{"title":"PEMANFAATAN GAS METHANE DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR","authors":"Abdurohim Abdurohim, Jatmika Aji Cahya Nugraha","doi":"10.33701/j-3p.v8i1.2929","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v8i1.2929","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, faktor penghambat dan pendukung, serta upaya untuk mengatasi hambatan pada Program Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data melalui hasil Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kampung Waste to Energy (WtE) Methane Manggar sudah berjalan dengan cukup baik, namun masih terdapat beberapa kendala dalam pemasaran produk dan modal produksi pelaku UMKM. Dampak dari Pandemi Covid-19 merupakan faktor penghambat yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung ke Eduwisata TPA Sampah Manggar, anggaran yang terbatas juga mempengaruhi penyebaran gas methane menjadi terhambat, serta tidak adanya wadah pinjaman modal usaha dalam pengembangan UMKM. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mempererat hubungan dengan pihak ketiga seperti Pertamina Hulu Mahakam dan mengajak seluruh elemen masyarakat bersama TPA Sampah Manggar untuk terus memotivasi pelaku usaha dan memaksimalkan penyebaran gas methane. \u0000 \u0000Kata Kunci: Pemanfaatan Gas Methane, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Pemberdayaan Masyarakat.","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122049229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"META-ANALITIK COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN","authors":"Alifka Cellina Velby, Imam Yuadi","doi":"10.33701/j-3p.v8i1.3455","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v8i1.3455","url":null,"abstract":"Collaborative governance dianggap sebagai solusi dari capaian tujuan pembangunan berkelanjutan karena melibatkan berbagai pihak yang akan membantu prosesnya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis tren pembahasan collaborative governance dalam pembangunan berkelanjutan di lingkup global yang terindeks dalam database Scopus dengan rentan waktu 2013-2023 menggunakan analisis bibliometrik dengan memanfaatkan software VosViewer dan Biblioshiny dalam proses pengolahan data dan visualisasi data. Hasil pencarian data menghasilkan 623 dokumen dengan artikel jurnal sejumlah 445 yang dianalisis. Publikasi mengenai collaborative governance dalam pembangunan berkelanjutan terbanyak dilakukan pada tahun 2022 dengan 91 publikasi. Sementara paling sedikit pada tahun 2014 dan 2023 dengan 19 dan 18 publikasi. China dan United States menjadi negara yang paling produktif mempublikasi. Wageningen University & Research dan Chinese Academy of Sciences menjadi Universitas terbanyak menghasilkan publikasi. Metode bibliometrik dapat digunakan untuk menganalisis tren pembahasan collaborative governance dalam pembangunan berkelanjutan di lingkup global. Akan tetapi, perlu dukungan dataset serta sistem komputasi yang lengkap. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan tren publikasi. \u0000 \u0000Kata Kunci: Bibliometrik, Collaborative governance, Pembangunan Berkelanjutan.","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114008703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK BUDIDAYA IKAN PATIN OLEH DINAS PERIKANAN DI DESA BAPEANG KECAMATAN MENTAWABARU KETAPANG KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH","authors":"Juliati Prihatini, Ahmat Bukori, M. Rifai","doi":"10.33701/j-3p.v7i2.2813","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i2.2813","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan kelompok budidaya ikan patin, untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. Desa Bapeang merupakan pusat kawasan pengembangan budidaya ikan patin yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Banyaknya kolam-kolam tanah yang ada dari hasil penggalian tanah untuk pembuatan batu bata, memiliki potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dalam bidang perikanan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tetapi potensi perikanan yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dilakukan melalui mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin dilaksanakan dengan empat indikator yaitu bina manusia, bina usaha, bina lingkungan dan bina kelembagaan. Namun dalam pelaksanaan terkait pemberdayaan belum berjalan secara maksimal, hal ini karena terdapat faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan antara lain kurangnya partisipasi aktif anggota kelompok, kurangnya keahlian tentang budidaya ikan patin, masalah curah hujan yang tinggi, banyaknya hama dan penyakit, ketergantungan dengan pakan pabrik, serta kurangnya permodalan. \u0000Kata kunci : Pemberdayaan, Budidaya ikan patin, Komunitas","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129343111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOLABORASI MODEL PENTA HELIX DALAM MEWUJUDKAN SMART VILLAGE PONDOK RANJI","authors":"Kelvin Kelvin, Ida Widianingsih, R. A. Buchari","doi":"10.33701/j-3p.v7i2.2587","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i2.2587","url":null,"abstract":"Smart Village Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan dalam pelaksanaannya mengalami banyak kendala dan belum berdampak secara komprehensif karena belum memadainya sarana prasarana pendukung dan kegiatan-kegiatan terstruktur. Kemudian, kegiatan-kegiatannya lebih banyak diselenggarakan oleh unsur masyarakat dibandingkan dengan pemerintah atau stakeholder lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model kolaborasi penta helix pada Smart Village Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan dimensi lima aktor dalam kolaborasi model penta helix, yaitu akademisi, bisnis, komunitas atau masyarakat, pemerintah, dan media. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan analisis data sekunder dari kajian literatur dan instansi terkait. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peran setiap aktor penta helix dalam mewujudkan smart village di Kelurahan Pondok Ranji perlu lebih dioptimalkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, aktor yang dominan dalam pelaksanaan Smart Village Kelurahan Pondok Ranji adalah aktor komunitas atau masyarakat, namun memiliki keterbatasan sumber daya sehingga diperlukan peran aktor lain secara spesifik dan sistematis. Upaya-upaya dalam mewujudkan smart village di Kelurahan Pondok Ranji tersebut akan optimal apabila menerapkan pemerintahan kolaboratif dengan model penta helix. \u0000Kata Kunci: Smart Village, Penta Helix, Collaborative Governance","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123805122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA TONDOK BAKARU DI KECAMATAN MAMASA KABUPATEN MAMASA PROVINSI SULAWESI BARAT","authors":"Mulyana Mulyana, Adinda Putri Pawan, Erick Evans Maabuat","doi":"10.33701/j-3p.v7i2.2797","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i2.2797","url":null,"abstract":"Pemberdayaan masyarakat yang ada di desa wisata merupakan salah satu konsep yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas desa serta kualitas masyarakat yang ada didalamnya. Pemberdayaan ini dilakukan agar masyarakat dapat mencapai kesejahteraan atau dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk pemberdayaan yang dilakukan di Desa Tondok Bakaru. Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pihak terkait yaitu Kepala Desa Tondok Bakaru, pemilik objek wisata Tondok Bakaru, dan masyarak desa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek bina manusia, Pemerintah Desa Tondok Bakaru memberikan dukungan dana khususnya dalam rangka penyelenggaraan kegiata pelatihan yang berkaitan dengan peberdayaan masyarakat desa. Pada aspek bina usaha, pemerintah desa berupaya melakukan promosi dan pemasaran. Pada aspek bina lingkungan, pemerintah berupaya dalam melakukan pemeliharaan dan peningkatan akses jalan menuju desa wisata. Pada aspek bina kelembagaan, pemerintah berupaya dalam melakukan pembinaan dan pendampingan kelembagaan. Kesimpulan menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan di Desa Tondok Bakaru sudah berjalan dengan baik namun belum maksimal sehingga diperlukan peran lebih dari pemerintah untuk mengembangkan upaya pemberdayaan ini. \u0000Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Desa Wisata, Wisata Tondok Bakaru","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"96 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125976044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DESA WISATA DI KELURAHAN KANDRI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH","authors":"Aldivon Atok Pratidina Santoso","doi":"10.33701/j-3p.v7i2.2930","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i2.2930","url":null,"abstract":"Desa Wisata merupakan suatu model pengembangan wisata dengan memanfaatkan potensi dalam bentuk pengembangan pariwisata dengan tetap memperhatikan aspek kehidupan yang sudah ada. Desa Wisata saat ini merupakan salah satu program Pemerintah Kota Semarang yang ditujukan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang dialami masyarakat desa dengan mengembangkan potensi dan keunikan pada masing-masing desa di wilayah Kota Semarang serta dalam pelaksanaannya melibatkan keikutsertaan dan kemampuan masyarakat lokal. Adapun lokus penelitian ini adalah Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati telah menjalankan dan mengembangkan program Desa wisata tersebut. Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terhadap Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Wisata di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati sudah dilakukan dengan baik. Sudah terdapat upaya pemerintah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui Program Desa Wisata dengan menghadirkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan serta sudah terlaksana pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Kandri. Namun, ada kekurangan dimana di bagian pendanaan serta promosi. Saran kepada Pemerintah Kelurahan Kandri yaitu dengan mengadakan pelatihan pemanfaatan teknologi serta manajemen untuk promosi Desa Wisata Kandri melalui social media dan sebagainya. \u0000Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Desa Wisata, Kelurahan Kandri.","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114675382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT OLEH DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN","authors":"Wike Anggraini, Rossy Lambelanova, Nursyahrul Ritonga","doi":"10.33701/j-3p.v7i2.2525","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i2.2525","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pemberdayaan petani kelapa sawit di kecamatan kampung rakyat oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kelapa sawit merupakan primadona sektor perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani kelapa sawit. Namun di Kecamatan Kampung Rakyat sendiri produksi yang diharapkan masih rendah. Untuk dapat meningkatkan produksi perkebunan kelapa sawit masyarakat tersebut dibutuhkan upaya dari Dinas Perkebunan dan Peternakan selaku Instansi Pemerintah yang mengurusi terkait Bidang Perkebunan. Metode yang peneliti gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan tahapan pemberdayaan dari Lambelanova yang terdiri dari perencanaan pemberdayaan, pendampingan intensif, pembauran, pelibatan masyarakat terdampak, pengawasan serta evaluasi. Hasil penelitian pemberdayaan petani kelapa sawit di Kecamatan Kampung Rakyat masih kurang optimal. Hal tersebut karena dari 6 tahapan pemberdayaan menurut Lambelanova hanya ada 2 tahapan yang berjalan dengan baik, selebihnya dibutuhkan perhatian khusus dari dinas terkait. Dalam pemberdayaan petani kelapa sawit di Kecamatan Kampung Rakyat juga memiliki faktor penghambat seperti tingkat pengetahuan petani masih rendah, ketidakstabilan harga jual kelapa sawit, sarana dan prasarana serta ketidakpercayaan anggota kelompok tani terhadap pengurus kelompok. \u0000 \u0000Kata kunci: Kelapa Sawit; Perkebunan; Pemberdayaan Petani","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132341100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA GIRILAYU","authors":"Hawa La'ala Nabilla Fada","doi":"10.33701/j-3p.v7i1.2344","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i1.2344","url":null,"abstract":"The potential of Batik culture is used by the community and government in developing the economy by bringing batik productivity to the national and international realm. In an effort to realize this, a Community Empowerment was developed which functions to optimize the potential of batik to the maximum, there is a basis for community participation. In this study, researchers will explore policies regarding community empowerment in Girilayu Village. This policy relates to the efforts made by the village government in building a community empowerment by optimizing this potential. This study uses a qualitative research method with a case study approach. The data sources for this research were obtained from primary data sources, secondary data sources. Sampling technique is done by means of purposive sampling technique. The results of the study show that the village government started with the formation of 12 batik communities and was ratified through a decree. The relationship that was built with outside the region made Batik Girilayu known in the national arena so that Bank Indonesia chose it as a cluster of UMKM. With the assistance of Bank Indonesia, Batik Girilayu was provided with facilities, namely empowerment by planning empowerment and funding activities. Funding is also assisted by the DPR/DPRD who are interested in this empowerment. Empowerment activities have also reflected the approach to empowerment theory expressed by Edi Suharto, namely the 5 P (enabling, strengthening, protecting, supporting, and maintaining). \u0000Keywords: Batik, Empowerment, Government Policy, Community Participation","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121501583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN MELALUI PROGRAM SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU (SKPT) DI KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA","authors":"Mutiar Fitri Dewi, Frans Simon Dadiara","doi":"10.33701/j-3p.v7i1.2417","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i1.2417","url":null,"abstract":"Indonesia's fisheries potential has an essential and strategic role for the national development since it influences economic, security, ecological and social aspects. With this important role, it is assumed that the living standard of Indonesia’s fishermen improved. However, based on the data from the Ministry of Maritime Affairs (2018), most Indonesia’s fishermen still live within the poverty line. This current study aims at describing the implementation of fishermen group empowerment through integrated marine and fisheries center program in Maluku Barat Daya District. The data of this study are gathered through direct observation, in-depth interview and documentation study. Then they are analyzed based on Empowerment theory by Mardikanto and Soebiato (2017). The study’s result show that the empowerment emerged in three aspects namely human, business, and institutional development. It is also found that the empowerment process is still not optimal due to several obstacles namely lack of awareness of fishermen group, characteristics of the archipelago, and inadequate communication network. To overcome these, the Fishery Department has made efforts such as giving training, distributing fishing gears, and establishing certain fishermen groups. Suggestions given by the authors are giving self-awareness and work ethics socialization, cooperating with the heads of village, and issuing local government regulation regarding fishery. \u0000 \u0000Keywords: Empowerment, Fishermen Group, Integrated Marine and Fisheries Center Program","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130269163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Imam Budi Hartono, D. N. Ratnasari, R. Akbar, Suryadi Jaya Purnama
{"title":"DELMAN DAN MEDIA SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI JAKARTA","authors":"Imam Budi Hartono, D. N. Ratnasari, R. Akbar, Suryadi Jaya Purnama","doi":"10.33701/j-3p.v7i1.2206","DOIUrl":"https://doi.org/10.33701/j-3p.v7i1.2206","url":null,"abstract":"Delman adalah kendaraan tradisional yang banyak ditemui di Indonesia. Kehadiran angkutan umum di Jakarta membuat delman terpinggirkan. Delman sekarang banyak digunakan warga untuk kegiatan hiburan keliling suatu wilayah sambil menikmati suasana sore hari atau diwaktu hari libur. Tujuan penulisan ini dalam rangka pelestarian dan pengembangan delman sebagai bagian dari atraksi pariwisata dapat dilakukan dengan mendidik para kusir delman sebagai agen pariwisata dan sekaligus delman dijadikan iconic dalam atraksi pariwisata tersebut. Sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan melalui media sosial menjadi bagian penting dalam mempromosikan spot-spot yang instagrammable. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif dan library research. Dapat disimpulkan: (1) Pelestarian delman dapat dilakukan dengan menjadikan delman sebagai sarana atraksi yang kuat dalam promosi wisata di Jakarta; (2) Media sosial menjadi pilihan tepat untuk menarik wisatawan untuk datang menggunakan delman ke spot-spot yang menarik dan tempat wisata di Jakarta; (3) Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta untuk aktif berperan serta dalam pelestarian delman dengan melakukan peningkatan kapasitas para kusir delman sebagai agen pariwisata.","PeriodicalId":387624,"journal":{"name":"J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129966267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}