{"title":"MODALITAS TEKS UUD OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA SUATU KAJIAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK","authors":"Neni Surya Nirmala, Zul Haeri","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.788","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.788","url":null,"abstract":"Hal utama yang dikaji dalam penelitian ini yaitu modalitas teks UUD Omnibus Law suatu kajian Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Kelogisan permasalah yang akan diangkat adalah jenis modalitas dan tingkat keseringan kemunculan modalitas pada teks UUD Omnibus Law untuk mengetahui modalitas (tinggi, menengah, dan rendah) pada tataran polar positif (probabilitas, keseringan, keharusan dan kecendrungan). Metode pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan tekhnik catat. Adapun penganalisisan data menggunakan deskripsi, mengurai dan menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Modalitas yang dominan digunakan adalah jenis modalitas: modulasi (modulation) yang menggunakan pengungkapan tinggi; wajib, menengah; diharapkan, rendah; boleh, tinggi ditetapkan, menengah mau, dan rendah ingin sebesar 84 atau (77%) dari 110 klausa yang terdiri 39 modulasi keharusan tinggi; wajib, 2 modulasi keharusan; diharapkan dan 43 modulasi kecenderungan; ditetapkan dalam teks OMNIBUSLAW, jika dibandingkan dengan jenis modalitas modalisasi (modalization ; kemungkinan dan keseringan ditetapkan sebesar 27 atau (25%) dari 110 klausa yang terdiri dari 24 modalisasi kemungkinan pasti. 1 modalisasi tinggi selalu dan 1 modalisasi menengah biasa dan 1 menengah biasa barangkali.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"4 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114092115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESANTUNAN BERBAHASA PADA MEDIA JEJARING SOSIAL (WHATSAPP) STUDI KASUS GRUP (WHATSAPP) BAHASA INDONESIA DI KAMPUS UTM MATARAM","authors":"Zul Haeri","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.781","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.781","url":null,"abstract":"Hal utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kesantunan berbahasa ;pada media jejaring sosial (WhatsApp) sebuah studi kasus grup (WhatsApp) mahasiswa/mahasiswi bahasa indonesia di Kampus Akademi Sekertari dan Manajemen Mataram di singkat seterusnya (ASM). Kelogisan permasalahan yang akan diangkat adalah sebuah percakapan dari mahasiswa/mahasiswi dalam berinteraksi dan berkomunikasi di grup (WhatsApp) Bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini akan mengajarkan bahasa santun dalam berkomunikasi dengan orang tua, teman, guru, dan dosen di dalam media sosial atau secara langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik sebagai penganalisisan wacana yang mempertimbangkan makna kebahasaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan tekhnik penganalisisan data menggunakan metode normatif yang digunakan untuk memaparkan pematuhan kesantunan berbahasa yang terdapat pada media sosial (WhatsApp). Data yang ditemukan di Grup WhatsApp menunjukkan tingkat dominasi tertinggi mahasiswa di dalam grup lebih cendrung menggunakan maksim kesimpatian sebanyak 12 kali atau 44% dalam penutur memberikan perhatian, rasa kasih sayang, motivasi. Selain itu, di dominasi oleh maksim melanggar kesimpatian dengan jumlah 7 kali atau 25% dengan penutur mengungkapkan rasa kekecewaan, kekesalan, dan yang ketiga muncul maksim kerendahan hati dengan jumlah 5 atau 20% dengan penutur mengungkapkan rasa hormat, rasa, kesopanan dan etika, keempat muncul maksim kesepakatan dengan jumlah 3 atau 12% dengan penutur mengunkapkan kesepahaman dalam berbicara dan berdialog, selanjutnya maksim ketidak sopanan sebanyak 2 atau 7 % yang diungkapkan dengan bahasa yang tidak pantas untuk di ucapkan karena memiliki makna yang menimbulkan perpecahan dan yang terakhir maksim kedermawanan dengan jumlah 1 atau 4% dengan penutur menunjukkan rasa sosial di hadapan teman-temannya.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132185344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROBLEMATIKA KETERAMPILAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SECARA DARING","authors":"Yulianah Prihatin","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.790","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.790","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan menawarkan solusi pemecahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara secara online, simak dan catat. Selain itu data juga didapatkan dari angket yang disebarkan menggunakan google form. Berdasarkann hasil peneleitian didapatkan beberapa problematika yaitu bahan ajar yang tidak menarik, gagap teknologi dan ketersediaan fasilitas, takut memulai, budaya copy paste, dan penilaian pembelajaran. Problematika tersebut tentu memerlukan solusi pemecahannya, diantaranya yaitu: penyiapan bahan ajar yang menarik, penyediaan fasilitas teknologi, dan penggunaan penilaian portofolio. \u0000 ","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123364079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NILAI-NILAI BUDAYA DALAM LEGENDA SITI PAYUNG","authors":"Dila Handayani, Dedy Rahmad Sitinjak, Rini Salsa Bella Hardi","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.789","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.789","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi sastra untuk mengkaji tentang nilai-nilai budaya yang tedapat dalam Legenda Siti Payung. Cerita Legenda Siti Payung merupakan cerita rakyat yang berasal dari masyarakat Melayu Kabupaten Batu Bara. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Djamaris (1996:3) tentang nilai-nilai budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis analisis deskriftif maka bentuk hasil penelitian ini berbentuk deskripsi kata-kata. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diambil dari buku Antologi Cerita Rakyat Batu Bara tahun 2015. Dari hasil analisis cerita Legenda Siti Payung ditemukan 5 nilai budaya yaitu 1. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan sikap berdoa 2. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam yaitu sikap menjaga lingkungan. 3. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan masyarakat yaitu sikap patriotis membela yang benar. 4. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan manusia lain yaitu sikap sopan dalam berkomunikasi menenangkan hati lawan bicaranya. , 5. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu kegigihan diri.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"12 7","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120922203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
L. D. P. Wardani, Fina Rifqiyah, D. D. Kusumayanti
{"title":"TRANSFORMATIONS IN A LITTLE PRINCESS MOVIE: AN ADAPTATION ANALYSIS","authors":"L. D. P. Wardani, Fina Rifqiyah, D. D. Kusumayanti","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.767","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.767","url":null,"abstract":"A Little Princess is a novel written by Frances Hodgson Burnett (1905). This novel has been adapted several times into film, one of which is Alfonso Cuaron's (1995) work produced by Warner Bross Picture. This film was released in 1995 with the same title, \"A Little Princess\". This article focuses on the motives and ideologies of the adaptation process from novel to film. The changes that occur are a consequence of using media that change from text to screen scenes. This study will compare the intrinsic elements contained in novels and films. This research will also discuss how the transformation from novel adaptation to film and the motives. The adaptation theory by Linda Hutcheon (2006) was used to analyze the motives of adapting novels to films and will be supported by the theory of Mythology by Roland Barthes' (1957) to find ideology. Barthes' semiotic analysis helps the writer find the hidden ideology in the adaptation work, leading us to find the motive of the transformation process. As a result, the adaptation work of Alfonso Cuaron shows the existence of an ideology of feminism and American values. This ideology exists because of the cultural and political motives of the filmmaker to gain benefit from the process of adaptation. \u0000Keywords : adaptation, ideology, myth, motives.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126396815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT KESANTUNAN BERBAHASA ADUAN DAN ASPIRASI DALAM LAPOR UNIT LAYANAN TERPADU UPI: KAJIAN PRAGMATIK","authors":"Rahmawati Rahmawati, Undang Sudana, Jatmika Nurhadi, Karina Rahmawati","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.739","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.739","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesantunan berbahasa aduan dan aspirasi yang terdapat dalam LAPOR UPI. Tingkat kesantunan berbahasa yang terdapat dalam LAPOR UPI diklasifikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu sangat santun, santun, tidak santun, dan sangat tidak santun. Untuk mendukung tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan bantuan analisis pragmatik. Penelitian ini memanfaatkan data korpus berupa aduan dan aspirasi yang berjumlah 47 teks di LAPOR UPI periode Januari 2019 sampai dengan Desember 2020 sebagai data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aduan dan aspirasi yang terdapat dalam LAPOR UPI memiliki tingkat kesantunan yang berbeda-beda. Penelitian ini menemukan 15 data aduan dan aspirasi kategori sangat santun dengan persentase 32%, 17 data aduan dan aspirasi kategori santun dengan persentase 36%, 11 data aduan dan aspirasi kategori tidak santun dengan persentase 23%, dan 4 data aduan dan aspirasi kategori sangat tidak santun dengan persentase hampir 9%. Besaran persentase menunjukkan bahwa pihak yang memberikan aduan dan aspirasi menyampaikan dengan cara yang santun. Hal itu dikarenakan pihak yang dituju dalam aduan dan aspirasi memiliki status sosial yang berbeda, sehingga terdorong untuk menyampaikan aduan dan aspirasi dengan cara yang santun. Tentu saja, sikap santun dalam berbahasa sangat bermanfaat untuk pendidikan karakter bagi masyarakat.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116884994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Nilai Sosial dan Makna Pemertahanan Bahasa Melayu Dialek Sambas melalui Lagu Daerah dalam Album Terigas","authors":"Muchammad Djarot","doi":"10.51673/JURNALISTRENDI.V5I2.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.51673/JURNALISTRENDI.V5I2.380","url":null,"abstract":"Aktivitas bersastra dalam bahasa ibu memiliki peran strategis dalam pemertahanan, pengembangan, dan pertukaran budaya antargenerasi atau antarkelompok. Aktivitas bersastra merupakan satu fenomena sosial kemasyarakatan. Ianya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas lainnya. Aktivitas bersastra dapat merupakan bagian dari rangkaian upacara perkawinan, upacara kematian, upacara pengobatan, dan penanaman padi. Beberapa aktivitas bersastra juga tergambar dalam lagu-lagu daerah. Album Terigas merupakan kumpulan lagu daerah berbahasa Melayu yang sanggup merepresentasikan aktivitas-aktivitas tersebut. Dengan aransemen yang tepat, lagu-lagu daerah dalam Album Terigas tidak sekadar dinyanyikan dalam upacara adat, melainkan juga dalam kegiatan sehari-hari. Tulisan ini mengidentifikasi nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lagu daerah dan identifikasi makna pemertahanan bahasa yang dimilikinya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif dengan penekanan pada penguraian kondisi objek penelitian yang berupa lirik lagu. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa dalam lirik lagu daerah Sambas dalam Album Terigas terdapat nilai religius, nilai etos kerja dan kerjasama, serta nilai sejarah dan budaya. Selain nilai sosial, terdapat juga makna pemertahanan bahasa melalui lagu daerah di antaranya penyadaran identitas kesukuan, pelestarian BMDS sebagai bahasa daerah, pembentuk sikap dan perilaku hidup bermasyarakat.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126923668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}