Akhmad Adi Sulianto, Evi Kurniati, Alivia Ayu Hapsari
{"title":"Perancangan Unit Filtrasi untuk Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Sistem Downflow","authors":"Akhmad Adi Sulianto, Evi Kurniati, Alivia Ayu Hapsari","doi":"10.21776/ub.jsal.2019.006.03.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2019.006.03.4","url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki jumlah penduduk yang besar. Hal ini menyebabkan lingkungan Indonesia mudah tercemar karena limbah cair domestik yang dihasilkan penduduknya. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran yaitu melakukan pengolahan limbah cair domestik dengan metode sederhana. Penelitian bertujuan mengetahui rancangan model filtrasi yang baik untuk diterapkan dalam pengolahan limbah, serta mengetahui keefektifan variasi susunan media filter dalam menurunkan konsentrasi BOD, COD, fosfat, TSS dan kekeruhan. Penelitian menggunakan sistem downflow dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan. Setiap perlakuan unit filtrasi dibedakan penyusunan media filternya. Media filter yang digunakan yaitu ijuk, arang, pasir silika, zeolit, dan kerikil. Hasil uji filtrasi menunjukkan bahwa perlakuan II lebih baik dalam menurunkan parameter BOD, TSS, fosfat, kekeruhan, namun tidak pada parameter COD. Hasil uji filtrasi mampu mengolah limbah domestik menjadi air bersih kelas III untuk parameter TSS.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46425343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. T. Sutanhaji, Liliya Dewi Susanawati, Lisnayati Lisnayati
{"title":"Komposting Limbah Baglog Jamur Tiram oleh Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)","authors":"A. T. Sutanhaji, Liliya Dewi Susanawati, Lisnayati Lisnayati","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.2","url":null,"abstract":"Tanah yang dipengaruhi oleh cacing tanah selalu memiliki bahan organik, total N, kapasitas tukar kation (KTK), Ca, Mg, dan K yang dapat dipertukarkan, N dan P tersedia yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena aktifitas cacing tanah sangat meningkatkan konsentrasi N inorganik dalam tanah, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengomposan dari limbah baglog jamur tiram dengan menggunakan cacing tanah untuk menghasilkan unsur makro (N, P dan K). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengomposan limbah baglog jamur tiram dengan menggunakan cacing tanah (vermicomposting) dan tanpa menggunakan cacing tanah dalam menghasilkan unsur hara makro (N, P dan K). Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan unsur hara makro N, P dan K yaitu metode eksprimental yang meliputi 2 tahap, yaitu pembuatan kompos dan analisa hasil kandungan kompos (N, P dan K). Hubungan antara jumlah pemberian cacing dan jumlah kandungan unsur N, P, K yang dihasilkan dapat diketahui dengan metode analisis regresi linier sederhana, dari hasil penelitian didapatkan hasil semakin banyak jumlah cacing yang diberikan, maka semakin meningkat unsur hara makro N, P dan K yang dihasilkan, selanjutnya dilakukan uji t (uji koefisien regresi sederhana) untuk mengetahui apakah jumlah pemberian cacing berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kandungan unsur N, P dan K yang dihasilkan. Penelitian memberikan hasil yang signifikan antara pemberian cacing terhadap kandungan unsur Nitrogen dan Fosfor yang dihasilkan, namun tidak signifikan antara pemberian cacing dengan unsur kalium yang dihasilkan.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91395918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bambang Rahadi, Alexander Tunggul Sutan Haji, Inayah Robbaniyah
{"title":"Analisis Penurunan Konsentrasi Methyl Orange Dengan Biosorben Kulit Pisang Cavendish (Musa Acuminata Cv. Cavendish)","authors":"Bambang Rahadi, Alexander Tunggul Sutan Haji, Inayah Robbaniyah","doi":"10.21776/ub.jsal.2019.006.02.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2019.006.02.5","url":null,"abstract":"Industrial waste water contains various contaminants such as acids, bases, dissolved solids, toxic compounds, and organic dyes. Methyl orange is one of the dyes that are often used in paper, plastic, food and textile industries that can produce harmful waste for the environment. The recent technologies of wastewater treatment are not able to completely eliminate recalcitrant azo dyes. The main component in biomass which is responsible for the adsorption process is polymers: cellulose, hemicellulose, and lignin. Banana peel contains lignocellulose, so it can be used as biosorbent in the biosorption process. The purpose of research is to know the concentration of methyl orange substances on various treatment variations; the removal efficiency of biosorbent; and the optimum condition of the process of adsorption methyl orange. This study used a Factorial Completely Randomized Design with two factors, adsorbent dose and contact time. The sample used is the sample of 50 ppm synthetic methyl orange waste. The characteristics of banana peel were analyzed using FTIR. The adsorbent dose, contact time, and their interaction had a significant effect on the final concentration of methyl orange. The optimum condition of methyl orange adsorption occurred at 120 minutes contact time and 1 g adsorbent dose.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48203744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bambang Rahadi, Akhmad Adi Sulianto, Ruth Marganda Napitupulu
{"title":"Evaluasi Kelayakan Saluran Drainase Desa Kedungwaru Akibat Aktivitas RSUD Dr. Iskak Tulungagung","authors":"Bambang Rahadi, Akhmad Adi Sulianto, Ruth Marganda Napitupulu","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.3","url":null,"abstract":"Pengembangan yang sedang terjadi di daerah Desa Kedungwaru salah satunya adalah pengembangan RSUD Dr. Iskak. Masyarakat sekitar menilai bahwa kegiatan pengembangan RSUD berperan cukup besar dalam menambah jumlah debit air dikarenakan output dari IPAL RSUD mengalir langsung ke saluran drainase. Penelitian ini menggunakan metode analisa deskriptif kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan analisa hidrologi. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, serta pengamatan dan analisa data. Tahap pengumpulan data meliputi pengumpulan data primer dan data sekunder. Tahap pengolahan data meliputi analisa hidrologi, debit banjir rancangan dan evaluasi saluran drainase dengan kala ulang 20 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah kapasitas drainase desa Kedungwaru, Tulungagung tidak dapat memenuhi debit air rencana untuk 20 tahun mendatang maka dari itu dibutuhkan perencanaan ulang saluran drainase untuk 20 tahun mendatang. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan mengubah nilai kedalaman atau ketinggian saluran sebesar 0,3 meter tanpa mengubah nilai panjang dan lebar saluran.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48922288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ruslan Wirosoedarmo, Bambang Suharto, Patriot Kusuma Wardana
{"title":"Evaluasi Kinerja Derah Irigasi Berdasarkan Teknik Pemberian Air di Jatimlerek, Plandaan, Kabupaten Jombang","authors":"Ruslan Wirosoedarmo, Bambang Suharto, Patriot Kusuma Wardana","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.4","url":null,"abstract":"Sumberdaya yang sangat utama bagi tanaman adalah air karena hampir semua proses kimia, fisika, dan biologis tanaman tidak akan dapat berlangsung optimal tanpa tersedianya air yang cukup. Sistem Irigasi merupakan usaha penambahan kekurangan air tanah secara buatan, yaitu dengan menyalurkan air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman ketanah yang diolah dan didistribusikan secara sistematis, pemberian air irigasi harus dilakukan dengan tepat agar seluruh tanaman mendapat air yang cukup. Daerah Irigasi Jatimlerek (1812 Ha) memiliki 1 jaringan induk dan 4 jaringan sekunder. Penelitian ini mengukur kinerja daerah irigasi berdasarkan teknik pemberian air. Teknik pemberian air meliputi kecukupan, keseragaman, dan efisiensi pemberian air. Penilaian pada Daerah Irigasi Jatimlerek didapatkan hasil sebesar 72.2 % untuk kecukupan pemberian air irigasi, 31.98 % untuk keseragaman pemberian air irigasi, dan 73.453 % untuk efisiensi pemberian air irigasi, sehingga penilaian kinerja teknik pemberian air didapatkan hasil sebesar 59.21 %. Berdasarkan standar penilaian yang diatur oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air tahun 2003, kinerja Daerah Irigasi Jatimlerek tergolong dalam kategori CUKUP.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41900416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Natrium Hipokhlorit Sebagai Oksidator Limbah Cair Rumah Pemotongan Ayam","authors":"Ningrum Desti Dwi Apsari, Radjali Amin, Chafid Fandeli, Rukmini Aliman, Dj. Soetrisno","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.02.1","url":null,"abstract":"Pertumbuhan jumlah Rumah Potong Ayam (RPA) kurang diiringi dengan pengelolaan limbah cair yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larutan natrium hipoklorit (NaOCl) dan waktu endap terhadap kadar BOD, COD, TSS, minyak dan lemak, NH 3 -N dan pH pada limbah cair RPA. Penelitian ini menggunakan variasi dosis larutan NaOCl 0 ml L -1 , 0.003 ml L -1 , 0.006 ml L -1 , dan 0.009 ml L -1 dan waktu endap 0 menit, 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Pada setiap perlakuan dilakukan uji toksisitas menggunakan ikan nila hitam ( Oreochromis niloticus Bleeker) dengan waktu pajan 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam. Penelitian dilakukan dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil terbaik dicapai oleh dosis larutan NaOCl 0.009 ml L -1 dan waktu endap 90 menit dengan nilai BOD 106.56 mg L -1 , COD 226.61 mg L -1 , TSS 229 mg L -1 , minyak lemak 62 mg L -1 , NH 3 -N 0.69 mg L -1 , pH 6.1, dan 53% mati ikan nila hitam. HOCl yang terbentuk dari reaksi NaOCl dan air mengoksidasi bahan organik dalam limbah sehingga menurunkan kadar pencemarnya. Uji toksisitas ikan nila hitam menunjukkan bahwa limbah RPA bersifat toksik dan larutan NaOCl terbukti mampu menurunkan toksisitas limbah RPA. Walaupun demikian, penelitian ini belum berhasil membawa parameter uji memenuhi standar baku mutu limbah cair yang ditentukan oleh Pemerintah.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43752860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Liliya Dewi Susanawati, Zakia Ahdiany Santosa, J. B. R. Widiatmono
{"title":"Studi Evaluasi Sistem Saluran Drainase di Kecamatan Cempaka Putih Kota Administrasi Jakarta Pusat","authors":"Liliya Dewi Susanawati, Zakia Ahdiany Santosa, J. B. R. Widiatmono","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.4","url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan sektor pembangunan di wilayah DKI Jakarta mengakibatkan pemanfaatan kebutuhan akan lahan pemukiman yang semula berfungsi sebagai daerah resapan berubah menjadi kawasan yang kedap air. Kecamatan Cempaka Putih merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Pusat yang padat pemukiman. Kondisi infrastruktur sistem saluran drainase di Kecamatan Cempaka Putih belum mampu mengatasi permasalahan banjir atau genangan yang terjadi di setiap musim penghujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kapasitas saluran drainase untuk menampung aliran permukaan dalam mengatasi banjir atau genangan dan jika dari kegiatan evaluasi saluran tidak mampu mengatasi hal tersebut, maka diperlukan rekomendasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data berupa data sekunder. Pengolahan data terdiri dari beberapa tahapan yaitu debit banjir rancangan, debit air buangan penduduk dan evaluasi saluran drainase yang terdiri dari beberapa parameter. Hasil studi evaluasi sistem saluran drainase di Kecamatan Cempaka Putih Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah desain saluran drainase per kelurahan di Kecamatan Cempaka Putih pada 10 tahun yang akan datang masih dapat menampung debit hujan.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41739170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ruslan Wirosoedarmo, Shella Elsiana Santoso, Fajri Anugroho
{"title":"Pengaruh Pemberian Media Berbahan Limbah Kotoran Sapi dan Blotong Tebu Terhadap Bobot dan Kadar Protein Cacing African Night Crawler (Eudrilus eugenia)","authors":"Ruslan Wirosoedarmo, Shella Elsiana Santoso, Fajri Anugroho","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.5","url":null,"abstract":"Limbah kotoran sapi sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P 2 O 5 ), Kalium (K 2 O) dan Air (H 2 O) dan Komposisi blotong terdiri dari sabut, wax dan fat kasar, protein kasar, gula makan cocok untuk media cacing African Night Crawler ( Eudrilus eugeniae ). Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh pertumbuhan bobot cacing tanah dengan penambahan media blotong tebu dan kotoran sapi, selain itu mengetahui konsentrasi media yang terbaik dengan penambahan media blotong tebu dan kotoran sapi yang paling cocok untuk menaikan bobot cacing tanah dan pengaruh kadar protein pada cacing African Night Crawler (Eudrilus eugeniae) . Metode Penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan beberapa berlakuan . Tujuan penelitian Experimental untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok experimental dan menggunakan metode kjeldahl untuk analisis protein pada cacing. Parameter limbah yang diuji pada penelitian ini adalah pH, suhu, bobot cacing, protein media dan protein cacing African Night Crawler (Eudrilus eugeniae) . Suhu media selama penelitian berkisar antara 23-28 0 C sedangkan untuk pH media antara 6,3 hingga 7,6 dengan bobot cacing meningkat antar perlakuan dan nilai protein dengan BNT 5% sebesar 9,29. Konsentrasi media yang terbaik adalah pada perlakuan BK3 50% blotong tebu + 50% kotoran sapi dimana mengalami kenaikan rata-rata tertinggi sebesar 1,727kg. Protein media berpengaruh terhadap bobot cacing ANC ( eudrilus eugeniae ) sebesar 18,77%","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49385300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Seliaprillia Seliaprillia, Liliya Dewi Susanawati, Bambang Suharto
{"title":"Pemanfaatan Kulit Jeruk Peras (Citrus sinesis L. Obbeck) dan Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Sebagai Karbon Aktif Terhadap pH dan BOD Pada Air Limbah Perikanan di Daerah Kabupaten Tulungagung","authors":"Seliaprillia Seliaprillia, Liliya Dewi Susanawati, Bambang Suharto","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.3","url":null,"abstract":"Air limbah perikanan di daerah kabupaten Tulungagung yang dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan pencemaran, lama-kelamaan air berubah warna menjadi hitam dan berbau. Upaya untuk pencegahan dengan menggunakan karbon aktif dari kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah untuk mempengaruhi pH dan mengurangi kadar BOD yang ada pada air limbah perikanan. Kondisi saat ini pemanfaatan sampah organik juga masih sedikit, untuk itu kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah pada penelitian ini dijadikan sebagai karbon aktif. Karbon aktif memiliki fungsi untuk menyerap zat-zat tertentu pada limbah. Metode dan analisis data menggunakan Rancangan Percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil dari penelitian, karbon aktif kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah memeberikan penurunan BOD yang besar, pada setiap perlakuan mempunyai penurunan yang berbeda. Perlakuan yang mengalami penuruan terbesar yaitu pada pelakuan A2B1 menggunakan karbon aktif kulit jeruk peras dengan berat 15 gram tanpa campuran kulit kacang tanah dengan waktu kontak 12 jam. Nilai pH dengan penambahan karbon aktif kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah tidak memberikan perubahan pH yang besar, tetapi penambahan karbon aktif kulit kacang dapat merubah pH sesuai yaitu pada perlakuan A1B3 dengan pH yang dihasilkan 6,07. Nilai pH pada air limbah perikanan yang sesuai baku mutu yaitu dengan penambahan karbon aktif kulit kacang 35 gram, sedangkan nilai BOD yang sesuai baku mutu dengan penambahan karbon aktif kulit jeruk peras 15 gram. Kata Kunci: BOD, Karbon aktif, Limbah, pH.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46259700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azarine Nabila Jifa, Liliya Dewi Susanawati, Alexander Tunggul Sutan Haji
{"title":"Evaluasi Saluran Drainase di Jalan Gajayana dan Jalan Sumbersari Kota Malang","authors":"Azarine Nabila Jifa, Liliya Dewi Susanawati, Alexander Tunggul Sutan Haji","doi":"10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JSAL.2019.006.01.2","url":null,"abstract":"ABSTRAK Perkembangan Kota Malang mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Hal ini menyebabkan berkurangnya tanah yang mampu meresapkan air, sehingga menimbulkan genangan atau banjir ketika hujan turun. Saluran drainase di Kota Malang mulai mengalami penurunan kualitas sehingga tidak mampu menampung air limpasan hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi eksisting sistem saluran drainase di Jalan Gajayana dan Jalan Sumbersari, merancang dimensi saluran drainase berdasarkan hujan rancangan kala ulang 25 tahun, mengevaluasi dimensi saluran drainase eksisting apakah masih mampu menampung debit hujan rancangan untuk kala ulang 10 tahundan 25 tahun. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif evaluatif. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan data berupa data sekunder dan data primer, analisis hidrologi, review desain dimensi dan evaluasi saluran drainase. Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa saluran di Jalan Gajayana masih mampu untuk menampung debit hujan untuk 25 tahun kedepan. Sedangkan saluran di Jalan Sumbersari debit kapasitas saluran eksistingnya lebih kecil dari debit kapasitas saluran rancangan sehingga perlu diganti dimensi salurannya agar dapat menampung debit hujan hingga 25 tahun kedepan. Kata Kunci : Drainase, Evaluasi, Jalan Gajayana, Jalan Sumbersari, ABSTRACT Malang developments resulted in rapid population growth. This causes a reduction of land that capable for absorbing water, causing pond when it rains. Now drainage systems in Malang have decrease of quality and unable to accommodate the water runoff that causes flooding. The aim of this study was to determine the condition of the existing system of drainage channels at Gajayana Street and Sumbersari Street, designing dimensions of drainage channels based from rain design return period for 25 years, to evaluate the dimensions of drainage channels of the existing is still able to accommodate discharge of rain draft for return period 10 years and 25 years. Method that used is descriptive method evaluative. Research start from collecting primary data and secondary data, hydrology analysis, review and evaluation design dimensional drainage channels. Based on the results and the data analysis, it can be concluded that the channels in Gajayana Street still able to accommodate discharge of rain for the next 25 years. While the discharge channel at Sumbersari Street existing channel capacity is smaller than the discharge capacity of the channel, so the design of the channel dimensions need to be replaced in order to accommodate the discharge of rain up to 25 years. Keywords : Drainage, Evaluation, Gajayana Street, Sumbersari Street","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42169512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}