{"title":"Manajemen Komunikasi Sosial Penganut Agama Baha’i di Kota Bandung","authors":"Umi Rojiati","doi":"10.15575/CJIK.V3I1.5033","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V3I1.5033","url":null,"abstract":"This study aims to obtain an overview of Religious Experience. Principles of Baha'i Trust and Social Communication. Dogma and Baha'i Trust in Influencing Social Communication of Followers and Social Communication of Adherents of the Baha'i Religion with the Neighborhood Community. This research uses phenomenological methods and theories, qualitative approaches. The results of the study show that the essence of religious experience, namely sensitivity to the sacred, the religious experience is not only natural but also cultural. The Baha'i believe that God is the Creator of the universe, the apostles and prophets are intermediaries to channel God's will for humans through divine revelation contained in the holy books of various religions in the world. The purpose of the Baha'i religion is to realize spiritual transformation in human life and renew the institutions of society based on principles to the Essence of God, the unity of religion, and the unity of all humanity. From some of the teachings, goals, and visions of the Baha'i, the Baha'is in Bandung transformed themselves through their daily attitudes that are always friendly to everyone and open to the local community.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai Pengalaman Keagamaan. Asas-asas Kepercayaan Baha’i dan Komunikasi Sosial. Dogma dan Kepercayaan Baha’i dalam Mempengaruhi Komunikasi Sosial Para Pengikutnya dan Komunikasi Sosial Penganut Agama Baha’i dengan Masyarakat Sekitar. Penelitian ini menggunakan metode dan teori fenomenologi, pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Hakikat pengalaman keagamaan, yaitu kepekaan terhadap yang suci, maka pengalaman religious bukan hanya natural tetapi juga kultural. Umat Baha’i percaya bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta alam semesta, para rasul dan nabi merupakan perantara untuk menyalurkan kehendak Tuhan bagi manusia melalui wahyu Illahi yang terdapat dalam kitab-kitab suci berbagai agama di dunia. Tujuan agama Baha’i adalah untuk mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia dan memperbaharui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip ke Esaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia. Dari beberapa ajaran, tujuan dan visi umat Baha’i tersebut, para penganut Baha’i di Bandung mentransformasikannya lewat sikap mereka sehari-hari yang selalu ramah kepada setiap orang dan terbuka terhadap masyarakat setempat.","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126619916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pola Komunikasi Perempuan Pesisir: Studi Etnografi Komunikasi","authors":"Yayah Nurhidayah","doi":"10.15575/CJIK.V1I2.5060","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V1I2.5060","url":null,"abstract":"Communication is bound by culture. As culture differs from one another, the communication practices and behaviors of individuals cared for in different cultures will have different communication methods. The coastal women's community is a sub-culture of the Cirebon community, besides having unique and distinctive characteristics, they have an important role in helping to increase the economic income of the fishermen's family. The involvement of coastal women in the public sphere is increasingly expanding their interactions and social relations, both with people inside and with outsiders. The implication is that coastal women are faced with various challenges in interactions that require communication competencies. Lack of understanding of the culture of the participants involved in the interaction will give rise to social conflict: such as quarrels, hostilities, misunderstandings and prejudices.Komunikasi itu terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara satu dengan lainnya, maka praktek dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya berbeda akan memiliki cara-cara komunikasi yang berbeda. Komunitas perempuan pesisir merupakan sub-kultur dari masyarakat Cirebon, selain memiliki karakteristik yang unik dan khas, mereka memiliki peran penting dalam membantu menambah penghasilan ekonomi keluarga nelayan. Keterlibatan perempuan pesisir di ranah publik, makin memperluas interaksi dan relasi sosialnya, baik dengan orang dalam maupun dengan orang luar. Implikasinya, perempuan pesisir dihadapkan pada berbagai tantangan dalam interaksi yang membutuhkan kompetensi komunikasi. Kurangnya pemahaman tentang budaya dari peserta yang terlibat dalam interaksi, akan melahirkan konflik sosial: seperti terjadi pertengkaran, permusuhan, salah paham dan prasangka.","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126758565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komunikasi Ustadz-Santri dalam Meningkatkan Spiritualitas Keagamaan Mahasiswa","authors":"Annisa Annisa Dewi Fatonah","doi":"10.15575/CJIK.V1I2.4834","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V1I2.4834","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan: (1) menemukan kondisi spiritualitas keagamaan ustadz-santri di Ma’had Al-Jami’ah UIN SGD Bandung, (2) menemukan pesan komunikasi Ustadz-Santri dalam meningkatkan spiritualitas keagamaan mahasiswa, (3) menemukan bentuk komunikasi Ustadz-santri dalam meningkatkan spiritualitas keagamaan mahasiswa, (4) menemukan teknik komunikasi ustadz-santri dalam meningkatkan spiritualitas keagamaan mahasiswa, (5) menemukan komunikasi ustadz santri dalam meningkatkan spiritualitas keagmaan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) kondisi spiritualitas keagamaan Ustadz-Santri diketahui dari aspek beribadah kepada Allah SWT. secara vertikal dan hubungan antar sesama dari aspek horizontal, (2) pesan komunikasi ustadz-santri diketahui dari cara santri dalam menerima dan menolak pesan sehingga pemahaman keagamaan santri lebih baik lagi dari sebelumnya, (3) adanya berbagai bentuk komunikasi (interpersonal, kelompok besar, kelompok kecil) sehingga ustadz-santri dapat memperbaiki kondisi keagamaan menjadi lebih baik, (4) berbagai teknik komunikasi (informatif, persuasif dan human relations, koersif) sehingga para ustadz-santri dapat memperbaiki kondisi keagamaan menjadi lebih baik, (5) melalui pesan, bentuk, dan teknik komunikasi disimpulkan bahwa spiritualitas keagamaan santri menjadi lebih baik daripada sebelumnya, baik dalam ibadah kepada Allah secara vertikal ataupun kepada sesama manusia secara horizontal. This study aims to: (1) find the condition of religious spirituality of ustadz-santri in Ma'had Al-Jami'ah UIN SGD Bandung, (2) find communication message of Ustadz-Santri in improving religious spirituality of students, (3) find communication form Ustadz- santri in improving the religious spirituality of the students, (4) finding communication techniques of ustadz-santri in improving the religious spirituality of students, (5) finding communication of ustadz santri in improving the spirituality of students' keagmaan. The method used in this research is phenomenology. This study concludes that: (1) the condition of religious spirituality Ustadz-Santri is known from the aspect of worship to Allah SWT. (2) communication messages of ustadz-santri is known from the way santri in accepting and rejecting the message so that the religious understanding of santri is better than before, (3) the existence of various forms of communication (interpersonal, large group, (4) various communication techniques (informative, persuasive and human relations, coercive) so that the religious teachers can improve religious conditions for the better, (5) through the message, form, and communication techniques concluded that the religious spirituality of santri becomes better than before, whether in worship to God vertically or to human beings horizontally.","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129909624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Intoleransi Keagamaan Dalam Framing Surat Kabar Kompas","authors":"Enjang Muhaemin, Irfan Sanusi","doi":"10.15575/CJIK.V3I1.5034","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V3I1.5034","url":null,"abstract":"Indonesia is known as a multi-religious country in which there are various religions. United in diversity, and harmony in diversity becomes a key word that can no longer be contested. The intolerant attitude of any religious group can be a trigger for conflict which endangerthe integrity of the NKRI. This study aims to determine the framing of the Kompas newspaper in discussing and packaging the discourse of religious intolerance and religiosity in Indonesia. This research method uses Robert N. Entman's framing analysis, which focuses the study on the prominence of the framework of thought, perspective, concepts, and claims of media interpretation in interpreting the object of discourse. Research is expected to be able to stimulate the public to be more critical in understanding the various news constructed by journalists. The results showed that Kompas defined the problem of religious intolerance and diversity in Indonesia as a matter of religion, social, political, educational, and nationalism. However, Kompas generally defines it as a matter of understanding religion and weakening the attitude of nationalism. Kompas news considers the source of the cause to be more dominant because of superficial, partial, and little religious understanding. Kompas concludes that intolerance is a serious threat that could endanger the NKRI. The recommendations offered include the government being demanded to be assertive, fast, and not political. Religious leaders are recommended to build dialogical communication in an intense and continuous manner, and educate the public to always raise awareness of deep, moderate, and not extreme religiosity.Indonesia dikenal sebagai negara multiagama yang di dalamnya terdapat beragam agama. Bersatu dalam keragaman, dan harmoni dalam perbedaan menjadi kata kunci yang tak bisa lagi diganggu gugat. Sikap intoleran dari kelompok penganut agama manapun bisa menjadi pemicu konflik yang membahayakan keutuhan NKRI. Penelitian ini tujuan mengetahui pembingkaian surat kabar Kompas dalam mengupas dan mengemas wacana intoleransi keagamaan dan keberagamaan di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan analisis framing Robert N. Entman, yang memokuskan kajian pada penonjolam kerangka pemikiran, perspektif, konsep, dan klaim penafsiran media dalam memaknai objek wacana. Penelitian diharapkan mampu menstimuli masyarakat untuk kian kritis dalam memahami beragam berita yang dikonstruksi wartawan. Hasil penelitian menunjukkan, Kompas mendefinikan masalah intoleransi keagamaan dan keberagamaan di Indonesia sebagai masalah agama, sosial, politik, pendidikan, dan nasionalisme. Namun Kompas umumnya lebih mendefinisikan sebagai masalah pemahaman agama dan melemahnya sikap nasionalisme. Berita-berita Kompas menganggap sumber penyebabnya lebih dominan karena pemahaman agama yang dangkal, parsial, dan tidak mendalam. Kompas menyimpulkan intoleransi merupakan ancaman serius yang bisa membahayakan NKRI. Rekomendasi yang ditawarkan di antaranya pem","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133136701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Politik Strategis Berbasis Internet pada Akun Facebook Komunitas Petani Indonesia","authors":"A. Burhan","doi":"10.15575/CJIK.V1I2.5030","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V1I2.5030","url":null,"abstract":"This research is intended to review the use of Facebook by Indonesian farmer community in the strategic political platform. This issue is important to formulate as participatory communication stresses the importance of dialogue and rejects strategic communication efforts. If the community's active involvement in normative social change is desirable and pragmatically important to produce sustainable change, it is necessary to discuss how communication, strategy, and participation are interrelated. The results of this study indicate that the use of Facebook as a social networked site by the Indonesian farmer community is still dominated by information sharing and knowledge of cultivation and trading, as well as a medium for social interaction. Strategic political discourse occasionally and weakly appears related to government policies that are considered to be inadequate to farmers, among others related to rice import policy during the harvest, and the lack of government attention when their crops are faced with price declines, while production costs are steadily increasing. Penelitian ini dimaksudkan untuk meninjau penggunaan media sosial Facebook oleh komunitas petani Indonesia dalam platform politik strategis. Permasalahan ini penting untuk dirumuskan karena komunikasi partisipatoris menekankan pentingnya dialog dan menolak upaya-upaya komunikasi strategis. Jika keterlibatan aktif masyarakat dalam perubahan sosial secara normatif diinginkan dan secara pragmatis penting untuk menghasilkan perubahan yang berkelanjutan, perlu untuk membahas bagaimana komunikasi, strategi, dan partisipasi saling terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Facebook sebagai situs sosial berjaringan oleh komunitas petani Indonesia masih didominasi oleh sharing informasi dan pengetahuan budidaya dan tata niaga, di samping sebagai media untuk interaksi sosial. Wacana politik strategis muncul sekali-sekali terkait dengan kebijakan pemerintah yang dianggap kurang berpihak kepada petani, antara lain terkait dengan kebijakan impor beras saat panen raya, dan kurangnya perhatian pemerintah manakala hasil panen mereka dihadapkan pada penurunan harga, sementara biaya produksi diwacanakan semakin mahal. This research is intended to review the use of Facebook by Indonesian farmer community in the strategic political platform. This issue is important to formulate as participatory communication stresses the importance of dialogue and rejects strategic communication efforts. If the community's active involvement in normative social change is desirable and pragmatically important to produce sustainable change, it is necessary to discuss how communication, strategy, and participation are interrelated. The results of this study indicate that the use of Facebook as a social networked site by the Indonesian farmer community is still dominated by information sharing and knowledge of cultivation and trading, as well as a medium for social interaction. Strategic political disc","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"7 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132271740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Media Sosial Terhadap Tingkat Pidana Narkotika di Sulawesi Tenggara","authors":"M. Mardiana","doi":"10.15575/CJIK.V2I2.3659","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V2I2.3659","url":null,"abstract":"The problem in this study is how the influence of the use of social media as a communicative medium has an impacton the criminal level of narcotics use in Southeast Sulawesi region. The objective tobe a chieve disto find out how social media is able to improve the influence of narcotics distribution and transaction processes in Southeast Sulawesi. The location of this study was carried out in 3 cities in Southeast Sulawesi, namely Kendari, Muna and Kolaka Districts.The method used in the research data retrieval processis a quantitative method to provide an over view of the influence of social media onthe level of narcotics crime in Southeast Sulawesi. The data collection process is using a questionnaire with the number of respondents was 75 respondents. The results showed that there was a strong and significant influence of social media on the narcotics transaction process in the region of southeast Sulawesi, where the effect was indicated by the results of the regressi on test between social media variables X against criminal narcotics Y that is equal to 0.880 meaning that 88 %to of social media influence the level criminal narcotics in the Southeast Sulawesi region there maining 12 percent is influenced by other factors.Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh penggunaan media sosial sebagai media komunikasi sehingga memberikan dampak terhadap tingkat pidana penggunaan narkotika di wilayah Sulawesi Tenggara. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui bagaimana media social mampumemberikanpengaruhterhadap proses penyebaran dan transaksi narkotika di Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di 3 kota yang ada di wilayah Sulawesi tenggara yaitu kota Kendari, Kabupaten Muna dan Kabupaten Kolaka. Adapun metode yang digunakan dalam proses pengambilan data penelitian yaitu metode kuantitatif untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh media sosial terhadap tingkat pidana narkotika di Sulawesi tenggara. Proses pengumpulan datanya yaitu menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 75 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang kuat dan signifikan media sosial terhadap proses transaksi narkotika dalam wilayah Sulawesi tenggara dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui hasil uji regresi antara variable media social X terhadap pidana narkotika Y yaitu sebesar 0,880 artinya sebesar 88 persen media social memberikan pengaruh terhadap tingkat pidana narkotika dalam wilayah Sulawesi tenggara sisanya sebesar 12 persen dipengaruhi oleh faktor lain.","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114013534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Komunikasi Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Melalui Media Sosial","authors":"H. Herman","doi":"10.15575/CJIK.V1I2.4833","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V1I2.4833","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Strategi komunikasi pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) melalui media sosial di Lembaga Amil Zakat Nasional Daarut Tauhiid Peduli (LAZNAS DT Peduli). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis pendekatan kualitatif. Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) melalui media sosial di Lembaga Amil Zakat Nasional Daarut Tauhiid Peduli cukup berhasil. Hal ini nampak pada grafik yang terus meningakat sampai dengan akhir September 2017, bahwa dana donasi online ke DT Peduli terhimpun sebesar Rp. 8,44 Milyar. The purpose of this study was to determine (1) the strategy of managing Zakat, Infaq, and Alms (ZIS) through social media at the Daarut Tauhiid Peduli National Zakat Institution (LAZNAS DT Peduli) (2) Communication on Zakat, Infaq, and Alms (ZIS) Management in Daarut Tauhiid Peduli National Institute of Zakat (LAZNAS DT Peduli) (3) Results of the management of Zakat, Infaq, and Alms (ZIS) through social media at the Daarut Tauhiid Peduli National Zakat Institute (LAZNAS DT Peduli). The research method used is descriptive method with a type of qualitative approach. After conducting research, it can be concluded that the communication strategy for the management of Zakat, Infaq, and Alms (ZIS) through social media at the Daarut Tauhiid Peduli National Zakat Institution is quite successful. This is evident on the graph that continues to increase until the end of September 2017, that the online donation fund to DT Peduli is collected in the amount of Rp. 8.44 Billion.","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127921798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Special Event Upacara Adat \"Seren Taun\" Cigugur Kuningan","authors":"M. A. Hasybullah","doi":"10.15575/CJIK.V3I1.5203","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V3I1.5203","url":null,"abstract":"This research aims to find depict of the activities by Kuningan District Government in planning, preparation and implementation of seren taun. The concept used in this research is the concept of Special Event Management, The paradigm used in this research is constructivism paradigm and qualitative approach by using descriptive study method. The result shows that the special event management traditional ceremony seren taun is done by 3 Step. First, pre-event is done with three stages. The Research, The design and The Planning of the event. Second, coordination stage is done with two stages. Pre-event coordination and coordination at the event, and the last is the evaluation stage by conducting three-stage of evaluation. Daly evaluation, General evaluation and The Last evaluation.Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan lebih dalam mengenai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kuningan dalam melakukan perencanaan, persiapan dan pelaksanaan upacara adat seren taun. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigm konstruktivisme dan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif, karena peneliti ingin menggambarkan bagaimana proses manajemen acara yang dilakukan dalam menyelenggarakan upacara adat seren taun ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan manajemen special event upacara adat sern taun terbagi dalam tiga tahapan pertama tahapan pra event yang dilakukan dengan tiga tahapan yaitu riset, desain perencanaan. Kedua tahapan koordinasi yang dilakukan dengan dua tahapan, tahapan pra acara dan tahapan koordinasi saat acara. Ketiga, tahapan evaluasi yang dilakukan dengan tiga tahapan evaluasi. Evaluasi harian, Evaluasi Umum dan Evaluasi akhir","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"261 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133781723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}