{"title":"Pola Penggunaan Obat dalam Upaya Swamedikasi Influenza pada Masyarakat di Desa Bettet, Kabupaten Pamekasan","authors":"Septi Kurniasari, Achmad Fairuz Zabadi","doi":"10.31102/attamru.2024.5.1.35-43","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.2024.5.1.35-43","url":null,"abstract":"Influenza merupakan penyakit yang paling sering menyerang manusia. Rata-rata seseorang mengalami influenza dua kali dalam setahun. Untuk mengobati influenza, masyarakat biasanya melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi, yaitu dengan cara mengkonsumsi obat-obatan yang bebas dibeli di apotek atau toko obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat dalam upaya swamedikasi influenza pada masyarakat di Desa Bettet, Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini adalah 69% responden menggunakan obat modern, yang sebagian besar mengonsumsi Mixagrip Flu & Batuk® (42,03%), sedangkan 31% masyarakat menggunakan obat tradisional, di mana 41,93% mengonsumsi rajangan kunyit, jahe dan serai. Masyarakat percaya bahwa obat modern yang beredar di Indonesia sudah dijamin ketersediaannya oleh Pemerintah, aman, bermutu dan bermanfaat serta tersedia dalam jumlah dan jenis yang cukup dan terjangkau.","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"27 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140435814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DESKRIPSI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RSUD KOTA MADIUN PERIODE 2022","authors":"E. Erawati, Fitria Wahyuningwulan","doi":"10.31102/attamru.2024.5.1.44-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.2024.5.1.44-50","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia dan disebabkan kelainan sekresi insulin, kerja insulin dan bisa keduanya. Saat ini DM menjadi salah satu ancaman bagi kesehatan global. Dari beberapa penelitian epidemiologi menggambarkan adanya peningkatan angka prevalensi DM di dunia. Berdasarkan data dari profil Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2021 bahwa estimasi penderita DM Kota Madiun menempati urutan ke empat terbesar di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui evaluasi penggunaan insulin pada pasien DM tipe 2 di Rawat Jalan RSUD Kota Madiun periode 2022. Metode penelitan ini berbentuk penelitan observasional, pengumpulan data secara retrospektif berupa rekam medik riwayat pasien diabetes melitus tipe 2 di Rawat Jalan RSUD Kota Madiun. Jumlah populasi dalam penelitian ini pada periode Januari – Desember 2022 adalah sebanyak 165 pasien. Sebanyak 62 sampel dari pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Kota Madiun didapatkan penggunaan insulin tunggal sebanyak 14,52% dengan insulin Detemir sebanyak 12,90%. Penggunaan kombinasi insulin sebanyak 85,48% dengan kombinasi insulin Detemir – Aspart sebanyak 58,06%. Evaluasi rasionalitas dari penggunaan insulin diperoleh Tepat obat sebesar 100% danTepat dosis sebesar 93,55%. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"122 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140438437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI TALAS HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN","authors":"Maghfiroh Maghfiroh, Joni Tandi, K. Handayani","doi":"10.31102/attamru.2024.5.1.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.2024.5.1.1-12","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus is a systemic disease or metabolic syndrome caused by chronic disorders, especially in the body's carbohydrate, fat, and protein metabolism system. This study aims to determine the content of secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins in the ethanolic extract of taro tubers and determine the effect and effective dose of the extract on the regeneration of kidney organ cells in streptozotocin-induced rats. Rats were divided into five groups: normal control, negative control, and extract treatment groups at doses of 100, 200, and 300 mg/kg BW that were performed for 28 days. This study observed changes that occurred in the renal tubular cells of white male rats induced by streptozotocin in the form of the level of damage with a value calculated based on the percentage (%) in each part of the tubule that was injured or damaged. The results showed that the taro tuber extract contained positive secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. Administration of ethanol extract of taro tubers at a dose of 300 mg/kg BW can affect the regeneration of kidney tubule cells in STZ-induced rats, with an average damage value of 1 out of a maximum of 4.","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"25 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140436412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nofita Sulistiawati, Roihanul In’am Rahmana, Abd Ro’uf
{"title":"PERBANDINGAN AKTIVITAS ANALGESIK PARASETAMOL DAN ANTALGIN PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN METODE WRITHING TEST","authors":"Nofita Sulistiawati, Roihanul In’am Rahmana, Abd Ro’uf","doi":"10.31102/attamru.2024.5.1.13-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.2024.5.1.13-23","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas analgesik dari paracetamol dan antalgin. penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi kedalam 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberikan akuadest, kelompok kontrol positif diberikan paracetamol dan kelompok pembanding diberikan antalgin masing-masing dengan dosis 1,95 mg/kgBB .Pengujian aktivitas analgesik dilakukan dengan metode writhing test yaitu berupa geliat pada mencit. Respon mencit yang diamati yaitu Respon geliat yan ditandai dengan adanya kontraksi otot perut, perut menyentuh bagian lantai, tarikan kaki kebelakang, membengkokkan kepala, dan punggung meliuk. Pengamatan dilakukan selama 20 menit dengan interval waktu 5 menit. Pengamatan dilakukan setelah pemberian bahan obat. Hasil penelitian menunjukkan jumlah respon terhadap rangsang nyeri paling besar pada kelompok mencit yang diberi antalgin dibandingkan pada kelompok mencit yang diberi paracetamol.","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"230 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140437984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Penggunaan Obat Antibiotik Pada Pasien Penderita Demam Tifoid Dewasa Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kajen Periode Januari Sampai Juli 2023","authors":"Azizah Sita Dyah Rukmini, Rismi Fatoni","doi":"10.31102/attamru.2024.5.1.24-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.2024.5.1.24-34","url":null,"abstract":"Demam tifoid merupakan penyakit yang masih menjadi isu kesehatan yang signifikan di negara-negara tropis, termasuk di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella typhi yang menginfeksi saluran cerna. Salah satu tanda gejala utamanya adalah peningkatan suhu tubuh melebihi 37,5˚C. Meskipun penyakit tersebut dapat disembuhkan, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah yang membahayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran obat antibiotik yang digunakan pada pasien demam tifoid dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari catatan rekam medis pasien yang telah didiagnosis positif mengalami demam tifoid dengan total sampel sebanyak 33 pasien dengan metode total sampling. Data tersebut kemudian dianalisis secara statistik deskriptif guna mendapatkan informasi mengenai golongan dan jenis antibiotik yang paling sering digunakan dalam pengobatan pasien demam tifoid dewasa. Pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa antibiotik yang digunakan adalah ceftriaxon (52%), cefotaxime (39%), ampicillin sulbactam (6%) dan amikacin (3%).","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"13 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140437047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh air rebusan daun pandan wangi terhadap penurunan kadar kolesterol pada mencit jantan yang di induksi propiltiourasil","authors":"Suwaibah Suwaibah","doi":"10.31102/attamru.v2i1.1264","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.v2i1.1264","url":null,"abstract":"Hiperkolesterolemia, yaitu kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah meningkat diatas batas normal. Hal ini ditunjukan pada penelitian yang dilakukan di Semarang pada tahun 2007-2008, kadar kolesterol dalam darah >200mg/dl meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 1,8 kali lebih besar dibandingkan dengan kolesterol darah <200 mg/dl. Pengobatan menggunakan tanaman berkhasiat sudah lebih dulu diterapkan dari obat-obat moderen. Daun pandan wangi telah digunakan untuk pengobatan bermacam penyakit. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah air rebusan daun pandan wangi dapat menurunkan kadar total kolesterol mencit jantan yang digunakan sebagai hewan uji. Untuk menaikkan kadar total kolesterol hewan uji diinduksi dengan PTU. Untuk kontrol positif digunakan simvastatin 10mg yaitu obat untuk menurunkan kadar kolestrol dalam darah. Mencit jantan dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri Kelompok A sebagai kontrol normal, Kelompok B, C, dan D diberikan PTU dosis 1,04 g dengan pemberian 0,5 mg, kemudian pada kelompok D (kontrol uji) diberikan air rebusan daun pandan wangi dengan dosis 10 ml. kelompok C (kontrol positif) diberikan Simvastatin 10 mg dengan dosis 0,16 g. Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol total pada mencit yang diberikan air rebusan daun pandan wangi dapat menurunkan kadar kolestrol sebesar 11.8% mg/dl. Sedangkan pemberian simvastatin menunjukkan terjadi penurunan kadar kolesterol total sebesar 11.3% mg/dl. Pengukuran kada kolesterol dilakukan dengan mengambil sampel darah dari ujung ekor dengan menggunakan spuit dan kemudian diukur menggunakan alat nesco multicheck dengan strip cek kolesterol","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"2 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130302754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji mutu fisik gel dari sari buah nanas (ananas comusus (l.) Merr) sebagai pelembab kulit","authors":"Jannatul Firdausi","doi":"10.31102/attamru.v2i1.1265","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.v2i1.1265","url":null,"abstract":"Buah nanas mengandung ananasat, asam sitrat, saponin, tanin, flafonoida, polifenol dan enzim bromelin, vitamin A dan vitamin C yang mampu melembabkan kulit. Gel memiliki kemampuan melembabkan dengan bahan yang mengandung banyak air, memiliki efek sejuk yang baik digunakan pada cuaca panas dan sesuai untuk kulit berminyak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik gel sari buah nanas (ananas comusus (L) Merr) sebagai pelembab kulit. Gel sari buah nanas dibuat sebanyak dua formula dengan perbedaan konsentrasi sari buah nanas yaitu F1 (10%) dan F2 (15%). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Prosedur kerja terdiri dari penyiapan sampel, pembuatan sediaan gel, formulasi sediaan gel, uji mutu fisik gel meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji iritasi, uji kelembaban. Hasil uji organoleptik F1 dan F2 memiliki hasil yang sama, kedua formula memiliki warna kuning, bau khas, dan berbentuk semi padat. Uji homogenitas F1 dan F2 memiliki hasil yang homogen. F1 dan F2 memiliki pH 5,4-5,6. Uji viskositas F1 dan F2 memiliki nilai 4995 cPs. Uji daya sebar F1 dan F2 memiliki hasik baik yaitu 5,5-5,6 cm. uji iritasi menunjukkan bahwa F1 dan F2 aman untuk digunakan sebagai pelembab kulit. Uji kelembaban pada F1 dan F2 menunjukkan bahwa gel mampu menghidrasi kulit dengan nilai 85,7%-87,6%.","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126478450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profil peresepan antibiotik golongan penisilin di apotek sakti farma periode januari 2020-maret 2020","authors":"Nur Farahim","doi":"10.31102/attamru.v2i1.1266","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.v2i1.1266","url":null,"abstract":"Golongan penisilin adalah antibiotik yang paling dasar digunakan untuk pasien yang terkena infeksi karena berspektrum rendah atau lebih sederhana dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data profil peresepan antibiotik di Apotek Sakti Farma bangkalan januari-maret 2020. Penelitian ini di lakukan di Apotek Sakti Farma Bangkalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan di lakukan secara retrospektif, Populasi dalam penelian ini adalah semua resep pasien yang masuk ke Apotek Sakti Farma januari-maret 2020 seluruhnya berjumlah 372 resep dan data yang di ambil dan digunakan sebagai sampel periode januari-maret 2020 sebanyak 163 resep yang tertera obat antibiotik golongan penisilin di dalamnya dan memenuhi kriteria inklusi. Data yang didapat dianalisa dengan cara analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bawa Persentase penggunaan antibiotik periode Januari-Maret 2020 cukup tinggi yakni sebesar (43,81%). Persentase penggunaan antibiotik golongan penisilin yang paling banyak diresepkan yaitu obat amoxisillin sebanyak 84,66% dan untuk obat ampisillin hanya sebanyak(15,33%). Persentase dosis penggunaan antibiotik golongan penisilin yang paling sering di gunakan yakni amoxisilin 3x500mg sebanyak (67,48%). Persentase pengunaan antibiotik golongan penisilin berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu pada perempuan sebanyak (58,9%). Persentase penggunaan antibiotik golongan penisilin berdasarkan usia terbanyak yakni pada pasien dewasa sebanyak (82,82%). Persentase penggunaan antibiotik golongan penisilin berdasarkan bentuk sediaan sediaan yang paling banyak digunakan yaitu sediaan dalam bentuk kaplet sebanyak (47,85%). Penggunaan antibiotik golongan penisilin terbanyak untuk terapi penyakit ispa yakni sebanyak 131 resep (80,36%) dan untuk masalah gigi dan mulut sebanyak 25 resep (19,63%).","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131233315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis timbal, kadmium dan formaldehid pada ikan asin petek (leiognathus equulus) dan ikan asin kembung (rastrelliger kanagurta) di Pulau Cangkir Kronjo","authors":"La Ode Akbar Rasydy","doi":"10.31102/attamru.v2i1.1244","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.v2i1.1244","url":null,"abstract":"Ikan asin merupakan produk hasil perikanan dengan bahan baku ikan segar yang mengalami pengawetan dan menjadi salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat seperti ikan asin Petek dan ikan asin Kembung. Mutu dari ikan asin dapat ditentukan dari cara penjual mengolahnya serta kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar timbal, kadmium dan formaldehid pada ikan asin petek dan kembung di daerah Pulau Cangkir Kronjo, Banten, Indonesia. Analisis timbal dan kadmium dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom sedangkan analisis formaldehid dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan ikan asin petek dan kembung tidak mengandung logam timbal dan kadmium akan tetapi mengandung formaldehid, pada ikan asin petek 2.843,24 ± 71,9510 mg/Kg dan ikan kembung 865,96 ± 4,4479 mg/Kg. Dari pengujian tersebut baik pada ikan asin petek dan kembung tidak ada cemaran timbal dan cadmium karena dibawah nilai ambang batas maksimum sedangkan kandungan formaldehidnya cukup tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129993587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis kadar total flavonoid pada daun dan biji pepaya (carica papaya l.) Menggunakan metode spektrofotometer Uv-Vis","authors":"Putro Panji Asmoro Bangun","doi":"10.31102/attamru.v2i1.1263","DOIUrl":"https://doi.org/10.31102/attamru.v2i1.1263","url":null,"abstract":"Analisis kadar flavonoid total ekstrak daun dan biji pepaya (Carica papaya L.) dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Tujuan penelitian ini dilakukan karena pemanfaatan daun dan biji pepaya pepaya (Carica papaya L.) masih kurang, serta untuk mengetahui kadar flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak daun dan biji pepaya (Carica papaya L.). Ekstraksi kandungan kimia dari daun dan biji pepaya (Carica papaya L.) dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Untuk menentukan kadar senyawa flavonoid pada ekstrak sampel, maka dilakukan analisis senyawa menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil penelitian diperoleh analisis kualitatif senyawa flavonoid masing-masing daun dan biji pepaya (Carica papaya L.) dari ekstrak etanol 96% terjadi perubahan menjadi warna merah bata yang menunjukkan positif mengandung flavonoid. Sedangkan Pengukuran absorbansi dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 510 nm. 5 ppm nilai absorbansinya (0,214), 10 ppm nilai absorbansinya \u0000(0,3799), 15 ppm nilai absorbansinya (0,5126), dan 20 ppm nilai absorbansinya (0,7033). Serta pengukuran kadar flavonoid total daun pepaya (Carica papaya L.) dari ekstrak etanol 96% sebesar 17,4633 mg QE/g atau 1,7463 % dan kadar flavonoid total biji pepaya (Carica papaya L.) dari ekstrak etanol 96% sebesar 15,8181 mg QE/g atau 1,5818 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki kadar flavonoid lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.).","PeriodicalId":344750,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132587258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}