Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)最新文献

筛选
英文 中文
Analisis Modalitas Pada Teks Pidato Prabowo Soal Tampang Boyolali dan Masalah Ekonomi Kajian Linguistik Fungsional Sistemik 对Prabowo演讲文本的模式分析与Boyolali的外观和系统功能的语言问题
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.905
Sri Octaviyanti, Nurlela
{"title":"Analisis Modalitas Pada Teks Pidato Prabowo Soal Tampang Boyolali dan Masalah Ekonomi Kajian Linguistik Fungsional Sistemik","authors":"Sri Octaviyanti, Nurlela","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.905","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.905","url":null,"abstract":"Analisis wacana merupakan hal yang paling sangat diperlukan dalam dunia perpolitikan. Dengan analisis wacana kita dapat mengetahui apa pesan sebenarnya yang diingin disampaikan oleh partai polotik dalam berkampanye. Terkhusus pada paslon no 2 dalam pidato kampanyenya di Boyolali. Bapak Prabowo memberikan pidato yang berjudul Tampang Boyolali dan Masalah Ekonomi, yang sekaligus menjadi data dan objek pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana frekuensi dan tingkat modalitas yang terdapat pada teks pidato Prabowo dengan menggunakan teori Saragih dengan pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik. Metode dalam penelitian yaitu metode deskriptif analisis dan metode penyajian data dengan tabel. Maka hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah ada 8 probabilitas – tinggi, 2 keharusan – tinggi, 1 keharusan – menengah, 2 kecenderungan – tinggi, 2 kecenderungan – menengah. \u0000Discourse analysis is the most necessary thing in the world of politics. With a discourse analysis we can find out what the actual message that the political party wants to convey in campaigning. Especially for candidate number 2 in his campaign speech in Boyolali. Mr Prabowo gave a speech entitled Look at Boyolali and Economic Problems, which also became the data and objects in this study. This study aims to see how the frequency and level of modalities contained in Prabowo's text using Saragih's theory with the Systemic Functional Linguistic approach. In facilitating this research, the author uses descriptive analysis methods and methods of presenting data with tables. Then the results obtained from this study are 8 probabilities - high, 2 necessities - high, 1 must - medium, 2 tendencies - high, 2 tendencies - medium.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133340350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konsep Nama Kuliner Khas Karo: Kajian Metabahasa Semantik Alami
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I3.885
Hariati Br Sembiring, Mulyadi, Eddy Setia
{"title":"Konsep Nama Kuliner Khas Karo: Kajian Metabahasa Semantik Alami","authors":"Hariati Br Sembiring, Mulyadi, Eddy Setia","doi":"10.32734/LWSA.V3I3.885","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I3.885","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang konsep nama kuliner khas Karo dengan kajian metabahasa semantik alami. Hal yang melatar belakangi dilakukan penelitian ini adalah kajian dengan menggunakan teori metabahasa semantik alami pada kelas kata nomina masih sangat minim dikaji oleh para linguis. Secara khusus pada bahasa Karo belum pernah diteliti oleh para linguis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep nama kuliner khas Karo dalam kaian metabahasa semantik alami. Data penelitian diperoleh dari penutur asli bahasa Karo dengan teknik wawancara. Selanjutnya data dianalisis dengan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep nama kuliner khas Karo dibagi menjadi lima kategorisasi, yakni pertama konsep nama kuliner khas Karo yang digunakan pada pesta perkawinan, kedua konsep nama kliner khas Karo yang digunakan pada pesta tahunan, ketiga konsep nama kuliner khas Karo yang digunakan setelah panen, keempat konsep nama kuliner khas Karo yang digunakan pada acara memasuki rumah baru, dan kelima konsep nama kuliner khas Karo yang digunakan pada acara kematian. Setelah dikategorisasikan data dianalisis dengan teknik parafrase untuk memperlihatkan perbedaan makna yang terdapat pada data tersebut. makna peralatan dapur dibentuk oleh elemen makna asali SESUATU, KARENA, SESEORANG, ADA, dan INGIN. \u0000This research discusses the concept of the unique culinary name of Karo with the study of natural semantic metallicasa. The background of this research is the study using natural semantic metallicasa theory in the noun word class is still very minimal studied by linguists. In particular the Karo language has never been studied by linguists. This study aims to analyze the concept of the unique culinary name of Karo in a semantic natural meta-text. The research data were obtained from native speakers of Karo language with interview techniques. Then the data is analyzed by the method of distribution. The results showed that the concept of a typical Karo culinary name was divided into five categorizations, namely the first concept of a typical Karo culinary name used at a wedding, secondly the concept of a Karo-typical clinical name used at an annual party, the three concepts of a Karo-type culinary name used after harvest, the four concepts of Karo distinctive names used in the event entering a new home, and the five concepts of Karo distinctive names used at the death event. After categorizing the data, it is analyzed by paraphrasing techniques to show the different meanings contained in the data. the meaning of kitchen utensils is formed by the original meaning elements SOMETHING, BECAUSE, SOMEONE, THERE, and WANT. \u0000 ","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115402291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Bahasa Sarkasme dalam Tulisan Demonstrasi Mahasiswa terhadap DPR : Tinjauan Pragmatik 学生集会反对议会的讽刺语言:务实回顾
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.892
Min Adlina, Mulyadi, Eddy Setia
{"title":"Bahasa Sarkasme dalam Tulisan Demonstrasi Mahasiswa terhadap DPR : Tinjauan Pragmatik","authors":"Min Adlina, Mulyadi, Eddy Setia","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.892","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.892","url":null,"abstract":"Indonesia saat ini sedang mengalami gejolak politik yang sangat panas. Banyak mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia turun ke jalan untuk mengaspirasikan bentuk rasa kekecewaannya terhadap DPR yang dengan sesuka hatinya mengeluarkan peraturan yang cukup kontroversial. Ada begitu banyak sindiran atau sarkasme yang ditulis oleh para mahasiswa di kala mereka melakukan demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk sarkasme yang mahasiswa tulis di dalam demonstrasi mereka dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis ini dilakukan dengan mengambil beberapa bentuk-bentuk tulisan dari demonstrasi mahasiswa yang memprotes RUU yang dikeluarkan oleh DPR untuk diketahui bagaimana bentuk dari bahasa sarkasme yang mereka gunakan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Teori Elizabeth Camp, ada terdapat 32 gambar yang menunjukkan sarkasme proposisi, 12 gambar yang menunjukkan sarkasme leksikal,  dan terdapat 9 gambar yang menunjukkan sarkasme ilokusi dari 53 gambar yang didapat. Berdasarkan hasil penelitian, para mahasiswa banyak menggunakan gambar dengan jenis sarkasme proposisi untuk mengungkapkan aspirasi mereka. \u0000Indonesia is currently experiencing a very hot political upheaval. Many students from various universities in Indonesia took to the streets to aspire to their dissatisfaction with the House of Representatives, which as they pleased issued quite controversial regulations. There were so many sarcasm or sarcasm written by the students when they demonstrated. This study aims to analyze the forms of sarcasm that students write in their demonstrations using qualitative descriptive methods. This analysis was carried out by taking several written forms from student demonstrations protesting the bill issued by the DPR to find out what form of sarcasm they used. From the results of research conducted using the Elizabeth Camp Theory, there are 32 images that show propositional sarcasm, 12 images that show lexical sarcasm, and there are 9 pictures that show illocutionary sarcasm from 53 images obtained. Based on the results of the study, many students use images with a propositional type of sarcasm to express their aspirations.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123996587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Analisis Makna Idiom Bahasa Jepang dengan Unsur Air (Mizu) 分析日文习语与水元素(Mizu)的意思
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.898
N. Ainun, Mulyadi, Mhd. Pujiono
{"title":"Analisis Makna Idiom Bahasa Jepang dengan Unsur Air (Mizu)","authors":"N. Ainun, Mulyadi, Mhd. Pujiono","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.898","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.898","url":null,"abstract":"Idiom dikonstruksi dari berbagai macam makna kata, ada yang terbentuk dari kata yang terkait indra perasa, anggota tubuh, angka, warna, tumbuhan, binatang dan benda-benda alam. Dalam penelitian kali ini memfokuskan pada Idiom yang terbentuk dari kata ‘air’ (mizu). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna idiomatikal dari Idiom yang mengandung kata mizu serta mencari tahu gaya bahasa yang terkandung dalam makna idiomatikalnya. Data diambil dari buku referensi kumpulan Idiom bahasa Jepang 101 Japanese Idioms dan website dictionary.goo.ne.jp. Hasilnya menunjukkan terdapat sebelas idiom yang menggunakan kata mizu yang memiliki perbedaan dan hubungan antara makna leksikal dan makna idiomatikalnya. Selanjutnya terdapat makna idiomatikal yang ditunjukkan dengan enam gaya bahasa metafora, yaitu水に燃えたつ蛍 (mizu ni moetatsu hotaru), 水を割る(mizu o waru),水と油(mizu to abura)、水清ければ魚棲まず (mizukiyokerebauosumazu), 水清ければ月宿る(mizu kiyokereba tsukiyadoru), 水積もりて魚聚まる(mizu tsumorite sakana atsumaru). Tiga gaya bahasa metonimi yaitu 水が開く(mizu ga aku), 水が入る (mizu ga hairu),水に流す(mizu ni nagasu). Dua gaya bahasa sinekdoke水が出る (mizu ga deru), 水が合わない (mizu ga awanai). \u0000Idioms are formed from various words, some are formed from the senses of taste, part of body, colors, numbers, animals, plants and natural objects. In this study the focus is on idioms that are formed from the word 'water' (mizu). This research is a qualitative research that aims to find out the lexical and idiomatic meanings of idioms containing the word mizu and find out the figure of speech contained in the idiom. Data is taken from the Japanese Idiom reference book 101 Japanese Idioms & dictionary.goo.ne.jp website. The results of this study indicate there are eleven idioms that use the word mizu which have differences and relationships between lexical meanings and idiomatic meanings. Furthermore, there are idiomatic meanings which are indicated by the six Metaphorical styles, namely水に燃えたつ蛍 (mizu ni moetatsu hotaru), 水を割る(mizu o waru),水と油(mizu to abura)、水清ければ魚棲まず (mizukiyokerebauosumazu), 水清ければ月宿る(mizu kiyokereba tsukiyadoru), 水積もりて魚聚まる(mizu tsumorite sakana atsumaru). Three metonymy styles are水が開く(mizu ga aku), 水が入る (mizu ga hairu),水に流す(mizu ni nagasu). The two styles of the sinekdoke are水が出る (mizu ga deru), 水が合わない (mizu ga awanai).","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133020420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konstruksi Kausatif dalam Bahasa Gayo 加约语的因果结构
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.893
Mycellia Cempaka Mz, Mulyadi, Dardanila
{"title":"Konstruksi Kausatif dalam Bahasa Gayo","authors":"Mycellia Cempaka Mz, Mulyadi, Dardanila","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.893","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.893","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan guna meneliti dan mendiskripsikan kontruksi kausatif bahasa dalam Gayo. Pada awalnya dideskripsikan kausatif dalam bahasa Gayo dan disesuaikan berdasarkan makna pada Bahasa Indonesia dan akan diuraikan berdasarkan fungsi sintaksis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan metode lapangan  mencakup elisitasi secara langsung, perekaman, wawancara dengan ketua adat serta orang tertua didesa tersebut dan pengecekan elisitasi. Lebih lanjut, instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar tanyaan. Menggunakan  konsep Penguasaan serta Pengikatan guna memperjelas perilalu verba dan tipe konstruksi kausatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membentuk konstruksi kausatif verba intransitive sehingga menjadi verba transitif, dua jenis verba lain (transitif dan ditransitif tidak berubah kategorinya. konstruksi kausatif terdiri atas monoklausa dan biklausa. Kausatif monoklausa dibentuk verba intransitif dan verba transitif' berobjek refleksif dan bermakna tindakan, kausatif biklausa dibentuk verba transitif dan ditransitif. \u0000This article aims to research and describe the causative construction of language in Gayo. Initially, it was described as causative in Gayo and adjusted based on the meaning in Indonesian and will be described based on syntactic functions. This research uses a descriptive method. The research data were obtained by field methods including direct elicitation, recording, interviews with traditional leaders and the oldest people in the village and checking elicitation. Furthermore, the instrument used in this study was a list of questions. Uses the concepts of Mastery and Binding to clarify verb behavior and types of causative constructs. The results showed that in forming the causative construction of intransitive verbs so that they became transitive verbs, two other types of verbs (transitive and transitive did not change their categories. Causative constructs consisted of monoclauses and biclauses. Monoclausal causative forms were intransitive verbs and transitive verbs \"were reflexive and meaningful in action. causative biklausa is formed by transitive and transitive verbs.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122248924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Jejak Bahasa Proto Austronesia dan Keberlanjutan Bahasa Melayu Kuno pada Penulisan Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.879
Churmatin Nasoichah, Dwi Widayati, Mulyadi
{"title":"Jejak Bahasa Proto Austronesia dan Keberlanjutan Bahasa Melayu Kuno pada Penulisan Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2","authors":"Churmatin Nasoichah, Dwi Widayati, Mulyadi","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.879","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.879","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jejak PAN yang ada pada Prasasti Sitopayan 1 dan Sitpayan 2 serta untuk mengetahui keberlanjutan BMK yang telah disebutkan dalam penulisan prasasti tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi LHK. Pengumpulan data diperoleh melalui penelitian lapangan yang berupa sumber tertulis. Sumber tertulis tersebut berupa Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2 yang sudah dialih aksara serta dialih bahasakan. Setelah semua data terkumpul lalu dianalisis untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Tahap analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa kata dalam BMK dan bahasa Melayu dengan kamus PAN terkait perubahan makna kata. Dari hasil analisis ditemukan beberapa kata dasar pada penulisan Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2 yang menggunakan BMK yang merupakan turunan dari PAN. Adapun kata-kata tersebut di antaranya kata babwat (pewarisan inovasi), kata sātap yang terbentuk dari dua kata yaitu sa dan atap (terjadi pewarisan linear dan inovasi), kata itu (apokop). Selain itu ditemukan juga kata sandang pu yang juga merupakan turunan dari PAN (pewarisan linear). Selain kata-kata yang merupakan turunan dari PAN, juga ditemukan beberapa kata serapan berbahasa Sansekerta di antaranya kata tatkāla, bakas, brahala, biyara, dan (pa?)duka. \u0000The purpose of this study was to determine the PAN traces that exist on the Sitopayan 1 and Sitpayan 2 inscriptions and to determine the sustainability of the BMK mentioned in the inscription writing. The method used is descriptive qualitative with LHK studies. Data collection was obtained through field research in the form of written sources. The written sources are in the form of Sitopayan 1 and Sitopayan 2 inscriptions which have been translated and translated. After all the data has been collected, it is analyzed to solve the research problem. The analysis stage is carried out by comparing several words in BMK and Malay with the PAN dictionary related to changes in the meaning of words. From the analysis, it was found that some basic words were found in the writing of the Sitopayan 1 and Sitopayan 2 inscriptions using BMK which is a derivative of PAN. The words include the word babwat (innovation inheritance), the word sātap which is formed from two words, namely sa and roof (linear inheritance and innovation occurs), that word (apokop). Apart from that, we also found the article pu which is also a derivative of PAN (linear inheritance). Apart from words derived from PAN, several Sanskrit loanwords are also found, including the words tatkāla, bakas, brahala, biyara, and (pa?)duka.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133431478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penguasaan Kata Negasi dalam Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara 北苏门答腊大学文学院文学系学生普通话否定语课程
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.882
D. Siregar, Gustianingsih, Bahagia Tarigan
{"title":"Penguasaan Kata Negasi dalam Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara","authors":"D. Siregar, Gustianingsih, Bahagia Tarigan","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.882","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.882","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Penguasaan Kata Negasi dalam Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin FIB Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kata negasi dalam bahasa Mandarin yang mudah dan sulit dikuasai oleh mahasiswa. Metodelogi yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kalimat negasi dengan sumber data primer yaitu mahasiswa program studi Bahasa Mandarin FIB USU Tahun Ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data berupa tes dan observasi. Selanjutnya data dianalisis dengan metode padan. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu teknik pilah unsur penentu dan teknik hubung banding menyamakan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Behaviorisme Watson dengan menerapkan prinsip kebaruan (recency principle), dan prinsip keseringan (frequency principle). Hasil penelitian ini yaitu, (1) kata negasi yang mudah dikuasai oleh mahasiswa adalah 不 (bù), 没 (méi), 不要 (bú yào),  不用 (bú yòng), 别 (bié), 无 (wú) dan 非 (fēi), dan negasi yang sulit dikuasai oleh mahasiswa adalah 未 (wèi). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pembelajaran kalimat negasi khususnya kalimat negasi dalam bahasa Mandarin dengan menerapkan prinsip Behaviorisme.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122903781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Predikat Komples Bahasa Batak Toba 多巴巴塔克语复杂谓语
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.881
Desima Sipapaga, Mulyadi
{"title":"Predikat Komples Bahasa Batak Toba","authors":"Desima Sipapaga, Mulyadi","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.881","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.881","url":null,"abstract":"Penelitian ini  menganalisis  predikat kompleks bahasa Batak Toba dengan menggunakan teori X-bar. Data  diperoleh dari  hasil wawancara dengan penutur asli bahasa Batak Toba. Selanjutnya data dianalisis dengan metode agih. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa kaidah, yakni FI = Spes + V + V + Prep, FI = Spes + Prep + V + V,  FI = Spes + V + V + N.. Kaidah pertama terbentuk dari verba verba yang diikuti oleh preposisi,  kaidah kedua tebentuk dari spesifier + preposisi + dan diikuti oleh predikat kompleks, serta kaidah ketiga terbentuk dari spesifier yang diikuti oleh predikat kompleks dan diakhiri dengan  nomina. \u0000This study analyzes the complex predicate of the Toba Batak language using the X-bar theory. Data obtained from interviews with native speakers of the Toba Batak language. Furthermore, the data were analyzed by using the agih method. From the results of the research, several rules were found, namely FI = Spes + V + V + Prep, FI = Spes + Prep + V + V, FI = Spes + V + V + N .. The first rule is formed from a verb followed by a preposition, The second rule is formed from a specifier + preposition + and is followed by a complex predicate, and the third rule is formed from a specifier followed by a complex predicate and ending with a noun.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134549933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Aspek Gramatikal dalam Cerita Anak Loly Takut Bertanya Karya Rudi Cahyono
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.888
Latifah Yusri Nasution, Suci Audina Sihotang, T. Sinar, Nurlela
{"title":"Analisis Aspek Gramatikal dalam Cerita Anak Loly Takut Bertanya Karya Rudi Cahyono","authors":"Latifah Yusri Nasution, Suci Audina Sihotang, T. Sinar, Nurlela","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.888","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.888","url":null,"abstract":"Dalam cerita anak terkandung nilai-nilai yang mampu membangun karakter anak. Nilai ini dapat dimengerti oleh anak dengan penggunaan bahasa yang sederhana. Aspek gramatikal dideskripsikan untuk melihat tata bahasa yang digunakan dalam cerita anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah cerita anak Loly Takut Bertanya karya Rudi Cahyono. Data berupa aspek gramatikal dalam cerita anak. Penelitian ini menggunakan teori Halliday dan Hasan tentang analisis kohesi dalam wacana dari aspek gramatikal, yaitu referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam cerita anak Loly Takut Bertanya keempat aspek gramatikal sesuai teori yang digunakan ditemukan dalam cerita tersebut, dan di antara keempat aspek tersebut peggunaan referensi lebih dominan. Penggunaan keempat aspek gramatikal tersebut dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Hal ini karena pengarang menyesuaikan penggunaan bahasa dengan kemampuan anak dalam menganalisis klausa. Anak-anak dalam kehidupan sehari-hari menggunakan klausa sederhana ketika berkomunikasi. \u0000In children's stories contained values ​​that are able to build children's character. This value can be understood by children with the use of simple language. Grammatical aspects are described to see the grammar used in children's stories. This research is a qualitative descriptive study. The source of the research data is the children’s stories of Loly Takut Bertanya by Rudi Cahyono. Data in the form of grammatical aspects in children's stories. This study uses Halliday and Hasan's theory of cohesion analysis in discourse from grammatical aspects, namely reference, substitution, ellipsis, and conjunction. The results of this study indicate that in children's stories of Loly Takut Bertanya all four grammatical aspects according to the theory used are found in the story, and among these four aspects the use of references is more dominant. The use of the four grammatical aspects in language that is simple and easily understood by children. This is because the author adjusts language use to the child's ability to analyze clauses. Children in everyday life use simple clauses when communicating.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"169 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115915223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konstruksi Posesif dalam Bahasa Simalungun 所有格在西马伦语中
Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) Pub Date : 2020-10-15 DOI: 10.32734/LWSA.V3I2.896
Nisa Azhari Saragih, Mulyadi, Rudy Sofyan
{"title":"Konstruksi Posesif dalam Bahasa Simalungun","authors":"Nisa Azhari Saragih, Mulyadi, Rudy Sofyan","doi":"10.32734/LWSA.V3I2.896","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V3I2.896","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas konstruksi posesif pada tatanan kalimat bahasa Simalungun. Lebih jauh lagi, artikel ini akan membahas jenis konstruksi posesif serta hubungan yang terjadi antara pemilik/possessor selanjutnya disebut PR dan yang dimiliki/possessum selanjutnya disebut PM pada kalimat tersebut. Data diambil dari kalimat-kalimat yang mengandung konstruksi posesif dari Cerita Rakyat dalam Buku Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Simalungun “Sinalsal” Siswa Sekolah Dasar dengan teknik baca catat. Metode yang digunakan dalam tahap analisis data adalah metode agih dan metode padan. Metode ini digunakan untuk menentukan jenis konstruksi posesif dan hubungan yang terjadi antara PR dan PM. Penelitian ini menunjukkan bahwa unsur pemilik dalam bahas Simalungun ditandai dengan penggunaan kata ganti nama (disebut hata panggasihi goranan) maupun kata ganti pemilik (disebut hata panggasihi simadasi/simada: empunya, tuannya, pemiliknya). Dalam bahasa Simalungun, kata ganti nama atau pronomina persona tidak membedakan gender seperti halnya dalam bahasa Inggris. Penelitian ini kemudian membuktikan bahwa tipe hubungan antara PR dan PM dalam bahasa Simalungun adalah berupa hubungan kekerabatan atau partuturan dan hubungan kepemilikan atau simadasi. \u0000This research discusses possessive construction on the Simalungun sentence structure. Furthermore, this article will discusses the type of possessive construction and the relationship between the owner/possessor hereinafter referred to as PR and possessed/possessum hereinafter referred to as PM in the sentence. Data are taken from sentences containing possessive construction from folklore contained in \"Sinalsal\" The Local Content Textbook of Simalungun for Elementary School Students with note reading techniques. The method used in the data analysis stage is the aggregate method and the equivalent method. These method are used to determine the type of possessive construction and the relationships between PR and PM. The research shows the element of owner in Simalungun was marked by the use of pronouns (called hata panggasihi goranan) or the pronouns of owner (called hata panggasihi simadasi/simada: owner, master, the owner). In Simalungun, pronouns or personal pronouns do not distinguish gender as in English. This research proves that the type of relationship between  PR and PM in Simalungun is in the form of kinship or partuturan relations and ownership or simadasi relations.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114632212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信