{"title":"Profil Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit “X” Daerah Indramayu","authors":"Riska Nurfaoziah, Arini Setiawati, Eka Pebi Hartianty","doi":"10.35760/jff.2023.v1i2.8825","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi adalah jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di rumah unit rawat inap rumah sakit “x” Daerah Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan calcium channel blockers (CCB) yaitu amlodipine sebesar 46,3%. Karakteristik seperti jenis kelamin memiliki presentase yaitu laki laki sebanyak 46 pasien (48,42%) sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sendiri 49 pasien (51,56%). Hipertensi terbanyak terjadi pada rentang usia 46 - 60 tahun dengan jumlah 52 pasien (54,74%) dan diagnosis paling banyak yaitu hipertensi derajat 2 sebanyak 63 pasien (66,31%) dengan kisaran usia 18-45 terdapat 9 pasien (9,47%), untuk usia 46-60 sebanyak 35 pasien dan untuk usia 61-95 sebanyak 20 pasien (21,05%). Kategori tepat pasien di dapatkan hasil 91 pasien (95,7%) dengan kategori tepat indikasi sedangkan 4 pasien tidak tepat indikasi (4,2%), kategori tepat obat pasien yang dinyatakan tepat obat sebanyak 63 pasien (66,31%) dan 32 (33,68%) pasien dinyatakan tidak tepat obat, kategori tepat dosis didapatkan hasil yaitu untuk tepat dosis 91 pasien (95,78%) sedangkan 4 pasien lainnya (4,21%) tidak tepat dosis, dan yang terakhir kategori tepat pasien dimana sebanyak 84 pasien (88,42%) dinyatakan tepat pasien dan yang masuk kategori tidak tepat pasien sedangkan 11 pasien (11,57%).","PeriodicalId":393994,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35760/jff.2023.v1i2.8825","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hipertensi adalah jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di rumah unit rawat inap rumah sakit “x” Daerah Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan calcium channel blockers (CCB) yaitu amlodipine sebesar 46,3%. Karakteristik seperti jenis kelamin memiliki presentase yaitu laki laki sebanyak 46 pasien (48,42%) sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sendiri 49 pasien (51,56%). Hipertensi terbanyak terjadi pada rentang usia 46 - 60 tahun dengan jumlah 52 pasien (54,74%) dan diagnosis paling banyak yaitu hipertensi derajat 2 sebanyak 63 pasien (66,31%) dengan kisaran usia 18-45 terdapat 9 pasien (9,47%), untuk usia 46-60 sebanyak 35 pasien dan untuk usia 61-95 sebanyak 20 pasien (21,05%). Kategori tepat pasien di dapatkan hasil 91 pasien (95,7%) dengan kategori tepat indikasi sedangkan 4 pasien tidak tepat indikasi (4,2%), kategori tepat obat pasien yang dinyatakan tepat obat sebanyak 63 pasien (66,31%) dan 32 (33,68%) pasien dinyatakan tidak tepat obat, kategori tepat dosis didapatkan hasil yaitu untuk tepat dosis 91 pasien (95,78%) sedangkan 4 pasien lainnya (4,21%) tidak tepat dosis, dan yang terakhir kategori tepat pasien dimana sebanyak 84 pasien (88,42%) dinyatakan tepat pasien dan yang masuk kategori tidak tepat pasien sedangkan 11 pasien (11,57%).