{"title":"Analisis Perbandingan Bahan Peledak Menggunakan Anfo dan Emulsion Matriks Terhadap Fragmentasi Peledakan Pada Penambangan Batugamping Quarry Blok B5 Utara PT Semen Tonasa Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan","authors":"Sahrul Poalahi Salu, Gunawan Gunawan, Ika Ambarsari","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p87-94","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p87-94","url":null,"abstract":"Semen Tonasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambanganBatu Gampingyang menempati lahan seluas 751 Ha di Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Adapun lokasi penelitian pada front penambangan Quarry Block B5 Utara. Sistim Penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka dengan metode Quarry. Kegiatan pembongkaran Batugamping dilakukan dengan cara pengeboran dan peledakan yang bertujuan untuk melepaskan material dari batuan induknya menjadi fragmen-fragmen yang sesuai dengan kebutuhan crusher unit yaitu ≤ 80 cm dan target produksi perusahaan yaitu 35.000 ton/hari. \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan berdasarkan jenis bahan peledak yang digunakan. Salah satu faktor utama yang dipertimbangkan dalam kegiatan peledakan adalah efektivitas penggunaan jumlah bahan peledak yang digunakan serta ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan. Untuk menentukan ukuran hasil fragmentasi peledakan menggunakan persamaan dari Kuznetsov dan Rosin Ramler Model. \u0000Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ukuran fragmentasi rata-rata yang diperoleh untuk bahan peledak Anfo adalah 119,82 cm dan untuk bahan peledak Dabex 157,65 cm. Untuk nilai Xc yang diperoleh untuk bahan peledak Anfo adalah 331,85 dan untuk bahan peledak Dabex 385,61. Untuk indeks keseragaman fragmentasi hasil peledakan menggunakan bahan peledak Anfo 0,36 dan bahan peledak Dabex 0,41. Kemudian untuk hasil produktivitas peledakan menggunakan bahan peledak Anfo 33.642,34 ton/hari dan menggunakan bahan peledak Dabex 43.630, 65 ton/hari dengan target produksi PT. Semen Tonasa yaitu 35.000 ton/hari.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"15 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140080835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPACT OBSERVATION AND MICROTREMOR STUDY IN GARUT DISTRICT AFTER THE EARTHQUAKE ON FEBRUARY 1, 2023","authors":"Merry Christina Natalia, Rahayu Robiana","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p78-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p78-86","url":null,"abstract":"Rabu tanggal 1 Februari 2023 pukul 22:57:21 WIB, gempa bumi mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya dengan kekuatan M 4,3 pada kedalaman 3 km. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan sistem sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar. Gempa bumi ini telah menyebabkan bencana di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi. Skala intensitas maksimum gempa bumi ini di Kecamatan Pasirwangi mencapai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Salah satu metode yang dipakai adalah dengan melakukan pengukuran mikrotremor untuk mengestimasi respon dari lapisan tanah terhadap eksitasi gempa bumi, dimana variasi karakteristik gempa bumi diwakili di permukaan tanah. Berdasarkan hasil pengukuran mikrotremor, potensi kerentanan guncangan gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang termasuk ke dalam kerentanan menengah. \u0000Kata kunci: Gempa bumi Garut, skala intensitas, mikrotremor,kerentanan","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"70 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139794975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPACT OBSERVATION AND MICROTREMOR STUDY IN GARUT DISTRICT AFTER THE EARTHQUAKE ON FEBRUARY 1, 2023","authors":"Merry Christina Natalia, Rahayu Robiana","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p78-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p78-86","url":null,"abstract":"Rabu tanggal 1 Februari 2023 pukul 22:57:21 WIB, gempa bumi mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya dengan kekuatan M 4,3 pada kedalaman 3 km. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan sistem sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar. Gempa bumi ini telah menyebabkan bencana di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi. Skala intensitas maksimum gempa bumi ini di Kecamatan Pasirwangi mencapai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Salah satu metode yang dipakai adalah dengan melakukan pengukuran mikrotremor untuk mengestimasi respon dari lapisan tanah terhadap eksitasi gempa bumi, dimana variasi karakteristik gempa bumi diwakili di permukaan tanah. Berdasarkan hasil pengukuran mikrotremor, potensi kerentanan guncangan gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang termasuk ke dalam kerentanan menengah. \u0000Kata kunci: Gempa bumi Garut, skala intensitas, mikrotremor,kerentanan","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"16 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139854925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Suryadi, David Toddy Pratama, Husnul Kausarian, Batara Batara
{"title":"Aplikasi Electical Resistivity Imaging (ERI) untuk investigasi Airtanah: Studi Kasus di Halaman Gedung Rektorat Universitas Islam Riau","authors":"A. Suryadi, David Toddy Pratama, Husnul Kausarian, Batara Batara","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p70-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p70-77","url":null,"abstract":"Universitas Islam Riau merupakan salah satu universitas tertua yang ada di kota Pekanbaru. Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring perkembangan universitas ini. Pengeboran airtanah sudah pernah dilakukan tetapi kegagalan menjadi akhir dari pekerjaan karena gagal mengidentifikasi kondisi geologi bawah permukaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui kondisi geologi dibawah permukaan untuk menentukan lokasi pengeboran airtanah. Metode yang digunakan adalah metode Electrical Resistivity Imaging (ERI) dengan menggunakan Geocis Resistvity meter multi elektroda (32 elektroda), pengeboran airtanah untuk mendapatkan airtanah sekaligus log stratigrafi bawah permukaan dan persampelan airtanah untuk pengujian kualitas airtanah menggunakan peralatan YSI-Pro. Hasil analisis ERI didapatkan lapisan akuifer berada pada kedalaman 20 – 75 meter dengan nilai resistivitas 8456 – 87532 Ωm yang diinterpretasikan sebagai lapisan pasir. Hal ini dikonfirmasi dengan pengeboran yang menunjukkan bahwa dibawah permukaan didominasi oleh pasir halus berdasarkan hasil analisis granulometri. Kondisi airtanah yang didapatkan mempunyai kualitas yang baik dengan indicator warna jerni, tidak berbau, rasa tawar, suhu 270C, pH netral (6.55), konduktivitas 0.0461 µs/cm dan zat padat terlarut 28.5 mg/L.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"9 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139157734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Desain Lereng Tambang Optimal Menggunakan Metode Kesetimbangan Batas di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur","authors":"R. Situmorang, Hendra Santoso","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p62-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p62-69","url":null,"abstract":"Penentuan faktor keamanan kelongsoran lereng pada wilayah pertambangan di Desa Mekar Jaya perlu dilakukan untuk menjamin kestabilan lereng yang tersusun atas batuan sangat lemah dan batuan lemah. Batuan penyusun lereng bervariasi dari batuserpih gelap, batupasir lanauan, batulempung gelap, dan batugamping kalkarenit. Faktor keamanan ditentukan pada lereng majemuk menggunakan analisis deterministik dan probabilistik. Pada desain lereng digunakan batas nilai faktor keamanan (FK) statis, dinamis, dan probabilitas kelongsoran (PK) yang mengacu pada Kepmen ESDM No.1827 tahun 2018. Perhitungan dilakukan pada dua lereng yang diperuntukkan sebagai lereng highwall dan lereng jalan tambang. Batuan di daerah penyelidikan berdasarkan pengujian kuat tekan batuan utuh (UCS) berada pada kisaran 0,53 -12,46 Mpa pada kategori R0 (extremely weak rock) hingga R2 (weak rock). Hasil rekomendasi penentuan geometri lereng keseluruhan dari desain rencana tambang yaitu: (1) GT01 dikategorikan stabil dengan litologi batupasir lanauan, batulempung, dan batuserpih dengan tinggi desain 50.94-53.18 meter memiliki nilai FK statis 2.23-1.65, FK dinamis 1.34 – 1.77, dan PK 0%, dan (2) Titik GT02 dikategorikan stabil dengan litologi batuserpih, kalkarenit, dan batulempung dengan tinggi desain 50.9 meter dimana nilai FK statis 1.46-1.49, FK dinamis 1.29-1.48, dan PK 0.8-3.7. Analisis deterministik dan analisis probabilistik pada perencanaan desain tambang dapat dilakukan bersamaan untuk menjadi komparasi dalam pemberian rekomendasi desain tambang batubara agar hasil pengukuran semakin akurat dan aman untuk keselamatan penambangan.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"11 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138591919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Seam Batubara Berdasarkan Analisa Proksimat Pada Formasi Muara Enim di Pit Middle West PT. Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan","authors":"Rian Karyadi, B. Setiawan","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p52-61","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p52-61","url":null,"abstract":"PT. Bhumi Sriwijaya Perdana Coal merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan pengendalian kualitas batubara agar sesuai dengan permintaan pasar. Kualitas batubara menjadi faktor kunci bagi konsumen saat memilih produk yang dihasilkan oleh produsen. Penelitian ini berfokus pada penentuan kualitas batubara melalui klasifikasi ASTM dengan menggunakan data analisis proksimat serta menentukan arah persebaran berdasarkan analisa proksimat dengan metode IDW (Inverse Distance Weighting). Penelitian ini dilakukan pada pit middle west. Formasi pembawa batubara pada daerah penelitian adalah Formasi Muara Enim tersusun atas batupasir, batulempung, dan lapisan batubara. Metode penelitian berupa studi literatur pengumpulan data dan pengolahan data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai kalori rata-rata sebesar 5233 cal/gr adb. Berdasarkan klasifikasi ASTM kualitas batubara daerah penelitian berada pada peringkat lignit. Persebaran nilai kalori pada seam 4 dapat diinterpretasikan semakin rendah ke arah barat. Pada seam 5 nilai kalori yang rendah hampir menempati semua titik yang ada, hanya pada titik bor berarah utara, baratdaya, dan tenggara yang memiliki nilai kalori yang lebih tinggi. Pada seam 6 nilai kalori yang tinggi diinterpretasikan ke arah tenggara hingga utara. Batubara pada daerah telitian merupakan batubara dengan peringkat lignit berdasarkan klasifikasi ASTM. Persebaran nilai kalori menunjukkan bahwa penyebaran batubara berarah tenggara hingga utara menunjukkan peningkatan nilai kalori sehingga kualitas batubaranya juga semakin baik.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"11 32","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139238195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Estimasi Cadangan Endapan Nikel Laterit Pada Sub Blok 4 Blok TAA PT Bumi Nikel Nusantara Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara","authors":"Ita Juita, E. Anshari, I. Saputra","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p35-43","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p35-43","url":null,"abstract":"Perhitungan cadangan merupakan hal penting dalam proses penambangan sumberdaya mineral. Perhitungan cadangan dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk menghasilkan keputusan suatu endapan layak atau tidak layak ditambang. Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Micromine 2021.5. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai coefficient of varians (CV) assay zona limonit adalah 0,37 dan zona saprolit 0,33 sedangkan nilai CV komposit zona limonit adalah 0,35 dan zona saprolit 0,30 dan hasil variogram kadar nikel menghasilkan anisotropi geometri yang menggambarkan daerah pengaruh (range) sebaran endapan nikel untuk zona limonit sepanjang 48,02 m dan berarah N139,6°E sedangkan range untuk zona saprolit sepanjang 50,45 m dan berarah N140,1°E, yang berarah tenggara-baratlaut untuk zona limonit dan zona saprolit. Estimasi sumberdaya dilakukan menggunakan metode Inverse Distance Weight (IDW) Power 4 yang diperoleh melalui analisis hasil penaksiran menggunakan parameter root mean square error (RMSE) dengan total volume cadangan pada Sub Blok 4 Blok TAA adalah sebesar 276.350 m3 dan memiliki tonase sebesar 429.893 ton dengan nilai rata-rata kadar Ni adalah 1,68%.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"203 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139259687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahmi Mulyasari, Nandi Haerudin, Nabilah Bintang Haryan, Muhammad Saippudin, Hanna Aulia Syahrani, Ilham Dani
{"title":"Analisis Daerah Rawan Bencana Longsor Menggunakan SIG di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat","authors":"Rahmi Mulyasari, Nandi Haerudin, Nabilah Bintang Haryan, Muhammad Saippudin, Hanna Aulia Syahrani, Ilham Dani","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p44-51","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p44-51","url":null,"abstract":"Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat mempunyai kondisi topografi yang tinggi didominasi oleh wilayah perbukitan. Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada daerah ini. Adapun faktor yang mempengaruhi hal ini terjadi, yaitu tingkat kelerengan tanah, intensitas curah hujan, penggunaan lahan, dan jenis tanah pada daerah Tabulahan. Oleh karena itu, dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis potensi bencana alam khususnya longsor sehingga diharapkan ada persiapan ketika bencana terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur berupa pengumpulan referensi beberapa parameter yang akan menunjang proses penelitian dan dilanjutkan dengan proses pengolahan menggunakan metode overlay dan scoring (pembobotan data) guna mengetahui daerah rawan tanah longsor. Proses pengolahan ini akan menghasilkan peta potensi tanah longsor yang diperoleh dengan menganalisis empat parameter yang menjadi faktor penentu tingkat kerawanan longsor. Dari peta potensi longsor ini didapatkan empat tingkatan, yaitu rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk tingkat potensi tanah longsor rendah sebesar 1,76% atau 9,32 km2, untuk tingkat potensi tanah longsor menengah sebesar 39,72%, atau 209,88 km2, untuk tingkat potensi tanah longsor tinggi sebesar 36,45% atau 192,62 km2, dan untuk tingkat potensi tanah longsor sangat tinggi sebesar 22,07% atau 116,6 km2.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"7 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139259219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Status kawasan laut akibat aktivitas pertambangan nikel di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara","authors":"Deniyatno Deniyatno, Armid Armid","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.37282","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.37282","url":null,"abstract":"Aktivitas pertambangan mengalami perkembangan yang sangat pesat di Provinsi Sulawesi Tenggara, termasuk wilayah Kabupaten Konawe Utara. Salah satu wilayah tambang di daerah ini terletak di Desa Boedingi, Lasolo Kepulauan. Studi ini dilakukan untuk mengkaji status kawasan laut di wilayah Desa Boedingi akibat aktivitas pertambangan. Sebanyak 2 titik sampel (AL-01 dan AL-02) ditetapkan untuk analisis air laut dan 3 titik (TK-01, TK-02 dan TK-03) untuk kajian kesehatan terumbu karang. Parameter fisik air laut diukur secara langsung saat sampling, sedangkan parameter kimia dianalisis menggunakan metode spektrofotometri. Pengamatan kondisi terumbu karang dilakukan dengan metode Line Intercept Transect (LIT). Hasil studi menunjukkan bahwa nilai TSS pada titik pengamatan lebih besar dibanding nilai ambang batas. Khusus titik AL-01, nilai TSS yang terukur (38,95 mg/L) hampir 2 kali lipat di atas nilai ambang batas (20 mg/L); kemungkinan hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran permukaan pada lahan bukaan tambang yang masuk ke wilayah perairan laut. Nilai persentase terumbu karang hidup (life coral) sebesar 18,4%, 15,67%, dan 13,03%, masing-masing untuk titik pengamatan TK-01, TK-02, dan TK-03, termasuk dalam kategori buruk. Studi ini merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara untuk melakukan pengawasan yang sitematis dalam upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan laut sebagai dampak langsung dari kegiatan pertambangan di daerah ini.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130415048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis perubahan morfometri dan meander Sungai Way Tebu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung","authors":"Feqqi Indah Rini, E. Sutriyono","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.27430","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.27430","url":null,"abstract":"Sungai Way Tebu merupakan salah satu sungai yang berada pada Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Secara geologi termasuk ke dalam lembar geologi Kotaagung yang memiliki beberapa fornasi antara lain: Komplek Gunung Kasih (Pzg), Formasi Menanga (Km), Formasi Hulusimpang (Tomh), Formasi Gading (Tomg), dan Formasi Qhv. Sungai Way Tebu didominasi oleh pola berkelok atau meander yang disebabkan oleh proses pengikisan dan pengendapan pada sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan morfometri meander sungai Way Tebu pada tahun 1996 dan tahun 2021. Analisis morfometri dilakukan menggunakan data spasial. Data yang digunakan yaitu citra landsat 5 TM dengan menggabungkan band 7, band 4, dan band 2 untuk menganalisis sungai tahun 1996 dan citra landsat 8 OLI/TIRS dengan menggabungkan band 7, band 5, dan band 3 unruk menganalisis sungai tahun 2021. Hasil perhitungan parameter morfometri, dapat diketahui bahwa sungai mengalami perubahan nilai parameter dari tahun 1996 ke tahun 2021. Berdasarkan hasil perhitungan setiap parameter, nilai parameter pada tahun 1996 mengalami peningkatan pada tahun 2021. Sungai Way Tebu tahun 1996 menunjukan nilai rata-rata sinousitas 1,72 dan mengalami kenaikan pada tahun 2021 menjadi 1,85, nilai sinousitas tersebut memiliki nilai >1,5 yang berarti Sungai Way Tebu memiliki bentuk berkelok yang menandakan bahwa sungai tersebut termasuk ke dalam sungai stadia dewasa. Peningkatan nilai sinousitas sungai menunjukkan bahwa proses dinamika pembentukan alur sungai masih berlangsung hingga saat ini. Model perubahan meander tersebut menunjukkan bahwa perubahan pada bentuk lingkar meander dipengaruhi oleh faktor geologi di sekitarnya, keberadaan endapan material sedimen membuat arah dari aliran sungai berubah dan mengerosi bagian badan sungai yang dituju oleh aliran sungai.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114973188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}