Reynaldi Prayoga, Sanam Herlambang, Griffani Megiyanto R
{"title":"Prototipe Perhitungan Biaya Perjalanan Menggunakan Arduino Terintegrasi GPS","authors":"Reynaldi Prayoga, Sanam Herlambang, Griffani Megiyanto R","doi":"10.55893/epsilon.v19i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.55893/epsilon.v19i2.65","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi telah membawa suatu perubahan kebutuhan masyarakat atas suatu alat pembayaran yang dapat memenuhi kecepatan, ketepatan, dan keamanan dalam setiap transaksi elektronik. Penentuan besaran tarif angkutan umum membutuhkan penanganan dan kebijakan yang sesuai dengan ketentuanya. Untuk solusi sebelumnya terdapat sebuah yang menghitung jumlah biaya perjalanan akan tetapi kekuranganya perhitungan biayanya diambil secara garis lurus. Maka solusi yang diajukan adalah sebuah sistem untuk mengetahui tarif biaya perjalan yang ditempuh. Menggunakan Arduino yang terintegrasi dengan Arduino uno, SIM800L, sensor GPS, sensor RFID, dan web server. Dimana perhitungan biayanya menggunakan setiap 10 detik perpindahan letak lokasi. Menggunakan posisi yang ditunjukan oleh GPS. Data tersebut kemudian akan dikirim ke web server melalui modul SIM800L serta dapat diakses oleh pengguna supaya mengetahui titik awal keberangkatan dan titik akhir perjalanan. pengguna dapat mengakses data tersebut melalui web server untuk titik awal, titik akhir, biaya, dan jarak. Pengujian RFID dengan cara menggunakan penggaris dan diukur berapa Cm RFID card mampu terbaca oleh RFID reader, untuk GPS penguncian data di dalam ruangan dan di luar ruangan, SIM800L dengan cara melakukan pengiriman data dari mikrokontroler ke web server sebanyak 30 data, web server dengan cara mampu menerima data yang dikirim oleh SIM800L. RFID dapat diakses pada jarak 1cm – 4cm. dari hasil pengujian GPS, dapat mengunci lokasi dengan ketepatan 85%. Dari 30 percobaan pengirman data dengan menggunakan SIM800L, 26 diantaranya sukses terkirim ke web server. Kesimpulannya adalah prototipe ini berhasil dibuat untuk memudahkan masyarakat mengetahui tarif harga. Pengembangan lebih lanjut menghilangkan push button pada saat tap scanning RFID.","PeriodicalId":320715,"journal":{"name":"EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125854916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Rekonfigurasi Sistem Distribusi Pada Jaringan 20 kV Dengan Metode Simple Branch Exchange Pada Penyulang Cempaka","authors":"Fathur Nureza Aksan, Samsurizal","doi":"10.55893/epsilon.v19i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.55893/epsilon.v19i2.64","url":null,"abstract":"The increasing electric energy consumption must be balanced with good electricity network quality. To overcome this, we need a distribution network reconfiguration. Reconfiguration in power distribution network is done to improve power distribution network quality. Problem that exist in the radial distribution network is power losses. To minimize the power losses can be overcome by compensating capacitor. Done by determining the location of capacitors in distribution networks. With that the capacitor compensates the distribution network is more effective and efficient in distributing power. In this research discusses the network reconfiguration using simple branch exchange method to reduce power losses in radial distribution networks. The reconfiguration method was carried out with the help of the Electrical Transient Analysis Program (ETAP) 12.6.0 software and has been tested by PT REKAYASA INDUSTRI and PLN Area South Kalimantan on the 20 kV distribution system of Cempaka feeder, South Kalimantan. With this reconfiguration, the voltage drop that occurs on several buses, especially bus 37 and 44, has a voltage drop of up to 95.03% to 95.31% with an average drop voltage of 95.1%, which means the average voltage drop. each feeder is ableto send electricity to consumers properly.","PeriodicalId":320715,"journal":{"name":"EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132267264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Desain Dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Sirkular Pita Lebar Untuk Penerima Berbasis Lora Dan Ads-B Pada Satelit Kubus 2U","authors":"Zilliah Mankusa Zilliah, Heroe Wijanto, Edwar., Dhoni Putra Srtiawan, Harfan Hian Ryanu","doi":"10.55893/epsilon.v19i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.55893/epsilon.v19i2.66","url":null,"abstract":"Cubesat merupakan satelit yang memiliki misi sebagai penerima sinyal ADS-B dan LoRa. Pada saat ini pengembangan antena untuk cubesat hanya didasarkan pada satu sistem saja. Maka dibutuhkan antena yang dapat digunakan pada kedua sistem. Antena yang dibutuhkan memiliki bandwidth yang lebar untuk memenuhi spesisfikasi kedua sistem sehingga dapat digunakan sebagai antena penerima sinyal ADS-B maupun sinyal LoRa. Tugas Akhir ini menggunakan metode Slot Ring dengan Partial Ground plane dan Multilayer Substrat untuk didapatkan antena dengan bandwidth yang lebar. Antena yang dirancang menggunakan frekuensi kerja 1018 MHz dengan bandwidth sebesar 167 MHz. Antena yang dirancang memiliki pola radiasi omnidirectional dan polarisasinya sirkular. antena mikrostrip dengan metode multilayer substrate, ring slot, partial groundplane, truncatted. didapatkan bandwidth 168,38 MHz untuk simulasi dan untuk pengukuran di dapatkan bandwidth 372 MHz. Hasil perancangan menunjukan bahwa antena tersebut sudah sesuai dengan kriteria antena wideband dan telah memenuhi spesifikasi untuk antena satelit nano.","PeriodicalId":320715,"journal":{"name":"EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114391413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}