{"title":"FORMAT HISTORIOGRAFI ISLAM NUSANTARA","authors":"S. Salman, Lukmanul Hakim","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.216","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.216","url":null,"abstract":"The problem in this paper is how the historiography format of the Nusantara Islam. Whereas the focus of his study of the traditional historiography of Nusantara Islam, the historiography of the archipelago's Islam and the historiographic themes of the archipelago's Islam. The approach used in this study is the historiography and analytical descriptive approach. Islamic historiography of the archipelago can be divided into two. First, the traditional historiography of the Islamic archipelago. Second, the modern historiography of Islamic Nusantara. The Islamic historiography of the archipelago can be grouped into five. First, saga. Second, khabar. Third, Tambo. Fourth, story. Fifth, genealogy. The historiographic themes of Nusantara Islam can be divided into five. First, the theme revolves around the work of local history writing. Second, the theme revolves around the work of general history writing. Third, the theme revolves around the work of writing military history. Fourth, the theme revolves around the work of biographical writing. Fifth, the theme revolves around the work of historical novels.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130179948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gemeente Medan Awal Abad Ke-20 : Sebuah Eksistensi Kota Kolonial dalam Pengelolaan Suplai Air Bersih dan Saluran Pembuangan","authors":"S. Suriani, Syaifullah Anwar","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.89","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kota Medan adalah salah satu kota di Indonesia yang bercirikan kolonial. Pertumbuhan awal mulanya dilatar belakangi pembukaan perkebunan tembakau yang sempat tersohor di dunia, yakni tembakau deli. Sebagai kota kolonial, Medan juga dianggap sebagai kota perkebunan karena tempat berdirinya berada di atas tanah perkebunan, meskipun ada anggapan sebelum itu telah ada pemukiman kuno. Kota Medan memiliki ciri yang cukup khas sebagai salah satu kota dengan eksistensinya dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pengelolaan air bersih dengan saluran pembuangan. Kedua hal tersebut menjadi fokus perkembangan kota sehingga menjadi pembeda dari kota-kota kolonial lainnya di Indonesia dimana pembangunan infrastruktur selalu mengikuti budaya yang telah ada. Di Kota Medan hal tersebut benar-benar diawali tanpa harus berbenturan dengan eksistensi pemukiman lama. \u0000(Kata Kunci: Kota, Air Bersih, Saluran Pembuangan, Eksistensi, Kolonial). \u0000 \u0000Abstract \u0000Medan is one of the colonial city in Indonesia. Its early growth was originally on the back of the opening of the tobacco plantation that was once famous in the world, the Deli Tobacco. As a colonial city, Medan is also regarded as a plantation city because its place is located on plantation land, although there is an assumption before that there has been an ancient settlement. Medan city has quite distinctive characteristic as one of the city with its existence in infrastructure development, especially clean-water management and sewer. Both of these became the focus of urban development so that it became a differentiator from other colonial cities in Indonesia where infrastructure development always follow the existing culture. In the city of Medan it really starts without having to clash with the existence of the old settlement. \u0000(Keywords: City, Water, Drainage, Existence, Colonial).","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127937966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ISLAM MEMBENTUK SIKAP POSITIF TERHADAP LINGKUNGAN ALAM","authors":"Efrizal Nasution","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.211","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.211","url":null,"abstract":"Tulisan yang berjudul Islam Membentuk Sikap Positif Terhadap Lingkungan Alam bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya melestarikan dan memelihara, serta bagaimana Islam sebagai agama memberikan konstribusi terhadap pembentukan sikap positif terhadab lingkungan alam.Islam mempunyai andil yang sangat besar dalam membentuk sikap positif.Pemanfaatan lingkungan alam hendaknya dilakukan secara seimbang untuk keberlangsungan dan kelestarisan lingkungan alam. \u0000 ","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115883491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA DAN JAWA","authors":"Arki Auliahadi, Doni Nofra","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.210","url":null,"abstract":"Islam menjadi kepercayaan yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Masuknya Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran para ulama dan pedagang muslim hingga terbentuklah berbagai Kerajaan Islam di Indonesia. Jejak-jejak adanya persebaran Islam di tanah air pun sudah banyak kita jumpai, salah satunya yakni berbagai jejak Kerajaan Islam di Indonesia, khususnya yang terdapat di pulau Sumatera dan Jawa. ","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117257042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gugatan Terhadap Kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol","authors":"K. Muslim","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.212","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tentang riwayat Tuanku Imam Bonjol, bagaimana perjuangannya dalam perang padri dan seperti apa gugatan yang beliau hadapi. Tuanku Imam Bonjol yang biasa dipanggil Peto Syarif yang lahir pada tahun1772 di Alahan Panjang. Ia diberi gelar Malin Baso karena ia ditugaskan oleh Tuanku Nan Renceh untuk belajar perang. Pengaruh Tuanku Imam Bonjol dalam perang paderi di Tapanuli selatan. Penelitian ini juga penelitian sejarah yang memberikan penjelasan terhadap perilaku sosial dalam sejarah. Pendekatan itu mampu menjelaskan tentang perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Perang ini menjadi simpang siur karena pada saatnya kaum Padri yang menang dan ada juga saatnya pihak Belanda yang menang. Ada saatnya Belanda menyerah ke kaum Padri dan Belanda meminta perundingan. Lalu kaum Padri meminta persyaratan dan disetujui oleh pihak Belanda. Namun hal itu hanya siasat Belanda, mereka melakukan penyerangan kembali ke kaum Padri. Tuanku Imam Bonjol terus mencari tempat persembunyian sampai pada akhirya ia menerima sebuah surat undangan dari Reciden Prancis. Namun Tuanku Imam Bonjol malah dibohongi yang ada ia dikepung oleh pihak Belanda yang akan siap ditangkap. Tuanku Imam Bonjol ditawan, mula-mula beliau dipenjarakan di Bukittinggi, namun karena ada rasa takut pihak Belanda memindahkan beliau ke Cianjur. Karena rasa takut yang dirasakan pemerintah Belanda dan akhirnya ia dipindahkan ke Manado pada tanggal 19 Januari 1839. Setelah menjadi tawanan Belanda selama 27 tahun, beliau wafat pada tanggal 8 November 1864 dalam usia 92 tahun. Beliau dimakamkan di Lutak atau Minahasa di Manado.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115066158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Eksistensi sebuah tradisi Tabut dalam Masyarakat Bengkulu","authors":"R. Sari","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.214","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tradisi Tabut di Bengkulu yang merupakan tradisi yang lahir dari peristiwa Karbala hingga saat ini budaya Tabut masih berlangsung dan mendispora, sampai saat ini tradisi ini masih eksis dizaman yang serba bisa ini. Tradisi ini untuk memperingati gugurnya Hasan Husen cucu Nabi Muhammad Saw dalam peperangan di padang Karbala pada tahun 61 Hijriah. Proses ritual dan sesaji serta adanya perlengkapan-perlengkapan music dan kelengkapan Tabut. Pelaksanaan ritual Tabut yaitu dai awal mengambik tanah, duduk penja, menjara, merandai, arak penja, arak sorban, gam, arak gendang dan Tabut terbuang. Pada acara Tabut yang sudah sudah menjadi agenda tahunan di Bengkulu dan menjadi festival budaya. Tradisi Tabut menjadi aset bagi Bengkulu sebagai daerah pariwisata yang menunjang kemajuan dibidang pariwisata dan mampu memperkenalkan kepada dunia internasional. Dalam bertahnnya tradisi Tabut ditunjang dari berbagai factor yang membuat Tabut bisa bertahan, diantaranya : keluraga Tabut, pemerintah, motif ekonomi, hiburan bagi masyarakat. Makna Tabut menghargai para leluhur, menyambut tahun baru Islam, mengenang kepahlawanan para pemimpin Islam dalam menegakkan kebenaran dari berbagai proses yang diawali dari ngambik tanah ampai Tabut terbuang yang dimaknai untuk menginggatkan kepada manusia bahwa tidak boleh sombong karena manusia semua berasal dari tanah dan akan kemali ketanah.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128262660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STATUS QUO KONFLIK IRAN - ISRAEL (2005-2018)","authors":"M. Ilham","doi":"10.15548/TABUAH.V23I1.213","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/TABUAH.V23I1.213","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang melatarbelakangi alasan dibalik mengapa belum terjadinya konflik bersenjata secara langsung antara Israel dan Iran hingga saat ini, khususnya sejak tahun 2005. Disimpulkan bahwa tidak terjadinya konflik bersenjata secara langsung antara Iran dan Israel hingga hari ini adalah karena adanya perimbangan kekuatan regional di antara kedua negara demi mempertahankan status quo di Kawasan Timur Tengah, akumulasi kekuatan lawan dan risiko yang mungkin muncul jika salah satu pihak melakukan serangan terlebih dahulu.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127653828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KORELASI PERDAGANGAN DENGAN ISLAMISASI NUSANTARA","authors":"Erasiah Erasiah","doi":"10.15548/tabuah.v22i2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/tabuah.v22i2.30","url":null,"abstract":"Islamisasi Nusantara tidak terlepas dari dunia perdagangan yang terbentang antara Timur dan Barat. Sebelum agama Islam muncul di Tanah Arab, hubungan antara pedagang Arab dengan penduduk Nusantara dan lainnya telah terjalin dengan intens melalui jalur laut. Untuk itu kaum intelektual sepakat bahwa salah satu jalur masuknya agama Islam ke Nusantara adalah melalui perdagangan. Untuk itu membincangkan korelasi perdagangan dengan Islamisasi Nusantara sangat penting secara ilmiah dan sejauh mana korelasi keduanya terbentuk yang membawa kesuksesan dalam Islamisasi Nusantara tanpa kekerasan/peperangan yang menghabiskan tenaga dan harta.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122020161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI AJARAN ISLAM PADA PERADABAN PRAKSIS","authors":"S. Jamil","doi":"10.15548/tabuah.v22i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/tabuah.v22i2.28","url":null,"abstract":"Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis korelasi implementasi ajaran Islam dengan perkembangan peradaban Islam dan menganalisis implikasi dari ajaran Islam terhadap pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam. Paradigma perkembangan ilmu Islam apabila dihubungkan dengan bentuk ajaran Islam yang terimplementasi dalam peradabannya, dipahami bahwa korelasi implementasi ajaran Islam dengan perkembangan peradabannya adalah seiring. Ajaran dasar Islam (al-Qur’an dan Hadits), dalam fungsinya menjadi sumber bagi tumbuh dan berkembangnya “pohon” peradaban Islam. Di atas nilai normatif nash yang berperan sebagai akar, berdiri kokoh batang peradaban Islam yang memiliki karakteristik dan corak khas yang membedakannya dengan yang lain. Historisitas perkembangan peradaban Islam, sebagaimana tergambar dalam rekam sejarahnya, menunjukkan bahwa semakin tinggi “tingkat kepatuhan” ummat Islam terhadap ajarannya, maka akan semakin baik, tumbuh dan berkembanglah peradabannya. Demikian pula sebaliknya, semakin jauh muslim dari nilai-nilai ajaran Islam, semakin rendah pula peradaban Islam itu.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123655103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KETIKA ULAMA MENINGGALKAN UMMAT: Efek Politik dari Penumpasan PRRI","authors":"M. Ilham","doi":"10.15548/tabuah.v22i2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/tabuah.v22i2.31","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah penelitian sejarah. Bertujuan untuk mengungkap pergeseran preferensi politik ummat Islam di Kabupaten Pasaman setelah terjadinya pemberontakan PRRI. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ulama merupakan elit sosial yang paling signifikan secara historis-faktual-implikatif. Ini terlihat dari eksistensi dan pengaruh dari Muhammadiyah serta partai Masyumi pada awal tahun 1950 hingga 1957, dua organisasi yang dipengaruhi secara signifikan oleh ulama. Setelah terjadi pemberontakan PRRI tahun 1957 serta dilaksanakannya operasi penumpasan sisa-sisa simpatisan PRRI secara massif di daerah ini pada tahun 1958, terjadi pergeseran preferensi sosial politik ummat Islam di Kabupatena Pasaman. Pergeseran dalam rentang waktu yang sangat cepat. Ulama yang selama ini dianggap sebagai rujukan utama dalam menentukan pilihan politik, bergeser kepada elit sosial lainnya, elit politik lokal non-ulama. Pemberontakan PRRI meninggalkan trauma psikologis bagi ummat Islam di Kabupaten Pasaman tersebut berkontribusi besar dalam merobah preferensi sosial politik ummat Islam dan menurunnnya tingkat kepercayaan ummat Islam kepada ulama.","PeriodicalId":358180,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129773440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}