F. Nurjaman, A. Sa’adah, A. Shofi, W. Apriyana, B. Suharno
{"title":"THE EFFECT OF ADDITIVES AND REDUCTORS IN SELECTIVE REDUCTION PROCESS OF LATERITE NICKEL ORE","authors":"F. Nurjaman, A. Sa’adah, A. Shofi, W. Apriyana, B. Suharno","doi":"10.17146/JSMI.2018.20.1.5404","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/JSMI.2018.20.1.5404","url":null,"abstract":"THE EFFECT OF ADDITIVES AND REDUCTORS IN SELECTIVE REDUCTION PROCESS OF LATERITE NICKEL ORE. Selective reduction of laterite nickel ore followed by magnetic separation was carried out to produce ferronickel products. The effect of adding additives and reductor types in the selective reduction process was studied in this study. Reductors used were anthracite coal and palm shell charcoal with variations of 5 to 15% by weight, while the additive used was sodium sulfate (Na2SO4). The reduction process was carried out at temperatures of 950 ºC, 1050 ºC and 1150 ºC for 60 minutes. The addition of 10% sodium sulfate additives by weight in the reduction process of laterite nickel ore produced higher concentrations of nickel as 6.09%, compared to no additives, i.e. 2.45%. The addition of reductors in the selective reduction process of laterite nickel ore shows that the higher the amount of reductors causes a decrease in the concentrate level of nickel. Furhtermore, the type of reductors used shows that the concentrate from the reduction result using anthracite coal reductor produces higher level of nickel and lower level of iron compared to the use of palm shell charcoal reductor.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116938918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Sondari, E. Triwulandari, M. Ghozali, Y. Sampora, Imad Iltizam, N. Masruchin
{"title":"THE EFFECT OF OXIDATION ON SAGO STARCH AND ITS APPLICATION AS EDIBLE FILM","authors":"D. Sondari, E. Triwulandari, M. Ghozali, Y. Sampora, Imad Iltizam, N. Masruchin","doi":"10.17146/JSMI.2018.20.1.5388","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/JSMI.2018.20.1.5388","url":null,"abstract":"THE EFFECT OF OXIDATION ON SAGO STARCH AND ITS APPLICATION AS EDIBLE FILM. The oxidation reaction with hydrogen peroxide in sago starch can influence the proximate test value, physicochemical properties and edible film properties. The hydrogen peroxide formula for starch modifica- tion is 1, 2, 3 and 4%. The presence of hydrogen peroxide increases the physicochemical properties of sago starch so that the quality of modified sago starch is better than pure sago starch. Glycerol is used to improve film flexibility in the manufacture of edible coatings. The characterization of edible film includes water content, contact angle and elongation. Edible film from modified sago starch shows lower water content compared to pure sago starch films. The oxidation effect of H2O2 on edible film results in changes in the hydrophilic properties including the contact angle. Edible film of pure sago starch shows a lower contact angle value. The hydrophilic nature of edible film decreases in the presence of hydrogen peroxide. The high hydrophobicity of the modified sago starch film is caused by the role of carboxyl groups in the starch molecule chain.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126713444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tri Hardi Priyanto, Rifai Muslih, H. Mugiraharjo, Bharoto Bharoto, Andon Insani
{"title":"ANALISIS TEKSTUR PADALASAN STAINLESS STEEL 201 DENGAN TEKNIK DIFRAKSI","authors":"Tri Hardi Priyanto, Rifai Muslih, H. Mugiraharjo, Bharoto Bharoto, Andon Insani","doi":"10.17146/jsmi.2018.19.3.4498","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/jsmi.2018.19.3.4498","url":null,"abstract":"ANALISIS TEKSTUR PADALASAN STAINLESS STEEL 201 DENGAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON. Baja tahan karat jenis austenitik merupakan baja tahan karat yang banyak dipakai dalam industri, salah satunya adalah industri rumah tangga. Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi Stainless Steel (SS) 201 yang banyak dijual di pasaran. Sebelum dilakukan karakterisasi, plat SS 201 dipotong dengan ukuran 150 mm × 120 mm× 10 mm, kemudian dibuat lubang berbentuk alur pada kedua permukaan, sehingga alur berbentuk X Double V Groove (DVG), selanjutnya alur DVG dilas dengan sistem pengelasan multi pass menggunakan metode pengelasan Metal Inert Gas (MIG). Bahan yang sudah dilas kemudian dikarakterisasi dengan teknik difraksi neutron untuk mendapatkan pola difraksi dan pole figure pada daerah pusat lasan FusionZone (FZ), daerah terpengaruh panas Heat Affected Zone (HAZ) dan daerah logam dasar Base Metal Zone (BMZ). Selanjutnya pole figure dianalisis dengan perangkat lunak Beartex untukmenentukan arah orientasi dan kekuatan tekstur pada ketiga daerah tersebut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada daerah pusat lasan butir kristalit terorientasi {110}<112> dengan tipe Brass dengan indeks tekstur sekitar 3,12 m.r.d (multiple random distribution) yang ditunjukkan pada pole figure 200. Untuk daerah HAZ, tekstur paling kuat terorientasi pada {110}<001> atau tipe Goss dengan indeks tekstur 4,8 m.r.d. Pada daerah logamdasar, tekstur secara dominan terorientasi kearah {010}<100> atau tipe Cube dengan indeks tekstur tidak terlalu kuat, sekitar 1,53 m.r.d. Pada daerah pusat lasan, bidang (110) sejajar dengan sumbu normal (ND), dengan arah kristalit sejajar dengan arah pengerolan (RD) [112]. Pada daerah HAZ bidang (110) tersebut mengarah ke arah sumbu pengerolan [001], dengan indeks tekstur 1,5 kali lebih kuat dibanding FZ. Hal ini menunjukkan bahwa bidang (110) yang semula terorientasi kearah [112] pada FZ berubah menjadi sekitar 35,26º ke arah [001] pada daerah HAZ. Untuk daerah logamdasar bidang (010)mengarah sejajar dengan arah normal (ND) dan teksturmengarah pada arah pengerolan (RD) [100].","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125107215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Franco Dwiky Praguna, M. S. Anwar, S. Sunardi, Efendi Mabruri
{"title":"KETAHANANIMPAK,KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK13 Cr3MO3Ni DENGAN VARIASI SUHU PERLAKUAN PANAS","authors":"Franco Dwiky Praguna, M. S. Anwar, S. Sunardi, Efendi Mabruri","doi":"10.17146/JSMI.2018.19.3.4502","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/JSMI.2018.19.3.4502","url":null,"abstract":"Sudu turbinmerupakan salah satu bagian penting pada turbin yang bertujuan untukmemutar poros turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Pada umumnya material yang digunakan pada sudu turbin adalah baja tahan karat martensitik, akan tetapimaterial tersebut mudah terjadi kegagalan.Mekanisme kegagalannya dipicu oleh adanya retakmikro dan unsur klorida didalam retakan tersebut sehingga akhirnya sudut tersebut mengalami patah. Adanya perbedaan perlakuan panas juga mempengaruhi nilai kekerasan yang berdampak pada jenis patahan yang dihasilkan pada baja tersebut. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan impak, kekerasan dan strukturmikro pada baja tahan karatmartensitik 13 Cr3Mo3Ni dengan variasi suhu perlakuan panas serta mengevaluasi bentuk patahan pada baja tahan karat martensitik 13 Cr3Mo3Ni. Proses austenisasi dilakukan pada suhu 1000 oC, 1050 oC, dan 1100 oC dengan proses tempering pada suhu 500 oC, 550 oC, 600 oC, 650 oC, dan 700 oC dengan waktu penahanan 60 menit. Sedangkan uji mekanik yang dilakukan adalah uji kekerasan rockwell C dan uji impak charpy. Dan untukmengetahui strukturmikro yang terbentuk,maka dilakukan uji metalografi dan untuk mengetahui hasil patahan setelah dilakukannya uji impak,maka dilakukan uji SEM.Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu nilai kekerasan terendah ditunjukkan pada suhu austenisasi 1000 oC dan suhu tempering 700 oC, yaitu 38,13 HRC. Sedangkan nilai impak tertinggi ditunjukkan pada suhu austenisasi 1100 oC dan suhu tempering 650 oC, yaitu 114,00 J. Adapun strukturmikro yang terbentuk adalah martensit, austenit sisa, ferit, dan karbida logam.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125870084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Raden Reza Rizkiansyah, Mardiyati Mardiyati, S. Steven
{"title":"Pengaruh Variasi Konsentrasi Hidrolisis Asam Sulfat Terhadap Sifat Me-kanik Plastik Selulosa Teregenerasi dari Kapas Limbah Tekstil dengan Pelarut NaOH/Urea","authors":"Raden Reza Rizkiansyah, Mardiyati Mardiyati, S. Steven","doi":"10.17146/JSMI.2018.19.3.4264","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/JSMI.2018.19.3.4264","url":null,"abstract":"Selulosa merupakan polimer alami dengan ketersediaan yang paling melimpah yang berpotensi untuk direkayasa menjadi suatu plastik biodegradable. Selulosa teregenerasi merupakan suatu material yang dibentuk dengan cara melarutkan selulosa dalam suatu palarut tertentu dan dicetak. Dalam penelitian ini, kapas limbah dari industri tekstil digunakan sebagai sumber selulosa. Kapas pada dasarnya memiliki kandungan selulosa yang sangat tinggi, yakni sekitar 86-98%. Selulosa diekstrak dari kapas limbah dengan hidrolisis asam sulfat dengan konsentrasi divariasikan pada 0,5; 1; 1,5; dan 0,5 M dengan temperatur 100°C selama 2 jam. Selulosa teregenerasi dibuat dengan melarutkan selulosa pada larutan NaOH 7%/Urea 12% dan dibentuk dengan metode solution casting. Berat molekul selulosa diukur dengan metode berat molekul rerata viskositas dengan viskometer Ubbelohde. Karakterisasi yang dilakukan menunjukkan peningkatan konsentrasi asam sulfat yang digunakan menyebabkan penurunan berat molekul selulosa yang terekstraksi. Berat molekul selulosa yang digunakan akan turut berpengaruh terhadap sifat mekanik dari plastik yang dihasilkan. Sifat optimum selulosa teregenerasi yang dihasilkan diperoleh dari selulosa dengan berat molekul 2.73 x 104 g/mol dari hasil hidrolisis 0,5 M, yang dimana memiliki kekuatan tarik, persen elongasi dan modulus masing-masing sebesar 49,24 MPa; 0.92 %; dan 11.39 GPa dengan densitas sebesar 1.53 g/cm3.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133565515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Silalahi, Dena Nadya Rahayu, Bambang Sugeng, Ferhat Aziz, Sulistioso Giat Sukaryo
{"title":"SINTESIS PADUAN Co-Cr MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK","authors":"M. Silalahi, Dena Nadya Rahayu, Bambang Sugeng, Ferhat Aziz, Sulistioso Giat Sukaryo","doi":"10.17146/JSMI.2018.19.3.4500","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/JSMI.2018.19.3.4500","url":null,"abstract":"Paduan Co-Cr merupakan material tahan suhu tinggi dan tahan korosi. Penelitian ini bertujuan mensistesis serbuk paduan Co-Cr dengan metode ultrasonik, kemudian dilanjutkan dengan proses sintering dalam kapsul kaca kuarsa. Iradiasi ultrasonik yang digunakan pada frekuensi 20 kHz dan amplitudo 40 % dengan komposisi Co : Cr sebesar 80 : 20.Waktu perlakuan sonikasi adalah selama 0 jam, 3 jam, 6 jam, 12 jam, 24 jam, dan 48 jamdalam larutan etanol. Setelah sonikasi selama 48 jam, fasa FCC dari Co mulai bertransformasi menjadi fasa HCP. Perlakuan ultrasonik terhadap campuran Co-Cr juga memberikan efek pengurangan ukuran partikel. Parameter kisi serbuk setelah ultrasonikasi 48 jam adalah: untuk HCP-Co a = b = 0,25074 nmdan c = 0,40699 nm, untuk FCC-Co a = b = c = 0,35411nm, dan untuk BCC-Cr a=b=c=0.28827 nm. Perlakuan ultrasonik selama 48 jam menhasilkan pembentukan paduan Co-Cr dengan persentasi berat sebesar 25,2124. Hasil sintering padatan Co-Cr menunjukkan parameter kisi HCP-Co memiliki nilai yaitu a = b = 0,25230 nm dan c=0,41223 nm, dan FCC-Co a = b = c = 0,35232 nm. Terbentuknya microalloying CoCr diindikasikan dari hasil EDS, teramati partikel yang mempunyai komposisi Co : Cr = 71,25 : 24,45. Paduan Co-Cr yang terbentuk setelah sintering pada 1300 oC adalah sebesar 15,33416 %berat.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114344108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lisman Suryanegara, P. Yuliansih, F. A. Syamani, Raden Permana Budi Laksana, Subyakto Subyakto, Z. Abidin
{"title":"EFEK PENAMBAHAN ASAM FENILFOSPONAT-SENG, TALK DAN TRIASETIN TERHADAP LAJU KRISTALISASI POLIASAM LAKTAT","authors":"Lisman Suryanegara, P. Yuliansih, F. A. Syamani, Raden Permana Budi Laksana, Subyakto Subyakto, Z. Abidin","doi":"10.17146/JSMI.2018.19.3.4265","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/JSMI.2018.19.3.4265","url":null,"abstract":"Dalam aplikasi industri, salah satu kekurangan poli asam laktat (PLA) adalah kristalisasi yang lambat, sehingga meneyebabkan waktu yang lebih lama untuk mengolah PLA dibandingkan dengan polimer konvensional seperti polipropilen. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh penambahan pengisi atau aditif terhadap laju kristalisasi PLA. PLA dilarutkan dalam diklorometana (DCM) dan dicampur dengan nucleating agent (seng asam fenilfosfonat atau talk) atau pelunak (triasetin) pada konsentrasi yang berbeda diikuti dengan pengeringan pada suhu kamar selama 24 jam dan pengeringan oven selama 2 jam pada suhu 80 °C. Campuran kering PLA ditempa panas pada 180 °C selama 10 menit. Differential Scanning Calorimetry (DSC) dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kristalisasi. Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan pengisi atau aditif mempercepat proses kristalisasi PLA. Asam seng fenilfosponat (PPA-Zn) adalah pengisi yang paling efektif untuk mempercepat laju kristalisasi PLA.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122315398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Erizal Erizal, P. Pribadi, Evi Yulianti, S. Sudirman, Hariyanti Hariyanti, Fajar Lukitowati
{"title":"KOPOLIMERISASI CANGKOK POLI(KALIUMAKRILAT)- GELATIN HASIL IRADIASI GAMMA","authors":"Erizal Erizal, P. Pribadi, Evi Yulianti, S. Sudirman, Hariyanti Hariyanti, Fajar Lukitowati","doi":"10.17146/jsmi.2018.19.4.4971","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/jsmi.2018.19.4.4971","url":null,"abstract":"KOPOLIMERISASI CANGKOK POLI(KALIUMAKRILAT)-GELATIN HASIL IRADIASI GAMMA . Hidrogel Super Absorben (HSA) merupakan polimer yang dapat menyerap air dalam jumlah yang relatif besar (± 1000 kali berat kering) dan salah satu baku penting khususnya untuk popok bayi/dewasa. Satu seri HSA dibuat dari asam akrilat yang telah dinetralkan sebagian dengan KOH, lalu dicangkokan (grafting) dengan gelatin pada konsentrasi 1% hingga 4 %(b/v,%) dan diiradiasi menggunakan sinar gamma pada dosis tunggal 10 kGy (laju dosis 2,5 kGy/jam). Terjadi cangkok gelatin pada polimer diukur menggunakan Fourier Transform Infra Red (FT-IR) dan morfologi diobservasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Fraksi gel dan kemampuan hidrogel dalam mempertahankan air yang diserap (rasio swelling) dan Equilibrium Degree of Swelling (EDS) hidrogel ditentukan dengan metode gravimetri. Hasil evaluasi menggunakan SEM, morfologi permukaan HSA hasil iradiasi menunjukkan terjadi cangkok polimer (kalium akrilat) pada molekul gelatin dan hasil pengukuran spektrum FT-IR menunjukkan gugus karboksilat (COOH) yang bereaksi dengan gelatin. Meningkatnya konsentrasi gelatin hingga 4 %, rasio swelling, fraksi dan EDS hidrogel juga mengalami peningkatan.Hidrogel HSApoli (kaliumakrilat-g-gelatin dapat dipertimbangkan sebagai bahanmaterial kandidat biodegradable hidrogel untuk aplikasi di biang kesehatan/farmasi.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129905472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"THE INFLUENCE OF ALOEVERA CONCENTRATION ON MORPHOLOGY AND TENSILE PROPERTIES OF ELECTROSPUN ALOEVERA-PVA NANOFIBER","authors":"H. Sosiati, A. Widodo, A. W. Nugroho","doi":"10.17146/jsmi.2018.19.4.4965","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/jsmi.2018.19.4.4965","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131636066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODIFIKASI SELULOSA MENGGUNAKAN ASAMAKRILAT DAN TRIMETHALLYL ISOCIANURATE DENGAN METODE PRA IRADIASI PEROKSIDA","authors":"M. Suhartini, Asep Saefumillah, Ikfa Nur Fadilla","doi":"10.17146/jsmi.2018.19.4.4964","DOIUrl":"https://doi.org/10.17146/jsmi.2018.19.4.4964","url":null,"abstract":"MODIFIKASI SELULOSA MENGGUNAKAN ASAM AKRILAT DAN TRIMETHALLYL ISOCIANURATE DENGAN METODE PRA IRADIASI PEROKSIDA . Modifikasi selulosa dengan asam akrilat menggunakan pengikat silang Trimethallyl Isocianurate (TMAIC) dengan teknik kopolimerisasi cangkok pra-iradiasi-peroksida telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan adsorben ion logam berbasis selulosa. Pengikat silang TMAIC digunakan untuk meningkatkan ketahanan asam dan termal dari selulosa-g-AA. Kondisi optimum reaksi pencangkokan diperoleh pada dosis radiasi 40 kGy, konsentrasi TMAIC 0,5 %(w/v), konsentrasi monomer 10 %(v/v), suhu pencangkokan 90 °C dan waktu pencangkokan 6 jam,dengan persen pencangkokan rata-rata sebesar 42,37 %. Pengembangan dalam air turun sebesar 36 % setelah penambahan TMAIC. Hasil sintesis kopolimer selulosa-TMAIC-g-AA telah berhasil dikarakterisasi dengan FT-IR, TGA dan SEM. Selulosa terikat silang dapat digunakan sebagai adsorben ion logam Pb 2+ , dengan kapasitas adsorpsi sebesar 2,60 mg/g pada waktu kontak 2 jam dan pH 5 (konsentrasi awal Pb 2+ 10 mg/L). Isoterm adsorpsi yang sesuai dengan adsorpsi Pb(II) dengan kopolimer adalah isoterm adsorpsi Langmuir yang berarti energi adsorpsi konstan di semua sisi kopolimer tersebut.","PeriodicalId":365391,"journal":{"name":"Jurnal Sains Materi Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130787797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}