{"title":"Analisis perubahan morfometri dan meander Sungai Way Tebu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung","authors":"Feqqi Indah Rini, E. Sutriyono","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.27430","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sungai Way Tebu merupakan salah satu sungai yang berada pada Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Secara geologi termasuk ke dalam lembar geologi Kotaagung yang memiliki beberapa fornasi antara lain: Komplek Gunung Kasih (Pzg), Formasi Menanga (Km), Formasi Hulusimpang (Tomh), Formasi Gading (Tomg), dan Formasi Qhv. Sungai Way Tebu didominasi oleh pola berkelok atau meander yang disebabkan oleh proses pengikisan dan pengendapan pada sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan morfometri meander sungai Way Tebu pada tahun 1996 dan tahun 2021. Analisis morfometri dilakukan menggunakan data spasial. Data yang digunakan yaitu citra landsat 5 TM dengan menggabungkan band 7, band 4, dan band 2 untuk menganalisis sungai tahun 1996 dan citra landsat 8 OLI/TIRS dengan menggabungkan band 7, band 5, dan band 3 unruk menganalisis sungai tahun 2021. Hasil perhitungan parameter morfometri, dapat diketahui bahwa sungai mengalami perubahan nilai parameter dari tahun 1996 ke tahun 2021. Berdasarkan hasil perhitungan setiap parameter, nilai parameter pada tahun 1996 mengalami peningkatan pada tahun 2021. Sungai Way Tebu tahun 1996 menunjukan nilai rata-rata sinousitas 1,72 dan mengalami kenaikan pada tahun 2021 menjadi 1,85, nilai sinousitas tersebut memiliki nilai >1,5 yang berarti Sungai Way Tebu memiliki bentuk berkelok yang menandakan bahwa sungai tersebut termasuk ke dalam sungai stadia dewasa. Peningkatan nilai sinousitas sungai menunjukkan bahwa proses dinamika pembentukan alur sungai masih berlangsung hingga saat ini. Model perubahan meander tersebut menunjukkan bahwa perubahan pada bentuk lingkar meander dipengaruhi oleh faktor geologi di sekitarnya, keberadaan endapan material sedimen membuat arah dari aliran sungai berubah dan mengerosi bagian badan sungai yang dituju oleh aliran sungai.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.27430","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sungai Way Tebu merupakan salah satu sungai yang berada pada Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Secara geologi termasuk ke dalam lembar geologi Kotaagung yang memiliki beberapa fornasi antara lain: Komplek Gunung Kasih (Pzg), Formasi Menanga (Km), Formasi Hulusimpang (Tomh), Formasi Gading (Tomg), dan Formasi Qhv. Sungai Way Tebu didominasi oleh pola berkelok atau meander yang disebabkan oleh proses pengikisan dan pengendapan pada sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan morfometri meander sungai Way Tebu pada tahun 1996 dan tahun 2021. Analisis morfometri dilakukan menggunakan data spasial. Data yang digunakan yaitu citra landsat 5 TM dengan menggabungkan band 7, band 4, dan band 2 untuk menganalisis sungai tahun 1996 dan citra landsat 8 OLI/TIRS dengan menggabungkan band 7, band 5, dan band 3 unruk menganalisis sungai tahun 2021. Hasil perhitungan parameter morfometri, dapat diketahui bahwa sungai mengalami perubahan nilai parameter dari tahun 1996 ke tahun 2021. Berdasarkan hasil perhitungan setiap parameter, nilai parameter pada tahun 1996 mengalami peningkatan pada tahun 2021. Sungai Way Tebu tahun 1996 menunjukan nilai rata-rata sinousitas 1,72 dan mengalami kenaikan pada tahun 2021 menjadi 1,85, nilai sinousitas tersebut memiliki nilai >1,5 yang berarti Sungai Way Tebu memiliki bentuk berkelok yang menandakan bahwa sungai tersebut termasuk ke dalam sungai stadia dewasa. Peningkatan nilai sinousitas sungai menunjukkan bahwa proses dinamika pembentukan alur sungai masih berlangsung hingga saat ini. Model perubahan meander tersebut menunjukkan bahwa perubahan pada bentuk lingkar meander dipengaruhi oleh faktor geologi di sekitarnya, keberadaan endapan material sedimen membuat arah dari aliran sungai berubah dan mengerosi bagian badan sungai yang dituju oleh aliran sungai.