Widya Tri Septiana Abd. Latif, Eka Pebi Hartianty, Siti Mardiyanti, Tutus Gusdinar Kartawinata, Helmi, Agus Kurniawan
{"title":"Gambaran Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Menggunakan Obat Tradisional di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah","authors":"Widya Tri Septiana Abd. Latif, Eka Pebi Hartianty, Siti Mardiyanti, Tutus Gusdinar Kartawinata, Helmi, Agus Kurniawan","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8711","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8711","url":null,"abstract":"Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan obat tradisional sebagai sarana pengobatan, salah satunya karena menjaga tradisi. Desa Baka, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang juga masih menggunakan obat tradisional untuk pengobatan. Namun, masih sedikit yang menjelaskan data dan latar belakang masyarakat Desa Baka memilih menggunakan obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan penggunaan obat tradisional dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan obat tradisional di Desa Baka. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional menggunakan desain Cross Sectional dan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Desa Baka terkait obat tradisional yang tergolong kategori baik sebesar 7,5%, kategori sedang sebesar 24,2% dan kategori rendah sebesar 68,3%. Tidak ada faktor sosiodemografi yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat. Jenis obat tradisional yang paling banyak digunakan adalah rimpang jahe, rimpang kunyit dan daun miana. Pada hasil gambaran penggunaan obat tradisional di Desa Baka menunjukan sumber informasi masyarakat sebagian besar didapatkan dari keluarga secara turun-temurun, diperoleh dengan cara meracik sendiri dan kebanyakan dalam bentuk rebusan. Mayoritas masyarakat tidak memiliki durasi yang pasti dan hanya mengonsumsi obat tradisional jika dirasa perlu saja. Alasan masyarakat Desa Baka memilih obat tradisional kebanyakan karena bahannya terbuat dari bahan alami, mudah didapatkan serta dipercaya ampuh dalam menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Sebanyak 97.5% responden merasa sembuh dan 88.3% tidak merasakan efek samping setelah mengonsumsi obat tradisional. Diperlukan penyuluhan tentang obat tradisional di Desa Baka untuk meningkatkan pengetahuan masyarakatnya terkait obat tradisional.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124865229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Johar (Cassia siamea L.) terhadap Staphylococcus aureus","authors":"Ines Octaviana Daeli, R. Ridho","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8967","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8967","url":null,"abstract":"Daun johar (Cassia siamea L.) merupakan tanaman obat yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Kemudahan penggunaan dan efektivitas ekstrak daun johar sebagai antibakteri dapat ditingkatkan dengan memformulasikan ekstrak daun johar dalam bentuk sediaan krim. Tujuan penelitian ini yaitu memformulasikan sediaan krim dari ekstrak daun johar yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Daun johar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak daun johar konsentrasi 15% diformulasikan menjadi sediaan krim dengan tiga formula berbeda, dimana dilakukan variasi konsentrasi adeps lanae yaitu 3%, 4%, dan 5%. Evaluasi karakteristik fisik sediaan krim meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, tipe krim, dan daya sebar. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan krim menggunakan metode difusi sumuran dengan kontrol positif klindamisin. Hasil variasi konsentrasi adeps lanae dalam formula sediaan krim ekstrak daun johar menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi adeps lanae yang digunakan maka daya sebar krim semakin kecil. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan krim menunjukkan semua formula krim ekstrak daun johar memberikan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sediaan krim ekstrak daun johar dengan konsentrasi 15% menghasilkan zona hambat dengan rata-rata diameter sebesar 4,53 mm.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124123800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profil Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” Daerah Indramayu","authors":"Riska Nurfaoziah, Arini Setiawati, Eka Pebi Hartianty","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8825","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8825","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di rumah unit rawat inap rumah sakit “x” Daerah Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan calcium channel blockers (CCB) yaitu amlodipine sebesar 46,3%. Karakteristik seperti jenis kelamin memiliki presentase yaitu laki laki sebanyak 46 pasien (48,42%) sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sendiri 49 pasien (51,56%). Hipertensi terbanyak terjadi pada rentang usia 46 - 60 tahun dengan jumlah 52 pasien (54,74%) dan diagnosis paling banyak yaitu hipertensi derajat 2 sebanyak 63 pasien (66,31%) dengan kisaran usia 18-45 terdapat 9 pasien (9,47%), untuk usia 46-60 sebanyak 35 pasien dan untuk usia 61-95 sebanyak 20 pasien (21,05%). Kategori tepat pasien di dapatkan hasil 91 pasien (95,7%) dengan kategori tepat indikasi sedangkan 4 pasien tidak tepat indikasi (4,2%), kategori tepat obat pasien yang dinyatakan tepat obat sebanyak 63 pasien (66,31%) dan 32 (33,68%) pasien dinyatakan tidak tepat obat, kategori tepat dosis didapatkan hasil yaitu untuk tepat dosis 91 pasien (95,78%) sedangkan 4 pasien lainnya (4,21%) tidak tepat dosis, dan yang terakhir kategori tepat pasien dimana sebanyak 84 pasien (88,42%) dinyatakan tepat pasien dan yang masuk kategori tidak tepat pasien sedangkan 11 pasien (11,57%).","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134219565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profil Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Anak Balita Penderita Bronkopneumonia Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Daerah Indramayu","authors":"Destrika Indriyani, Eka Pebi Hartianty","doi":"10.35760/jff.2023.v1i1.8048","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i1.8048","url":null,"abstract":"Penyakit pneumonia merupakan masalah yang mengganggu peningkatan derajat kesehatan anak Indonesia dan menempati posisi kedua penyebab utama pada bayi dan balita karena penyakit menular. Bronkopneumonia merupakan klasifikasi dari pneumonia yang ditandai dengan adanya infiltrate pada bronkus yang disebabkan oleh infeksi bakteri staphylococus, streptococcus, dan H. Influenza. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan antibiotik pada pasien anak balita penderita bronkopneumonia di instalasi rawat inap Rumah Sakit X daerah Indramayu. Metode penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif dan pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik pengumpulan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik pengambila sampel menggunakan total sampling didapatkan sampel sebanyak 85 pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian sebanyak 31,76% mendapatkan terapi antibiotika tunggal dan sebanyak 68,24% mendapatkan terapi antibiotik kombinasi. Evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien anak balita penderita pneumonia balita di Rumah Sakit X daerah Indramayu yaitu 100% tepat indikasi, 56,47% tepat obat, 65,88% tepat dosis, dan 98,82% tepat pasien.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117149620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Hanifa, Hotlina Nainggolan, Hafita Dinda Maryana
{"title":"Pengaruh Ekstrak Tumbuhan Suruhan (Peperomia Pellucida [L.] Kunth) Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Tikus Diabetes","authors":"N. Hanifa, Hotlina Nainggolan, Hafita Dinda Maryana","doi":"10.35760/jff.2023.v1i1.8068","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i1.8068","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus adalah penyakit yang terjadi karena hiperglikemik kronis sebagai akibat dari gangguan insulin dalam mengatur glukosa darah. Pada diabetes akan terjadi beberapa komplikasi, salah satunya adalah gangguan jumlah eritrosit yang berfungsi sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya ekstrak tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida [L.] Kunth) dapat menurunkan kadar glukosa darah sehingga kemudian diteliti pengaruhnya terhadap jumlah eritrosit tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak tumbuhan terhadap jumlah eritrosit pada tikus diabetes. Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus putih galur Sprague Dawley dan dibagi menjadi 5 kelompok antara lain kelompok normal, kelompok kontrol diabetes, dan tiga kelompok yang diberikan ekstrak tumbuhan suruhan dengan dosis bervariasi 20 mg/kgbb, 40 mg/kgbb dan 80 mg/kgbb. Tikus diinduksi diabetes menggunakan aloksan 150 mg/kgbb secara intraperitoneal. Sampel darah tikus diambil setelah 14 hari perlakuan. Semua data dianalisis secara statistik ANOVA dengan nilai signifikansi p = 0,05. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan eritrosit yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok normal pada p = 0,000 (<0,05), jumlah eritrosit pada kelompok yang diberikan ekstrak mendekati jumlah eritrosit normal. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak dosis 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB dan 80 mg/kgBB terhadap jumlah eritrosit tikus diabetes. Pemberian ekstrak tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida [L.] Kunth) memberikan pengaruh signifikan berupa penurunan kadar glukosa darah pada tikus diabetes dan jumlah eritrosit darah dalam nilai normal.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116049351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri L.) dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus","authors":"Syifa Auliani, R. Ridho","doi":"10.35760/jff.2023.v1i1.8069","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i1.8069","url":null,"abstract":"Meniran (Phyllanthus niruri L.) mengandung beberapa senyawa kimia seperti alkaloid, tannin, flavonoid, dan saponin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Masker gel peel-off merupakan sediaan masker yang dapat merawat kulit wajah dan mempunyai keuntungan yaitu penggunaannya yang mudah dan praktis karena dapat langsung diangkat setelah mengering di atas lapisan kulit. Masker gel peel-off dalam formulasinya menggunakan bahan PVA sebagai pembentuk lapisan film. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan masker gel peel-off ekstrak daun meniran yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ekstrak daun meniran 15% mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Formulasi masker gel peel-off ekstrak daun meniran dengan konsentrasi PVA 12% merupakan sediaan yang memiliki karakteristik paling baik disbanding formulasi lainnya dilihat dari parameter organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, serta waktu sediaan mongering. Uji stabilitas sediaan dengan metode cycling test menunjukkan bahwa formulasi masker gel peel-off ekstrak daun meniran stabil selama masa penyimpanan.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"243 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134090769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Terhadap Propionibacterium acne","authors":"Siti Aysah Denti Ramadani, Sugeng Riyanto, Eka Pebi Hartianty","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8511","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8511","url":null,"abstract":"Jerawat merupakan permasalahan kulit yang saat ini kerap dialami pada usia remaja maupun dewasa. Jerawat ini terjadi diawali dari meningkatnya sekresi sebum dan terjadinya penyumbatan pori wajah sehingga sekresi minyak terhambat kemudian menumpuk, membesar sampai mengering menjadi jerawat. Propionibacterium acne termasuk salah satu bakteri penyebab timbulnya jerawat apabila terjadi perubahan pada kondisi kulit wajah. Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) adalah salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat. Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin yang dipercaya memiliki khasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari sediaan gel ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) terhadap Propionibacterium acne. Metode pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Sediaan gel ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) memiliki aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan diameter zona bening sebesar 7,8 mm.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133270036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profil Penggunaan Obat Antidepresan Pada Pasien Gangguan Ansietas Di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Pada Tahun 2021","authors":"Qorina Rahman, Dina Melia Oktavilantika","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8728","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8728","url":null,"abstract":"Gangguan ansietas merupakan respon terhadap ancaman yang berasal dari rangsangan stesor yang kemudian muncul ketakutan yang berlebihan sehingga timbul beberapa gejala seperti tangan gemetar, detak jantung meningkat, pusing, lemas serta gejala lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antidepresan di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2022 yang berlokasi di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif berarti data yang telah di dapatkan di deskripsikan secara objektif dengan memaparkan fenomena dengan bantuan tabel atau gambar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa antidepresan yang digunakan pada 33 pasien gangguan ansietas sebanyak 79. Dengan penggunaan antidepresan meliputi golongan SSRI (Fluoksetin, sertalin, escitalopram) sebanyak 43, golongan TCA (maprotilin, amitriptilin) sebanyak 31, dan golongan SNRI (duloksetin) sebanyak 5. Dengan penggunaan antidepresan terbanyak yaitu golongan SSRI dengan jenis obat yaitu fluoksetin sebanyak 27.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124892638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ela Salbilah, Aditya, Achmad Fudholi, Siti Mardiyanti
{"title":"Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Gel Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa L. ) dengan Variasi Trietanolamin terhadap Bakteri Propionibacterium Acne","authors":"Ela Salbilah, Aditya, Achmad Fudholi, Siti Mardiyanti","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8739","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8739","url":null,"abstract":"Brotowali (Tinospora crispa L.) merupakan tumbuhan obat herbal dar family menispermaceae. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan gel dari ekstrak batang brotowali , yang memiliki aktivitas antibakteri serta stabilitas yang baik. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental laboratorium.Formulasi sediaan gel, kemudian dilakukan evaluasi sediaan gel, pengujian stabilitas dengan metodecycling test, serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran terhadap bakteri P.acnes. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sediaan gel yang mengandung ekstrak batang brotowali sebesar 15% dengan variasi TEA 2%, 2,5% dan 3% memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acnes yang ditunjukkan dengan terbentuknya diameter zona hambat sebesar 7,5 mm, 8,4 mm dan 9,5 mm.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114316225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Aktivitas Antioksidan dan Penetapan Kadar Flavonoid Total pada Ekstrak Etanol Daun Iler (Coleus scutellarioides (L.) Benth.)","authors":"Yega Segara M, Agus Kurniawan","doi":"10.35760/jff.2023.v1i1.8070","DOIUrl":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i1.8070","url":null,"abstract":"Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas dengan mendonorkan elektron kepada radikal bebas sehingga molekul antioksidan dapat bereaksi dengan radikal reaktif dan menghancurkannya. Senyawa antioksidan dapat berasal dari senyawa yang terkandung dalam tanaman. Senyawa flavonoid sebagai salah satu senyawa polifenol menunjukkan aktivitas antioksidan dengan memberikan atom hidrogen atau elektron pada radikal bebas. Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides L. Benth.) merupakan famili dari lamiaceae. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kadar senyawa flavonoid total dari ekstrak etanol daun Iler (Coleus scutellarioides L. Benth.). Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dengan hasil yang dinyatakan dalam Inhibition Concentration 50% (IC50). Sedangkan pengujian kadar flavonoid total menggunakan metode kolorimetri dengan pereaksi AlCl3 dengan standar kuersetin. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 yang diperoleh untuk ekstrak etanol daun Iler (Coleus scutellarioides L. Benth.) sebesar 3,70 µg/mL dan nilai IC50 kuersetin yaitu sebesar 0,57 µg/mL. Kadar flavonoid total pada ekstrak etanol daun Iler (Coleus scutellarioides L. Benth.) sebesar 88,917 mg EK/gr sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun Iler (Coleus scutellarioides L. Benth.) mempunyai potensi sebagai sumber antioksidan alami yang kaya akan senyawa flavonoid.","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129580634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}