BELAJAR BAHASAPub Date : 2019-02-20DOI: 10.32528/bb.v4i1.1865
Farida Nugrahani, Mukti Widayati, Ali Imron A.M.
{"title":"PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH BERBASIS FILM","authors":"Farida Nugrahani, Mukti Widayati, Ali Imron A.M.","doi":"10.32528/bb.v4i1.1865","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/bb.v4i1.1865","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendidikan karakter melalui gerakan literasi sekolah (GLS) berbasis film. Model itu dikembangkan melalui empat tahap mengikuti Plomp (1997), meliputi (1) pengkajian awal, (2) perancangan, (3) realisasi (konstruksi), (4) validasi dan revisi. Penelitian dimulai dengan pengamatan kondisi faktual di lapangan, dan pengkajian teori berkaitan dengan pendidikan karakter, literasi, dan film. Selanjutnya dilakukan perencanaan model dan realisasinya melalui penetapan komponen sintaks, sistem sosial, sistem pendukung, dampak instruksional dan pengiringnya. Setelah itu dilakukan validasi dan revisi model dengan meminta pertimbangan ahli dan praktisi pendidikan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pendidikan karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat diwujudkan dalam bentuk buku Panduan pendidikan karakter melalui GLS berbasis film yang bersifat valid, praktis dan efektif untuk diterapkan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Karakter di sekolah. Panduan itu memuat (1) latar belakang, pengertian, tujuan, ruang lingkup, sasaran, dan target; (2) tahapan pendidikan karakter melalui GLS di Sekolah Dasar; (3) pelaksanaannya pada tahap pembiasaan; (4) pelaksanaannya pada tahap pengembangan; (5) pelaksanaannya pada tahap pembelajaran; dan (6) Penutup. Buku panduan yang dikembangkan ini telah di uji cobakan di Sekolah Dasar Negeri Pengkol 1 Kabupaten Sukoharjo dan diterbitkan dengan ber ISBN.","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115083388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/bb.v3i2.1582
Adha Ahyana Yulianti
{"title":"PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR PADA TUTURAN ALIH KODE DALAM FILM-FILM JERMAN","authors":"Adha Ahyana Yulianti","doi":"10.32528/bb.v3i2.1582","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/bb.v3i2.1582","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji realisasi prinsip kerja sama dan mencari makna implikatur yang terdapat pada tuturan alih kode dalam film-film Jerman. Penelitian ini menggunakan teori Grice tentang prinsip kerja sama dan implikatur, serta teori Chaer dan Agustina tentang faktor penyebab alih kode. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tujuh film Jerman yang mengandung tuturan alih kode. Data penelitian ini adalah transkrip tuturan yang mengandung alih kode.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa realisasi prinsip kerja sama pada tuturan alih kode dalam film-film Jerman terbagi menjadi dua jenis, yaitu penaatan dan pelanggaran maksim-maksim percakapan. Pada penaatan dan pelanggaran prinsip kerja sama terdapat empat maksim yang ditaati, yaitu maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara.Implikatur yang terdapat dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu implikatur percakapan umum dan implikatur percakapan khusus. Pada implikatur percakapan umum terdapat 4 faktor yang mempengaruhi makna implikatur, yaitu faktor penutur, lawan tutur, situasi formal/informal, dan perubahan topik pembicaraan. Pada implikatur percakapan khusus terdapat 5 faktor yang mempengaruhi makna implikatur, yaitu faktor penutur, lawan tutur, kehadiran orang ketiga, situasi formal/informal, dan perubahan topik pembicaraan. Kata Kunci : implikatur , prinsip kerja sama, tuturan alih kode","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124125278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/bb.v3i2.1585
Eko Kuntarto
{"title":"STUDI SEMANTIK-KOMPARATIF KESANTUNAN DALAM BAHASA INGGRIS, INDONESIA, MELAYU, DAN JAWA","authors":"Eko Kuntarto","doi":"10.32528/bb.v3i2.1585","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/bb.v3i2.1585","url":null,"abstract":"Akhir-akhir ini,studi linguistik-kesantunan telah berkembang dengan pesat. Berbagai perspektif telah diajukan oleh para ahli bahasa, terutama mereka yang fokus pada pragmatik. Dua di antaranya paling berpengaruh, yaitu Pandangan Face-Saving Theory yang digagas Brown & Levinson, dan Pandangan Kontrak Percakapan yang digagas oleh Fraser. Selama bertahun-tahun kedua teori tersebut menjadi referensi utama studi kesantunan. Namun kemudian disadari, bahwa tidak ada model studi kesantunan yang paling sempurna dan dominan dalam kajian linguistik.Teori Face-Saving memiliki kelemahan utama dalam menetapkan generalisasi. Kesantunan adalah fenomena syarat-budaya. Tidak ada satu pun budaya di dunia ini yang serupa. Oleh karena itu, fenomena kesantunan harus diposisikan sebagai bergantung pada budaya. Teori Kontrak Percakapan memiliki kelemahan dalam validitas data. Konstruk teori tersebut masih sebatas sebagai desain yang belum mapan penerapannya dalam penggunaan bahasa yang nyata. Penelitian ini difokuskan pada perspektif semantik terhadap femomena kesantunan pada empat bahasa, yaitu Bahasa Ingris, Indonesia, Melayu, dan Jawa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kelemahaman kedua teori kesantunan terdahulu. Data dikumpulkan dengan merekam percakapan interaksi interpersonal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan semantik konsep kesantunan dalam bahasaInggris, Indonesia, Melayu, dan Jawa. Kata-kata kunci : Bahasa Inggris , Jawa, Indonesia , kesantunan, Melayu, semantik","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116213091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/BB.V3I2.1588
Muhsyanur Muhsyanur
{"title":"HASRAT KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MEMBURU MATAHARI KARYA NADJIB KARTAPATI Z","authors":"Muhsyanur Muhsyanur","doi":"10.32528/BB.V3I2.1588","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/BB.V3I2.1588","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan jenis hasrat kepribadian tokoh utama yang terdapat dalam novel Memburu Matahari karya Nadjib Kartapati Z. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori skizoanalisis Deleuze dan Guattari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualiatatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kepustakaan. Data penelitian ini diperoleh dari novel berupa kata, frasa, kalimat, atau penyataan yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu tentang jenis hasrat kepribadian dari tokoh utama dalam cerita tersebut. Dari data yang diperoleh, kemudian dideskripsikan menurut jenis-jenis hasrat kepribadian yang ditemukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasrat kepribadian tokoh utama dalam novel Memburu Matahari karya Nadjib Kartapati Z adalah bahwa tokoh utama tersebut adalah seorang yang paranoid dan skizofrenik. Hasrat paranoid terbentuk dari status, tradisi, kepercayaan, keyakinan, nilai, dan ikatan darah (filiasi). Hasrat skizofrenik ditemukan ada dua yaitu tingkat individu dan makro. Penelitian menunjukkan bahwa kedua hasrat tersebut merupakan bagian dari skizoanalisis. Kata-kata Kunci: hasrat kepribadian, paranoid, skizofrenik , skizo analisis","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124907093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/BB.V3I2.1583
Kartika Ken Kusumaswarih
{"title":"STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"Kartika Ken Kusumaswarih","doi":"10.32528/BB.V3I2.1583","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/BB.V3I2.1583","url":null,"abstract":"Strategi kesantunan adalah upaya penutur dalam mengekspresikan kesantunannya dalam wujud bahasa. Pembelajaran di sekolah harus menerapkan strategi kesantunan baik oleh guru maupun siswa, agar proses komunikasi berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan strategi kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri Pakusari. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Lokasi penelitian dilakukaan di SMA Negeri Pakusari di kelas X MIPA 2 dan X MIPA 4. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyimak, merekam, mencatat dan mengidentifikasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman video pembelajaran dan blangko pengodean ( Coding Form ). Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode padan dengan menggunakan teknik pilah unsur penentu selanjutnya menggunakan teknik lanjutan yaitu teknik baca markah. Hasil penelitian ini ditemukan penggunaan strategi kesantunan berbahasa yaitu, melakukan tindak tutur secara terus terang ( on record), melakukan tindak tutur secara basa-basi ( off record ), kesantunan positif, dan kesantunan negatif. Selain empat strategi kesantunan berbahasa yang terdapat pada masalah penelitian, ditemukan strategi lain. Strategi tersebut berupa penggunaan dua strategi kesantunan berbahasa dalam satu tuturan. Strategi tersebut yaitu, melakukan tindak tutur secara terus terang dan kesantunan positif, melakukan tindak tutur secara terus terang dan kesantunan negatif. Berdasarkan hasil tersebut, simpulan dari penelitian ini yaitu keempat strategi kesantunan berbahasa sesuai dengan teori Brown dan Levinson telah digunakan dalam pertuturan pada pembelajaraan bahasa Indonesia. Kata Kunci: pembelajaran bahasa Indonesia , strategi kesantunan berbahasa","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130362572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/BB.V3I2.1590
Roely Ardiansyah
{"title":"PEMEROLEHAN KONJUNGSI KOORDINARIF DAN SUBORDINATIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Roely Ardiansyah","doi":"10.32528/BB.V3I2.1590","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/BB.V3I2.1590","url":null,"abstract":"Perkembangan bahasa anak terkait dengan pemerolehan konjungsi yang dipakai atau dikuasai anak dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada dua masalah antara lain, (1) bagaimanakah pemerolehan konjungsi koordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? (2) bagaimanakah pemerolehan konjungsi subordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? Tujuan penelitian ini antara lain, (1) untuk mendeskripsikan pemerolehan konjungsi koordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar; (2) untuk mendeskripsikan pemerolehan konjungsi subordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 11 siswa kelas 6 Sekolah Dasar berusia antara 11—12 tahun dari Sekolah Dasar Islam Darut Taqwa Surabaya. Data penelitian berupa konjungsi diperoleh di karangan (tulisan) siswa SD kelas 6 berjumlah 44. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi Teknik analisis data menggunakan teknik skala implikasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VI memeroleh dan sering menggunakan 2 macam konjungsi dalam tulisan mereka yaitu konjungsi koordinatif dan subordinatif. Konjungsi koordinatif terdapat di karangan siswa kelas VI, meliputi sedangkan, dan, tetapi, serta, atau, kemudian . Konjungsi subordinatif terdapat di karangan siswa kelas VI, meliputi oleh karena itu, oleh sebab itu, setelah itu, yang, setelah, sesudah, sehingga, hingga, agar, supaya, ketika, sampai, walaupun, meski, maka, seperti, karena , kalau, asal . Kata kunci: konjungsi, koordinatif , p emerolehan, subordinatif","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"209 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132066685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/bb.v3i2.1591
Muhammad Syahruzzaki
{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TIPE TANDUR","authors":"Muhammad Syahruzzaki","doi":"10.32528/bb.v3i2.1591","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/bb.v3i2.1591","url":null,"abstract":"Masalah penelitian ini yaitu bagaimanakah model pembelajaran quantum teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran kelas VII MTS Miftahul Ulum Curah Takir. Tujuan penelitian ini yaitumendeskripsikan bagaimana model pembelajaran quantum teaching tipe TANDUR dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran kelas VII MTS Miftahul Ulum Curah Takir. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 1 siklus. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes menulis puisi bagi siswa, dan non-tes berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi dengan model pembelajaran quantum teaching tipe TANDUR. Hasil rata-rata nilai dari pre-test yaitu 63,7, dan hasil rata-rata nilai dari post-test siswa yaitu 86,0 atau meningkat sebesar 35,01%. Dari keseluruhan siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 87,5%. Peningkatan kenterampilan menulis puisi siswa juga diikuti dengan perubahan perilaku, yaitu dengan lebih berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kata Kunci: menulis, puisi, Quantum teaching , TANDUR","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129158651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
BELAJAR BAHASAPub Date : 2018-10-30DOI: 10.32528/BB.V3I2.1586
Mimas Ardhianti
{"title":"ANALISIS PRAGMATIS PADA BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP) KASUS PEMBUNUHAN DI SURABAYA","authors":"Mimas Ardhianti","doi":"10.32528/BB.V3I2.1586","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/BB.V3I2.1586","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis pragmatis pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus pembunuhan di Surabaya. Kajian pragmatik ini mengacu pada tindak tutur dan implikatur pada BAP kasus pembunuhan di Surabaya. Penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan sebagai proses penelisikan dan eksplorasi permasalahan sosial.Data dalam penelitian ini berupa kata-kata kata-kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang ditemukan dalam BAP. Sumber data dalam penelitian ini adalah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus pembunuhan tahun 2015 di Polrestabes Surabaya. Hasil analisis diketahui data yangmengandung tindak tutur dan implikatur ditemukan di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus pembunuhan. Jenis tindak tutur pada berita acara pemeriksaan dalam kasus pembunuhanditemukan tindak tutur lokusi, ilokusi, perlukosi, dan implikatur. Rincian tindak tutur dalam Berita Acara Pemeriksaan dalam kasus pembunuhan ditemukan dua puluh tuturan diantaranya, tiga tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi fungsi representatif tiga tuturan, fungsi direktif dua tuturan, fungsi deklarasi tiga tuturan, tindak tutur perlokusi tiga tuturan sedangkan tindak tutur ilokusi fungsi ekspresif tidak ditemukan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam kasus pembunuhan karena dalam tuturannya tersebut tidak ada yang mengandung suatu bentuk evaluasi tentang hal yang diujarkannya. Sedangkan implikatur percakapan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam kasus pembunuhan ditemukan enam tuturan diantaranya, tiga tuturan implikatur c ancellability dan tiga tuturan implikatur n ondetachability. Kata Kunci: Berita Acara Pemeriksaan (BAP), kasus pembunuhan, pragmatis","PeriodicalId":371733,"journal":{"name":"BELAJAR BAHASA","volume":"405 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122118767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}