{"title":"APLIKASI POC CUCIAN BERAS UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)","authors":"Gema Dradhani, Anidarfi","doi":"10.32530/jfcaa.v2i2.528","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i2.528","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Kacang tanah merupakan tanaman legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan, sedangkan produknya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Produksi kacang tanah di Indonesia masih rendah sehingga kebutuhan kacang tanah tidak terpenuhi, hal ini dikarenakan penerapan teknologi belum dilakukan dengan baik, sehingga produksinya masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kacang tanah adalah dengan menggunakan air cucian beras. Air cucian beras mengandung unsur fosfor yang tinggi yaitu 16,306%, Fosfor merupakan salah satu unsur hara yang sangat membantu dalam meningkatkan produksi tanaman khususnya tanaman legum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Februari sampai dengan Juni 2020, data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode uji t 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair cucian beras berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berbeda nyata terhadap jumlah polong bernas per tanaman dan berat 100 biji, serta tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan jumlah biji per polong.\u0000Kata kunci: air cucian beras, kacang tanah, pupuk organik cair\u0000 \u0000Abstract\u0000Peanut is the second most important legume crop after soybean in Indonesia. Peanuts have long been used as food, while the product can be used as animal feed. The production of peanuts in Indonesia is still low so the need for peanuts is not met, this is because the application of technology has not been carried out properly, so production is still low. One way to increase peanut production is to use rice washing water. Rice washing water contains a high element of phosphorus, namely 16.306%, Phosphorus is one of the nutrients that are very helpful in increasing plant production, especially legume plants. This study aims to determine the effect of liquid organic fertilizer application on the growth and production of peanut plants. This research was carried out on the experimental land of the Payakumbuh State Agricultural Polytechnic from February to June 2020, the results of the research data were analyzed using the 5% t-test method. The results showed that the liquid organic fertilizer of rice washing had a significantly different effect on plant height, very significantly different on the number of pithy pods per plant and weight of 100 seeds, and no significant effect on the number of branches and the number of seeds per pod.\u0000Keywords: rice washing water, peanuts, liquid organic fertilizer","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133068290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGGUNAAN TRICHOKOMPOS KOTORAN SAPI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR VARIETAS CILEMBU (Ipomoea batatas L.)","authors":"Revina Rahma, Muflihayati","doi":"10.32530/jfcaa.v2i2.527","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i2.527","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu makanan pokok bagi sekelompok penduduk Indonesia, karena itu tanaman ubi jalar ikut memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan nasional. Permintaan akan ubi jalar semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk. Masalah utama yang dihadapi dalam kegiatan usaha tani ubi jalar adalah rendahnya produksi tanaman ubi jalar. Salah satu penyebab rendahnya produksi ubi jalar adalah rendahnya ketersediaan hara bagi tanaman yang dipicu oleh pemakaian pupuk kimia secara terus menerus tanpa dibarengi penambahan bahan organik yang akan menganggu keseimbangan unsur hara di dalam tanah dan menurunkan produktifitas lahan. Salah satu alternatif untuk mengatasi produktifitas lahan dengan penggunaan trichokompos kotoran sapi. Trichokompos kotoran sapi mengandung unsur hara N 0,50%, P 0,28%, K 0,42%. Penanaman ubi jalar menggunakan dua perlakuan yaitu penggunaan trichokompos kotoran sapi dengan dosis 5 ton/ha dan tanpa penggunaan trichokompos kotoran sapi. Pertumbuhan tanaman diamati dan data hasil pengamatan diuji secara statistik menggunakan Uji t pada taraf nyata 5 % dan 1 %. Berdasarkan hasil pengamatan, penggunaan trichokompos kotoran sapi menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap panjang sulur, jumlah cabang, panjang umbi, bobot umbi/rumpun dan berat brangkasan, akan tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah umbi/rumpun dan diameter umbi. \u0000Kata Kunci: kotoran sapi, trichokompos, ubi jalar\u0000 \u0000Abstract\u0000Sweet potatoes (Ipomoea batatas L.) is one of the staple foods for a group of Indonesians, therefore sweet potato plants play an important role in the position of national food barns. The demand for sweet potatoes is increasing as the population increases. The main problem faced in the business activities of sweet potato farming is the low production of sweet potato crops. One of the causes of low sweet potato production is the low availability of nutrients for plants triggered by the continuous use of chemical fertilizers without the addition of organic matter which will disrupt the balance of nutrients in the soil and reduce land productivity. One alternative to overcome land productivity with the use of cow dung trichocompost. Trichocompost cow dung contains nutrients N 0.50%, P 0.28%, K 0.42%. Planting sweet potatoes uses two treatments, namely the use of cow dung trichocompost with a dose of 5 tons/ha and without the use of cow dung trichocompost. Plant growth is observed and observational data is statistically tested using test t at real levels of 5% and 1%. Based on the results of observations, the use of cow dung trichocompost showed a very noticeable different effect on tendril length, the number of branches, length of bulbs, the weight of bulbs/clumps, and brangkasan weight, but differed not noticeably on the number of bulbs/clumps and the diameter of the bulbs.\u0000Keywords: cow dung, trichocompost, sweet potato","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115884556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN KAMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG (Zea mays L.)","authors":"Nia Arianti, Frisca Maulina","doi":"10.32530/jfcaa.v2i2.529","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i2.529","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan utama kedua setelah tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dikonsumsi sebagai bahan pangan dan pakan ternak.Kabupaten Limapuluh Kota yang merupakan sentra produksi ayam ras mengakibatkan kebutuhan jagung untuk pakan ternak sangat tinggi.Total kebutuhan jagung untuk pakan ayam petelur dan pedaging pada tahun 2020 adalah 169.694,34 ton dan 23.383,815 ton (total 193.078,155 ton), namun Kabupaten Limapuluh Kota hanya mampu memproduksi jagung sebanyak 45.511,98 ton (Badan Pusat Statistik Kabupaten Limapuluh Kota, 2021). Berdasarkan data tersebut budidaya jagung di Kabupaten Limapuluh Kota memiliki peluang pasar yang cukup besar untuk dikembangkan.Peluang pasar ini dapat dipenuhi melalui upaya peningkatan produksi salah satunya dengan pemupukan menggunakan Pupuk Oganik Cair (POC) urin kambing.Budi daya jagung ini dilaksanakan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Maret hingga Juni 2021, yang dilaksanakan pada lahan seluas 250 m2 dimana 125 m2 menggunakan perlakuan POC urin kambing dan 125 m2 sebagai kontrol atau tanpa perlakuan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%, berdasarkan hasil pengamatan dan uji t perlakuan POC urin kambing memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (hight significant/hs) terhadap tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, berat 100 biji, dan hasil per tanaman. Hasil yangdiperoleh pada lahan perlakuan mencapai 119 kg/125m2 (9,52 ton/ha), sementarahasil pada lahan tanpaperlakuanhanya 99kg/125m2(7,92ton/ha).\u0000Kata kunci: jagung, pupuk organik cair, urin kambing\u0000 \u0000Abstract\u0000Corn (Zea mays L.) is the second main food crop after rice (Oryza sativa L.) which is consumed as food and animal feed. Limapuluh Kota Regency is the center of broiler chicken production, which has resulted in a very high demand for corn for animal feed. The total demand for corn for laying hens and broilers in 2020 is 169.694,34 tons and 23.383,815 tons (a total of 193.078,155 tons). However, Limapuluh Kota Regency is only able to produce 45.511,98 tons of corn (Central Bureau of Statistics of Limapuluh Regency, 2021). Based on these data, maize cultivation in Limapuluh Kota Regency has a large enough market opportunity to be developed. This market opportunity can be met through efforts to increase production, one of which is fertilization using liquid organic fertilizer from goat urine. This corn cultivation was carried out in the Payakumbuh State Agricultural Polytechnic practice area from March to June 2021, which was carried out on an area of 250 m² where 125 m² used liquid organic fertilizer from goat urine treatment and 125 m² as control or no treatment. Observational data were analyzed by t-test 5% and 1%, based on the results of observations and t-test treatment of liquid organic fertilizer from goat urine gave high significant/hs on plant height, leaf length, leaf width, the weight of 100 seeds, and a production. The production obtained on the trea","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133582658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"APLIKASI BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK BIO-ORGANIK CAIR (BIO-POC) PADA PADI KETAN HITAM (Oryza sativa L. Var. Glutinosa)","authors":"Yulensri, Anidarfi","doi":"10.32530/jfcaa.v2i2.534","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i2.534","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Ketan hitam merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat, antioksidan, senyawa bioaktif (antosianin) dan serat yang penting bagi kesehatan. Masalah utama yang dihadapi dalam berbudidaya beras ketan hitam adalah memiliki usia yang panjang bisa mencapai 5 bulanan, Bentuk tanaman yang tinggi, Hasil panen yang rendah, masalah kesuburan lahan sawah dan lain-lain. Untuk meningkatkan produksi beras ketan hitam dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya dan memperbaiki kualitas lahan salah satunya menggunakan pupuk Bio-POC cair dan tenik penanaman SRI yaitu bertanam padi sebatang untuk meningkatkan jumlah anakan yang sangat sedikit pada padi ketan hitam. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsentrasi pupuk bio-POC yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi ketan hitam. Penelitian dilakukan di rumah kawat menggunakan Ranncangan Acak Kelompok dengan 6 tingkatan konsentrasi bio-POC yaitu A). Konsentrasi 0 %, B) Konsentrasi 10 %, C) Konsentrasi 20 % , d) Konsentrasi 30 %, e) Konsentrasi 40 % f) Konsentrasi 50 %. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk bio-POC pada padi ketan hitan dengan metode SRI belum dapat meningkatkan jumlah anakan dan tinggi tanaman karena berbeda tidak nyata dibanding tanpa pemberian Bio-POC, akan tetapi dapat meningkatkan produksi padi ketan hitam dimana semakin tinggi konsentrasi bio-POC produksi juga semakin meningkat namun aplikasi dengan konsentrasi 10 % - 50% berbeda tidak nnyata, sedangkan konsentrasi 40 % dan 50 % berbeda nyata dengan tanpa pemberian Bio-POC menurut uji DNMRT pada taraf 5%.\u0000:\u0000Kata Kunci: konsentrasi, padi ketan hitam, pupuk bio-organik cair, SRI\u0000Abstract\u0000Black glutinous rice is one of the most potential food commodities. As a source of carbohydrates, antioxidants, bioactive compounds (anthocyanins) and fiber that are important for health. The main problems faced in cultivating black glutinous ric is to have a long life can reach 5 months, High form of plants Low yields, fertility problems of rice fields and others. To increase the production of black glutinous rice can be done by improving cultivation techniques and improving land quality, one of them can be done using liquid Bio-POC fertilizer and SRI planting technique, namely a rice field to increase the number of saplings very little in black glutinous rice. The purpose of the research is to determine proper concentration of bio-POC fertilizers to increase the growth and production of black glutinous rice. The study was conducted from June to November 2021 in wire house. The study used a randomized block design with 6 treatments, namely A). Concentration 0%, B) Concentration 10%, C) Concentration 20%, d) Concentration 30%, e) Concentration 40%, f) Concentration 50%. Observations are made of vegetative growth and plant production. The results showed that the application of bio-POC fertilizers in b","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115658088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt.)","authors":"Reza Safitri, Khazy Anty","doi":"10.32530/jfcaa.v2i2.533","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i2.533","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000 \u0000Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan salah satu jenis jagung yang banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa, selain itu jagung manis juga dapat diolah menjadi berbagi olahan makanan seperti mie, tepung, pergedel dan lainnya. Rata-rata produksi jagung manis di Kabupaten Limapuluh Kota pada tahun 2019 adalah sebesar 6,81 ton/ha, poduksi ini masih tergolong rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar jagung manis. Produksi yang masih rendah ini dikarenakan lahan sudah terdegradasi. Ketersedian unsur hara yang ada dalam tanah sangat dipengaruhi oleh adanya bahan organik di dalam tanah, salah satu bentuk masukan bahan organik yang umum digunakan adalah kompos jerami padi. Budi daya jagung manis ini dilaksanakan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Maret hingga Mei 2021, yang dilaksanakan pada lahan seluas 250 m2 dimana 125 m2 menggunakan perlakuan kompos jerami padi dan 125 m2 sebagai kontrol atau tanpa perlakuan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t perlakuan kompos jerami padi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (hight significant/hs) terhadap tinggi tanaman, panjang daun, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, dan panjang tongkol. Berbeda tidak nyata (non significant/s) terhadap lebar daun, dan jumlah daun. Hasil yang diperoleh dari budi daya jagung perlakuan kompos jerami padi dan tanpa perlakuan sebanyak 163 kg dan 105 kg masing-masingnya, artinya terdapat peningkatan hasil sebesar 55,23%. Biaya total perlakuan kompos jerami padi dan tanpa perlakuan sebesar Rp. 466.466 dan Rp. 322.565, sementara pendapatan sebesar Rp. 815.000 dan Rp. 525.000 masing-masingnya. Berdasarkan hasil, biaya dan pendapatan maka diperoleh keuntungan pada perlakuan kompos jerami padi sebesar Rp. 348.540, R/C 1,7, profitabilitas 75%, BEP (Break Event Point/titik keseimbangan) harga 2.861/kg, BEP hasil 93 kg, dan BEP lahan 72 m2. Sementara tanpa perlakuan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 202.440, R/C 1,6, profitabilitas 62%, BEP harga 3.072/kg, BEP hasil 65 kg, dan BEP lahan 76 m2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa budi daya jagung menggunakan kompos jerami padi layak untuk diusahakan karena memiliki R/C yang lebih tinggi dibandingkan tanpa perlakuan.\u0000 \u0000Kata Kunci : jagung manis, jerami padi, kompos\u0000 \u0000Abstract\u0000Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) is a popular type of corn because it has a sweeter flavor than regular corn. It may also be processed into a variety of processed meals such as noodles, flour, pergedel, and other items. In 2019, the average sweet corn output in Limapuluh Kota Regency was 6.81 tons per hectare, which is still low and unable to meet the sweet corn market demand. The land has been degraded, resulting in limited output. The presence of organic matter in the soil has a significant impact on the availability of nutrien","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114737274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPETISI TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) DENGAN GULMA SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha H.B.K.)","authors":"Mismawarni Srima Ningsih","doi":"10.32530/jfcaa.v2i1.441","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i1.441","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000 \u0000Sembung rambat merupakan tanaman introduksi yang memiliki daya invasi tinggi, sehingga menjadi gulma di pertanaman kangkung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompetisi antara gulma sembung rambat dengan tanaman kangkung. Menggunakan metode penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap 5x5. Perlakuan yang diberikan adalah (A) Kangkung, (B) Kangkung + 1 Sembung rambat, (C) Kangkung + 2 Sembung rambat, (D) Kangkung + 3 Sembung rambat, (E) Kangkung + 4 Sembung rambat. Bila perlakuan mempengaruhi hasil kangkung, analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil menunjukan keberadaan sembung rambat di pertanaman kangkung darat dapat menurunkan tinggi, jumlah daun, diameter batang dan bobot kering kangkung. Penurunan semakain besar dengan bertambahnya jumlah sembung rambat pada pertanaman akibat terjadinya kompetisi terhadap faktor lingkungan yang sama. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa sembung rambat yang berada di pertanaman kangkung merupakan gulma yang dapat menurunkan hasil panen dan keberadaannya dipertanaman harus dikendalikan.\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114132941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)","authors":"Santi Diana Putri","doi":"10.32530/jfcaa.v2i1.440","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i1.440","url":null,"abstract":"Buah pisang pada umumnya digemari oleh semua kalangan baik dewasa, remaja maupun anak-anak-anak. Namun kulit buah pisang sering dibuang dan tidak dimanfaatkan bagi sebagian besar orang. Inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi solusi agar limbah dapat dimanfaatkan kembali untuk pertumbuhan tanaman kedelai. Karena kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh apakah Inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif dan generative tanaman kedelai Glicine max L) dan penulis mendapatkan dosis terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan kedelai. Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu : A. Tanah 5 kg/polybeg (Kontrol), B. Tanah 5kg/polybeg + dosis 11,24 ml/tanaman, Tanah 5kg/polybeg + dosis 16,86 ml/tanaman, D. Tanah 5kg/polybeg + dosis 22,48 ml/tanaman, E. Tanah 5kg/polybeg + dosis 28,10 ml/tanaman. Inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair pada dosis B (11,24 ml/polybag) memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang berpengaruh nyata pada tinggi tanaman (34,620 cm), lebar daun (5,926 cm), jumlah daun (26,220 helai) dan jumlah bobot tanaman kedelai (3,736 g). \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121861846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI DAYA HASIL PADA JAGUNG HIBRIDA, KOMPOSIT DAN LOKAL DI PARIAMAN","authors":"Riska Kurnia Dewi","doi":"10.32530/jfcaa.v2i1.443","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i1.443","url":null,"abstract":"Pariaman memiliki potensi produksi jagung yang tinggi untuk memenuhi permintaan jagung di Sumatera Barat yang terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis varietas jagung yang memiliki daya hasil tinggi di Pariaman. Percobaan ini dilakukan di Kota Pariaman Sumatera Barat, dengan ketinggian +/- 32 mdpl yang berlangsung dari bulan November 2020 s/d April 2021. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu 10 varietas jagung, V1= Bima 20, V2= JH-37, V3= Nasa 29, V4= Pioneer P32, V5= NK, V6= Bisi 18, V7= Sinhas, V8= Sukmaraga, V9= Galur IBF, dan V10= Lokal Agam. Hasil penelitian ini adalah Jagung hibrida varietas Pioneer P32 menunjukkan hasil yang tinggi dengan berat tongkol tanpa kelobot 16.08 ton/ha.","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130540478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN URIN KELINCI SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)","authors":"Miyana Harahap","doi":"10.32530/jfcaa.v2i1.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i1.426","url":null,"abstract":"Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan salah satu jenis tanaman yang dipanen muda dan banyak diusahakan di daerah tropis. Jagung manis atau sering disebut sweet corn dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980 dan merupakan salah satu komoditas sumber pangan yang penting, karena jagung manis memiliki nilai gizi yang berbeda dengan jagung biasa. Kandungan yang terdapat pada jagung manis antara lain 70,7% karbohidrat, 13,5 % air, 10,0 % protein, 0,4 % lemak dan zat-zat lain. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani jagung manis adalah urin kelinci sebagai pupuk organik cair (POC). Pengaplikasian POC urin kelinci dapat meningkatkan hasil jagung manis sebesar 173 kg/125 m2 (13,84 ton/ha), sedangkan produksi jagung manis tanpa POC urin kelinci adalah 129 kg/125 m2 (10,32 ton/ha). Pengaplikasian POC urin kelinci meningkatkan pendapatan usaha tani dengan R/C ratio lebih tinggi yaitu 1.83, profitabilitas 83.7% dibandingkan dengan tanpa POC urin kelinci yaitu sebesar 1.70 dengan profitabilitas 70","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"523 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131584925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN BEBERAPA SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)","authors":"Yummama Karmaita","doi":"10.32530/jfcaa.v2i1.442","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i1.442","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan penerapan sistem tanam padi konvensional, padi tanam sebatang (PTS), sistem tanam jajar legowo 2:1, dan sistem tanam hazton. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 5 sampel.Perlakuan terdiri dari: A = Kontrol (sistem tanam konvensional), B = Sistem Tanam Padi Tanam Sebatang (PTS), C = Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1, dan D = Sistem Tanam Teknologi Hazton. Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji F dari hasil analisa bila F hitung 5% > F tabel 5% dilanjutkan dengan uji Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah anakan total, dan jumlah anakan produktif) dan pertumbuhan generatif (Panjang malai, berat 1000 bulir, dan hasil gabah basah panen per ha). Hasil penelitian yang didapatkan dari keempat sistem tanam yang diterapkan, penanaman dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan PTS memberikan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman, pembentukan jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, dan hasil gabah basah panen per ha. Hasil gabah basah panen per ha pada sistem tanam jajae legowo 2:1 adalah sebesar 15,60 ton dan PTS sebesar 12,60 ton.","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125011205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}