel spermatozoa. Kelor merupakan salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki organ reproduksi. Daun kelor memiliki kandungan protein dan asam amino yang tinggi serta vitamin dan mineral. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap ukuran dan volume testis ayam kampung. Jenis ayam yang digunakan yaitu ayam Celebes. Adapun desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (tanpa Penambahan daun kelor), P1, P2 dan P3 masing-masing 2%, 4% dan 6%. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian daun kelor di dalam pakan mempengaruhi pertambahan bobot testis dan volume semen. (P<0,01). Perlakuan yang terbaik untuk menambah ukuran bobot testis dan volume semen yaitu 6% (P3).","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125465079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Riza Andesca Putra, Hera Dwi Triani, Noni Novarista
{"title":"Potensi Pengembangan Ternak Ruminansia Berbasis Bahan Pakan Lokal di Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek","authors":"Riza Andesca Putra, Hera Dwi Triani, Noni Novarista","doi":"10.32530/jlah.v5i1.478","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i1.478","url":null,"abstract":"Geopark Ranah Minang Silokek telah menjadi ikon baru pariwisata di Kabupaten Sijunjung. Pengembangan kawasan agribisnis berbasis pertanian dan peternakan merupakan salah satu alternatif program yang diharapkan dapat menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan. Pengembangan ini dapat mengurangi pengangguran yang ada di Nagari Silokek. Oleh karena nya, perlu dilakukan kajian potensi terlebih dahulu yang merupakan salah satu langkah untuk penyediaan informasi dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketersediaan pakan lokal dan daya tampung wilayah untuk pengembangan ternak ruminansia di Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sijunjung pada bulan Desember 2019-Januari 2020 dengan metode kualitatif yang bersifat studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan total potensi ketersediaan pakan lokal untuk ternak ruminansia: 557 ton bahan kering tercerna (BKC)/tahun. Pakan yang dibutuhkan: 25,9 ton BKC/tahun. Didapatkan nilai IDD lahan: 21,4, artinya berada di wilayah AMAN dalam pengembangan peternakan ruminansia karena memiliki IDD >2. Kemampuan wilayah dalam menampung ternak ruminansia yaitu 330 ST. Saat ini populasi ternak ruminansia: 31 ST. Dengan demikian di Nagari Silokek masih bisa dilakukan penambahan populasi ternak ruminansia sebesar 299 ST. Jika mengambil asumsi struktur populasi ternak ruminansia yang ada saat ini, maka penambahan populasi dapat dilakukan sebesar 194 ST kerbau, 78 ST sapi dan 27 ST kambing.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133741766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kelor dan HQFS terhadap Kecernaan Serat Kasar dan Fraksi Serat pada Ternak Domba Lokal","authors":"R. Rahmawati, Hikma Hikma","doi":"10.32530/jlah.v5i1.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i1.503","url":null,"abstract":"Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber konsentrat hijau karena mengandung protein kasar, energi, vitamin, mineral yang tinggi dan lengkap, dapat tumbuh semudah menanam singkong. High Quality Feed Supplement (HQFS) adalah gabungan dari beberapa jenis sumber konsentrat kovensional yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan probiotik yang diramu sedemikian rupa untuk memenuhi keseimbangan kebutuhan protein mikroba di rumen maupun untuk sumber protein by pass dipasca rumen untuk ternak induk semang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecernaan serat kasar (SK) dan fraksi serat (ADF, NDF) pada pakan komplit kering berbasis jerami kangkung sebagai sumber serat dengan suplementasi daun kelor dan HQFS dengan dosis yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Apabila terdapat perbedaan masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT. Penelitian ini mengunakan domba ekor tipis jenis kelamin betina dengan bobot 22-26 kg ± 2,16 sebanyak 15 ekor. Perlakuan terdiri dari 5 jenis formulasi ransum yang berbeda yakni A : kontrol, B : 10% HQFS, C : 20% HQFS, D : 10% kelor, E : 20% kelor. Bahan penyusun konsentrat terdiri dari jagung halus, bungkil kedelai, bungkil kopra dan polard. Perbandingan konsentrat : kangkung kering = 60% : 40%. Hasil anova menunjukan bahwa kecernaan SK, NDF dan ADF berbeda nyata antar perlakuan. Setelah dilakukan uji lanjut DMRT antara perlakuan A, E dengan B, C dan D terhadap kecernaan SK, NDF dan ADF berbeda nyata (P<0.05), sedangkan antara perlakuan A dengan E berbeda tidak nyata, antara perlakuan B, C dan D berbeda tidak nyata. Dengan persentase nilai kecernaan SK : 64,1 – 80,9 %, kecernaan NDF : 68.4 – 79,3% dan ADF: 65,7-78,9%. Adapun kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan nilai kecernaan serat kasar dan fraksi serat, formulasi pakan terbaik adalah pakan B (10% HQFS) dan pakan D (10%) tepung daun kelor kering.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"10 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120984739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Puerperium dan Skor Kondisi Tubuh Sapi Peranakan Simmental pada Ketinggian Tempat yang Berbeda","authors":"Endri Musnandar, Bayu Rosadi","doi":"10.32530/jlah.v5i1.507","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i1.507","url":null,"abstract":"Puerperium adalah periode mulai melahirkan sampai organ-organ reproduksi kembali ke kondisi fisiologis dan histologis yang normal dalam keadaan tidak bunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi status puerperium dan skor kondisi tubuh pada sapi Peranakan Simmental (PS) yang dipelihara pada ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survey di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tebo (dataran rendah-sedang) dan Kabupaten Kerinci (dataran tinggi). Sampel dipilih secara purposive sampling dengan kriteria induk sapi PS pasca melahirkan, induk yang dipilih diperkirakan minimal mempunyai 75% darah Simmental berdasarkan penampilan eksteriornya. Setiap daerah dengan tinggi yang berbeda masing-masing diambil 20 ekor sampel. Induk yang memiliki masa puerperum lebih dari 60 hari dikategorikan mengalami gangguan reproduksi (gangrep). Untuk menilai kondisi kesehatan secara keseluruhan dilakukan pemeriksaan Skor Kondisi Tubuh (SKT). Data SKT disajikan dalam bentuk rataan ± standar deviasi. Perbedaan lama puerperium dan SKT dianalisis dengan uji-t, sedangkan proporsi induk yang mengalami gangguan reproduksi dilakukan uji khi- kuadrat. Semua perhitungan statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dataran rendah-sedang gangrep terjadi pada 70% induk lebih banyak dibandingkan dataran tinggi yaitu 25% (P<0,05). Masa puerperium sapi PS di daerah dataran rendah-sedang rata-rata 116,4 ± 19,2 hari lebih lama dibandingkan daerah dataran tinggi (71,6 ± 11,7 hari; P<0,05). Nilai SKT induk sapi PS yang mengalami gangrep lebih rendah dari nilai SKT induk sapi PS yang normal (P<0,05). Di dataran rendah-sedang pada induk yang normal SKT 3,10 ±0,32 dan SKT gangrep 2,17± 0,29, sedangkan di dataran tinggi nilai SKT yang normal 3,07 ± 0,26 dan SKT gangrep 2,30 ±0,4.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132430033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahmad Fajri, Amelia Osseta, Siti Aisyah, Emilia Fitri, P. Ramayanti, Nelzi Fati, Toni Malvin
{"title":"Respon Broiler Terhadap Penambahan Daun Mint (Mentha piperita L.) Fermentasi Dalam Air Minum","authors":"Rahmad Fajri, Amelia Osseta, Siti Aisyah, Emilia Fitri, P. Ramayanti, Nelzi Fati, Toni Malvin","doi":"10.32530/jlah.v5i1.508","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jlah.v5i1.508","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan mint (Mentha piperita L) fermentasi terhadap performa broiler meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Subjek penelitian adalah DOC broiler tanpa pemisahan jenis kelamin berjumlah 100 ekor. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap pengujian terdiri dari 20 ekor. Perlakuan adalah: A0 = tanpa penambahan daun mint (Mentha piperita L) fermentasi , A1 = penambahan 0,3% daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum, A2 = penambahan 0,6 % daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum, A3 = penambahan 0,9% daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum, A4 = penambahan 1,2% daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum. Variabel yang diukur adalah pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh (P>0,05) penambahan daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum terhadap performa meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Penambahan 0,3 % daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum memberikan kinerja yang lebih baik.","PeriodicalId":423931,"journal":{"name":"Journal of Livestock and Animal Health","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124854257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}