{"title":"Desain Lereng Tambang Optimal Menggunakan Metode Kesetimbangan Batas di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur","authors":"R. Situmorang, Hendra Santoso","doi":"10.56099/ophi.v5i2.p62-69","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penentuan faktor keamanan kelongsoran lereng pada wilayah pertambangan di Desa Mekar Jaya perlu dilakukan untuk menjamin kestabilan lereng yang tersusun atas batuan sangat lemah dan batuan lemah. Batuan penyusun lereng bervariasi dari batuserpih gelap, batupasir lanauan, batulempung gelap, dan batugamping kalkarenit. Faktor keamanan ditentukan pada lereng majemuk menggunakan analisis deterministik dan probabilistik. Pada desain lereng digunakan batas nilai faktor keamanan (FK) statis, dinamis, dan probabilitas kelongsoran (PK) yang mengacu pada Kepmen ESDM No.1827 tahun 2018. Perhitungan dilakukan pada dua lereng yang diperuntukkan sebagai lereng highwall dan lereng jalan tambang. Batuan di daerah penyelidikan berdasarkan pengujian kuat tekan batuan utuh (UCS) berada pada kisaran 0,53 -12,46 Mpa pada kategori R0 (extremely weak rock) hingga R2 (weak rock). Hasil rekomendasi penentuan geometri lereng keseluruhan dari desain rencana tambang yaitu: (1) GT01 dikategorikan stabil dengan litologi batupasir lanauan, batulempung, dan batuserpih dengan tinggi desain 50.94-53.18 meter memiliki nilai FK statis 2.23-1.65, FK dinamis 1.34 – 1.77, dan PK 0%, dan (2) Titik GT02 dikategorikan stabil dengan litologi batuserpih, kalkarenit, dan batulempung dengan tinggi desain 50.9 meter dimana nilai FK statis 1.46-1.49, FK dinamis 1.29-1.48, dan PK 0.8-3.7. Analisis deterministik dan analisis probabilistik pada perencanaan desain tambang dapat dilakukan bersamaan untuk menjadi komparasi dalam pemberian rekomendasi desain tambang batubara agar hasil pengukuran semakin akurat dan aman untuk keselamatan penambangan.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"11 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p62-69","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penentuan faktor keamanan kelongsoran lereng pada wilayah pertambangan di Desa Mekar Jaya perlu dilakukan untuk menjamin kestabilan lereng yang tersusun atas batuan sangat lemah dan batuan lemah. Batuan penyusun lereng bervariasi dari batuserpih gelap, batupasir lanauan, batulempung gelap, dan batugamping kalkarenit. Faktor keamanan ditentukan pada lereng majemuk menggunakan analisis deterministik dan probabilistik. Pada desain lereng digunakan batas nilai faktor keamanan (FK) statis, dinamis, dan probabilitas kelongsoran (PK) yang mengacu pada Kepmen ESDM No.1827 tahun 2018. Perhitungan dilakukan pada dua lereng yang diperuntukkan sebagai lereng highwall dan lereng jalan tambang. Batuan di daerah penyelidikan berdasarkan pengujian kuat tekan batuan utuh (UCS) berada pada kisaran 0,53 -12,46 Mpa pada kategori R0 (extremely weak rock) hingga R2 (weak rock). Hasil rekomendasi penentuan geometri lereng keseluruhan dari desain rencana tambang yaitu: (1) GT01 dikategorikan stabil dengan litologi batupasir lanauan, batulempung, dan batuserpih dengan tinggi desain 50.94-53.18 meter memiliki nilai FK statis 2.23-1.65, FK dinamis 1.34 – 1.77, dan PK 0%, dan (2) Titik GT02 dikategorikan stabil dengan litologi batuserpih, kalkarenit, dan batulempung dengan tinggi desain 50.9 meter dimana nilai FK statis 1.46-1.49, FK dinamis 1.29-1.48, dan PK 0.8-3.7. Analisis deterministik dan analisis probabilistik pada perencanaan desain tambang dapat dilakukan bersamaan untuk menjadi komparasi dalam pemberian rekomendasi desain tambang batubara agar hasil pengukuran semakin akurat dan aman untuk keselamatan penambangan.