Vera Isnaini, Arif Sulistiyono, Gregorius Arya Dhipayana
{"title":"KISAH HIDUP KORBAN BULLYING DALAM DOKUMENTER PERFORMATIF “REPOST”","authors":"Vera Isnaini, Arif Sulistiyono, Gregorius Arya Dhipayana","doi":"10.24821/sense.v2i1.5071","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v2i1.5071","url":null,"abstract":"ABSTRACTNegative side of bullying is the main theme of“REPOST” documentary. The making of “REPOST” aimed to deliver a story and perception of bullying by Vera (Nia’s sister) through the bullying case of Vera’s sister, Nia. This film appears under the performative mode. According to Bill Nichols, performative mode contains three aspect, subjective, related to memory and experience, and expressive.The performative mode of this film formed by putting Vera as the narrator owning a personal point of view to describe the phenomena of bullying through her sister case. Information and story are delivered by reconstruction, symbol, and expressively using cinematography elements. Performative documentary film brings personal and emotional intensities from the subject to deliver the case inside the film. The performative mode in “REPOST” documentary can deliver the emotion of Vera and her contradiction of her sister bullying case. Keyword: documentary, performative, bullying, reconstruction ABSTRAKFilm dokumenter performatif “REPOST” mengangkat tema besar dampak negatif bullying. Penciptaan karya film dokumenter “REPOST” digunakan untuk menyampaikan cerita dan persepsi Vera (adik) terhadap kisah hidup Nia, kakak dari Vera, sebagai korban bullying. Film dokumenter ini dikemas dengan bentuk performatif. Bentuk/mode performatif menurut Bill Nichols memiliki ciri-ciri subjektif, bersifat memory and experience, dan ekspresif.Bentuk performatif pada film ini dibangun dengan menempatkan Vera (adik) sebagai narator yang memiliki sudut pandang personal dalam memandang fenomena bullying melalui kasus kakaknya. Penyampaian informasi dan cerita dilakukan melalui rekonstruksi simbol dan secara ekspresif menggunakan unsur-unsur sinematik dalam mendukung penyampaian informasi.Dokumenter performatif berangkat dengan tujuan memberikan intensitas personal dan emosional seorang subjek dalam menyampaikan kasus di dalamnya. Penggunaan bentuk performatif pada film dokumenter “REPOST” dapat menyampaikan emosi dari Vera serta menyampaikan ketidakberpihakan dia terhadap kasus bullying kakaknya. Kata kunci: dokumenter, performatif, bullying, rekonstruksi","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"75 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126017397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMPERKENALKAN DUNIA BINATANG MELALUI PENYUTRADARAAN PROGRAM MAGAZINE SHOW “FUNTASY ZOO” EPISODE KUCING DENGAN PENGGUNAAN GAYA VISUAL FLAT DESIGN","authors":"B. Septiani, Agnes Widyasmoro, Andri Nur Patrio","doi":"10.24821/sense.v2i2.5079","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v2i2.5079","url":null,"abstract":"ABSTRAKAnak dan remaja sering kali menjadikan binatang peliharaan sebagai salah satu life style trending item dengan pembekalan pengetahuan yang minim. Kurangnya pengetahuan tentang merawat binatang peliharaan menjadikan binatang peliharaan tersiksa dan menyebabkan manusia menjadi bingung dengan tindakan perawatannya. Program peliputan aktivitas binatang maupun pengetahuan dasar binatang telah ditayangkan di televisi Indonesia dalam bentuk feature maupun dokumenter. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam penciptaan program magazine show bertema binatang.Program magazine show “Funtasy Zoo” adalah program yang membahas seputar binatang dengan tema yang menyenangkan dan memainkan fantasi dalam penyajiannya. Pada season 1 bertema binatang peliharaan yaitu kucing. Melalui skripsi penciptaan seni berjudul “Memperkenalkan Dunia Binatang Melalui Penyutradaraan Program Magazine Show “Funtasy Zoo” Episode Kucing Dengan Penggunaan Gaya Visual Flat Design” bertujuan untuk mengenalkan dunia binatang khususnya kucing lebih mendalam dengan bahasa yang ringan dan tampilan yang menarik menggunakan gaya flat design untuk mendukung visual agar menarik minat penonton terutama anak dan remaja.Program “Funtasy Zoo” berisi 7 rubrik, berdurasi 30 menit dengan pembawaan yang menarik, menyenangkan dan didukung oleh penyajian gaya flat design seperti menggunakan warna cerah dan ilustrasi. Dengan adanya program ini, diharapkan mampu menambah wawasan kepada masyarakat mengenai binatang, baik dari karakter sampai cara merawatnya dan menambah referensi dan hiburan kepada masyarakat terkait binatang. Kata Kunci : Binatang, Flat Design, Magazine Show","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"416 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124177552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Perubahan Karakter Tokoh Utama Dalam Membangun Suspense Pada Film “POSESIF”","authors":"Lina Itafiana","doi":"10.24821/sense.v4i2.6772","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v4i2.6772","url":null,"abstract":"ABSTRAKFilm Posesif dikategorikan sebagai film romantic suspense pertama di perfilman Indonesia. Posesif menjadi salah satu dari banyak sisi kehidupan remaja yang dieksplorasi dan dikemas dalam bentuk film layar lebar. Posesif menawarkan keunikan cerita dari drama cinta remaja kebanyakan yang terlalu picisan dan sangat kental dengan stereotipe happy ending. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan mendeskripsikan cerita dalam bentuk treatment dan mengarakteristikan tokoh Lala. Adegan yang telah direduksi dipaparkan dalam bentuk potongan gambar dari film Posesif terkait peran karakter tokoh Lala. Selanjutnya menemukan hambatan, resiko serta foreshadowing sebagai pembangun suspense pada setiap adegan. Kemudian menganalisis keterkaitan dua variabel tersebut dengan teori yang menjadi landasan penelitian. Hasil kajian ditemukan ditemukan adanya peran karakter dalam narasi pada tokoh Lala diantaranya: Donor, Penolong, Pengirim, Putri, dan Pahlawan Palsu. Setiap perubahan yang terjadi membangun adanya suspense yang menimbulkan gerak dramatik pada cerita, sehingga menciptakan suatu keadaan dimana perhatian penonton menjadi lebih tinggi. Kata Kunci: Film Posesif, Karakter, Suspense, Vladimir Propp ABSTRACT“Posesif” film is categorized as the first romantic suspense movie in the Indonesian film industry. Possessive become one of many teenage life facets that are explored and packed in a big-screen movie form. “Posesif” offers a unique story from teenage love dramas that usually are too cheap and thick with the stereotype of a happy ending. This research is qualitative research with a descriptive approach by describing the story in a treatment form and characterized Lala’s character. The scene that has been reduced is presented in the form of pictures cut from the “Posesif” film related to the characteristic role of Lala’s character. Next find obstacles, risks, and foreshadowing as suspense builder in every scene. Then analyze the correlation between these two variables with the basic theory of the research. The results of the study found a character role in the narrative of Lala’s character, including Donor, Helper, Dispatcher, Princess, and False Hero. Every change that occurs develops suspense that raises dramatic motions to the story, which creates a situation where the audience’s attention becomes higher. Keywords: Film Posesif, Character, Suspense, Vladimir Propp","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"06 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125622549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENINGKATKAN INFORMASI VISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EDITING SPLIT SCREEN PADA PENYUTRADARAAN PROGRAM TELEVISI MAGAZINE SHOW “WOMENPRENEUR” EPISODE “SHITA SOEBROTO : AQYARA CRAFT DAN LAIZA APRILIA : MAYONG STORE”","authors":"Anna Dwi Nursanti","doi":"10.24821/sense.v3i1.5096","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v3i1.5096","url":null,"abstract":"ABSTRAK Program televisi magazine show “Womenpreneur” adalah sebuah program yang bertema besarkan entrepreneurship atau wirausaha dengan pembahasan yang beragam per episode serta mengangkat usaha karya anak bangsa. Episode yang akan diproduksi kali ini adalah Shita Soebroto pemilik Aqyara Craft dan Laiza Aprilia pemilik Mayong Store. Adapun alasan dipilihnya kedua orang tersebut karena perempuan – perempuan diatas telah menjadi entrepreneur di umur yang masih muda dan memberi pengetahuan tentang dunia usaha yang masing-masing sedang digeluti kepada masyarakat. Informasi mengenai perjalanan memulai dan bertahan dalam dunia usaha serta memberikan rekomendasi kepada masyarakat tentang ide usaha yang sedang ramai peminat saat ini diwujudkan melalui 3 macam rubrik yaitu ‘Womenpreneur Inspiratif’, ‘Ragam Usaha Terkini’ dan ‘Peluang Usaha’ dalam format magazine show dengan penggunaan teknik Split Screen. Karya seni audiovisual dengan judul Meningkatkan Informasi Visual dengan Menggunakan Teknik Editing Split Screen pada Penyutradaraan Pogram Televisi Magazine Show “Womenpreneur” Episode “Shita Soebroto : Aqyara Craft dan Laiza Aprilia : Mayong Store” ini bertujuan untuk memberikan informasi seluk beluk dunia wirausaha dan mengangkat usaha karya anak bangsa agar dapat memberi inspirasi kepada masyarakat untuk memulai kegiatan dibidang usaha. Kata Kunci : Program Televisi Magazine Show, Entrepreneur, Split Screen, Wirausaha","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"166 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131580133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMBANGUN SUBJEKTIVITAS PENONTON MELALUI PENDEKATAN INTERAKTIF PADA PENYUTRADARAAN FILM MOCKUMENTARY “BOOKING OUT”","authors":"Fuad Hilmi Hirnanda","doi":"10.24821/sense.v3i1.5092","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v3i1.5092","url":null,"abstract":"ABSTRAK Film mockumentary merupakan suatu bentuk film yang menyimulasikan gaya film dokumenter untuk menceritakan suatu bentuk naratif tertentu, maksud dari menyimulasikan yaitu bentuk film fiksi yang menggunakan teknik film dokumenter untuk mewujudkannya. Film jenis ini mampu menghadirkan suatu realita, fakta, argumentasi serta bentuk refleksi dari filmmaker melalui narasi dramatis yang dibangun. Subjektivitas penonton dibangun melalui persepsi mereka akan bentuk film ini. Film “Booking Out” mengangkat isu seksualitas di masyarakat Indonesia, khususnya prostitusi online yang semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi. Melalui karakter Udin, diceritakan bagaimana seorang pelaku penipu berkedok prostitusi online menjalakan aksinya. Penciptaan karya film ini diwujudkan menggunakan pendekatan interaktif, ditunjung melalui akting impersonator, casting by type, penggunaan tata kamera dynamic shot dan subjective shot. Konsep ini akan membentuk konstruksi dokumenter yang dapat memberikan kedekatannya dengan penonton. Penonton akan dibawa melalui dokumentasi kehidupan Udin dan keluarganya agar ikut merasakan interaksi terhadap tokoh-tokoh pada film hingga momen-momen kejadian yang terekam pada kamera. Kata kunci: Penyutradaraan, Film Mockumentary, Pendekatan Interaktif, Subjektivitas","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131763651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEHIDUPAN MULTIKULTURALISME SWITHA SEBAGAI ANAK SUKU TAMIL DI KOTA MEDAN DALAM PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER POTRER “NIRAM”","authors":"Yunalistya Sakanti Putri","doi":"10.24821/sense.v3i1.5095","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v3i1.5095","url":null,"abstract":"ABSTRAKSuku Tamil sendiri berasal dari Asia Selatan atau biasa disebut dengan India. Suku Tamil memiliki persebaran yang cukup besar dan berpusat di Sumatera Utara sejak zaman penjajahan belanda pada abad 7 masehi. Multikulturalisme adalah sebutan untuk seseorang memiliki pandangan tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman.Film dokumenter “Niram” merupakan film dokumenter bergenre potret yang akan memberikan informasi langsung secara visual bagaimana multikulturalisme menjadi bagian dari kehidupan sosial seorang anak Suku Tamil sebagai salah satu golongan suku minoritas yang berada di lingkungan multikultur di Kota Medan dengan metode pemaparan cinéma vérité sebagaimana perwujudan dalam karya ini juga dibangun saat pengambilan gambar ataupun dalam proses riset guna memberikan fakta yang terjadi di lapangan dan melalui statement Switha sebagai subjek utama serta narasumber pendukung lainnya.Penerapan genre potret dan metode pemaparan cinéma vérité dalam film dokumenter “Niram” ini menghasilkan karya yang menunjukkan bagaimana perspekstif anak Suku Tamil yang bernama Switha dalam kehidupan multikulturalisme secara sosial di Kota Medan. Pada dokumenter ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada penonton bahwasannya saling menghormati tanpa melihat perbedaan adalah hal yang baik untuk dilakukan tiap individu tanpa melihat budaya, suku, agama, ras, dan strata sosial. Kata Kunci: Multikulturalisme, Suku Tamil, Dokumenter Potret, Cinéma Vérité.","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124846086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Felicia Listyadesi, Agnes Widyasmoro, Andri Nur Patrio
{"title":"MEMBANGUN NUANSA HOMEY DENGAN IMPLEMENTASI WARNA DINGIN DAN NETRAL DALAM PENYUTRADARAAN PROGRAM TV MAGAZINE “LIVING IN HEALTH”","authors":"Felicia Listyadesi, Agnes Widyasmoro, Andri Nur Patrio","doi":"10.24821/sense.v1i2.3489","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v1i2.3489","url":null,"abstract":"Program TV magazine “Living in Health” mengangkat tema gaya hidup sehat dengan nuansa homey dengan penerapan warna dingin dan netral. Nuansa homey dibangun untuk membuat suasana nyaman ketika melakukan gaya hidup sehat. Definition of „homey‟ is comfortable or familiar like home (definisi homey adalah nyaman atau akrab seperti rumah). Healthty Lifestyle dipilih karena gaya hidup ini dipandang mahal dan sulit untuk diterapkan, tetapi program tv magazine “Living in Health” memberi informasi gaya hidup sehat praktis, murah, dan dapat dilakukan di rumah.Pembangunan nuansa homey didukung dengan implementasi warna dingin yang netral yang merupakan karakter ketentraman. Warna dingin dan netral diterapkan dalam setting aristik, motion graphic, dan tata kostum. Warna-warna dingin sebagian besar digunakan dalam simbol kesehatan dan kealamian menjadi alasan utama dalam penerapannya.Konsep penyutradaraan membangun nuansa homey dengan menerapkan setting dan implementasi warna pada property rumah. Program tv ini akan membawa penonton untuk dapat melakukan beragam aktivitas hidup sehat di rumah yang nyaman. Topik yang disajikan merupakan informasi yang diminati dan dekat oleh wanita sebagai segmentasi utama. Beberapa rubrik tentang healthy lifestyle disajikan dalam program tv ini. Efek yang ditimbulkan menggunakan warna dingin dan netral adalah perbedaan suasana setiap segmen dan rubrik yang disajikan. Memberikan energi yang berbeda pada setiap aktivitasnya.","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116972154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Raden Harsono Budiprasetya, Lucia Ratnaningdyah, Arif Sulistiyono
{"title":"Analisis Efektivitas Montage Sequence untuk Menunjukkan Pemadatan Waktu pada Film “Hot Fuzz”","authors":"Raden Harsono Budiprasetya, Lucia Ratnaningdyah, Arif Sulistiyono","doi":"10.24821/sense.v1i1.3485","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v1i1.3485","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116894755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN DIEGETIC SOUND DALAM MEMBANGUN SUSPENSE PADA FILM “A QUIET PLACE”","authors":"Panji Kukuh Priambodho","doi":"10.24821/sense.v2i2.5078","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v2i2.5078","url":null,"abstract":"ABSTRAK Film A Quiet Place di sutradarai oleh John Krasinki. Film ini berdurasikan 90 menit dan berdiri di bawah naungan Paramount Picture. Adapun prestasi dari film A Quite Place yakni pada Hollywood Film Award 2018 sebagai pemenang Sound of the Year, dan berbagai prestasi lainnya di bidang suara. Skripsi Pengkajian Seni yang berjudul “Peran Diegetic Sound Dalam Membangun Suspense Pada Film A Quiet Place” ini bertujuan untuk melihat bagaimana diegetic sound berperan dalam pembangunan suspense pada film A Quiet Place. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengobservasi data pada film, menganalisis, memilah dan memperhatikan bagaimana suspense terjadi, lalu setiap titik suspense diamati setiap komponen pembentuk diegetic sound, dan selanjutnya menggabungkan data-data yang berkaitan sehingga didapatkan kesimpulan bagaimana suspense dapat dibangun dengan diegetic sound.Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa Diegetic sound pada film A Quiet Place mampu membangun ketegangan atau suspense. Hal ini dilihat berdasarkan dari hasil analisa bahwa komponen diegetic sound seperti onscreen sound, offscreen sound, external diegetic sound dan internal diegetic sound memiliki perannya masing-masing dalam pembangunan suspense, setiap komponen diegetic sound memiliki motif kemunculan yang berbeda-beda namun tujuan mereka sama-sama sebagai pemancing atau pemantik tensi suspense. Kata Kunci: Film “A Quiet Place”, Diegetic Sound, Suspense","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115687185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PRODUCTS PLACEMENT SEBAGAI PENDUKUNG UNSUR NARATIF FILM “TRANSPORTER 3”","authors":"Hanifah Istiqomah, Siti Maemunah, Agnes Karina Prita Atmani","doi":"10.24821/sense.v2i2.5081","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/sense.v2i2.5081","url":null,"abstract":"ABSTRAKFilm “Transporter 3” menarik untuk diteliti karena terdapat satu merek produk muncul secara menonjol dari awal sampai akhir cerita sebagai properti. Kemunculan merek produk-produk dalam film mempunyai fungsi sebagai pendukung unsur naratif dari cerita, meskipun tidak semua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran dan peran products placement dalam film dan juga menjabarkannya sebagai pendukung unsur naratif film. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan fokus terhadap adegan yang menampilkan products placement. Pembahasan dalam penelitian ini adalah fungsi products placement sebagai pendukung unsur naratif film “Transporter 3”. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan observasi secara langsung pada karya film. Data penelitian diolah dan dianalisis menggunakan teori-teori tentang products placement oleh Cristel Antonia Russel, Rosemary Avery dan Rosellina Ferraro, serta tentang naratif film oleh Himawan Pratista dan David Broadwell. Bedasarkan hasil analisis kesimpulannya adalah products placement dalam film “Transporter3” muncul melalui 36 scene. Kemunculan products placement lebih banyak menggunakan dimensi visual dari pada dimensi auditory. Akibat adanya products placement dalam film “Transporter 3” sebagian besar dapat mendukung kehadiran unsur naratif seperti plot, tokoh, konflik dan latar. Kehadiran products placement dalam “Transporter 3” paling mendukung unsur konflik, kemudian tokoh dan plot serta paling akhir adalah latar.Kata Kunci: Naratif, Product Placement, Produk","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"26 5-6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133355194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}