{"title":"Identifikasi Keterdapatan Airtanah Dengan Electromagnetic Very Low Frequency (EM-VLF) di Non Cekungan Airtanah Kecamatan Ungaran Timur","authors":"Erik Febriarta, Setyawan Purnama","doi":"10.14710/jgt.3.2.2020.52-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jgt.3.2.2020.52-62","url":null,"abstract":"Airtanah merupakan seluruh air yang berada di bawah permukaan tanah yang berada pada zona jenuh air. Keterdapatan airtanah dapat ketahui keberadaannya dengan metode geofisika. Metode geofiska berdasarkan elektromagnetik memiliki keunggulan untuk merambatkan gelombang pantul relatif lebih dalam dibanding metode geofiska yang lain. Hal tersebut dikarenakan oleh sifat geolmbang dengan rentang 0,2-30 kHz atau sepanjang hingga 20 km, jika dipancarkan (induksi) ke dalam tanah, sehingga mendapatkan sensitivitas terhadap setiap material lapisan batuan lebih dalam dengan satuan pengukuran nilai konduktivitas. Berdasarkan keunggulan tersebut induksi yang dalam, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterdapatan airtanah di daerah non Cekungan Airtanah (Non CAT) dengan keberadaan airtanah yang relatif dalam, dengan metode Electromagnetic Very Low Frequency (EM-VLF). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 35 titik pengukuran tidak ditemukan airtanah. Kedalaman airtanah rata-rata berada pada kedalaman 10 m dengan potensi debit rata-rata 1 m3/jam (0,27 liter/detik) pada Non CAT bagian utara, dengan penyusun litologi akuifer batupasir perselingan lempung. Kedalaman rata-rata pada Non CAT bagian selatan adalah 25 m dengan potensi debit rata-rata 3 m3/jam (0,83 liter/detik). Litologi akuifer bagian selatan tersusun atas batuanbeku perselingan pasiran. Secara keseluruhan nilai tersebut masuk kedalam kelas debit kecil (< 0,55 l/detik) dengan akuifer bersifat lokal.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115131700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Intrusi Basalt terhadap Karakteristik dan Kualitas Batugamping pada Quarry Bukit Karang Putih, Indarung, Padang, Sumatra Barat","authors":"Jenian Marin, Tri Winarno, Ulfah Rahmadani","doi":"10.14710/JGT.2.3.2019.98-106","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.3.2019.98-106","url":null,"abstract":"Quarry Bukit Karang Putih, Indarung milik PT Semen Padang adalah komplek batugamping berumur Jura diintrusi oleh basalt. Sebagai bahan baku utama industri semen, batugamping di lokasi penelitian harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik batugamping dari quarry Bukit Karang Putih dari aspek mineralogi dan kimia kualitasnya, dikaitkan dengan pengaruh keberadaan intrusi. Metode penelitian ini adalah survei lapangan untuk memetakan kondisi litologi dan pengambilan sampel. Sampel batugamping dan intrusi dianalisis petrografi dan geokimia XRF untuk mengetahui karakteristik dan kualitasnya, dikorelasikan dengan data pengeboran. Litologi daerah penelitian berupa batugamping kristalin, tuf terubahkan, serta intrusi basalt. Batugamping memiliki karakteristik warna putih, struktur masif, tekstur kristalin. Batuan tersusun oleh kalsit dengan bentuk kristal equant, batas sutured, dengan tekstur lamellar twinning yang menunjukkan adanya diagenesis lanjut akibat tekanan dan metamorfisme. Batugamping terintrusi retas basalt porfir yang berkomposisi plagioklas dan piroksen di antara gelas vulkanik. Analisis XRF menunjukkan bahwa kadar CaO batugamping menurun mendekati tubuh intrusi. Kadar SiO2 akan bertambah apabila semakin dekat dengan intrusi. Namun pengurangan kadar CaOtidakterlalu signifikan sehingga tetap memenuhi standar PT Semen Padang. Sementara penambahan kandungan SiO2 dari intrusi membuat kualitas batugamping semakin baik untuk dijadikan bahan baku semen.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"151 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122885798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rekonstruksi Struktur Geologi Kali Lutut dan Sekitarnya, Temanggung, Jawa Tengah","authors":"Ikhwannur Adha, Benyamin Sapiie","doi":"10.14710/JGT.2.2.2019.61-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.2.2019.61-68","url":null,"abstract":"Kali Lutut merupakan lokasi tersingkapnya seri batuan khusus yang disebut Lutut Beds, yang tersusun oleh batupasir dan batugamping dengan mineral kuarsa yang melimpah dan fragmen rombakan berbagai jenis batuan seperti batuan metamorf, vulkanik, batuan dasar, dan karbon. Penelitian ini dilakukan untuk merekonstruksi kondisi struktur geologi di Kali Lutut dan sekitarnya sehingga diketahui karakteristik struktur geologi yang ada. Penelitian ini secara umum didasarkan pada evaluasi data lapangan yang didukung oleh data seismik yang berada di luar daerah penelitian. Data lapangan berupa 62 titik pengamatan diperoleh melalui penyelidikan langsung untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian dan pengambilan sampel batuan. Berdasarkan data lapangan, analisis petrografi, dan analisis fosil yang dipadukan dengan analisis struktur geologi maka dihasilkan peta geologi daerah penelitian. Penampang geologi dibuat berdasarkan peta geologi didukung oleh data seismik yang berada di luar daerah penelitian, yang dilakukan dengan metode dip-domain untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan daerah penelitian. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari Batuan Dasar, Formasi Pelang, Formasi Kerek, Intrusi Andesit, Formasi Penyatan, Formasi Kaligetas, dan Aluvium. Struktur geologi daerah penelitian dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok sesar turun, kelompok sesar naik dan lipatan, serta kelompok sesar mendatar. Sesar naik memiliki karakteristik berupa fault-propagation fold yang membentuk imbrication thrust fault berorientasi barat-timur.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131232955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Analisis Proksimat pada Briket Batubara dan Briket Biomassa","authors":"Theodora Noely Tambaria, B. F. Y. Serli","doi":"10.14710/JGT.2.2.2019.77-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.2.2019.77-86","url":null,"abstract":"Briket merupakan salah satu sumberdaya energi alternatif yang pada penelitian ini membandingkan nilai kalori dan indikasi dampak lingkungan dari briket dengan bahan baku briket adalah batubara, batubara karbonisasi, bambu dan serbuk kayu. Sampel batubara berasal dari tambang batubara PTBA Tanjung Enim, sampel bambu dan serbuk kayu didapatkan disekitar PTBA Tarahan Lampung. Briket dianalisis berdasarkan total moisture, Inherent moisture, kadar abu, zat terbang, karbon tertambat, total sulfur dan nilai kalori. Hasil analisis total moisture tertinggi adalah sampel briket batubara (30,75%) dan terendah adalah briket bambu karbonisasi (9,23%). Inherent moisture tertinggi adalah briket batubara (13,4%) dan terendah adalah briket batubara karbonisasi (8,55%). Kadar abu tertinggi adalah briket bambu karbonisasi (14,5%) dan briket batubara karbonisasi (13,08%). Zat terbang tertinggi adalah briket kayu (69,39%) dan terendah adalah briket bambu karbonisasi (8,44%). Kadar karbon tertinggi adalah briket bambu karbonisasi (68,15%) dan terendah adalah briket kayu (17,79%). Semua sampel briket memenuhi standar total moisture, Inherent moisture dan total sulfur. Sampel yang memenuhi semua standar adalah briket batubara karbonisasi dan briket bambu karbonisasi. Proses karbonisasi pada penelitian ini menyebabkan peningkatan karbon dan penyimpan hidrogen yang lebih baik, mengindikasi dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif dan tidak memiliki indikasi kontaminasi dan korosi.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124273557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Daya Dukung Bored Pile Pada Pembangunan Pondasi Jembatan Kali Kenteng dan Kali Serang Segmen Susukan di Ruas Jalan Tol Salatiga-Kartasura, PT. Waskita Karya (Persero), Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah","authors":"Reza Afrizona Fauzih, Najib Najib, Narulita Santi","doi":"10.14710/JGT.2.2.2019.87-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.2.2019.87-97","url":null,"abstract":"Jembatan Kali Kenteng dan Kali Serang merupakan salah satu proyek dari 4 pembangunan jembatan di ruas jalan tol Salatiga – Kartasura (STA 47+860.50 ~ 48+348.52). Jembatan ini terletak di terusan Kali Kenteng dan Kali Serang yang terdapat pada daerah Susukan, Kabupaten Semarang. Permasalahan yang ditemukan pada sepanjang jalur Salatiga ini adalah akibat morfologi dan kelerengan yang cukup curam, grid elevasinya mencapai 10-15º yang dapat membahayakan pengguna jalan dan dapat membuat kemacetan panjang. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui persebaran tanah dan batuan secara vertikal dan lateral, mengetahui kapasitas daya dukung yang diijinkan pada pondasi pembangunan jembatan, dan mengetahui litologi dan kedalaman yang tepat sebagai batuan pondasi jembatan untuk rekomendasi desain pondasi tiang pancang. Jenis pondasi yang digunakan dalam pembangunan jembatan tersebut yakni pondasi bored pile. Kapasitas daya dukung maksimum dan beban maksimum yang diizinkan ditentukan berdasarkan analisis data yakni uji SPT (Standart Penetration Test), param sifat fisik tanah (berat jenis) dan sifat mekanik tanah (kohesi dan sudut geser dalam). Berdasarkan pemetaan geologi teknik, daerah penelitian memiliki satuan breksi vulkanik dan satuan lempung. Hasil perhitungan menggunakan metode Uji SPT dan sifat fisik dan mekanik tanah, menunjukkan nilai diameter 1,5 mampu menjadi pondasi daerah tersebut pada kedalaman yang berbeda. Nilai yang direkomendasikan menggunakan pengujian SPT lebih cocok karena memiliki nilai daya dukung yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode sifat fisik dan mekanik tanah. Batuan yang cocok menjadi pondasi adalah breksi vulkanik.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125204406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arief Budiman Ustiawan, T. B. Nainggolan, Reddy Setyawan
{"title":"Interpretasi Struktur Geologi Di Perairan Aru Selatan, Maluku Berdasarkan Data Seismik 2D Multi Channel","authors":"Arief Budiman Ustiawan, T. B. Nainggolan, Reddy Setyawan","doi":"10.14710/JGT.2.2.2019.53-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.2.2019.53-60","url":null,"abstract":"PProduksi minyak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1885 ketika sumur minyak pertama di Indonesia berhasil berproduksi pada Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Faktor pemulihan yang rendah mengakibatkan produksi minyak di Indonesia telah menurun karena kurangnya eksplorasi dan investasi pada sektor minyak bumi. Salah satu metode geofisika yang digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon yang pada umumnya memiliki kedalaman yang dalam yaitu adalah metode seismik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan interpretasi geologi terhadap penampang seismik sehingga menampilkan gambaran bawah permukaan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) merupakan unit penelitian dan pengembangan dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang melakukan tahapan pengambilan data seismik refleksi terutama di daerah laut. Tulisan ini menggunakan data seismik refeksi pada Line-14, Laut Aru Selatan, Maluku. Data metode seismik multi channel sebanyak 1 lintasan tersebut kemudian diproses menggunakan perangkat lunak pengolahan data seismik. Proses interpretasi menggunakan perangkat lunak interpretasi geologi dengan melakukan picking horizon dari batas formasi dan struktur geologi. Berdasarkan tahapan interpretasi, tatanan stratigrafi daerah penelitian memiliki kesebandingan atas Formasi Kemum, Formasi Kais, Formasi Klasafet, dan Formasi Klasaman bagian bawah. Berdasarkan interpretasi struktur geologi didapatkan kumpulan sesar normal yang dapat diindikasikan sebagai migration pathway dari hidrokarbon.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115772009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Faktor Keamanan Geometri Lereng Tanggul Sidoarjo di Daerah Tanggul Utara Daerah Lumpur Sidoarjo","authors":"R. Pakpahan, Nurakhmi Qadaryati, Najib Najib","doi":"10.14710/JGT.2.2.2019.69-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.2.2019.69-76","url":null,"abstract":"Pada bencana Lumpur Sidoarjo, pembangunan tanggul merupakan salah satu penanggulangan untuk membatasi dampak terjadinya Lumpur Sidoarjo. Tanggul bagian utara Lumpur Sidoarjo merupakan salah satu segmen yang pernah mengalami keruntuhan. Sebenarnya risiko keruntuhan tanggul dapat diminimalkan dengan mengevaluasi faktor keamanan (FK) dari segmen tanggul yang rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi FK di tanggul utara dan menentukan rekomendasi peningkatan FK. Metode penelitian mencakup analisis evaluasi stabilitas lereng dengan menggunakan parameter geometri lereng tanggul dari lapangan dan dari hasil uji laboratorium. Daerah penelitian tersusun dari satuan tanah asli berupa endapan aluvium berukuran pasir-lempung dan satuan tanah urugan berupa material pasir-kerakal. Pada kondisi tampungan normal dan tanpa gempa, FK di bagian hilir tanggul P74 dan P75 tergolong aman (1,572 dan 1,580). Tanggul P79 tergolong rentan karena memiliki FK 0,840 dengan kondisi tampungan normal dan tanpa gempa. Rekomendasi untuk peningkatan nilai FK adalah pemadatan tanah, membuat kawat pada bagian hulu, pelandaian lereng tubuh tanggul dan penutupan rekahan, serta pembuataan drainase pada hilir tanggul.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129101247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemodelan Hidrogeologi Cekungan Airtanah Samarinda-Bontang Segmen Penajam Dalam Upaya Konservasi Airtanah Berbasis Cekungan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur","authors":"A. Wicaksono, T. Putranto, Reddy Setyawan","doi":"10.14710/JGT.2.1.2019.13-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.1.2019.13-23","url":null,"abstract":"Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2017 tentang Cekungan Airtanah pasal 2 ayat 3 menyebutkan bahwa sistem pengelolaan airtanah didasarkan pada Cekungan Airtanah, namun di Indonesia masih banyak daerah-daerah yang masih menggunakan sistem pengelolaan berbasis sumur produksi yang dibatasi pada wilayah administrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model numerik pada Cekungan Airtanah (CAT) Samarinda segmen Penajam berdasarkan model konsep yang dibuat berdasarkan data-data di lapangan. Model nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan rekomendasi terkait konservasi airtanah dari hasil simulasi model. Model numerik dibuat dengan memasukkan parameter-parameter hidrogeologi. Diskritisasi geometri dan iterasi berdasarkan metode beda hingga (finite differences method). Simulasi model yang dilakukan berdasarkan prediksi debit pemompaan hingga 20 tahun kedepan. Hasil kalibrasi model didapatkan nilai RMSE sebesar 0,75 m, ME sebesar 0,1 m, dan MAE sebesar 0,63 m, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,944. Zona konservasi airtanah dibuat dengan mengkombinasikan persentase penurunan airtanah berdasarkan simulasi model pada skenario terburuk, daerah imbuhan dan lepasan, dan nilai daya hantar listrik di daerah penelitian. Didapatkan 4 (empat) prediksi zona konservasi airtanah, yaitu: zona perlindungan airtanah seluas 107,69 km2 (26,39%), zona aman seluas 229,35 km2 (56,21%), zona rawan seluas 60,35 km2 (14,79%), dan zona kritis seluas 10,64 km2 (2,61%).","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129436019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemetaan Fasies Vulkanik berdasarkan Geomorfologi dan Stratigrafi Batuan Gunungapi pada Gunungapi Sindoro, Jawa Tengah","authors":"Jundiya Al Haqiqi, Jenian Marin, Tri Winarno","doi":"10.14710/JGT.2.1.2019.24-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.1.2019.24-32","url":null,"abstract":"Gunungapi Sindoro merupakan salah satu gunungapi aktif yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan termasuk ke dalam jajaran gunungapi Kuarter di Pulau Jawa. Aktivitas vulkanisme Gunungapi Sindoro dapat dipelajari dari aspek vulkanostratigrafinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasies vulkanik Gunungapi Sindoro berdasarkan aspek geomorfologi dan stratigrafi batuan gunungapi. Pemetaan fasies vulkanik dilakukan dengan analisis peta dan citra satelit, observasi lapangan, dan analisis petrografi. Geomorfologi daerah penelitian diklasifikasikan menjadi 13 satuan berdasarkan aspek genetiknya, mencakup kerucut utama, kerucut parasiter, punggungan aliran lava dan piroklastik, serta dataran antargunungapi. Litologi daerah penelitian dikelompokkan menjadi 22 satuan berumur Kuarter, terutama berupa endapan jatuhan freatik, kubah lava, aliran lava, endapan jatuhan piroklastik dan endapan aliran piroklastik. Satuan vulkanostratigrafi diklasifikasikan ke dalam Khuluk Sindoro yang terdiri atas Gumuk Kembang, Gumuk Kekep dan Gumuk Watu. Khuluk Sindoro juga termasuk ke dalam Bregada Sindoro-Sumbing. Berdasarkan sejarah dan endapan vulkanik yang ditemukan, dapat diinterpretasikan bahwa karakter letusan Gunungapi Sindoro didominasi oleh letusan tipe Strombolian.Berdasarkan geomorfologi dan stratigrafi, Gunung Sindoro dibedakan menjadi 9 fasies vulkanik meliputi Fasies Sentral Sindoro, Fasies Sentral Kembang, Fasies Sentral Kekep, Fasies Sentral Watu, Fasies Proksimal Sindoro, Fasies Proksimal Kembang, Fasies Proksimal Kekep, Fasies Proksimal Watu, dan Fasies Medial Sindoro.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133036948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Petrogenesis Lava Bantal Nampurejo di Dusun Kalinampu Dan Sekitarnya, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah","authors":"I. Eliezer, Tri Winarno, Rinal Khaidar Ali","doi":"10.14710/JGT.2.1.2019.33-41","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/JGT.2.1.2019.33-41","url":null,"abstract":"Lava bantal di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masuk dalam Formasi Kebo-Butak. Lava bantal di Desa Jarum dikategorikan ke dalam Anggota Nampurejo. Lava bantal tersebut terbentuk pada Kala Oligosen. Masalah penelitian pada daerah ini ialah belum adanya penelitian mengenai lingkungan tektonik pembentuk batuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lava bantal sehingga dapat diketahui genesa dari lava bantal tersebut. Penelitian ini menggunakan observasi lapangan berupa pemetaan geologi pada area seluas 2 km x 2 km, serta pengambilan sampel lava dan batuan di sekitar lava. Analisis petrografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan komposisi mineral penyusun lava bantal. Analisis XRF bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia magma yang membentuk lava. Lava yang ditemukan di lokasi penelitian bersifat setempat-setempat. Berdasarkan hasil analisis petrografi yang dilakukan sampel lava tersusun atas mineral plagioklas (andesin), augit, kalsit, dan mineral opaq. Berdasarkan hasil analisis petrografi, lava tersebut berjenis andesit. Hasil analisis geokimia menunjukkan bahwa magma penyusun lava masuk dalam seri kalk-alkali dengan lingkungan tektonik zona subduksi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lava merupakan produk erupsi gunungapi bawah laut yang terbentuk akibat adanya subduksi kerak samudra terhadap kerak benua.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122022155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}