{"title":"Proses Modifikasi Alat Anemometer Pada Alat Peraga Mini Wind Tunnel","authors":"M. Azzahra, Amat Chaeroni, Imron Rosadi","doi":"10.35894/jmd.v2i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.32","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan yang cukup pesat, termasuk pada bidang aerodinamika dibutuhkan alat yang dapat menguji bentuk aerodinamis dari suatu rancangan yang telah didesain disebut terowongan angin (wind tunnel). Wind tunnel merupakan alat uji yang digunakan untuk mensimulasikan keadaan kondisi airfoil pada saat berinteraksi dengan aliran udara. Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat dua dimensi yang dapat menghasilkan gaya angkat (lift) atau efek aerodinamika ketika melewati suatu aliran udara. Benda uji airfoil dapat terangkat oleh kecepatan angin dari putaran propeller pada alat peraga wind tunnel. Sehingga dibutuhkan alat untuk mengukur kecepatan aliran udara yaitu Anemometer. Dibuatnya tugas akhir ini, untuk mengetahui proses modifikasi alat anemometer yang lebih praktis dari sebelumnya sesuai dengan alat peraga wind tunnel dan untuk mengetahui hasil pengukuran kecepatan aliran udara pada saat airfoil terangkat. Proses pengujian ini menggunakan metode sensor windmill sebagai pengambilan data dengan posisi sensor windmill ditempatkan di daerah ke-II dengan jarak 10 cm dari honeycomb ke sensor windmill dan jarak 17 cm dari sensor windmill ke leading edge airfoil dan sensor hold untuk mengetahui pada saat airfoil terangkat pertamakalinya. Pengujian Dari hasil pengujian diperoleh hasil pengukuran pada masing-masing airfoil, pada airfoil NACA 4412 memperoleh kecepatan aliran udara dari pengujian pertama 9,0 m/s, pengujian kedua 9,7 m/s, pengujian ketiga 9,9 m/s, pengujian keempat 10,2 m/s dan pengujian kelima 11,0 m/s. Pada airfoil NACA 2412 memperoleh kecepatan aliran udara dari pengujian pertama 10,7 m/s, pengujian kedua 11,12 m/s, pengujian ketiga 11,8 m/s, pengujian keempat 11,4 m/s, dan pengujian kelima 11,8 m/s. Maka airfoil NACA 2412 lebih cepat terangkat dibandingkan airfoil NACA 4412 dengan melihat nilai rata-rata dalam lima pengujian dari airfoil NACA 4412 memperoleh hasil pengukuran 9,96 m/s dan airfoil NACA 2412 memperoleh hasil pengukuran 11,38 m/s. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"237 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140474958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Simulasi Beban Impact Passenger Boarding Stairs Pada Skin Fuselage Dengan Variasi Sudut, Kecepatan, Dan Lokasi Impact","authors":"Aldi Nopelandi, Bismil Rabeta, Syarifah Fairuza","doi":"10.35894/jmd.v2i2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.31","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Dent di badan pesawat adalah masalah perawatan yang tersebar luas di industri penerbangan. Kerusakan dent dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan struktur pesawat terbang, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak beban tumbukan antara passenger boarding stairs dengan fuselage skin. Material yang digunakan pada pemodelan ini adalah aluminium 2024-T3, aluminium 7050-T6, dan Rubber Hyperelastic Model Mooney Rivlin. Pemodelan skin fuselage dan analisa perhitungan dilakukan menggunakan pendekatan elemen hingga dengan bantuan software ABAQUS CAE , simulasi dilakukan dengan variasi sudut, kecepatan, dan lokasi impact. Hasil dari penelitian ini yaitu variasi sudut semakin besar sudut maka semakin besar displacement dan penyerapan energi yang terjadi, dengan nilai tertinggi pada variasi sudut terjadi disudut 20° dengan kedalaman dent 22,06 mm, stress sebesar 526 MPa, dan energi internal panel sebesar 1,441 kJ. Variasi kecepatan semakin tinggi kecepatan maka luas deformasi yang terjadi pada panel pun akan semakin bertambah dengan tren kenaikan displacement dan energi sangat signifikan disetiap kenaikan interval kecepatan. Nilai tertinggi pada variasi kecepatan terjadi dikecepatan 2,2 m/s dengan kedalaman dent 27,2 mm dan stress sebesar 609 MPa, dan energi internal panel sebesar 2,534 kJ. Pada lokasi stiffener dent terjadi pada dua area panel setelah tumbukan, disebabkan karena fleksibilitas material rubber ketika terjadi kontak tumbukan, deformasi permukaan karet yang menyebar kebagian antara stiffener mengakibatkan deformasi didua area panel. Nilai tertinggi pada lokasi stiffener dengan kedalaman dent 17,7 mm, stress sebesar 548 MPa, dan energi 1,452 kJ. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"302 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140472386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Fahmi Saleh H, Muhammad Hadi W, Amat Chaeroni, Imron Rosadi
{"title":"Analisis Kekuatan Sturktur Sayap Pesawat UAV Jatayu-01 Dengan Variasi Ketebalan Skin Dan Berat Pesawat Pada Keadaan Cruise Dengan Metode Elemen Hingga","authors":"Muhammad Fahmi Saleh H, Muhammad Hadi W, Amat Chaeroni, Imron Rosadi","doi":"10.35894/jmd.v2i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.28","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Struktur pada sayap pesawat terbang harus memiliki kekuatan struktur yang baik dan optimal karena memiliki fungsi untuk mentransfer serta menahan beban-beban yang terjadi pada pesawat agar komponen pada pesawat tidak mengalami kegagalan. Struktur yang dibuat harus memiliki kekuatan maksimal dengan bobot seringan mungkin. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kekuatan struktur sayap pesawat dengan memvariasikan ketebalan skin 1 mm, 1,5 mm, dan 2 mm serta variasi terhadap berat pesawat saat keadaan cruise dengan pembebanan 68,67 N, 80,78 N, dan 85,69 N dengan melakukan simulasi uji lengkung atau bending. Struktur sayap menggunakan laminate composite yang terdiri dari kayu balsa sebagai kulit (skin) serta styrofoam dan carbon unidirectional sebagai inti (core). Simulasi uji bending dilakukan pada program perangkat lunak atau software Abaqus CAE dengan tujuan mengetahui hasil tegangan dan displacement pada struktur sayap. Pada variasi ketebalan skin 1 mm diperoleh tegangan sebesar 3,85 MPa serta displacement 0,57 mm. Lalu pada variasi ketebalan skin 1,5 mm dan 2 mm diperoleh nilai tegangan masing-masing sebesar 3,75 MPa dan 3,63 MPa serta displacement masing-masing sebesar 0,53 mm dan 0,5 mm. Pada variasi berat 1 dengan pembebanan 68,67 N diperoleh tegangan sebesar 3,75 MPa serta displacement sebesar 0,53 mm. Pada variasi berat 2 dengan pembebanan 80,78 N diperoleh tegangan sebesar 4,42 MPa serta displacement sebesar 0,62 mm. Lalu pada variasi berat 3 dengan pembebanan 85,69 N diperoleh tegangan sebesar 4,69 N serta displacement sebesar 0,66 mm. Untuk mengetahui keamanan dari struktur sayap, dilakukan perhitungan dengan menggunakan margin of safety dan kriteria kegagalan hashin. Berdasarkan hasil perhitungan, struktur sayap pesawat masih aman dengan hasil nilai perhitungan margin of safety menunjukkan hasil angka diatas satu dan hasil dari kriteria kegagalan hashin menunjukkan hasil angka di bawah nol \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"623 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140479688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Faktor Penggantian Tidak Terjadwal Ignition Exciter Pada Pesawat Boeing 737-900ER","authors":"Rendy Prayoga, Mufti Arifin, Erna Shevilia A","doi":"10.35894/jmd.v2i2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.30","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Salah satu komponen krusial pada mesin pesawat adalah ignition exciter yang berfungsi untuk memicu api pada bahan bakar agar mesin dapat beroperasi dengan optimal. Meskipun ignition exciter adalah bagian yang cukup kecil, namun kegagalan pada engine dapat disebabkan karena tidak ada generating output dari ignition exciter maka dipastikan tidak akan ada percikan api yang dihasilkan oleh ignition plug. Oleh karena itu, pada penelitian ini difokuskan pada analisis faktor serta komponen yang memengaruhi penggantian tidak terjadwal dari ignition exciter pada pesawat Boeing 737- 900ER. Tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengukur tingkat probabilitas penggantian dari ignition exciter yang berdasarkan pada data defect report yang dimiliki oleh pesawat, agar dapat meningkatkan keamanan dan kinerja pesawat dalam operasionalnya. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) bahwa komponen yang berkontribusi dalam penggantian Ignition Exciter adalah Ignition Lead dan Ignition Plug begitupun sebaliknya dan faktor yang mempengaruhi penggantian Ignition Exciter adalah korosi yang terjadi pada bagian komponen, kerusakan pada bagian komponen, terbakar, komponen dalam keadaan buruk serta umur komponen dengan probabilitas ignition system tidak menyala karena masalah komponen dengan nilai tertinggi sebesar 0,93. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"105 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140470958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nathaniel Ericsson Mirino, T. Susilo, Aprilia Sakti K
{"title":"Analisis Strategi Fuel Tankering Pada Rutejakarta-Makassar-Jayapura Untuk Pesawat Boeing 737-800 Dengan Variasi Jumlah Penumpang","authors":"Nathaniel Ericsson Mirino, T. Susilo, Aprilia Sakti K","doi":"10.35894/jmd.v2i2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.29","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Biaya konsumsi bahan bakar merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar dalam operasional pesawat udara. Strategi yang bisa digunakan untuk menghemat biaya pengeluaran bahan bakar adalah Fuel Tankering. Strategi ini diterapkan guna memperkecil biayaoperasional dan didasarkan pada perbedaan harga bahan bakar di setiap Bandara keberangkatan dan Bandara tujuan. Penelitian ini akan mempelajari serta menganalisis penerapan strategi fuel tankering dan juga perhitungan terhadap biaya refueling dengan menggunakan beberapa variasi jumlah penumpang. Objek penelitian dikhusukan pada pesawat Boeing 737-800 untuk rute penerbangan CGK-UPG-CGK dan CGK-DJJ-CGK. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa refueling dengan menggunakan strategi fuel tankering dapat dilakukan selama jumlah FLoad tidak menyebabkan pesawat over weight. Diperoleh juga bahwa strategi fuel tankering pada rute terbang CGK-UPG-CGK bisa diterapkan maksimal pada kondisi muatan maximum untuk penerbangan CGK-UPG dan 25% Pax untuk penerbangan kembali UPG-CGK. Dengan kondisi muatan seperti ini, penerapan strategi fuel tankering lebih efektif daripada refueling secara normal dengan nilai rata-rata saving cost sebesar Rp. 18.287.443,89 (9,18%). Sedangkan strategi fuel tankering pada rute terbang CGK-DJJ-CGK bisa diterapkan maksimal pada kondisi muatan 50% Pax untuk penerbangan CGK-DJJ dan maximum payload untuk penerbangan kembali DJJ-CGK. Dengan kondisi muatan seperti ini, penerapan strategi fuel tankering lebih efektif daripada refueling secara normal dengan nilai rata-rata saving cost sebesar Rp. 4.103.411,16 (0,93%). \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"71 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140476908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Safety Performance Indicator Pada MRO Emergency Equipment PT. Dwi Angkasa","authors":"Gia Aviani Gunawan, Mufti Arifin, Ayu Martina","doi":"10.35894/jmd.v2i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.27","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000ICAO Annex 19 mengenai Safety Management, menyatakan bahwa Safety Performance Indicator (SPI) merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja yang berhubungan dengan keselamatan. SPI dapat menjadi peringatan dini terhadap kondisi keselamatan kerja, memudahkan identifikasi kelemahan suatu tren, sehingga memudahkan untuk perbaikan serta peningkatan keselamatan kerja. PT Dwi Angkasa merupakan perusahaan AMO yang bergerak dibidang jasa perbaikan dan perawatan aircraft emergency equipment. Penelitian telah dilakukan dengan menggunakan metode fishbone diagram dengan tujuan untuk mengetahui perubahan kondisi safety performance serta mengetahui faktor yang menjadi kontribusi pada perubahan kondisi safety di PT Dwi Angkasa pada tahun 2021 - 2022. Hasil perhitungan menunjukkan nilai SPI terbesar dan terkecil untuk divisi oxygen adalah 1, dan 0.03448, serta untuk divisi hydrostatic test sebesar 0.66667, dan 0.01754. Hasil analisis statistik memperlihatkan bahwa adanya kemunduran kondisi safety, dan metode fishbone memperlihatkan faktor penurunan tersebut berkaitan dengan sikap dan perilaku, instruksi dan prosedur yang dijalankan, kondisi material dan mesin yang digunakan, serta kondisi lingkungan kerja dan tempat kerja yang tersedia. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"160 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140478968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Juan Christoper Mandala, Freddy Franciscus, Rowin H Mangkoesoebroto
{"title":"Perancangan Metode Dan Biaya Perawatan Trestle Jack Pesawat Boeing 737 Classic Di PT Merpati Maintenance Facility","authors":"Juan Christoper Mandala, Freddy Franciscus, Rowin H Mangkoesoebroto","doi":"10.35894/jmd.v2i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i2.25","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Merpati Maintenance Facility (MMF) didirikan pada tahun 1991 di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur yang di awal pengoperasiannya sebagai strategic business unit dari PT Merpati Nusantara Airlines (Persero). PT Merpati Maintenance Facility (PT MMF) adalah perusahaan tersendiri yang bergerak di bidang jasa pelayanan perawatan dan perbaikan pesawat. Mayoritas pesawat yang ditangani oleh perusahaan ini adalah pesawat Boeing 737. Boeing 737 adalah pesawat dengan mesin ganda yang dirancang untuk beroperasi dalam jarak pendek hingga menengah. Untuk itu juga diperlukannya perawatan untuk tetap menjaga performa pesawat tetap dalam kondisi baik. Untuk menunjang perawatan yang baik terdapat unit Ground Support Equipment (GSE) yang berada di hanggar untuk menunjang fasilitas seperti tools and equipment yang digunakanengineer untuk berlangsungnya perawatan. Salah satu tools yang disediakan oleh GSE berupa Trestle Jack. Penggunaan Trestle Jack sendiri diperlukan pada saat melakukan overhaul pada pesawat yang sudah lama parkir, landing gear test, remove dan install landing gear, dan juga untuk servis pada wheel, tire dan brake. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui metode serta biaya perawatan untuk pemeliharaan, serta penanganan kerusakan pada Trestle Jack, dimana metode yang digunakan adalah dengan pemeriksaan visual dan non visual. Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan Trestle Jack terhitung dari biaya consumable items yang dibeli khusus untuk Trestle Jack yang berkisar Rp10.318.000, dan ada juga biaya tambahan sebesar Rp510.000 untuk perawatan interval 18 bulan. Kerusakan yang ditemukan pada Trestle Jack saat sedang digunakan untuk perawatan diatasi dengan mengganti sementara Trestle Jack dengan aircraft jack \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"64 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140483427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Preliminary Design System Automatic Robot Painting dan Stripping Pada Pesawat Terbang","authors":"Imron Rosadi","doi":"10.35894/jmd.v2i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.9","url":null,"abstract":"Painting dan Stripping merupakan bagian proses mintenance yaitu finish system, saat ini proses tersebut masih dilakukuan secara manual dengan melibatkan banyak tenaga kerja dan dilingkungan yang berbahaya. Otomisasi akan mempercepat proses painting dan stripping, mengurangi tenaga kerja yang berdampak pada penurunan biaya dan resiko lingkungan. Penggunan teknologi mutahir menjadi tantangan tersendiri dalam industri kedirgantaraan terutama di industri MRO ( Maintenance, Repair dan Overhaul ). Beberapa penggunaan teknologi tinggi pada sistem pesawat terbang terus dikembangkan, namun pengembangan teknologi dalam proses maintenance secara otomatis belum banyak dikembangkan khususnya pada sistem painting dan stripping. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan awal sistem otomasi painting dan stripping. Hasil akhir dari penelitian diharapkan menghasilkan solusi low-coast untuk proses painting dan stripping serta memperhatikan dampak bahaya terhadap lingkungan dari proses tersebut. preliminary study Design dimaksudkan sebagai titik awal untuk pengembangan lebih lanjut penggunaan robot otomatis proses painting dan stripping dan menjadi solusi pertumbuhan industri pesawat terbang khususnya diindustri MRO.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115886092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Rayhan Zhafrando, Sahril Afandi, Endah Yuniarti
{"title":"Analisis Numerik Bird Strike Pada Radome Dengan Struktur Sandwich","authors":"Muhammad Rayhan Zhafrando, Sahril Afandi, Endah Yuniarti","doi":"10.35894/jmd.v2i1.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.69","url":null,"abstract":"Bird strike adalah ancaman terhadap keselamatan penerbangan dan menjadi salah satu penyebab kecelakaan dengan korban jiwa manusia. Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan respon tabrakan dari radome dengan konstruksi komposit laminate dan sandwich terhadap bird strike. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan konstruksi terbaik berdasarkan studi kasus orientasi serat, pengaruh konstruksi sandwich, serta variasi kecepatan tumbukan. Analisis numerik menggunakan aplikasi elemen hingga ABAQUS. Metode Smooth Particle Hydrodinamics (SPH) digunakan untuk memodelkan material burung karena memiliki keuntungan dari akurasi hasil, waktu dimodelkan menggunakan crushable foam plasticity di ABAQUS. Variasi kecepatan tabrakan antara burung dan radome adalah 80,116, dan 150 m/s. Model radomedi-fixed pada bagian tepi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, perpindahan terbesar terjadi pada radomedengan konstruksi laminate menggunakan orientasi serat quasi-isotropic pada kecepatan tumbukan 150 m/s. Pada konstruksi sandwich, perpindahan lebih kecil dibandingkan konstruksi laminate. Konstruksi sandwichmampu memberikan kekakuan dan kekuatan relatif yang lebih tinggi dibandingkan konstruksi laminate, yaitu 2.41 kali lebih kaku dan 1.86 kali lebih kuat di kecepatan tumbukan yang sama. Orientasi serat komposit cross-ply menunjukkan hasil 0.97% lebih kuat dibandingkan orientasi quasi-isotropic.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130777462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pengaruh Variasi Kecepatan Terbang Pada Biaya Operasional Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar Dan Jam Terbang Pada Pesawat Boeing 737-800 Dengan Rute CGK-UPG","authors":"A. Afifah, Mufti Arifin, Erna Shevilia Agustian","doi":"10.35894/jmd.v2i1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.72","url":null,"abstract":"\u0000Transportasi udara merupakan transportasi yang dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat atau laut. Dengan memakai transportasi udara seperti pesawat, orang dapat mencapai suatu daerah lebih cepat tetapi biaya angkutan udara yang tinggi menjadi masalah bagi sebagian orang, bahwa pesawat dengan kecepatan lebih tinggi akan memerlukan biaya bahan bakar lebih besar sedangkan kecepatan rendah akan memerlukan biaya pemeliharaan, sewa pesawat, dan gaji kru yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsumsi bahan bakar berdasarkan variasi kecepatan terbang, menghitung biaya operasional berdasarkan waktu terbang dan menentukan pengaruh kecepatan terbang terhadap biaya operasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis pengaruh variasi kecepatan terbang pada biaya operasional berdasarkan jam terbang dan konsumsi bahan bakar pada pesawat Boeing 737-800 dengan rute CGK-UPG. Hasil yang didapatkan berdasarkan variasi kecepatan yang paling besar dengan nilai 239 m/s maka dan lebih kecil dengan nilai sebesar 0,49799 dan 0,03005, drag dan fuel flownya lebih besar dengan nilai sebesar 37257,8 N dan 1231 kg/jam. Drag dan fuel flow mempengaruhi konsumsi bahan bakar dimana yang lebih besar akan paling boros tetapi waktunya lebih efisien dengan nilai sebesar 100 menit dan biaya operasional paling hemat pada kecepatan 239 m/s memerlukan fuel 4105,98 kg dengan total harga fuel Rp 51.122.823 dan waktu terbang 1,6 jam dengan total biaya operasional sebesar Rp. 154.284.823. Nilai tukar mata uang, harga bahan bakar, dan struktur biaya lainnya dapat mempengaruhi biaya total operasional. \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117282693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}