{"title":"MEMAKNAI TOLERANSI DALAM MENCIPTAKAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA","authors":"Lukman Ma’sa","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v3i01.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v3i01.61","url":null,"abstract":"Problem kerukunan umat beragama adalah persoalan yang berkepanjangan dan belum selesai sampai saat ini, hubungan antar umat beragama di Indonesia masih sering diwarnai konflik fisik. Maka sejak masa orde Baru pemerintah telah mengupayakan berbagaimacam cara untuk merukunkan umat beragama di Indonesia. Tulisan ini mencoba menela’ah upaya-upaya mewujudkan kerukunan umat bergama tersebut, khususnya konsep yang diajukan oleh Prof. Mukti Ali selaku mentri Agama periode 1967-1984 yaitu konsep agree in disagreemen dan dialog antar umat beragama. Hasil dari tulisan ini adalah bahwa Islam telah memiliki konsep yang sangat konfrehensip dalam menyelesaikan problem-problem hubungan antar umat beragama, dan telah dicontohkan Rasulullah SAW dan sahabat-sabahatnya sesudah beliau wafat. Maka seharusnyalah kaum muslimin ketika mengahdapi problem-problem semacam ini mengacu kembali pada konsep-konsep Islam tentang hal tersebut, seperti konsep toleransi dalam Islam, konsep Islam dalam memandang agama lain dan sebagainya.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132458389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERS DAN JURNALISTIK DA’WAH DALAM MEMBANGUN OPINI PUBLIK","authors":"Imam Taufik Alkhotob Alkhotob","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v3i01.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v3i01.60","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: Penelitian ini ingin mengungkap pers dan jurnalistik dakwah dalam membangun opini public. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Pers dan dunia jurnalisme adalah alat pembentukan opini publik. Karena bersifat alat, maka dia dapat digunakan oleh siapa dan untuk kepentingan apa saja. Oleh karena itu, Pers dan kegiatan jurnalistik tidak bisa dipisahkan dari idiologi pemilik pers dan ideologi penulisnya. Keduanya dapat menentukan kemana arah opini akan dibangun. Dalam kontek ini, da’wah tidak boleh terpaku hanya menjadikan verbal sebagai alat menyapa ummat. Da’wah harus memiliki kesiapan dalam menggunakan pena sebagai penyampai pesan da’wah. Karena pada dasarnya, kerja da’wah adalah upaya membangun opini publik yang berbasis pada ajaran Islam yang mulia. Dengan pembentukan opini public yang benar tentang da’wah maka ajaran Islam akan lebih dapat diterima oleh public dengan cara pandang yang benar pula.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"290 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116240360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP DA’WAH POLITIK MOHAMMAD NATSIR","authors":"Siti Fadlilah","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v3i01.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v3i01.63","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep da’wah politik Mohammad Natsir dengan menggunakan Metode Historis Deskriptif. Metode Penelitian : Kualitatif, Hasil Penelitian : Konsep Da’wah Politik M.Natsir diaplikasikan dalam satu khittah (garis perjuangan) melalui tiga lapangan yaitu lapangan parlementer dan perwakilan (legislatif), lapangan pemerintahan (eksekutif) dan lapangan pembinaan ummat. Di lapangan parlementer, M.Natsir berusaha agar segala urusan-urusan yang mengenai kepentingan kehidupan ummat diputuskan dan diselesaikan dengan dasar musyawarah. Di lapangan pemerintahan M.Natsir menyalurkan aspirasinya dalam menerapkan politik yang berasaskan Islam, salah satunya adalah menyampaikan aspirasi umat Islam, agar Islam menjadi dasar negara. Dalam bidang pembinaan umat, M.Natsir bergerak melalui pendidikan, sesuai dengan rumusan sistem pendidikan nasional memperjuangkan adanya undang-undang wajib belajar bagi semua warganegara, hal ini sejalan dengan ajaran Islam bahwa menuntut Ilmu adalah sebuah kewajiban setiap muslim dan Muslimah.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133375193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENYEBARLUASAN IDE PEMBAHARUAN MELALUI PROGRAM DAKWAH KOMUNITAS","authors":"Ahmad Misbahul Anam","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.10","url":null,"abstract":"Manusia adalah bagian dari peradaban yang akan aktif, terutama yang terkait dengan gagasan atau nilai akan menjadi dasar kehidupan mereka. Pengrusakan gagasan baru adalah salah satu indikator orang modern. Komunitas studi moeslem adalah diskusi kelompok kecil dalam struktur masyarakat moeslem harus mendapatkan pendirian untuk membuat reformasi ide mereka menjadi berguna. Penelitian kelompok ini dilakukan untuk mengukur bagaimana mereka menanggapi nilai reformasi. Hasil dari penelitian ini adalah responden memiliki kesadaran yang tinggi terhadap gagasan reformasi. Ini ditunjukkan oleh jawaban responden di mana pun mereka berkata, \"Tidak\".","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116792013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPON K.H. AHMAD DAHLAN TERHADAP GERAKAN KRISTENISASI DI INDONESIA","authors":"Lukman Ma’sa","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.13","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon KH. Ahmad Dahlan terhadap Gerakan Kristenisasi di Indonesia. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Gerakan kristenisasi di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, para misionaris Kristen itu hadir sebagai sekutu Belanda yang ingin terus melanggengkan kekuasaannya di tanah air. Dimana salah satu cara untuk mengeksiskan penjajahannya di Indonesia adalah dengan mengkristenkan masyarakat Muslim Indonesia. Tentu saja gerakan kristenisasi ini mendapat penentangan dan perlawanan dari para ulama, tokoh dan masyarakat Muslim yang terusik aqidah dan keyakinannya. Tulisan ini mencoba mengkaji dan memaparkan respon salah satu tokoh Islam terkemuka Indonesia, yaitu K.H. Ahmad Dahlan dalam menghadapi gerakan kristenisasi ini. Hasil dari tulisan ini membuktikan bahwa K.H Ahmad Dahlan berhasil membendung gerakan kristenisasi dengan membentengi aqidah umat dan membuktikan kekeliruan ajaran agama Kristen. Meskipun pendekatan yang beliau gunakan lunak dan moderat tapi beliau sangat tegas dan gigih dalam menghadapi gerakan kristenisasi tersebut. ","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129607173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HEGEMONI KEKUASAAN DALAM SURATKABAR","authors":"S. Rokhman","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.8","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: Mengungkap hegemoni kekuasaan dalam suratkabar tentang pemberitaan Demonstrasi Aksi Bela Islam II ditampilkan pada Media Indonesia. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Pemberitaan Aksi Bela Islam II (411) yang berlangsung pada Jum’at 4 November 2016, dalam berbagai media cetak sarat dengan muatan ideologis sehingga menghasilkan narasi teks berita yang berbeda. Penelitian ini berupaya menyoroti pemberitaan tersebut pada Suratkabar Media Indonesia, dari sudut pandang analisis naratif karakter tokoh. Hasil analisis menunjukkan bahwa Media Indonesia telah menjadi Ideological StateApparatus sebagaimana yang disampaikan Althusser. Kesimpulan: Suratkabar yang berafiliasi pada kekuasaan bekerja memproduksi narasi berita hanya untuk melanggengkan praktik kekuasaan. Sehingga pola pemilihan karakter tokoh yangditampilkan akan mengikuti logika, nilai, ideologi, dan kepentingan kekuasaan.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126455242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL PENDIDIKAN KADER DA’I MOHAMMAD NATSIR","authors":"Ujang Habibi","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.9","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan realitas dan model pendidikan kader da’i yang telah dilakukan oleh Mohammad Natsir. Metode Penelitian: Sebagai studi tentang sejarah intelektual mengenai pemikiran dan gerakan seorang tokoh Islam, pendekatan yang digunakan adalah cara historis dan sosiologis yang diperoleh melalui studi pustaka (library research). Hasil Penelitian: Penelitian ini merupakan hasil penelitian kualitatif tentang Model Pendidikan Kader da’i Mohammad Natsir. Dari hasil penelitian tentang Model Pendidikan pengajar Mohammad Natsir diperoleh beberapa temuan sebagai berikut: Pertama, Pendidikan kader da’i oleh M. Natsir adalah sebuah kebutuhan, hal ini telah ditunjukkan dengan mengirimkan anak-anak ideologis / bukan anak biologis untuk belajar ke Timur Tengah terutama ke Arab Saudi dalam upaya melengkapi diri untuk menjadi pengkhotbah yang diharapkan ikut ambil bagian untuk membimbing orang dan bangsa. Kedua, Model Pendidikan Kader Da’i Mohammad Natsir mengandung setidaknya tiga elemen utama yaitu tujuan pendidikan, program dan proses. Pada elemen tujuan, semua keterlibatan M. Natsir baik dalam pendidikan atau dalam bentuk lain, harus bertujuan untuk berda’wah menegakkan hukum Islam. Pada unsur program, pendidikan kader da’i yang dilakukan oleh M. Natsir tidak sepenuhnya dalam bentuk pendidikan formal, bahkan dilaksanakan melalui nonformal. Sementara elemen dari proses, M. Natsir langsung memberikan tugas kepada kadernya. Jika tugas yang telah ia berikan dapat terlaksana dengan baik, maka ia akan memberikan tugas tambahan semacam itu, dan seterusnya agar para kader tersebut matang dalam melaksanakan dan melakukan tugasnya.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117339190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HISTORIOGRAFI MAJALAH PEMBELA ISLAM","authors":"Abdul Kadir Badjuber","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.12","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk historiografi majalah Pembela Islam. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Pembela Islam merupakan sebuah majalah yang setiap edisinya terbit dengan bahasa yang lugas, tegas, tajam dan dalam. Setiap bahasan dikupas dengan kajian yang dalam, maka tak heran bila mengundang dejak kagum orang yang membacanya dan menjadi bintang pada zamannya. Namun, secara bobot dan kualitas tulisan dan kajian yang disajikan. Tidak sedikit majalah Pembela Islam memuat artikel bantahan dalam berbagai masalah. Seperti dalam masalah fikih, hukum, ketuhanan, kebangsaan termasuk juga masalah Ahmadiyah dibahas dan dikupas secara tegas, jelas dan panjang lebar. Termasuk juga, majalah ini memuat ajakan berdebat atau diskusi dalam masalah agama dan kebangsaan. Yang saat itu tidaklah lazim dilakukan oleh pengurus majalah mana pun pada masa itu. Inilah salah satu keberanian yang nampak dari majalah Pembela Islam saat itu. Dan ini menjadi salah satu sebab mengapa majalah Pembela Islam menjadi majalah yang disegani dan diminati serta tentunya mempunyai banyak peminat pembacanya. ","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123833530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI PERENCANAAN KOMUNIKASI YAYASAN ASKAR KAUNY DALAM MEMASYARAKATKAN AL-QUR’AN MELALUI METODE MASTER","authors":"Salman Alfarisi, Hesti Fauziah","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v1i02.11","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian: tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana Strategi Perencanaan Komunikasi Yayasan Askar Kauny Dalam Memasyarakatkan Al-Qur’an Melalui Metode MASTER (Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum). Metode Penelitian: jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian dan pengambilan datanya dilakukan di lapangan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Kualitatif yang dimaksud adalah penelitian ilmu sosial yang berupaya menghimpun data, mengolah data, dan menganalisa secara kualitatif. Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian, penelitian menemukan Strategi Perencanaan Komunikasi tersebut, di antaranya : Pertama, berusaha untuk mengenal khalayak, yaitu mengetahui kondisi masyarakat muslim dan menyediakan program kegiatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat muslim tersebut dari berbagai kalangan. Kedua, menyusun pesan dengan bahasa yang mudah dan sederhana, yaitu dengan menggunakan metode MASTER (Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum) yang dapat menarik perhatian muslim untuk menghafal al-Qur’an. Ketiga, menetapkan metode, yaitu dengan menggunakan metode MASTER untuk memudahkan dalam menghafal al-Qur’an, karena metode ini cocok untuk semua usia. Yaitu menghafal al-Qur’an per ayat beserta maknanya dengan menirukan pengajar dengan suara yang lantang dan menirukan gerakan tangnnya sebagai ilustrasi makna ayat. Keempat, melalui berbagai media seperti media cetak, media elektronik dan media social. Kelima, melalui lembaga pendidikan, pelatihan guru ngaji, mengutus guru ngaji ke berbagai daerah baik perkotaan maupun pedesaan dan melalui waqaf al-Qur’an.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127403557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}