ALSUNIYATPub Date : 2023-09-12DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.47612
Agung Joyo Mulyono, Ririe Rengganis, Setya Yuwana Sudikan
{"title":"REFLEKSI-RELASI SEJARAH DAN BUDAYA MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA","authors":"Agung Joyo Mulyono, Ririe Rengganis, Setya Yuwana Sudikan","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.47612","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.47612","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas refleksi sejarah dan relasi budaya Indramayu dalam karya-karya Kedung Darma Romansha berupa cerpen dan novel yang berjumlah tiga buku yakni: (1) Kelir Slindet, (2) Telembuk Dangdut dan Kisah Cinta yang Keparat, dan (3) Rab(b)i. Pendekatan penelitian ini pendekatan sosiologi sastra dengan teknik analisis semiotika pada suatu karya sastra, sedangkan karya-karya tersebut akan dianalisis menggunakan kajian refleksi. Hubungan sejarah dan budaya di Indramayu sangatlah lekat kaitannya dalam membentuk polah kehidupan masyarakatnya. Dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa periode tertentu yaitu Zaman Kesultanan Cirebon, Pemberontakan DI/TII, Reformasi, dan Isu Ninja. Dari hasil penelitiannya, banyak data temuan yang ditandai Kedung mengenai sejarah di Indramayu sesuai dengan beberapa periode zaman yang telah ditentukan sebelumnya dan hasil dari sejarah tersebut memiliki keterkaitan dan berperan besar dalam membentuk polah hidup dan budaya masyarakat di Indramayu sebagaimana pada Zaman Kesultanan Cirebon kini telah menjadikan pelestarian peristiwa tersebut dengan menamai sebuah desa atau tradisi napak tilas, pada Zaman Pemberotakan DI/TII membentuk polah masyarakat yang buruk akibat ketakutan antara dua pilihan TNI atau DI/TII, sedangkan pada Zaman Reformasi menandakan keterkaitan etnis Tionghoa dan Masyarakat Pribumi yang rukun, dan pada Zaman Isu Ninja telah membuat polah masyarakat yang memiliki kecemasan dengan ditandai adanya kegemeran pada dunia hiburan yang berlebihan.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"2014 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-12DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.47458
Muhammad Adib Al-Fikri, Dade Mahzuni, Tisna Prabasmoro
{"title":"RUANG DAN KOMUNITAS: IDENTITAS PENGGIAT PAPAN SELUNCUR KOTA BEKASI (Studi Kasus Komunitas Patriot Skate Club 95 Kota Bekasi)","authors":"Muhammad Adib Al-Fikri, Dade Mahzuni, Tisna Prabasmoro","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.47458","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.47458","url":null,"abstract":"Bermain papan seluncur di zaman modern saat ini dianggap menjadi aktivitas karena hubungannya terhadap pengelolaan ruang yang dapat dipergunakan secara individu maupun kolektif oleh komunitas tertentu. Dalam proses perkembangan papan seluncur, komunitas spesifik akan memfungsikan ruang sebagai penanda diri yang berhubungan dengan identitas mereka. Artikel ini menjelaskan cara-cara Komunitas Patriot Skate Club 95 Kota Bekasi menghubungkan kelompok mereka dengan ruang di sekitar tempat mereka berada untuk memaknai identitas secara individu ataupun kolektif. Dengan metode kualitatif dan pendekatan etnografi, penelitian ini dilakukan melalui proses wawancara tidak terstruktur dan pendekatan literatur sehingga menghasilkan pemahaman berbeda mengenai ruang, komunitas dan identitas. Hasil temuan kami adalah, bahwa penggiat papan seluncur memahami tersedianya ruang publik sebagai sarana yang dapat dinikmati secara individu atau kolektif. Argumen kami adalah mempertanyakan kembali mengenai konstruksi identitas anak muda akan keberadaan mereka dalam ruang publik di Kota Bekasi. Dengan komunitas Patriot Skate Club 95 sebagai objeknya, mereka terhubung dengan ruang-ruang di sekitarnya, memanfaatkan ruang publik untuk membangun identitas individu maupun kokektif mereka, dan menumbuhkan rasa memiliki dari para anggotanya.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-12DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.43533
Aura Naila Syalvia
{"title":"MENELUSURI JEJAK KEAGAMAAN SUNAN BAYAT DALAM NASKAH KYAI AGENG PANDHANARANG SOEWIGNJ: KAJIAN FILOLOGI","authors":"Aura Naila Syalvia","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.43533","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.43533","url":null,"abstract":"Proses islamisasi di wilayah Jawa tidak terlepas dari peran wali songo yang dimulai pada abad ke-15. Selain peran 9 wali songo dalam menyebarkan agama Islam, terdapat wali-wali lokal yang menyebarkan agama Islam di daerah tertentu yaitu Syekh Abdul Muhyi, Sunan Geseng, Syekh Siti Jenar, Sunan Bayat dan lain sebagainya. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan jejak Sunan Bayat dalam menyebarkan dakwah Islam dan mengkaji nilai keagamaan yang terdapat dalam naskah Kyai Ageng Pandhanarang oleh Soewignj. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berhubungan dari objek kajian yaitu sebuah naskah. Dengan demikian, metodenya menggunakan metode penelitian filologis. Tahapan penelitian filologi adalah tahapan inventarisasi manuskrip atau proses pengumpulan informasi tentang manuskrip, deskripsi Naskah, transliterasi, suntingan naskah, dan terjemahan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat nilai keagamaan yang dapat diambil yaitu tidak boleh memiliki sifat sombong, tidak boleh memiliki sifat serakah, tidak boleh memandang rendah seseorang, dan harus menaati perintah suami sebagai istri. Jejak perjalanan Sunan Bayat dalam menyebarkan dakwah Islam di wilayah Jawa Tengah bersamaan dengan wali songo telah menempuh 25 tahun.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-11DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.45787
Ida Farida Sacmadi, Ervana Trikarina Putri, Kriswanda Krishnapatria
{"title":"ALIENASI DALAM NOVEL THE GOLDFINCH KARYA DONNA TARTT","authors":"Ida Farida Sacmadi, Ervana Trikarina Putri, Kriswanda Krishnapatria","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.45787","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.45787","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana isu alienasi disajikan sekaligus dikategorikan dalam novel ketiga karya Donna Tartt yaitu The Goldfinch (2013), dan juga menunjukkan bagaimana penyajian isu ini menunjukkan ketiadaan perpindahan kelas sosial. Isu alienasi tersebut merujuk pada konsep alienasi dalam kesusastraan yang dikemukakan oleh Mary Horton, Nancy Gray Diaz, dan Jennifer McClinton-Temple. Dalam artikel ini, alienasi sebagai suatu konsep dalam novel diteliti melalui aspek-aspek naratif seperti fokalisasi dan ruang berdasarkan teori naratologi yang dijelaskan oleh Mieke Bal. Tokoh utama dalam novel, yang secara bersamaan berperan sebagai fokalisator dan narator, mengekspresikan rasa keterasingan dan keterpisahan dari hal-hal di sekitarnya ketika berupaya menaikkan status kelas sosianya. Penyajian alienasi tokoh utama dari komunitasnya, lingkungan fisiknya—baik dari kelas pekerja maupun kelas menengah ke atas—dan dari dirinya sendiri atau kondisi kemanusiaannya merepresentasikan alienasi dirinya dari kelas pekerja dan kelas-kelas di atasnya. Kami berargumentasi bahwa novel ini menunjukkan tiadanya kemungkinan kenaikan kelas sosial dari kelas bawah ke kelas atas.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136025299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kesalahan Pemilihan Bunkei dalam Soal Shoutesuto Mata Kuliah Enshuu 2","authors":"Hendri Zuliastutik, Rahadiyan Duwi Nugroho, Eki Danah Armita","doi":"10.25139/ayumi.v10i1.6787","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/ayumi.v10i1.6787","url":null,"abstract":"Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan pemilihan bunkei dan penyebab kesalahan yang dilakukan mahasiswa tingkat II Prodi Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo dalam menjawab soal kuis Enshuu 2 bab 26 sampai bab 34. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesalahan berbahasa dan teori bunkei di bab 26-34. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi pembelajaran responden dan pembelajar bahasa Jepang dalam memahami kembali bunkei tersebut dengan baik dan benar, serta dapat menjadi referensi bagi pengajar dalam menerangkan bunkei di kelas secara lebih detail. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data berupa soal pola kalimat atau bunkei shoutesuto Enshuu 2 yang pilihan jawabannya salah dengan jumlah pemilih lebih dari 4 orang ditambah dengan angket jawaban responden. Berdasarkan analisis, kesalahan pemilihan responden dalam memilih bunkei yang paling sering hingga yang paling sedikit pada bunkei …nai de,… …te…masu, …hou ga ii, … bentuk kanoukei (bentuk kemampuan) […raremasu], …ga miemasu/ …ga kikoemasu, …deshou, mada …te imasen, dan ..te shimaimashita. Penyebab kesalahan tersebut karena responden masih belum memahami konteks kalimat soal dengan baik dan tidak teliti. \u0000kata kunci: bunkei; Enshuu 2; kesalahan berbahasa; shoutesuto. \u0000 ","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75260611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-05DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.46570
Arif Umar Hamdani, Trisnowati Tanto
{"title":"US REPRESENTATION IN “REMARKS BY PRESIDENT BIDEN ON THE DRAWDOWN OF US ARMY IN AFGHANISTAN”","authors":"Arif Umar Hamdani, Trisnowati Tanto","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.46570","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.46570","url":null,"abstract":"The US’ decision of leaving Afghanistan, after about 20 years of remaining there in an effort to overthrow the Taliban regime, was phenomenal and caused the world’s negative perspective toward the country. Due to this fact, the study is conducted to open a new critical point of view regarding the issue. The paper mainly discusses the US representation within Joe Biden’s speech entitled “Remarks by President Biden on the Drawdown of US Army in Afghanistan”. van Dijk’s Critical Discourse Analysis (CDA), which deals with power abuse and dominance in the social and political context, is utilized as the main approach in order to reveal the representation of the United States. The discussion will be limited to the micro-level analysis, which comprises macrostructure, microstructure, and superstructure analyses. In the microstructure analysis, two linguistics tools, namely number game and norm expression, will be used. A qualitative descriptive research method is employed and the result of the research shows that the US as the Self is represented positively in the speech. This is shown consistently throughout the macrostructure, microstructure, and superstructure aspects.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-05DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.43480
Siti Sulistiyarini, Wiwik Retno Handayani
{"title":"TRADISI LISAN KESENIAN TOPENG IRENG DI KABUPATEN MAGELANG: KAJIAN ETNOLINGUISTIK","authors":"Siti Sulistiyarini, Wiwik Retno Handayani","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.43480","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.43480","url":null,"abstract":"Bahasa dan kebudayaan memiliki kaitan yang erat. Kebudayaan tidak bisa terwujud tanpa peran dari bahasa dan sebaliknya bahasa tidak bisa berkembang dengan baik tanpa adanya kebudayaan. Kabupaten Magelang sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki wilayah cukup luas, tentunya juga memiliki beragam kebudayaan yang masih terus dilestarikan. Kesenian topeng ireng menjadi salah satu warisan budaya yang masih sangat digemari oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan makna tradisi lisan pada kesenian topeng ireng yang ada di Kabupaten Magelang serta mendeskripsikan fungsi apa saja yang termuat di dalamnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif melalui dua tahap pengumpulan data, yaitu tahap review literature dan wawancara. Hasil dari penelitian ini berupa bentuk dan makna kajian lisan yang digunakan dalam kesenian topeng ireng di Kabupaten Magelang dan fungsinya, yang meliputi fungsi hiburan, pendidikan, solidaritas dan kebersamaan, pengendalian sosial, serta fungsi religiusitas. Paparan mengenai hasil analisis tersebut dapat dimanfaatkan pembaca untuk menggali lebih dalam aspek bahasa dan kebudayaan pada kesenian atau kebudayaan di masing-masing daerah.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135362132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-05DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.45904
Mohammad Nizar
{"title":"HASRAT HAIFĀ’ BĪṬĀR MELALUI TOKOH AKU DALAM CERPEN KAFANU AL - USTĀŻI DALAM ANTOLOGI CERPEN GURŪBUN WA KITĀBAH: KAJIAN PSIKOANALISIS LACAN","authors":"Mohammad Nizar","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.45904","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.45904","url":null,"abstract":"Penelitian mengambil objek material berupa cerpen Kafanu Al - Ustāżi dalam antologi cerpen Gurūbun wa Kitābah karya Haifā’ Bīṭār. Dengan menggunakan teori psikoanalisis Lacan, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasrat Haifā’ Bīṭār yang direpresentasikan melalui tokoh Aku sebagai tokoh utama perempuan dalam cerpen tersebut. Melalui metafora dan metonimi terhadap bahasa dalam cerpen tersebut, hasrat dari tokoh Aku ditemukan dan dikategorikan menurut kategori narsistik dan kategori anaklitik. Hasil analisis yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) hasrat dari tokoh Aku diidentifikasikan melalui tokoh suami yang menjadi liyan bagi citra ego idealnya, 2) hasrat-hasrat tokoh Aku dibedakan dalam empat kategori, yakni narsistik aktif, narsistik pasif, anaklitik pasif, dan anaklitik aktif, dan 3) hasrat tokoh Aku dalam cerpen Kafanu Al - Ustāżi menjadi cerminan dari hasrat pengarang cerpennya, yakni Haifā’ Bīṭār. Hasrat-hasrat ini menjadi sebuah dorongan yang terus dilakukan oleh Haifā’ Bīṭār guna mencapai keutuhan yang diinginkannya walau ketidakmungkinan pencapaiannya adalah sebuah keniscayaan.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-05DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.46163
Sigit Sugiarto, Muhammad Iqbal Abdul Rozak
{"title":"PERLUASAN MAKNA KOSAKATA OLAHRAGA DALAM BAHASA JEPANG","authors":"Sigit Sugiarto, Muhammad Iqbal Abdul Rozak","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.46163","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.46163","url":null,"abstract":"Artikel ini berjudul perluasan makan kosakata olahraga dalam Bahasa Jepang dengan mengambil data dari artikel koran bahasa Jepang. Kosakata olah raga banyak mengalami perluasan makna sehingga tidak hanya digunakan hanya dalam lingkup komunikasi bidang olahraga, tetapi juga digunakan dalam lingkup yang lebih luas pada komunikasi sehari-hari dalam berbagai bidang. Sebagai contoh pada olahraga sumou terdapat istilah Yokozuna yang berarti juara utama pada kompetisi pertandingan sumou. Pada ungkapan ‘Depaatokai no yokozuna (yokozuna di dunia department store)’, kata Yokozuna ini juga digunakan pada bidang selain sumou yaitu untuk menunjukan makna nomor satu pada bidang tersebut. Selain pada kosakata olahraga sumou, perluasan makna juga terlihat pada olahraga lainnya yang popular di Jepang seperti bisbol, tinju, sepakboka, atletik, dan sebagainya. Menurut Momiyama (2005), penggunaan istilah kosakata olahraga dalam bidang lain adalah sebagai suatu bentuk stategi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bidang olahraga yang lebih banyak dipahami secara umum sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat lebih mudah untuk segera dipahami oleh lawan bicara. Pada artikel ini, penulis akan mengangkat dan menganalisis beberapa istilah dari 5 olahraga populer di Jepang yaitu sumou, yakyuu/bisbol, bokusinngu/tinju, sakkaa/sepakbola, dan rikujoukyougi/atletik untuk mencari tahu kosakata apa saja yang mengalami perluasan makna dan bidang apa saja perluasan makna tersebut digunakan dalam masyarakat pengguna bahasa Jepang.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ALSUNIYATPub Date : 2023-09-05DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.39759
Elisabeth Ernesta Meda, Rikardus Nasa
{"title":"THE USE OF CODE MIXING BETWEEN INDONESIA AND ENGLISH LANGUAGE ON RUANG SANDI PODCAST","authors":"Elisabeth Ernesta Meda, Rikardus Nasa","doi":"10.24198/metahumaniora.v13i2.39759","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v13i2.39759","url":null,"abstract":"The purpose of the research was to find out the forms of code mixing and the dominant forms of code mixing used by podcaster and guest star on Ruang Sandi podcast. The researcher took the data from six videos on Ruang Sandi podcast, from June 2020 until January 2021, especially the woman guest stars aged 20 to 30 years. This research was descriptive qualitative. The researcher used documentation method in collecting the data and then the data were classified using Suwito’s theory and presented in table form. Based on the result of the study, the researcher found that there were 705 code mixing consisting of 290 insertion of word, 216 insertion of phrase, 75 insertion of hybrid, 18 insertion of reduplication, 11 insertion of idiom, and 95 insertion of clause. The dominant forms was insertion of word with the percentage 41,13%.","PeriodicalId":34521,"journal":{"name":"ALSUNIYAT","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135362131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}