SKETSA BISNISPub Date : 2017-07-28DOI: 10.35891/jsb.v3i2.579
Hambali Hambali, Khumaidi Khumaidi, A. Aminullah
{"title":"ANALISIS KEBIJAKAN PERDA NO. 02 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA PASURUAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK","authors":"Hambali Hambali, Khumaidi Khumaidi, A. Aminullah","doi":"10.35891/jsb.v3i2.579","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v3i2.579","url":null,"abstract":"Pandangan yang muncul terhadap keberadaan Pedagang Kaki Lima menyebabkan Pemerintah daerah wajib mengambil kebijakan yang bersifat ganda (double standart), satu sisi harus mengandung nilai positif bagi keberlangsungan usaha Pedagang Kaki Lima, disisi yang lain Pemerintah juga harus menjaga kondisi keasrian keindahan dan kenyamanan suasana kota. Munculnya Pedagang Kaki Lima sebagai salah satu atribut informal disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya ketidakmampuan sektor formal untuk menampung keberadaan mereka, hal tersebut disebabkan kegagalan pembangunan perekonomian kota.Meningkatnya pertumbuhan sektor informal disebabkan karena tidak membutuhkan pendidikan tinggi, modal besar atau pengalaman kerja. Dari segi pendidikan misalnya, pada umumnya karena memiliki tingkat pendidikan menengah ke bawah. Meskipun demikian bukan berarti tidak ada pekerja sektor informal yang memiliki tingkat pendidikan baik.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121219367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2017-07-28DOI: 10.35891/jsb.v3i2.577
Bambang Sutikno, Abdul Hakim
{"title":"ANALISIS PERAN KOPERASI SUSU TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI HIJAU DI KABUPATEN PASURUAN","authors":"Bambang Sutikno, Abdul Hakim","doi":"10.35891/jsb.v3i2.577","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v3i2.577","url":null,"abstract":"Peran koperasi sebagai kelembagaan untuk peternak sapi perah sangat besar dalam menyangga kebutuhan peternak sapi perah di kawasan sapi perah nasional. Koperasi bukan lembaga yang hanya berorientasi pada keuntungan, namun juga mementingkan kesejahteraan anggota. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara peran koperasi susu terhadap pembanguna ekonomi hijau di Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menguji hipotesis penelitian. Populasi penelitian adalah peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan. Sampel penelitian ini peternak sapi perah di tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Penarikan sampel dengan menggunakan stratifikasi random sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan melakukan uji t. Hasil penelitian menunjukkan variable peran koperasi susu memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 2,727 terhadap variabel pembangunan ekonomi hijau di Kabupaten Pasuruan.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133330470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2017-07-28DOI: 10.35891/JSB.V3I2.582
Khafizh Rosyidi
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI SUSU KENTAL MANIS PT. IDK PASURUAN","authors":"Khafizh Rosyidi","doi":"10.35891/JSB.V3I2.582","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/JSB.V3I2.582","url":null,"abstract":"Salah satu produk olahan susu yang telah berkembang dan dianggap populer hingga saat ini adalah susu kental manis. Di negara-negara berkembang, konsumsi susu kental manis semakin meningkat, baik itu untuk konsumsi langsung ataupun sebagai bahan tambahan pangan olahan lainnya. Jenis kemasan untuk produk susu kental manis pun sudah berkembang sesuai kebutuhannya, tidak hanya dalam bentuk kemasan kaleng, tetapi juga dalam kemasan bulkalumunium foil, ataupun kemasan bulk tanki untuk industri, dan yang sedang berkembang saat ini adalah kemasan satu kali konsumsi (kemasan sachet). Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk memproduksi susu kental manis antara lain: pengambilan bahan baku, proses penuangan bahan baku (tipping), proses (penimbangan bahan baku)weiging, pencampuran bahan baku (mixing), homogenisasi, pasteurisasi, pengentalan (flashcooler), filling packing, fisnish good. Pengawasan kualitas susu kental manis yang dilakukan oleh PT. IDK adalah terhadap sample pengujian kualitas dilakukan pada bahan baku, proses penuangan, dan pengawasan pada saat penyimpanan di dalam CT (crystalisatin tank). Kualitas merupakan hal yang terpenting didalam proses produksi susu kental manis yang dilakukan oleh PT. IDK, sehingga kualitas susu kental manis sangat diperhatikan untuk menghasilkan produk yang terjamin dan berkualitas. Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan standar komposisi yang ditentukan yaitu 71.80 batas bawah dan 72,20 batas atas, jika hasil dari komposisi kurang dari standar akan dilakukan adjustment. Meskipun umumnya terdapat 9 (sembilan) faktor yang dapat mempengaruhi pengendalian kualitas suatu produksi, di PT. IDK terdapat 4 (empat) faktor utama yang mempengaruhi pengendalian kualitas proses produksinya, khususnya pada lini produksi susu kental manis, yaitu: a) Methode (manajemen), b) Man (manusia), c) Materials (bahan), dan d) Machines (mesin). Pengendalian pada kualitas susu kental manis dilakukan dalam frekuensi yang lebih sering agar tidak terjadi kelolosan pada komposisi standar yang di tetapkan sehingga produk yang dihasilakan terjamin kualitasnya. Penyeragaman komposisi bahan baku yang akan dipakai proses produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar komposisi yang ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan tidak kurang ataupun over komposisi. Perlu ditingkatkan lagi sosialisasi terhadap seluruh karyawan tentang cara pengendaian kualias secara benar menurut WI, SOP dan GMP.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121137732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2017-07-28DOI: 10.35891/jsb.v3i2.581
Achmad Misbah, Muhamad Amin
{"title":"PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENTS EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS MESIN/ALAT PABRIK SUSU","authors":"Achmad Misbah, Muhamad Amin","doi":"10.35891/jsb.v3i2.581","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v3i2.581","url":null,"abstract":"PT. KLX adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan susu, khususnya untuk susu formula dan susu pertumbuhan. Kendala saat ini yang sedang dihadapi PT. KLX adalah tingginya downtime yang terjadi saat proses produksi sedang berjalan sehingga waktu produksi menjadi terganggu. Metode perawatan yang digunakan saat ini yaitu breakdown maintenance artinya perawatan dilakukan setelah mesin mengalami kerusakan dengan melakukan penggantian komponen yang rusak. Usulan dalam penerapan metode total perawatan preventive ini difokuskan untuk meminimalisir downtime yang terjadi pada mesin produksi. Data yang digunakan adalah data downtime pada bulan Mei 2016 sebelum dilakukan penerapan metode total preventive maintenance dan data bulan Juli 2016 setelah penerapan metode total preventive maintenance. Dari hasil penelitian diketahui nilai downtime yang terjadi pada bulan Mei 2016 sebelum diterapkannya total preventive maintenance sebesar 14,407% dengan hasil OEE 68,947 %. Sedangkan setelah diterapkannya metode total preventive maintenance nilai downtime pada bulan Juli 2016 menurun menjadi 11, 341% dan hasil OEE meningkat mencapai 72,677%.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124292744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2015-08-07DOI: 10.35891/JSB.V1I1.23
Any Urwatul Wusko
{"title":"PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN","authors":"Any Urwatul Wusko","doi":"10.35891/JSB.V1I1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/JSB.V1I1.23","url":null,"abstract":"Kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna jasa (pasien) merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Untuk mewujudkan kepuasan pengguna jasa (pasien) Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan sebagai instansi kesehatan publik milik pemerintah daerah yang berorientasi pada pengguna jasa (pasien), dalam perkembangannya dituntut untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada pengguna jasa (pasien) dengan meningkatkan kompetensi pegawai serta memperhatikan dimensi kualitas pelayanan itu sendiri, yaitu bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. \u0000Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna jasa untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa, Udan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan secara simultan dan parsial. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bukti langsung (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y). Dan dari hasil uji t diketahui bahwa secara parsial, variabel keandalan (X2), daya tanggp (X3) dan empati (X5) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y). Sedangkan variabel bukti langsung (X1) dan Jaminan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y). Adapun variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah variabel empati dengan nilai sumbangan efektif sebesar 41,02%.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128751491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2015-08-01DOI: 10.35891/jsb.v2i1.667
Hasan Bashori, Roisyatul Umami
{"title":"ANALISA WAKTU BAKU PRODUKSI DOMPET DENGAN PENDEKATAN PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PADA CV. XYZ DI PASURUAN","authors":"Hasan Bashori, Roisyatul Umami","doi":"10.35891/jsb.v2i1.667","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v2i1.667","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada CV. XYZ yang memproduksi dompet. Permasalahan yang terjadi adalah turunnya produktifitas perusahan yang disebabkan oleh pembuangan waktu yang sia-sia dalam melakukan pekerjaan. Oleh sebab itu dilakukan sebuah evaluasi metode kerja dengan pendekatan peta tangan kiri dan tangan kanan yang diharapkan dapat mengurangi pemborosan waktu dan menentukan waktu baku dalam melakukan aktifitas kerja proses produksi di perusahaan. Dari hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa proses kerja diperusahaan saat ini untuk membuat 1 unit dompet membutuhkan waktu sebesar 69.35 menit. Sedangkan dengan proses kerja usulan dengan pendekatan peta tangan kiri dan tangan kanan untuk menghasilkan 1 unit dompet membutuhkan waktu sebesar 59.17 menit. Hasil perhitungan selisih waktu antara proses kerja diperusahaan saat ini dengan proses kerja usulan dengan pendekatan peta tangan kiri dan tangan kanan diperoleh penghematan waktu sebesar 10.18 menit, dengan prosentase penghematan waktu baku pada proses marking dan pemotongan sebesar 11.25%, proses pengeleman sebesar 20.69% dan proses jahit sebesar 7.39%, serta prosentase kenaikan output standart sebesar 21.43%.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124148015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2015-08-01DOI: 10.35891/jsb.v2i1.668
M. Munir
{"title":"ANALISA KRITERIA TERHADAP PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT XX PANDAAN PASURUAN)","authors":"M. Munir","doi":"10.35891/jsb.v2i1.668","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v2i1.668","url":null,"abstract":"Alternatif strategi yang bisa digunakan untuk mencapai keunggulan bersaing adalah dengan memperbaiki manajemen rantai pasokan. Salah satu tahapan dalam manajemen rantai pasokan adalah memilih pemasok. Pemasok adalah komponen yang penting untuk dipertimbangkan dalam manajemen rantai pasokan. Pemillihan pemasok yang akan digunakan perusahaan merupakan hal yang penting untuk mencapai keunggulan bersaing, karena berkaitan dengan kemampuan memasok dan menyediakan pengiriman yang singkat, dan kontinuitas produksi. Pemilihan pemasok yang tepat sangat diperlukan karena menyangkut keberlanjutan usaha yang dijalankan. Dalam merancang sistem rantai pasokan, beberapa hal yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok, diantaranya kualitas barang yang ditawarkan, harga barang, dan ketepatan waktu pengiriman. Dari hal tersebut diatas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana mengidentifikasi Kriteria-kriteria dalam menentukan suppliyer yang baik buat pemilihan pemasok bahan baku di PT. XX , sehingga tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui kriteria dalam menentukan suppliyer yang baik sebagai pemasok bahan baku di perusahaan PT.XX.Dalam prosesnya strategi manajemen rantai pasok memiliki tiga tujuan, yaitu :1).Menurunkan biaya, strategi manajemen rantai pasok yang diterapkan harus mampu menurunkan biaya logistik yang terjadi.2).Menurunkan modal, strategi ditujukan untuk meminimalisasi tingkat investasi dalam strategi logistik.3).Meningkatkan pelayanan, startegi manajemen rantai pasok harus secara proaktif dijalankan salah satunya yaitu perbaikan pelayanan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan pemasok, yaitu :Kualitas, Biaya, Ketepatan Pengiriman dan Fleksibilitas. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analytic hierarchy process (AHP). Analisis deskriptif merupakan gambaran perkembangan karakteristik ekonomi sosial suatu daerah atau perusahaan. Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi rantai pasokan di perusahaan, dan kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih pemasok Sedangkan AHP digunakan untuk menemukan kriteria pemasok yang terbaik yaitu kriteria pemasok yang memiliki rata-rata skor paling tinggi dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan kriteria-kriteria yang dianggap mempengaruhi keputusan. Dalam AHP, proses untuk mendapatkan skor tersebut diawali dengan perbandingan berpasangan (pairwise comparison) antar kriteria yang nantinya akan digunakan untuk mendapatkan tingkat kepentingan relatif tiap kriteria.Selanjutnya dilakukan perbandingan berpasangan antar alternatif keputusan pada masing masing faktor untuk mendapatkan kepentingan relative antar alternatif pada setiap kriteria (criteria evaluation). Data yang diperoleh dengan menggunakan AHP diolah dengan menggunakan rancangan penilaian dengan menggunakan model Quality, Quantity, Cost, dan Delivery (QQCD).Dari hasil perhitungan dengan keputusan penilaian kerja supplier dapat dihasilkan ada keputusan yang mana supplier A dengan deng","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125004330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2015-08-01DOI: 10.35891/jsb.v2i1.669
Khafizh Rosyidi
{"title":"PENGUKURAN EFETIFITAS PENJADWALAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JOB ORDER","authors":"Khafizh Rosyidi","doi":"10.35891/jsb.v2i1.669","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v2i1.669","url":null,"abstract":"Production Planing and Control (PPC) merupakan faktor utama dalam setiap perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik perusahaan mass production maupun perusahaan job order. Perencanaan produksi memiliki peranan yang sangat penting dalam mengantisipasi supaya tidak terjadi keterlambatan dalam pemenuhan target produksi. Oleha karena itu harus dibuat perencanaan produksi (production planning) secara baik. Di lingkungan CV. YAD tingkat produksi harian didasarkan pada permintaan total harian untuk setiap model produk yang akan diproduksi selama satu minggu dibagi dengan banyaknya hari kerja dalam minggu tersebut. Rasio untuk setiap produk menentukan banyaknya unit yang harus diproduksi setiap hari dalam satu minggu agar dapat memenuhi sasaran dalam master schedule planning (MPS). Sebagaimana hasil penelitian bahwa permintaan total mingguan untuk produk A, B dan C di CV. YAD berturut-turut adalah: 500 unit, 2000 unit, dan 5000 unit. Dalam satu minggu diasumsikan terdapat 6 hari kerja, sehingga tingkat produksi harian untuk produk A = 500/6 = 83,33 unit (dibulatkan menjadi 84 unit), B = 2000/6 = 333,33 unit (dibulatkan menjadi 334 unit), dan C = 5000/6 = 833,33 unit (dibulatkan menjadi 834 unit). Berdasarkan pengukuran efektifitas dari metode sequencing, dapat diambil keputusan berkaitan dengan sekuens operasi mana yang terbaik untuk dipilih. Apabila perusahaan lebih memprioritaskan untuk meminimumkan keterlambatan penyerahan produk ke pelanggan, sebaiknya memilih pendekatan FCFS dengan sekuens operasi atau tugas: B-A-C-D, karena memiliki nilai rata-rata keterlambatan terkecil yaitu: 1,75 hari. Tetapi apabila perusahaan ingin memaksimumkan utilisasi sumber daya, disarankan untuk memilih dengan sekuens operasi atau tugas: A-B-C-D, karena memiliki nilai utilisasi tertinggi yaitu 46,3 %. Bagaimanapun juga aturan-aturan yang berkaitan dengan penetapan prioritas kerja dalam operasi manufacturing harus ditetapkan secara rasional, jelas dan konsisten dengan tujuan strategik dari pengambil keputusan perusahaan itu sendiri.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121496112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2015-08-01DOI: 10.35891/jsb.v2i1.666
Estalita Kelly
{"title":"GAYA HIDUP HEDONIS DAN IMPULSE BUYING PADA KALANGAN REMAJA PUTRI","authors":"Estalita Kelly","doi":"10.35891/jsb.v2i1.666","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v2i1.666","url":null,"abstract":"Era globalisasi yang membawa ritel modern menjadi berkembang pesat dan pada akhirnya menjadikansemakin ketatnya persaingan di Industri ritel modern di Indonesia.Munculnya pemain baru dalam industri ini semakin memperketat persaingan.Ada yang menarik dari perilaku konsumen di ritel modern salah satunya yakni Impulse Buying.Selain itu, berbagai macam produk diciptakan demi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun dewasa ini, tidak hanya produk yang sifatnya sebagai pemenuhan kebutuhan melainkan pada pemuas kebutuhan.Target pemasaran dari produk tersebut tidak lepas dari perilaku konsumen.Kegiatan berbelanja seseorang di motivasi oleh motif yg bersifat rasional yang berkaitan dg manfaat yg diberikan produk tersebut. Namun ada nilai lain yang turut mempengaruhi yakni nilai yang bersifat emosional (hedonis).Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan hubungan gaya hidup hedonis dengan impulse buying pada kalangan remaja putri. Subyek penelitian berjumlah 100 siswi yang diambil dengan teknik (Random sampling).Hasil penelitian menunjukkan rxy sebesar 0,983 lebih besar dari r tabel 1% sebesar 0,256. Hal ini menunjukkan bahwa bila gaya hidup hedonis tinggi maka kecenderungan impulse buying juga akan tinggi, dan sebaliknya. Hal tersebut juga di dukung dengan hasil Freg sebesar 89,65 dengan db 1 lawan 98 diperoleh F tabel 1% sebesar 6,63, artinya gaya hidup hedonis (X) dapat memprediksikan impulse buying (Y) dengan kemampuan meramalkan (koefisien determinan) sebesar 96,63%.","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130159279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SKETSA BISNISPub Date : 2015-08-01DOI: 10.35891/jsb.v2i1.670
Any Urwatul Wusko
{"title":"PENGARUH EMOTIONAL BRANDING DAN CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND LOYALTY Survei pada pembeli Sophie Paris di Outlet Pandaan Pasuruan","authors":"Any Urwatul Wusko","doi":"10.35891/jsb.v2i1.670","DOIUrl":"https://doi.org/10.35891/jsb.v2i1.670","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini ada 3 yaitu: 1) menganalisis dan menjelaskan pengaruh variabel emotional branding terhadap brand loyalty 2) menganalisis dan menjelaskan pengaruh variabel customer satisfaction terhadap brand loyalty 3) menganalisis dan menjelaskan pengaruh variabel emotional branding dan customer satisfaction secara simultan terhadap brand loyalty. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kausal. Metode pengambilan sampel dengan teknik survai. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pembeli di Outlet Sophie Paris di Pandaan dengan jumlah sampel 100 dan teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) Emotional branding berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty, 2) Customer satisfaction berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap brand loyalty,, 3) Secara simultan emotional branding, customer satisfaction berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty","PeriodicalId":363385,"journal":{"name":"SKETSA BISNIS","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124045746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}