KESANTUNAN BERBAHASA PADA MEDIA JEJARING SOSIAL (WHATSAPP) STUDI KASUS GRUP (WHATSAPP) BAHASA INDONESIA DI KAMPUS UTM MATARAM

Zul Haeri
{"title":"KESANTUNAN BERBAHASA PADA MEDIA JEJARING SOSIAL (WHATSAPP) STUDI KASUS GRUP (WHATSAPP) BAHASA INDONESIA DI KAMPUS UTM MATARAM","authors":"Zul Haeri","doi":"10.51673/jurnalistrendi.v6i2.781","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hal utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kesantunan berbahasa ;pada media jejaring sosial (WhatsApp) sebuah studi kasus grup (WhatsApp) mahasiswa/mahasiswi bahasa indonesia di Kampus Akademi Sekertari dan Manajemen Mataram di singkat seterusnya (ASM). Kelogisan permasalahan yang akan diangkat adalah sebuah percakapan dari mahasiswa/mahasiswi dalam berinteraksi dan berkomunikasi di grup (WhatsApp) Bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini akan mengajarkan bahasa santun dalam berkomunikasi dengan orang tua, teman, guru, dan dosen di dalam media sosial atau secara langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik sebagai penganalisisan wacana yang mempertimbangkan makna kebahasaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan tekhnik penganalisisan data menggunakan metode normatif yang digunakan untuk memaparkan pematuhan kesantunan berbahasa yang terdapat pada media sosial (WhatsApp). Data yang ditemukan di Grup WhatsApp menunjukkan tingkat dominasi tertinggi mahasiswa di dalam grup lebih cendrung menggunakan maksim kesimpatian sebanyak 12 kali atau 44% dalam penutur memberikan perhatian, rasa kasih sayang, motivasi. Selain itu, di dominasi oleh maksim melanggar kesimpatian dengan jumlah 7 kali atau 25% dengan penutur mengungkapkan rasa kekecewaan, kekesalan, dan yang ketiga muncul maksim kerendahan hati dengan jumlah 5 atau 20% dengan penutur mengungkapkan rasa hormat, rasa, kesopanan dan etika, keempat muncul maksim kesepakatan dengan jumlah 3 atau 12% dengan penutur mengunkapkan kesepahaman dalam berbicara dan berdialog, selanjutnya maksim ketidak sopanan sebanyak 2 atau 7 % yang diungkapkan dengan bahasa yang tidak pantas untuk di ucapkan karena memiliki makna yang menimbulkan perpecahan dan yang terakhir maksim kedermawanan dengan jumlah 1 atau 4% dengan penutur menunjukkan rasa sosial di hadapan teman-temannya.","PeriodicalId":315868,"journal":{"name":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v6i2.781","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Hal utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kesantunan berbahasa ;pada media jejaring sosial (WhatsApp) sebuah studi kasus grup (WhatsApp) mahasiswa/mahasiswi bahasa indonesia di Kampus Akademi Sekertari dan Manajemen Mataram di singkat seterusnya (ASM). Kelogisan permasalahan yang akan diangkat adalah sebuah percakapan dari mahasiswa/mahasiswi dalam berinteraksi dan berkomunikasi di grup (WhatsApp) Bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini akan mengajarkan bahasa santun dalam berkomunikasi dengan orang tua, teman, guru, dan dosen di dalam media sosial atau secara langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik sebagai penganalisisan wacana yang mempertimbangkan makna kebahasaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan tekhnik penganalisisan data menggunakan metode normatif yang digunakan untuk memaparkan pematuhan kesantunan berbahasa yang terdapat pada media sosial (WhatsApp). Data yang ditemukan di Grup WhatsApp menunjukkan tingkat dominasi tertinggi mahasiswa di dalam grup lebih cendrung menggunakan maksim kesimpatian sebanyak 12 kali atau 44% dalam penutur memberikan perhatian, rasa kasih sayang, motivasi. Selain itu, di dominasi oleh maksim melanggar kesimpatian dengan jumlah 7 kali atau 25% dengan penutur mengungkapkan rasa kekecewaan, kekesalan, dan yang ketiga muncul maksim kerendahan hati dengan jumlah 5 atau 20% dengan penutur mengungkapkan rasa hormat, rasa, kesopanan dan etika, keempat muncul maksim kesepakatan dengan jumlah 3 atau 12% dengan penutur mengunkapkan kesepahaman dalam berbicara dan berdialog, selanjutnya maksim ketidak sopanan sebanyak 2 atau 7 % yang diungkapkan dengan bahasa yang tidak pantas untuk di ucapkan karena memiliki makna yang menimbulkan perpecahan dan yang terakhir maksim kedermawanan dengan jumlah 1 atau 4% dengan penutur menunjukkan rasa sosial di hadapan teman-temannya.
UTM MATARAM校园的群体性群体案例研究
这项研究将探讨的主要问题是语言规范;在社交媒体(WhatsApp)上,索普塔利学院校园和马塔兰管理小组案例研究(ASM)。将提出的问题的逻辑是学生们在英语群组(WhatsApp)中进行互动和交流的对话。这项研究的结果将在社交媒体或面对面的基础上教授与父母、朋友、老师和老师交流的礼仪。该研究采用语义的方法作为分析考虑语言意义的话语的方法。本研究的数据收集方法是一种采用规范方法分析数据的方法,用来描述社交媒体(WhatsApp)中语言礼貌的理解。在WhatsApp群组中发现的数据显示,学生在群组中占主导地位的人更倾向于在关注、同情和动机中使用max值为12倍或44%。此外,在统治的格言违反kesimpatian 7次或数量25%的母语表达失望、怨恨和第三句格言谦卑出现5年或20%的数量与母语表达尊重,礼貌和礼仪,第四句格言交易出现3或12%的数量与母语mengunkapkan谅解和对话中,其次是一种不谦虚的行为,这种行为是用一种不恰当的语言表达出来的,因为它具有不团结的意义,而后者是一到4%的人在朋友面前表现出社会意识的慈善表现。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信