{"title":"Karakteristik Penderita Stroke Iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020-2021","authors":"Rizki Handayani, Moch Erwin Rachman, Nadra Maricar, Pratiwi Nasir Hamzah, Erni Pancawati","doi":"10.33096/fmj.v3i12.321","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i12.321","url":null,"abstract":"Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker baik di negara maju maupun di negara berkembang. Tujuan penelitiaan ini adalah mengetahui karakteristik penderita Stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Tahun 2020-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti ingin mencari tahu mengenai karakteristik penderita Stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina tahun 2020-2021. Penelitian ini melibatkan 76 Sampel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas pasien Stroke iskemik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar berjenis kelamin laki-laki (55%), mayoritas kelompok usia 56-65 tahun (41%); mayoritas pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (41%); mayoritas pendidikan terbanyak adalah SMA (66%); mayoritas faktor risiko terbanyak adalah hipertensi (91%); mayoritas gejala klinis terbanyak adalah hemiparese (80%). Stroke iskemik dapat terjadi pada usia dewasa akhir sampai lansia, dipengaruhi oleh pekerjaan dan jenis kelamin serta pendidikan terakhir dan sebagian besar dari mereka datang dengan keluhan utama hemiparese.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"203 S617","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140256325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Nurul, Febie Irsandy Syahruddin, Sri Irmandha Kusumawardhani, Nur Aulia, Nurul Fadilah Ali Polanunu
{"title":"Karakteristik Konjungtivitis di Klinik Jec Orbita Periode Januari 2022 - Juni 2022","authors":"Andi Nurul, Febie Irsandy Syahruddin, Sri Irmandha Kusumawardhani, Nur Aulia, Nurul Fadilah Ali Polanunu","doi":"10.33096/fmj.v3i12.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i12.255","url":null,"abstract":"Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis merupakan penyakit mata paling umum di dunia dan bervariasi dari hiperemia ringan dengan mata berair hingga konjungtivitis berat dengan sekret purulen kental. Pada 45% kunjungan di departemen penyakit mata di Amerika serikat, 30% adalah keluhan konjungtivitis akibat bakteri dan virus, dan 15% adalah keluhan konjungtivitis alergi. Insidensi konjungtivitis di Indonesia saat ini menduduki tempat kedua (9,7%) dari 10 penyakit mata utama. Berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dibagi menjadi konjungtivitis infeksi dan non- infeksi. Pada konjungtivitis infeksi, penyebab tersering adalah virus dan bakteri, sedangkan pada kelompok non-infeksi disebabkan oleh alergi, reaksi toksik, dan inflamasi sekunder lainnya. Konjungtivitis juga dapat dikelompokkan berdasarkan waktu yaitu akut dan kronik. Pada kondisi akut, gejala terjadi hingga empat minggu, sedangkan pada konjungtivitis kronik, gejala lebih dari empat minggu. Penyebaran virus umumnya terjadi melalui tangan, peralatan mandi yang digunakan bersama, bantal kepala yang digunakan bersama atau kontak dengan alat pemeriksaan mata yang terkontaminasi.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"145 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140256513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aisyah Nurul Izza Lukman, Andi Tenri Sanna A, A. Millaty Halifah Dirgahayu Lantara, Ahmad Ardhani Pratama, Zulfiyah Surdam
{"title":"Hubungan Kebiasaan Membersihkan Telinga terhadap Otitis Eksterna di RS Ibnu Sina Tahun 2019-2022","authors":"Aisyah Nurul Izza Lukman, Andi Tenri Sanna A, A. Millaty Halifah Dirgahayu Lantara, Ahmad Ardhani Pratama, Zulfiyah Surdam","doi":"10.33096/fmj.v3i12.419","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i12.419","url":null,"abstract":"Otitis eksterna (OE) merupakan peradangan yang terjadi pada liang telinga luar akibat mikroba yang menyebabkan kerusakan mantel serumen kulit normal yang melindungi dan menjaga kelembaban serta suhu dari liang telinga. Kebiasaan membersihkan telinga merupakan praktik yang umum dilakukan oleh banyak individu sebagai bagian dari rutinitas kebersihan pribadi. Namun, cara membersihkan telinga yang tidak tepat dapat menyebabkan trauma pada kulit dan jaringan telinga serta penggunaan secara terus-menerus dapat memicu peradangan atau infeksi yang pada akhirnya berkontribusi terhadap perkembangan otitis eksterna. jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain Cross Sectional. Teknik mengambilan sampel yaitu total sampling. Berdasarkan hasil uji Chi-square didapatkan nilai p (p-value) 0,034 (<0,05) menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan membersihkan telinga terhadap kejadian otitis eksterna di RS Ibnu Sina Tahun 2019-2022, yang kemudian dibuktikan dengan uji statistik Kruskal-Wallis Test dan diperoleh hasil 0,009 (<0.05) yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membersihkan telinga terhadap kejadian otitis eksterna di RS Ibnu Sina Tahun 2019-2022.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"205 S628","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140256312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua terhadap Pemakaian Antibiotik pada Anak di RSUD Abepura","authors":"Nurul Syafira Ilawiyah Nasrun, Syarifuddin Rauf, Hasta Handayani Idrus, Nasruddin AM, Alamanda","doi":"10.33096/fmj.v3i12.352","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i12.352","url":null,"abstract":"Resistensi obat merupakan masalah kesehatan global, resistensi obat sendiri dapat terjadi secara alami namun penyalahgunaan antibiotik mempercepat terjadinya resistensi. Penyebab resistensi antibiotik adalah antibiotik dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Sekiranya 2 juta individu terpapar dengan bakteri yang resisten pada antibiotik setiap tahunnya di Amerika. Self medication merupakan pemakaian obat pada seseorang guna menyembuhkan gejala serta penyakit yang diketahui pribadi. Penggunaan antibiotik mengalami peningkatan yang relatif tinggi. Sekitar 40-60% penggunaan antibiotik tidak tepat, sehingga menyebabkan timbulnya konflik medis, resistensi serta ekonomi melalui dipakainya antibiotik tersebut. diperlukan terdapatnya kebijakan guna meminimalisir salah guna antibiotik serta menaikan rasa sadar orang tua terhadap bahaya antibiotik yang tidak benar dengan khusus terhadap anak serta warga sekitar. Tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap orangtua pada memakainya Antibiotik terhadap Anak di RSUD Abepura Jayapura.Penelitian ini termasuk penelitian survei deskriptif dan bersifat Cross Sectional.Terdapat 70 responden yang mempunyai wawasan baik, 7 responden mempunyai wawasan cukup, 10 responden mempunyai wawasan yang kurang. Terdapat 72 responden yang mempunyai perilaku positif, serta 25 responden yang mempunyai perilaku negatif.Makin tinggi taraf Pendidikan orang tua sehingga makin baik wawasan orang tua dan semakin positif sikap orang terhadap pemakaian AB pada anak.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"141 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140256715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Hasil Kadar Leukosit terhadap Hasil Widal pada Pasien Demam Tifoid di RSUD Maros","authors":"Muh Tsaqif Amdisyah, Hasta Handayani Idrus, Nesyana Nurmadilla, Irna Diyana Kartika, Irmayanti","doi":"10.33096/fmj.v3i12.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i12.364","url":null,"abstract":"Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, bakteri ini dapat beradaptasi dengan manusia dan menimbulkan masalah yang cukup kompleks di masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 26 sampel laki-laki dan 34 sampel perempuan, Berdasarkan umur terdapat 39 sampel berusia ≤20 tahun, 9 sampel berusia 21-30 tahun, 6 sampel berusia 31-40 tahun, 2 sampel berusia 41- 50 tahun, dan 4 pasien usia >50 tahun. Berdasarkan kadar leukosit didapatkan 11 pasien dengan kadar leukosit <5.000 sel/mm3, 17 pasien dengan kadar leukosit 5.000-10.000 sel/mm3, dan 32 pasien dengan kadar leukosit >10.000 sel/mm3. Berdasarkan hasil tes widal Salmonella typhi O dengan titer 1/160 sebanyak 8 sampel, titer 1/320 sebanyak 33 sampel, dan titer 1/640 sebanyak 14 sampel. Pada hasil Salmonella typhi H, didapatkan titer 1/160 sebanyak 12 sampel, titer 1/320 sebanyak 19 sampel, dan titer 1/640 sebanyak 16 sampel. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,009 <0,05 menunjukkan bahwa hasil penelitian berhubungan antara kadar leukosit dan hasil tes widal Salmonella typhi O dan Salmonella typhi H. Terdapat hubungan antara kadar leukosit dengan hasil tes widal Salmonella typhi O dan Salmonella typhi H di Rumah Sakit umum DR LA PALALOI Maros.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"137 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140256813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurul Fhadila, Suliati P. Amir, Inna Mutmainnah Musa, Yusriani Mangarengi, Nur Aulia
{"title":"Identifikasi Bakteri Penyebab Konjungtivitis","authors":"Nurul Fhadila, Suliati P. Amir, Inna Mutmainnah Musa, Yusriani Mangarengi, Nur Aulia","doi":"10.33096/fmj.v3i12.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i12.420","url":null,"abstract":"Konjungtivitis merupakan salah satu penyebab umum mata merah yang disebabkan karena adanya infeksi atau non-infeksi pada konjungtiva dan biasanya terjadi pada satu mata yang kemudian menyerang mata sebelahnya dan nantinya dapat menyebar ke orang lain. Konjungtivitis ditandai dengan adanya peradangan, pembengkakan jaringan konjungtiva dan pembuluh darah serta adanya rasa nyeri. Konjungtivitis dapat sembuh sendiri serta mudah di obati. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui informasi berdasarkan hasil pengkajian identifikasi bakteri penyebab kongjungtivitis. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan narrative review. Jenis bakteri yang didapatkan penyebab konjungtivitis adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus non hemolitikus, Staphylococcus pneumoniae, Bacillus subtilis, Staphylococcus albus, Lactobacillus spp, Staphylococcu epidermidis, Streptococcus sp, Staphylococcu saprophyticus, Streptococcus pyogenes untuk gram positif dan bakteri gram negatif penyebab konjungtivitis adalah Proteus spp, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Citrobacter spp, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter spp, Haemophilusinfluenzae, Diplococcus gram negatif, Pseudomonas klebsiella.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"12 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140257991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Oliviya ananda H.usdar, Asrini Safitri, Zulfitriani Murfat, Yusriani Mangerangi, Reny Purnama Sari
{"title":"Perbandingan Lidah Buaya (Aloe vera L.) dengan Antimakroba pada Penyembuhan Luka Sayat Mencit","authors":"Nur Oliviya ananda H.usdar, Asrini Safitri, Zulfitriani Murfat, Yusriani Mangerangi, Reny Purnama Sari","doi":"10.33096/fmj.v3i11.343","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i11.343","url":null,"abstract":"Penyembuhan luka merupakan proses biologis yang kompleks hingga menghasilkan pemulihan jaringan yang terintegritas, Banyak faktor yang diketahui memperlambat penyembuhan luka, yaitu gizi buruk, hipoksia. Aloe vera mengandung berbagai senyawa aktif termasuk polisakarida, vitamin, asam amino, senyawa fenolik, dan asam organik. Povidone iodine merupakan salah satu pengobatan luka secara kimiawi yang sering kali digunakan dalam penyembuhan luka Pengobatan luka secara tradisional adalah salah satu pertolongan pertama sebelum tindakan medis, apabila penanganan luka tidak segera dilakukan akan dikhawatirkan luka tersebut terkena infeksi. Selain itu dengan adanya resistensi antibiotik pada bakteri dan efek samping yang berat pada beberapa obat-obatan sintesis menjadi alasan tersendiri untuk mengalihkan perhatian pada terapi alternatif. Mengetahui Uji Perbandingan Lidah Buaya (Aloe vera L.) dengan Obat Antimakroba Topikal pada Proses Penyembuhan Luka sayat pada Tikus Putih (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan database pencarian yang digunakan di Pubmed, Science Direct, dan Google scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian awal artikel adalah Aloe vera, Lidah Buaya, Povidone iodine, Luka Sayat didapatkan sebanyak 144 artikel. Pada akhirnya yang digunakan hanya 8 artikel yang sesuai dengan analisis tujuan, kesesuaian topik, kriteria inklusi dan ekslusi, metode penelitian dan etika penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari semua literature yang digunakan majoritas menunjukan lebih efektif nya penggunaan aloe vera dibandingkan povidone iodine. Terdapat pengaruh pemberian uji perbandingan lidah buaa (Aloevera l) dengan obat antimakroba topical pada proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih (mus musculus).","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"10 7‐8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140266072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Foto Toraks Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Tuberkulosis Dan Tanpa Tuberkulosis Di RSD Kota Tidore Kepulauan","authors":"Rana Raihanah Azzahra, Syamsu Rijal, Nesyana Nurmadilla, Pratiwi Nasir Hamzah, Azis Beru Gani","doi":"10.33096/fmj.v3i11.351","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i11.351","url":null,"abstract":"Diabetes melitus merupakan sebuah penyakit gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sistem imun dan mengakibatkan penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis. Tujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis dan tanpa tuberkulosis di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan penderita diabetes melitus terbanyak usia 41-70 tahun (42 orang). Terdapat 1 orang usia 15-20 tahun dan usia 21-30 tahun sedangkan 31-40 tahun didapatkan 4 orang. Penderita diabetes melitus didominasi jenis kelamin laki-laki (28 orang), dan perempuan (20 orang). Hasil foto toraks tanpa kelainan sebanyak 20. Lesi terbanyak pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis adalah peningkatan corakan bronkovaskular 6 foto, lesi perselubungan 3 foto, opasitas 2 foto, corakan bronkovaskular kasar 2 foto, efusi pleura 2 foto, dan infiltrat 1 foto. Lesi paling banyak ditemukan pada foto toraks pasien dengan tuberkulosis adalah lesi fibroinfiltrat sebanyak 8 foto, konsolidasi 3 foto, fibrosis 1 foto, opositas 1 foto, dan infiltrate 1 foto. Lesi foto toraks pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis terbanyak adalah peningkatan corakan bronchovaskuler sedangkan pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis terbanyak adalah fibroinfiltrat.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"9 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140266327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik dan Angka Kejadian Skizofrenia Rawat Inap di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021","authors":"Usi Tris Septia Ningsih, Saidah Syamsuddin, Wahidah Jalil, Irma Santy, Mochammad Erwin Rachman","doi":"10.33096/fmj.v3i11.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i11.346","url":null,"abstract":"Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental dengan karakteristik kekacauan pada pola berpikir, proses persepsi, afeksi dan perilaku sosial. Pasien yang terdiagnosa Skizofrenia biasanya juga menunjukkan gejala positif, seperti halusinasi dan delusi dan gejala negatif, seperti penarikan diri dari lingkungan sosial, pengabaian diri, kehilangan motivasi dan inisiatif serta emosi yang tumpul. Mengetahui Bagaimana Karakteristik dan Angka Kejadian Skizofrenia Rawat Inap Di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan Pada Bulan Januari – Desember 2021. Penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dengan metode penelitian cross sectional. Kasus Skizofrenia rawat inap di RSKD Dadi berdasarkan diagnosis yaitu Skizofrenia YTT sebanyak 1157 kasus (88,2%), Umur yaitu 2021 yaitu pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 351 kasus (26,8%), Jenis Kelamin yaitu laki-laki sebanyak 1054 kasus (80,3%), Suku yaitu Suku Makassar sebanyak 621 orang (47,3%), Agama yaitu agama islam sebanyak 1234 kasus (94,1%) Pendidikan yaitu tamatan SMA sebanyak 458 orang (34,9%) Pekerjaan yaitu yang tidak bekerja yaitu sebanyak 751 orang (57,2%), Status Pernikahan yaitu yang belum menikah yaitu sebanyak 529 orang (40,3%), Jumlah pasien Skizofrenia berdasarkan diagnosis terbanyak Skizofrenia YTT, berdasarkan usia kelompok umur 41-50 tahun,berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki, berdasarkan suku terbanyak Suku Makassar, berdasarkan agama terbanyak agama islam, berdasarkan pendidikan tamatan SMA, berdasarkan pekerjaan terbanyak yang tidak bekerja, berdasarkan status pernikahan terbanyak berstatus belum menikah.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"59 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140267349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Satya Wicaksana Sutantri, Ratih Natasha Maharani, Sidrah Darma, Rachmat Faisal Syamsu, Muhammad Alim Jaya
{"title":"Hubungan antara Bermain Games Online dengan Interaksi Sosial pada Anak di SD Inpres Tamalanrea 2 Makassar","authors":"Satya Wicaksana Sutantri, Ratih Natasha Maharani, Sidrah Darma, Rachmat Faisal Syamsu, Muhammad Alim Jaya","doi":"10.33096/fmj.v3i11.418","DOIUrl":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i11.418","url":null,"abstract":"Game online adalah fenomena permainan yang terhubung melalui jaringan, mengaitkan partisipasi antara individu yang berusaha mencapai tujuan tertentu, menyelesaikan misi, dan memperoleh prestasi tertinggi dalam lingkungan virtual. Dampaknya terhadap interaksi sosial memiliki sisi positif dan negatif. Bermain game online dapat meningkatkan kemampuan berpikir cepat dan memberikan peluang untuk melarikan diri dari stres, namun, di sisi lain, dapat memengaruhi minat belajar siswa. Interaksi sosial, sebagai hubungan antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok, tergantung pada hubungan sosial dan komunikasi yang terjadi secara langsung atau tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki korelasi antara bermain game online dan interaksi sosial, dengan fokus pada siswa kelas 5 dan 6 di SD Inpres Tamalanrea 2 Makassar. Dari 98 responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak kecanduan game online dan memiliki interaksi sosial baik sebanyak 84,7%, sedangkan responden yang kecanduan game online dengan interaksi sosial buruk sebanyak 5,1%. Analisis statistik menunjukkan nilai p (p-value) sebesar 0,001 < 0,05, menegaskan adanya hubungan signifikan antara bermain game online dan interaksi sosial. Odds ratio sebesar 0,058 mengindikasikan bahwa pengaruh game online terhadap interaksi sosial hanya sekitar 0,058 kali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara bermain game online dan interaksi sosial pada anak-anak di SD Inpres Tamalanrea 2 Makassar. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya memahami implikasi sosial dari fenomena bermain game online dalam konteks pendidikan.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"59 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140267491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}