蒂多尔群岛市医院对患有肺结核和未患有肺结核的糖尿病患者胸部照片的概述

Rana Raihanah Azzahra, Syamsu Rijal, Nesyana Nurmadilla, Pratiwi Nasir Hamzah, Azis Beru Gani
{"title":"蒂多尔群岛市医院对患有肺结核和未患有肺结核的糖尿病患者胸部照片的概述","authors":"Rana Raihanah Azzahra, Syamsu Rijal, Nesyana Nurmadilla, Pratiwi Nasir Hamzah, Azis Beru Gani","doi":"10.33096/fmj.v3i11.351","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes melitus merupakan sebuah penyakit gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sistem imun dan mengakibatkan penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis. Tujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis dan tanpa tuberkulosis di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan penderita diabetes melitus terbanyak usia 41-70 tahun (42 orang). Terdapat 1 orang usia 15-20 tahun dan usia 21-30 tahun sedangkan 31-40 tahun didapatkan 4 orang. Penderita diabetes melitus didominasi jenis kelamin laki-laki (28 orang), dan perempuan (20 orang). Hasil foto toraks tanpa kelainan sebanyak 20. Lesi terbanyak pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis adalah peningkatan corakan bronkovaskular 6 foto, lesi perselubungan 3 foto, opasitas 2 foto, corakan bronkovaskular kasar 2 foto, efusi pleura 2 foto, dan infiltrat 1 foto. Lesi paling banyak ditemukan pada foto toraks pasien dengan tuberkulosis adalah lesi fibroinfiltrat sebanyak 8 foto, konsolidasi 3 foto, fibrosis 1 foto, opositas 1 foto, dan infiltrate 1 foto. Lesi foto toraks pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis terbanyak adalah peningkatan corakan bronchovaskuler sedangkan pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis terbanyak adalah fibroinfiltrat.","PeriodicalId":358917,"journal":{"name":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","volume":"9 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Gambaran Foto Toraks Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Tuberkulosis Dan Tanpa Tuberkulosis Di RSD Kota Tidore Kepulauan\",\"authors\":\"Rana Raihanah Azzahra, Syamsu Rijal, Nesyana Nurmadilla, Pratiwi Nasir Hamzah, Azis Beru Gani\",\"doi\":\"10.33096/fmj.v3i11.351\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Diabetes melitus merupakan sebuah penyakit gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sistem imun dan mengakibatkan penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis. Tujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis dan tanpa tuberkulosis di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan penderita diabetes melitus terbanyak usia 41-70 tahun (42 orang). Terdapat 1 orang usia 15-20 tahun dan usia 21-30 tahun sedangkan 31-40 tahun didapatkan 4 orang. Penderita diabetes melitus didominasi jenis kelamin laki-laki (28 orang), dan perempuan (20 orang). Hasil foto toraks tanpa kelainan sebanyak 20. Lesi terbanyak pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis adalah peningkatan corakan bronkovaskular 6 foto, lesi perselubungan 3 foto, opasitas 2 foto, corakan bronkovaskular kasar 2 foto, efusi pleura 2 foto, dan infiltrat 1 foto. Lesi paling banyak ditemukan pada foto toraks pasien dengan tuberkulosis adalah lesi fibroinfiltrat sebanyak 8 foto, konsolidasi 3 foto, fibrosis 1 foto, opositas 1 foto, dan infiltrate 1 foto. Lesi foto toraks pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis terbanyak adalah peningkatan corakan bronchovaskuler sedangkan pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis terbanyak adalah fibroinfiltrat.\",\"PeriodicalId\":358917,\"journal\":{\"name\":\"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran\",\"volume\":\"9 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i11.351\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FAKUMI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Mahasiswa Kedokteran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/fmj.v3i11.351","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

糖尿病是一种代谢性疾病,是由于胰岛素分泌、胰岛素作用或两者都有缺陷造成的,其特征是高血糖。糖尿病控制不佳会削弱免疫系统,使糖尿病患者更容易感染结核病等疾病。本研究旨在确定蒂多尔群岛市医院糖尿病合并肺结核和未合并肺结核患者的胸部照片情况。本研究是一项回顾性描述性研究。结果显示,大多数糖尿病患者的年龄在 41-70 岁之间(42 人)。15-20 岁和 21-30 岁各 1 人,31-40 岁 4 人。糖尿病患者主要为男性(28 人)和女性(20 人)。无肺结核的糖尿病患者最常见的病变是:6 张照片显示支气管血管形态增加,3 张照片显示脊状病变,2 张照片显示不透明,2 张照片显示支气管血管形态粗糙,2 张照片显示胸腔积液,1 张照片显示浸润。肺结核患者胸腔照片中最常见的病变是 8 张照片中的纤维浸润病变、3 张照片中的合并病变、1 张照片中的纤维化病变、1 张照片中的不透明病变和 1 张照片中的浸润病变。在无肺结核的糖尿病患者的胸腔照片中,最常见的病变是支气管血管形态增加,而在有肺结核的糖尿病患者中,最常见的病变是纤维浸润。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Gambaran Foto Toraks Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Tuberkulosis Dan Tanpa Tuberkulosis Di RSD Kota Tidore Kepulauan
Diabetes melitus merupakan sebuah penyakit gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sistem imun dan mengakibatkan penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis. Tujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis dan tanpa tuberkulosis di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan penderita diabetes melitus terbanyak usia 41-70 tahun (42 orang). Terdapat 1 orang usia 15-20 tahun dan usia 21-30 tahun sedangkan 31-40 tahun didapatkan 4 orang. Penderita diabetes melitus didominasi jenis kelamin laki-laki (28 orang), dan perempuan (20 orang). Hasil foto toraks tanpa kelainan sebanyak 20. Lesi terbanyak pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis adalah peningkatan corakan bronkovaskular 6 foto, lesi perselubungan 3 foto, opasitas 2 foto, corakan bronkovaskular kasar 2 foto, efusi pleura 2 foto, dan infiltrat 1 foto. Lesi paling banyak ditemukan pada foto toraks pasien dengan tuberkulosis adalah lesi fibroinfiltrat sebanyak 8 foto, konsolidasi 3 foto, fibrosis 1 foto, opositas 1 foto, dan infiltrate 1 foto. Lesi foto toraks pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis terbanyak adalah peningkatan corakan bronchovaskuler sedangkan pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis terbanyak adalah fibroinfiltrat.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信