{"title":"PENGARUH PUSAT SUMBER SEKOLAH KE ATAS MOTIVASI PELAJAR DI MALAYSIA","authors":"MAYASARI ABDUL MAJID","doi":"10.37108/shaut.v12i2.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i2.308","url":null,"abstract":"Pusat Sumber Sekolah (PSS) adalah ruang pembelajaran fizikal dan digital sekolah di mana membaca, pertanyaan, penyelidikan, pemikiran, imaginasi, dan kreativiti menjadi pusat perjalanan maklumat ke pengetahuan pelajar kepada pertumbuhan peribadi, sosial, dan budaya mereka. Walau bagaimanapun, kurangnya kesedaran dan pengetahuan mengenai peranan PSS di Malaysia menyumbang kepada kekurangan motivasi pelajar untuk menggunakan SRC dan prestasi yang tidak memberansangkan di kalangan pelajar. Oleh itu, tujuan kertas ini adalah untuk mengkaji pengaruh peranan PSS terhadap motivasi pelajar. Penyelidikan dilakukan di Lembah Klang, Malaysia dengan penekanan pada sekolah bertaraf lima bintang berdasarkan Smart School Qualification Standard (SSQS). Kajian kuantitatif dilakukan dengan soal selidik tinjauan yang diedarkan di kalangan pelajar Tingkatan 4. Sebanyak 339 responden digunakan dan dianalisis menggunakan perisian program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25 untuk menguji kesan hipotesis dalam kertas ini. Hasil kajian menunjukkan bahawa hanya Ruang Pembelajaran dan Kepakaran Guru Media dan Perpustakaan (GPM) mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi pelajar berdasarkan analisis regresi berganda. Anehnya, Sumber Maklumat tidak memberi kesan positif yang signifikan terhadap motivasi Akhir sekali beberapa strategi telah dicadangkan kepada pihak Kementerian Pendidikan Malaysia dan pengurusan sekolah dalam mengembangkan strategi PSS dengan harapan dapat mengembangkan motivasi positif di kalangan pelajar dan meningkatkan prestasi mereka.","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131255251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF PERPUSTAKAAN","authors":"Nisa Adelia","doi":"10.37108/shaut.v12i1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.304","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Manajemen pengetahuan lahir karena adanya perkembangan era bisnis perusahaan dari era industri menuju era informasi. Pada era informasi inilah konsep manajemen pengetahuan lahir dan berkembang. Akhir tahun 1990, menjadi tanda mulainya manajemen pengetahuan diimplementasikan pada perusahaan dan organisasi serta mulai dirasakan manfaatnya.Perkembangan dunia global memberi warna pada manajemen pengetahuan. Hingga Manajemen Pengetahuan masuk dalam tiga perpektif. Yaitu Perspektif Bisnis, Manajemen dan Perspektif Praktik. Di Dunia Perpustakaan, penelitian Manajemen Pengetahuan masih seputar penerapan manajemen pengetahuan di perpustakaan, Penelitian–penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui startegi dan program manajemen pengetahuan di perpustakaan yang harapannya dapat menjadi best practice untuk perpustakaan lainnya. Namun jika kita melihat proses bisnis perpustakaan, yang mencakup pengolahan buku hingga pengembangan perpustakaan, semua itu merupakan konsep dari manajemen pengetahuan. Hal ini memunculkan dugaan sementara apakah perpustakaan adalah manajemen pengetahuan itu sendiri. Melalui metode kajian pustaka kajian ini menyimpulkan bahwa perpustakaan sejatinya lembaga pengelola pengetahuan manusia. Praktik pengelolaan perpustakaan tidak sebatas mengelola buku di rak–rak. Lebih dari itu, perpustakaan mampu melesat hingga pada menjadi manajemen pengetahuan itu sendiri. \u0000Kata Kunci : Manajemen, Perpustakaan, Pengelolaan, Pengetahuan \u0000 \u0000Abstract \u0000Knowledge management was born because of the development of the company's business era from the industrial era to the information age. In this information age the concept of knowledge management was born and developed. The end of 1990 became a sign of the beginning of knowledge management implemented in companies and organizations and began to feel the benefits. The development of the global world gives color to knowledge management. Until Knowledge Management is included in the three perspectives. Namely the Business Perspective, Management and Practice Perspective. In the Library World, Knowledge Management research is still around the application of knowledge management in libraries. These studies are conducted to find out the strategies and knowledge management programs in libraries that hope to become best practices for other libraries. But if we look at the library business process, which includes the processing of books to library development, all of that is the concept of knowledge management. This raises a temporary conjecture whether the library is knowledge management itself. Through the literature review method, this study concludes that the library is actually an institution that manages knowledge. Library management practices are not limited to managing books on a shelf. More than that, the library is capable of racing up to become knowledge management itself. ","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132079011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROBLEM MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI MUSEUM KERINCI","authors":"Arki Auliahadi","doi":"10.37108/shaut.v12i1.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.306","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana problem yang terjadi dalam manajemen pengembangan koleksi di Museum Kerinci. Problem tersebut terkait dengan minimnya koleksi pada Museum Kerinci, sulitnya pihak pengelola museum untuk mendapatkan koleksi yang menjadi jantung bagi sebuah museum. Museum Kerinci merupakan salah satu museum yang terdapat di Prop. Jambi merupakan sebuah museum negeri yang lokasinya berada di luar ibu kota propinsi Jambi, tepatnya di Kab. Kerinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Kerinci dibangun untuk mempertahankan nilai dan budaya masyarakat Kerinci, baik berupa Benda Cagar Budaya (BCB) maupun adat dan tradisi. Museum Kerinci sejauh ini mengalami problem seperti sangat minim koleksi disebabkan karena pihak pengelola museum masih kesulitan dalam mencari dan mendapatkan Benda Cagar Budaya (BCB) untuk dijadikan koleksi. Beberapa koleksi yang terdapat di Museum Kerinci masih berupa replika. Selain itu, disebabkan oleh minimnya pengetahuan pengelola tentang koleksi dan manajemen koleksi, sehingga koleksi Museum Kerinci masih jauh dari kata layak. \u0000Kata kunci: Museum, Kerinci, Koleksi\u0000Abstract\u0000This paper aims to explain how the problems that occur in the management of collection development in the Kerinci Museum. The problem is related to the lack of collections at the Kerinci Museum, the difficulty of the museum manager to get a collection that is the heart of a museum. The Kerinci Museum is one of the museums in Prop. Jambi is a state museum located outside the capital city of Jambi province, precisely in Kab. Kerinci. The results showed that the Kerinci Museum was built to maintain the values ??and culture of the Kerinci community, both in the form of Cultural Heritage Objects (BCB) as well as customs and traditions. Kerinci Museum has so far experienced problems such as very minimal collection because the museum manager is still having difficulty in finding and getting Cultural Heritage Objects (BCB) to be used as collections. Some collections contained in the Kerinci Museum are still in the form of replicas. In addition, due to the lack of knowledge of managers about collection and collection management, so that the collection of the Kerinci Museum is far from feasible.\u0000Keywords: Museum, Kerinci, Collection","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122268416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KUALITAS SELF SERVICE PERPANJANGAN ONLINE PEMINJAMAN KOLEKSI DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG","authors":"R. Andriani","doi":"10.37108/shaut.v12i1.228","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.228","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggambarkan mengenai kualitas dari sistem website layanan perpanjangan online di UPT Perpustakaan Insititut Teknologi Bandung (ITB) dengan menggunakan lima dimensi kualitas layanan online yang dikemukakan oleh Saha dan Zhao (2005) yaitu efficiency, reliability, responsiveness, fulfillment, privacy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa aktif ITB yang pernah menggunakan layanan perpanjangan online. Penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling, dimana diambil dengan menetapkan kriteria dan pertimbangan sebelumnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumen. Selanjutnya pengukuran variable dihitung dengan skala Likert dengan lima skala penilaian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total rata-rata kualitas layanan self service perpanjangan online peminjaman koleksi di UPT Perpustakaan ITB yaitu 3.814 % yang dikategorikan dalam status baik. Hasil total ini diperoleh berdasarkan nilai rata-rata yang dimiliki kelima dimensi kualitas layanan online, diantaranya efficiency (3.84%), reliability (3.92%), responsiveness (3.42%), fulfillment (3.93%), dan privacy (3.96%).\u0000ABSTRACT\u0000This study to illustrate the quality of the online extension service website system at the Central Library Institut Teknologi Bandung(ITB) using five dimensions of online service quality proposed by Saha and Zhao (2005), that are efficiency, reliability, responsiveness, fulfillment, privacy. This research uses descriptive quantitative research methods. The population in this study are ITB active students who have used online extension services. Sampling used in this study is purposive sampling, which is taken by setting criteria and prior consideration. Collecting data in this study using questionnaires, interviews, and documents. Furthermore, the measurement of variables is calculated by a Likert scale with five rating scales. The results of this study indicate that the total average quality of self service extension services for online lending collections at UPT ITB Library is 3,814% which is categorized as good status. This total result is obtained based on the average value of the five dimensions of online service quality, including efficiency (3,84%), reliability (3,92%), responsiveness (3,42%), fulfillment (3,93%), and privacy (3,96%).\u0000Keywords: services, online quality services, online extention, Central Library ITB","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114778927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Purwono dalam Sosialisasi Information Literacy di Universitas Indonesia dan Perkembangannya","authors":"Dina Oktavia","doi":"10.37108/shaut.v12i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.305","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pustakawan rujukan adalah salah satu layanan yang kerap kali dilupakan oleh pengguna. Namun berbeda halnya dengan pustakawan rujukan yang ada di Perpustakaan Universitas Indonesia. Kiprahnya dalam menyuarakan literasi informasi kepada Mahasiswa di Universitas Indonesia, mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi baik di dalam dan di luar kampus. Salah satu pegiatnya adalah Bapak Purwono. Keahlian yang dimiliki Bapak Purwono, dirasa penting untuk di dokumentasikan sebagai sumber pengetahuan dengan menggunakan metode oral testimony. Mengingat, Bapak Purwono sudah akan memasuki masa pension. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kesaksian lisan Bapak Purwono dalam memaksimalkan penggunaan e-resources yang ada di Universitas Indonesia. Bapak Purwono menyediakan jasa pencarian materi bagi dosen dan mahasiswa berbagai jenjang dari mulai diploma hingga doctor. Produk dari penelitian ini berupa laporan tertulis dan rekaman kesaksian lisan (oral testimony) yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pustakawan atau mahasiswa Ilmu Perpustakaan di masa depan. \u0000Kata Kunci: pustakawan rujukan, oral testimony, purwono, literasi informasi \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000Reference librarian usually forgotten in Indonesian’s library services. But In University of Indonesia, it become a vitale service. Purwono, have a great achievement in promoting information literacy for lecturer and Student there. Purwono’s Skill is important to be documented, for knowledge preservation with oral testimony method. Because, Purwono will be retire soon. The result of this research shown about oral testimony from Purwono to serve student and lecturer through maximizing the usage of e-resources which University of Indonesia paid. Product result of this research are written and recorded, so it is usefull for further research. \u0000Keywords: reference librarian, oral testimony, Purwono, Information Literacy","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122405386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI SUMBER INFORMASI DIGITAL: WIKIPEDIA","authors":"Ardoni Ardoni","doi":"10.37108/shaut.v12i1.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.302","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sumber informasi berbasis digital semakin marak digunakan oleh para penulis karya akademik. Namun perdebatan juga makin marak, terutama tentang kesahihan sumber informasi digital sebagai acuan atau kutipan. Dengan kriteria yang diajukan oleh Lu Xiao dan Nicole Askin serta Situs Resmi Perpustakaan Universitas Indonesia, salah satu sumber informasi digital, yakni Wikipedia, dibahas dalam tulisan ini. \u0000Kata Kunci : Sumber informasi, Digital, Perpustakaan \u0000Abstract \u0000Digital-based information sources are increasingly used by academic work writers. However, the debates are also rife, especially about the validity of digital information sources for references or citations. With the suggestions put forward by Lu Xiao and Nicole Askin and the Official Website of the University of Indonesia Library, one of the digital sources of information, Wikipedia, is discussed in this paper.","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131807872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengelolaan Dokumen Umum Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero)","authors":"Muhammad Ikhsan Hidayat","doi":"10.37108/shaut.v12i1.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.271","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dokumen umum perusahaan menggunakan aplikasi Rail Document System di unit General Document and Files PT Kereta Api Indonesia (Persero). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pengeloaan surat masuk perusahaan dengan menggunakan aplikasi Rail Document System, cara pengeloaan surat keluar perusahaan dengan menggunakan aplikasi Rail Document System, dan cara pengeloaan produk hukum perusahaan dengan menggunakan aplikasi Rail Document System. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara, dan studi kepustakaan. Subjek dalam penelitian ini adalah assistant manager general document unit General Document and Files PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan dan pengarsipan dokumen umum perusahaan adalah sistem sentralisasi. Pengelolaan dokumen umum tersebut seperti sebuah sistem atau alur sebuah kegiatan yang dalam pengerjaannya harus sesuai dengan langkah-langkah pengerjaannya. Dalam pengelolaan dokumen umum perusahaan, aplikasi Rail Document System membantu dalam memudahkan pengelolaan surat masuk, surat keluar, dan produk hukum perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero)\u0000Kata Kunci:Dokumen Umum; aplikasi Rail Document System; Arsip Elektronik\u0000ABSTRACT\u0000This study aims to find out how to manage the company's general documents using the Rail Document System application in the General Railway and Files Unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero). The purpose of this study was to determine how to manage corporate inbox using the Rail Document System application, how to manage corporate outgoing mail using the Rail Document System application, and how to manage a company's legal product using the Rail Document System application. The method used in this study is a qualitative research method. The type of research the author does is descriptive research. Data collection techniques used were participant observation, interviews, and literature study. The subjects in this study were the assistant manager of the General Document and Files unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero). The results of this study indicate that the system for managing and archiving general corporate documents is a centralized system. Management of public documents is like a system or a flow of activities in the process must be in accordance with the steps in the process. In managing company general documents, the Rail Document System application helps in facilitating the management of incoming, outgoing and legal products of the company PT Kereta Api Indonesia (Persero).","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128988694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI GENERASI Z DALAM AKSES INFORMASI DI MEDIA","authors":"Elfitri Kurnia Erza","doi":"10.37108/shaut.v12i1.303","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.303","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Penelitian ini membahas informasi apa yang paling dibutuhkan oleh generasi Z berbasis teknologi informasi. Generasi Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1995-2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan generasi Z pada siswa SMA YUPENTEK 1 Kota Tangerang. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa dan objek penelitian adalah kebutuhan informasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Yupentek 1 Kota Tangerang yang lahir tahun 1999-2001. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 86 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa informasi yang paling dibutuhkan oleh Generasi Z adalah informasi penyakit seksual/organ reproduksi dan hubungan pertemanan. Sumber informasi yang dipilih oleh generasi Z dalam mencari informasi adalah google dan media sosial.\u0000Kata kunci: Generasi Z, Kebutuhan Informasi, Siswa, media online\u0000ABSTRAK\u0000This study is aimed to discuss which technology-based information is mostly required by Generation Z. Generation Z is defined as generation born within the timeframe 1995 to 2009. This study is focused on investigating what kind of information is needed by the Generation Z in SMA YUPENTEK 1 Kota Tanggerang. By using quantitative method with descriptive approach, students are placed as the subject of the study and the information needs as the object. The population is the students of SMA YUPENTEK 1 Kota Tanggerang born in the period of 1999 to 2001. The total sample of 86 students is obtained from the population. Data collected through observations, questionnaires, and literature studies. The result shows that the information regarding sexually transmitted/reproductive system diseases and friendships is mostly needed by Generation Z. It was known from the study that the main source of information used by the students is google and social media.\u0000Kata kunci: Generation Z, Information Need, Student, media online","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121352201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI KNOWLEDGE SHARING PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN","authors":"F. Handayani","doi":"10.37108/shaut.v11i2.217","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v11i2.217","url":null,"abstract":"Makalah ini memberikan deskripsi konseptual dan teoritis tentang knowledge sharing dengan cloud computing di Perpustakaan. Knowledge sharing diperlukan oleh pustakawan dalam meningkatkan layanan kepada pengguna digital saat ini. Pustakawan dapat melakukan knowledge sharing melalui cloud computing yang menyediakan penyimpanan berbagai bentuk penyimpanan materi digital di Perpustakaan. Salah satu sistem penyedia cloud computing yang dapat digunakan di Perpustakaan adalah google drive. Hal mini disebabkan karena penguasaan teknologi penyimpanan cloud (cloud computing) seperti salah satu contoh google drive menjadi keahlian yang menguntungkan bagi pustakawan dalam memberikan layanan prima kepada pengguna di era digitalisasi yang berkembang pesat dewasa ini. \u0000Kata kunci: ","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128781930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendampingan Pengelolaan Perpustakaan Masjid Untuk Meningkatkan Literasi Informasi Umat (Pendampingan Pada Perpustakaan Masjid Ummi Alahan Panjang)","authors":"Erida Erida","doi":"10.37108/shaut.v11i2.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.37108/shaut.v11i2.250","url":null,"abstract":"Perpustakaan Masjid merupakan jenis perpustakaan khusus karena koleksinya sebagian besar bersifat khusus bidang keagamaan. Salah satu unsur utama dari kegiatan perpustakaan adalah pembinaannya, pembinaan kepada setiap layanan perpustakaan merupakan point penting yang perlu diperhatikan secara berkesinambungan. Apalagi melihat begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi dan meledaknya sumber informasi dalam bentuk elektronik. Maka dari itu penting untuk dilakukan pembinaan perpustakaan Masjid, sehingga pengelola perpustakaan masjid dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Hal ini sangat bergantung pada kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengakses informasi secara lebih luas, untuk mengikuti perkembangan informasi secara cepat. Pendampingan dilakukan pada Perpustakaan Masjid Ummi Alahan Panjang. Tujuan dari kegiatan pendampingan ini adalah untuk menumbuh kembangkan serta membangun karakter positif pada diri setiap masyarakat melalui berbagai kegiatan literasi informasi khususnya terampil dalam penelusuran informasi. Tidak hanya itu, tujuan lain dari kegiatan literasi ini adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat terutama generasi muda, yang mana kecintaan terhadap kegiatan membaca ini juga akan berpengaruh pada wawasan dirinya. \u0000 ","PeriodicalId":359545,"journal":{"name":"Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127226673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}