{"title":"Implementation of Arduino Uno-Based Temperature Control for Drying Kandis Acid (Garcinia xanthochymus)","authors":"I. Ifmalinda, Khandra Fahmi, Siska Dwi Putri","doi":"10.19028/jtep.010.2.186-199","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.186-199","url":null,"abstract":"Kandis acid is one of the spices that is often used for cooking and health ingredient. Processing kandis acid fruit skin is by the drying process. Drying can be done using tools or in the sun. Drying using tools is still not optimal because there is no temperature control during drying, this study drying was carried out using an arduino-based oven so that the initial temperature could be determined and the temperature during drying could be controlled. This study aims to evaluate the drying temperature control in an arduino uno-based oven and also to evaluate the drying method used on the quality of the kandis acid produced. Based on the research that has been done, controlling the drying temperature using an arduino uno-based oven that has been running well, the oven automatically controls the drying temperature to return to the set point temperature used (60 0C). The best quality of kandis acid is drying using a tool, seen from observations such as mold growth, drying time and drying rate. However, in drying using the sun, the value of vitamin C has a higher value than drying using a tool. The rind of the kandis acid used was 2,7 kg in each drying, the initial moisture content in drying using a tool was 83,289% with a final moisture content of 9,672% and the initial moisture content drying using sunlight was 83,744% with a final moisture content of 10,796%. The drying time for drying using a tool is 9,3 hours with a drying rate of 0,041 kg/hour, while for drying using sunlight was 20,7 hours with a drying rate of 0,036 kg/hour.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73987175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Distribusi Spasial Dekat Waktu Nyata Draft Spesifik Lahan Perkebunan Tebu Belum Diolah Berbasis Citra SENTINEL-1","authors":"Harry Imantho","doi":"10.19028/jtep.010.2.172-185","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.172-185","url":null,"abstract":"Variabilitas spasial menjadi sangat penting dalam manajemen pertanian skala luas seperti perkebunan. Informasi variabilitas spasial lahan pertanian diperlukan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi operasional alat mesin pertanian untuk pengolahan lahan primer. Penelitian mengusulkan model untuk menentukan distribusi spasial dekat waktu nyata draft spesifik lahan berbasis citra radar Sentinel-1A. Penelitian menunjukkan bahwa dinamika kadar air tanah spasial dekat waktu nyata bersama dengan fraksi tanah pasir dan liat pada lapisan pengolahan mempengaruhi sifat mekanik tanah tahanan penetrasi. Model penentuan penetrasi tanah spasial yang dihasilkan memilik nilai determinasi 56%. Sifat mekanik tahanan penetrasi tanah menentukan besar draft spesifik tanah, yakni gaya yang bekerja melawan arah pergerakan traksi, dan terbukti bervariasi pada area kebun tebu yang diamati. Distribusi tahanan penetrasi dan draft spesifik tanah dapat dihitung dan divisualisasikan menggunakan peta spasial. Kontribusi masa depan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan alat mesin pertanian yang tepat untuk operasi pengolahan lahan primer pada kebun tebu berdasarkan prinsip-prinsip pertanian presisi.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"90 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83790234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yusi Dwi Setyoningtyas, Emmy Darmawati, S. Mardjan
{"title":"Evaluasi Keberlanjutan Pemanfaatan Alat Dan Mesin Pertanian Pascapanen Kopi","authors":"Yusi Dwi Setyoningtyas, Emmy Darmawati, S. Mardjan","doi":"10.19028/jtep.010.2.162-171","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.162-171","url":null,"abstract":"Kopi sebagai penyumbang devisa terbesar keempat Indonesia dan produksinya didominasi perkebunan rakyat dengan pengelolaan yang terbatas. Untuk mendukung hilirisasi kopi lokal maka Direktorat Jenderal Perkebunan mengembangkan peralatan pascapanen kopi melalui bantuan alat dan mesin (alsintan) pascapanen dan pengolahan kopi. Sehingga evaluasi pemanfaatan alsintan terhadap keberlanjutan perlu dilakukan untuk mendukung kebijakan pembangunan industri prioritas kopi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi keberlanjutan pemanfaatan bantuan alsintan pascapanen kopi bantuan pemerintah periode tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan metodologi survei melalui pendekatan expert systemdengan teknik analisis yakni: Data Envelopment Anaysis (DEA) dan Analitycal Hierarchical Process (AHP). Penelitian ini menunjukkan bahwa status keberlanjutan pemanfaatan alat dan mesin pertanian pascapanen kopi semua poktan masuk dalam kategori baik pada aspek ekonomi dan teknologi. Sedangkan rekomendasi strategi peningkatan pemanfaatan alsintan pascapanen kopi sesuai alternatif yang diprioritaskan adalah bahan baku dengan stakeholder yang berperan yaitu poktan.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88166266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Inggit Kresna Maharsih, M. D. Pusfitasari, Lusi Ernawati, C. A. Putri, M. Hidayat
{"title":"Penggunaan Perbedaan Jenis Asam pada Komposisi Edible Coating Berbasis Limbah Pertanian untuk Menjaga Kualitas Nanas","authors":"Inggit Kresna Maharsih, M. D. Pusfitasari, Lusi Ernawati, C. A. Putri, M. Hidayat","doi":"10.19028/jtep.010.2.145-161","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.145-161","url":null,"abstract":"Nanas (Ananas comosus) adalah salah satu komoditas buah unggulan di Indonesia. Namun, buah nanas termasuk sangat sensitif dan mudah mengalami penurunan kualitas. Salah satu cara untuk mencegah atau memperlambat fenomena tersebut adalah dengan melapisi nanas terolah minimal menggunakan edible coating. Pada penelitian ini, edible coating dibuat dari pati kulit singkong, kitosan, dan gliserol. Kitosan tidak dapat larut dalam air, sehingga harus menggunakan asam asetat dan asam sitrat untuk melarutkannya. Selain sebagai pelarut, asam asetat dan asam sitrat juga berperan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh komposisi edible coating terbaik untuk melindungi nanas terolah minimal dari pembusukan. Pembuatan edible coating dilakukan dengan variasikan konsentrasi pati, gliserol, serta jenis asam untuk melarutkan kitosan. Adapun hasil terbaik yang didapatkan pada variabel M yang terdiri dari pati 5% b/v, gliserol 0.6 mL/gr, kitosan 1% b/v dengan pelarut asam sitrat 2% b/v. Browning muncul pada hari ke-14 pada nanas terlapisi edible coating Variabel M yang disimpan pada suhu 12.4oC dengan persen penurunan kadar vitamin C adalah 1.11%. Hasil ini juga sesuai dengan data uji sensori, dimana nanas dengan pelapis Variabel M memperoleh nilai rata-rata kesukaan tertinggi untuk parameter aroma, tekstur, warna, rasa, dan total penerimaan.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"288 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72907375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. P. Nurprasetio, Adit Febriansyah, Robby Dwianto Widyantara, B. Budiman
{"title":"High Precision Fertilizer Applicator For Industrial Plantation: Discrete Element Method Simulation And Prototyping","authors":"I. P. Nurprasetio, Adit Febriansyah, Robby Dwianto Widyantara, B. Budiman","doi":"10.19028/jtep.010.2.98-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.98-107","url":null,"abstract":"We designed a high-precision fertilizer applicator to distribute fertilizer with the required dose at every specified point. The dose necessary aims to meet the nutritional needs of plants, so that plant growth is more effective while reduce waste. The fertilizer applicator was designed to have an auger and drive system that can discharge the fertilizer precisely. A 3D CAD model of the applicator was created to conduct a discrete element simulation to predict the discharge fertilizer process. Experiment was carried out to validate the simulation model. The experiment utilized a small-scale applicator prototype manufactured by 3D printing. A small electric actuator controlled by Arduino microcontroller was installed to rotate the auger. The auger can push and release the fertilizer precisely depending on the rotation's number. Both simulation and experiment results were compared and showed a small error of 6.42%. The results show our designed fertilizer applicator have good accuracy and precision, which indicates the applicator was suitable to distribute fertilizer uniformly.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84289829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Mengenai Gaya untuk Pencabutan Ubi Kayu","authors":"Agus Haryanto, Mochamad Zakky, Budianto Lanya","doi":"10.19028/jtep.010.2.77-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.77-86","url":null,"abstract":"Pemanenan singkong masih banyak dilakukan secara manual dengan menarik atau mencabut batang ubi kayu yang sudah siap panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan untuk mencabut batang ubi kayu. Penelitian dilakukan di lahan petani di Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sakti, Lampung Tengah. Sampel ubi kayu sebanyak 50 pohon dipilih untuk mewakili bagian tengah dan empat pinggir pada tanah seluas 1-ha berukuran 50-m x 200-m. Pengukuran gaya pencabutan ubi kayu dilakukan menggunakan kerekan yang ditopang rangka kaki tiga dari pipa besi dan dilengkapi dengan timbangan ayam 100 kg dan tali. Parameter yang diamati meliputi gaya pencabutan batang ubi kayu, kadar air tanah, kekerasan tanah, lingkar batang, tinggi tanaman, berat umbi singkong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya pencabutan ubi kayu berkisar dari 20 kg (196 N) hingga 70 kg (686 N) dengan rata-rata 44,9 kg (440,2 N). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya pencabutan ubi kayu turun dengan naiknya kadar air tanah. Faktor tinggi tanaman, lingkar batang, dan bobot umbi juga berpengaruh positif terhadap gaya pencabutan ubi kayu.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84060548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Investigation of Fluid Flow in Biodiesel Reactor with 4 Different Types of Agitator using Computational Fluid Dynamics Simulation","authors":"Sahrun Dongoran, D. Wulandani, D. Desrial","doi":"10.19028/jtep.010.2.133-144","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.133-144","url":null,"abstract":"Biodiesel is formed by transesterification reaction of vegetable or animal fatty acid with alcohol. Agitation of fluid in the biodiesel reactor is required for occurring of the transesterification reaction. This research aims to study the flow behaviour in reactor with different type of agitator using computational fluid dynamics simulation and determine the optimum type of agitator in biodiesel production. Flow behaviour which was studied includes temperature and fraction distribution, turbulence intensity, and vorticity of fluid. The study was conducted in transient and steady state simulation with agitation types of helical screw, turbine, propeller, and anchor. The material that was modelled consist of cooking oil and methanol with mole ratio of 1:6. The mixing process used 500 rpm agitation speed and 60-65 oC mixing temperature. Furthermore, to determine the optimum agitator, the analytical hierarchy process method was carried out. The simulation results were analysed then obtained the score of each agitator, which were 0.314 (anchor), 0.350 (helical screw), 0.249 (propeller) and 0.087 (turbine). Based on the result, the optimum agitator was the helical screw type.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85575210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mardiantono Mardiantono, I. W. Budiastra, Sutrisno.
{"title":"PREDIKSI KANDUNGAN KIMIA KOPRA DENGAN FT-NIR SPECTROSCOPY MENGGUNAKAN PLS","authors":"Mardiantono Mardiantono, I. W. Budiastra, Sutrisno.","doi":"10.19028/jtep.010.2.87-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.87-97","url":null,"abstract":"Kopra merupakan produk turunan kelapa yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Kandungan kimia kopra umumnya ditentukan dengan menggunakan metode kimia yang merusak bahan, waktu yang lama, dan membutuhkan bahan kimia. Oleh karena itu, perlu metoda alternatif dalam penentuan kandungan kimia kopra yang tidak merusak, cepat dan tidak mengandung bahan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji metoda spektroskopi FT-NIRS sebagai metode cepat untuk prediksi kadar air dan asam lemak bebas (FFA) kopra. Kopra utuh sebanyak 45 sampel diukur reflektannya dengan spectrometer NIRFlex N-500 pada panjang gelombang 1000-2500 nm. Setelah itu kaadar air dan kadar asam lemak bebas kopra ditentukan menggunakan metode kimia. Sejumlah pengolahan data spektra (SNV, MSC, Normalization, dan OSC) dilakukan kemudian spektra yang telah terolah dikalibrasi dengan data kimia menggunakan PLS. Prediksi terbaik untuk penentuan kadar air kopra adalah menggunakan pretreatment SNV dengan 12 faktor PLS (r = 0,97, SEC = 0,70%, SEP = 0,73, CV = 9,08%, RPD = 3,41 dan konsistensi 95,75%). Sedangkan untuk prediksi kadar asam lemak bebas (FFA) adalah menggunakan pretreatment OSC dengan faktor 13 PLS (r = 0,90, SEC = 0,04%, SEP = 0,05%, CV = 24,45%, RPD = 2,05 dan konsistensi 71,78%). Hasil ini menunjukkan bahwa kadar air dan kadar FFA kopra dapat diprediksi oleh FT NIR Spectroscopy.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84624908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hayatri Sali Setia, L. O. Nelwan, I. W. Astika, Rokhani Hasbullah
{"title":"Analisis Kinerja Pengering Heat Pump Kompresi Uap untuk Pengeringan Temu Putih (Curcuma Zedoaria (Berg.) Roscoe)","authors":"Hayatri Sali Setia, L. O. Nelwan, I. W. Astika, Rokhani Hasbullah","doi":"10.19028/jtep.010.2.123-132","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.123-132","url":null,"abstract":"Pengeringan temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) dalam bentuk simplisia memerlukan penanganan yang tepat karena kadar air temu putih yang cukup tinggi berkisar antara 80–90 % sehingga memiliki sifat yang mudah rusak. Suhu, kelembapan relatif dan laju aliran udara menjadi faktor yang berpengaruh dalam pengeringan tanaman obat sehingga kondisi pengeringan yang tepat perlu diketahui. Pengering dengan sistem heat pump kompresi uap (HPKU) merupakan salah satu pengeringan mekanis sebagai metode pengeringan alternatif untuk mempersingkat waktu pengeringan dan menjaga kualitas produk. Pada sistem ini, aliran udara lingkungan dilewatkan melalui evaporator dan kondensor. Konfigurasi aliran udara melalui kedua komponen ini dikaji proporsinya untuk meningkatkan efeknya pada kondisi udara pengering. Penelitian ini bertujuan menemukan konfigurasi terbaik laju aliran udara dari HPKU yang menghasilkan kondisi udara pengering yang sesuai untuk pengeringan temu putih kemudian menganalisis kinerja pengering HPKU. Penelitian dilakukan dengan mengkonfigurasi aliran udara dan menganalisis kinerja pengering sistem HPKU. Hasil pengujian didapatkan konfigurasi aliran udara yang terbaik untuk pengeringan temu putih adalah: (i) inlet udara sebelum evaporator diberi penghambat dan (ii) inlet udara sebelum kondensor ditutup. Konfigurasi ini memberikan efek pemanasan sensibel tertinggi serta penurunan kelembapan udara pengering tertinggi. Hasil pengujian kinerja HPKU pada pengeringan temu putih adalah: (i) COPhp sebesar 3,11, (ii) nilai STEC sebesar 4,066 MJ/kg, (iii) nilai SMERT sebesar 0,870 kg/kWh, dan (iv) nilai SMERTot sebesar 0,449 kg/kWh. Nilai STEC, SMERT dan SMERTot yang didapat dipengaruhi oleh waktu pengeringan.","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78579524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Mardjan, Eko Heri Purwanto, Ginanjar Yoga Pratama
{"title":"Pengaruh Suhu Awal Dan Derajat Penyangraian Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Citarasa Kopi Arabika Solok","authors":"S. Mardjan, Eko Heri Purwanto, Ginanjar Yoga Pratama","doi":"10.19028/jtep.010.2.108-122","DOIUrl":"https://doi.org/10.19028/jtep.010.2.108-122","url":null,"abstract":"Proses penyangraian adalah salah satu proses sekunder dalam pengolahan kopi. Variabel yang digunakan pada saat proses penyangraian beragam diantaranya adalah suhu awal dan derajat penyangraian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisikomia dan melakukan uji citarasa terhadap kopi Arabika Solok dengan perlakuan suhu awal dan derajat penyangraian yang berbeda. Penelitian diawali dengan melakukan analisis sebelum sangrai, melakukan penyangraian dengan suhu awal 180oC, 200oC dan 220oC pada setiap derajat sangrai ringan (light), sedang (medium) dan gelap (dark) serta melakukan pengujian terhadap sifat fisikokimia dan citarasa kopi Arabika Solok. Analisis data yang dihasilkan menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dua arah dan jika menghasilkan pengaruh yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan’ Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu awal penyangraian hanya mempengaruhi sifat rendemen, atribut flavour dan aftertaste, sedangkan derajat penyangraian berpengaruh signifikan terhadap beberapa sifat fisikokimia diantaranya rendemen, densitas kamba, kadar air, warna, keasaman (pH) dan beberapa atribut citarasa diantaranya fragrance, flavour, acidity, body, aftertaste, sweetness dan overall dan tidak ada interaksi antara kedua variabel terhadap semua sifat yang diuji. Sifat fisikokimia dan citarasa yang tidak terpengaruh suhu awal dan derajat penyangraian adalah kadar abu, aktivitas antioksidan, balance, uniformity, dan clean cup. Kopi dengan perlakuan derajat sangrai medium mendapatkan skor akhir tertinggi yaitu 82,3 (specialty","PeriodicalId":34810,"journal":{"name":"Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem","volume":"160 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86734547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}