Mohammad Rezza Pahlevi, Bismil Rabeta, F. Franciscus
{"title":"Analisis Performa Micro Turbojet Engine Aero-16 Berbasis Turbocharge Holset","authors":"Mohammad Rezza Pahlevi, Bismil Rabeta, F. Franciscus","doi":"10.35894/jmd.v2i1.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.70","url":null,"abstract":"Pesawat terbang adalah kendaraan yang mampu terbang di udara. Pesawat dapat terbang karena memiliki 4 gaya yaitu thrust, drag, weight dan lift. 4 gaya tersebut dapat berkerja di pesawat karena ada bantuan dari engine dan wing. Engine yang terdapat pada pesawat terbang digunakan untuk mendapatkan thrust. Turbojetengine merupakan mesin yang berkerja dengan cara mengkompresi udara luar oleh kompresor hingga mencapai tekanan tinggi. Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar. Pembakaran udara dan bahan bakar tersebut akan menaikkan temperatur dan tekanan fluida kerja. Fluida bertekanan tinggi ini selanjutnya dilewatkan melalui turbin dan keluar pada nosel dengan kecepatan sangat tinggi. Sedangkan Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti motor bakar, yaitu udara luar dihisap masuk kompresor dan dikompresi, kemudian udara dimampatkan masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran, sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar, energi panas tersebut diekspansikan pada turbin dan menghasilkan energi mekanik pada poros, sisa gas pembakaran yang keluar turbin menjadi energi dorong (turbin gas pesawat terbang). Pada penelitian ini dilakukan percobaan pada Micro Turbojet Engine Aero-16 berbasis Turbocharge Holset, sehingga didapatkan nilai thrust pada variasi rpm 5000 sampai 7500 sebesar 0,63675 N – 7,7499 N, dan luas Air Inlet sebesar 0,00212264 m^2 serta nila Thrust Spesific Fuel Consumption sebesar 0,112709007 (kg⁄h)/N.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124727731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paulus Hilman Wicaksono, Mufti Arifin, Erna Shevilia
{"title":"Pengaruh Nilai Campuran Resin Dan Cat Terhadap Temperatur Cuaca Panas Dan Dingin Pada Media Aluminium","authors":"Paulus Hilman Wicaksono, Mufti Arifin, Erna Shevilia","doi":"10.35894/jmd.v2i1.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.71","url":null,"abstract":"Selama beroperasi, setiap pesawat terbang pasti memiliki jadwal untuk pemeliharaan, salah satu bentuk perawatan pesawat terbang adalah dengan pengecatan. Pengecatan adalah cara yang umum digunakan untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh korosi. Biasanya warna cat akan memudar akibat terpapar suhu yang panas dan dingin. Melihat pernyataan tersebut maka suatu cat harus memiliki sifat dapat memperkuat (re)inforcing permukaan benda yang di cat. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah cat dipengaruhi oleh campuran resin, thinner, dan cat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai campuran resin dan cat terhadap temperatur cuaca panas dan dingin. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan cat dan thiner dengan resin menggunakan nilai perbandingan cat dan thiner 1:1 dan nilai resin 20%, 40%, dan 60% yang akan dilakukan pada spesimen dari bahan aluminium. Setelah melakukan pengujian ketahanan cat dengan campuran variasi nilai resin pada perubahan temperatur cuaca panas dan dingin menggunakan alat oven dengan suhu 100°C dan freezer dengan suhu -0,2°C diketahui bahwa semakin banyak penambahan nilai campuran resin yang berlebihan dapat menyebabkan cat susah mengering dan tidak dapat mengering dengan sempurna yang disebabkan karena semakin tebalnya lapisan cat yang dihasilkan oleh penambahan nilai resin, pencampuran nilai resin yang berlebihan juga menyebabkan pengaruh cacat pada lapisan cat seperti cacat bintik, cacat leleh, dan warna yang menurun atau memudar pada saat terkena perubahan suhu dari temperatur panas ke temperatur dingin. Dapat disimpulkan bahwa penambahan campuran nilai resin yang berlebihan tidak baik untuk ketahanan cat dan untuk menghasilkan kualitas cat yang baik adalah dengan tidak menambahkan campura nilai resin.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125417795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azzahra Difa Rasyidah, Sahril Afandi Sitompul, Amat Chaeroni
{"title":"Analisis Kelaiktabrakan Dari Struktur Kolom Yang Diisi Dengan Foam Dan Tanpa Foam Terhadap Beban Pada Subfloor Helikopter","authors":"Azzahra Difa Rasyidah, Sahril Afandi Sitompul, Amat Chaeroni","doi":"10.35894/jmd.v2i1.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.74","url":null,"abstract":"Kelaiktabrakan (crashworthiness) merupakan suatu kemampuan dari struktur kendaraan untuk berdeformasi dengan gaya yang terkontrol dan memberikan ruang yang cukup untuk penumpang sehingga membatasi kemungkinan cedera selama peristiwa tabrakan terjadi. Lalu lintas penerbangan di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan frekuensi penggunaan pesawat terbang tentunya akan meningkatkan kemungkinan kejadian kecelakaan. Konsep kelaiktabrakan pesawat terbang menjadi hal penting yang perlu mendapat perhatian untuk mencegah kerusakan struktur dan cedera pada penumpang. Desain kelaiktabrakan struktur pesawat berada pada tahapan desain awal yang terintegrasi kedalam proses desain pesawat secara keseluruhan menggunakan simulasi Abaqus CAE. Struktur subfloor pada pesawat terbang menjadi bagian yang digunakan untuk menyerap energi kinetik tabrakan dalam kasus pembebanan vertikal pada pesawat terbang. Crash box merupakan komponen pada subfloor yang akan menyerap energi kinetik tabrakan dengan mengubahnya menjadi deformasi plastis. Dimana bentuk octagonal dengan kecepatan 15 m/s memiliki nilai Pmax paling tinggi yaitu 12223.8 kN. Mendapatkan nilai crushing force efficiency (CFE) terbesar dari model Crashbox Square dengan variasi kecepatan 5m/s yaitu bernilai 0.91 dan model Crashbox octagonal dengan variasi kecepatan 5m/s bernilai 0.85.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129431793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kapasitas Hanggar PT. Mulya Sejahtera Technology Dengan Variasi Manpower Menggunakan Teori Antrian","authors":"Izhar Paramaharta, Mufti Arifin, Erna Shevilia Agustian","doi":"10.35894/jmd.v2i1.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.73","url":null,"abstract":"Pesawat terbang merupakan transportasi udara yang menunjang mobilitas, terutama digunakan untuk mencapai suatu wilayah yang mempunyai jarak tempuh jauh dengan waktu yang relatif cepat dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi. Pesawat pun harus diperhatikan kondisinya agar pesawat selalu dalam kondisi laik terbang, untuk mendapatkan kondisi yang laik terbang tentu harus dilakukan pemeliharaan maupun perbaikan. Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan tentunya membutuhkan manpower yang siap dan sigap. Pada penelitian ini disimulasikan variasi manpower terhadap perawatan C-check di PT. Mulya Sejahtera Technologydi tanggal tertentu dengan no registrasi pesawat PK-CAA, PK-MAC, PK-MCY. Pada penelitian ini digunakan 1 line maintenance untuk dilakukan perhitungan menggunakan metode teori antrian single channel. Perhitungan manpower dan durasi suatu pekerjaan akan mempengaruhi kapasitas hanggar. Hasil perhitungan pada PK-CAA dengan bertambahnya 2 manpower dari 6 manpower menjadi 8 manpowerakan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 44% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 8 menjadi 10 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. pada PK-MAC dengan bertambahnya 2 manpower dari 5 manpower menjadi 7 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 44% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 7 manpower menjadi 9 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. pada PK-MCY dengan bertambahnya 2 manpower dari 10 manpower menjadi 12 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 35% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 12 manpower menjadi 14 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. Semakin banyaknya manpower yang digunakan dalam pemeliharaan C-check akan mempengaruhi tingkat intensitas penggunaan hanggar terpakai, sehingga PT. Mulya sejahtera Technologymasih bisa menerima pekerjaan pemeliharaan C-check guna meningkatkan load factor.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129109955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dika Andriansyah, Sahril Afandi Sitompul, Simon Sindhu Hendradjaja
{"title":"Rancangan Sistem Alat Uji Tabrak Burung Untuk Kebutuhan Sertifikasi Pesawat Terbang","authors":"Dika Andriansyah, Sahril Afandi Sitompul, Simon Sindhu Hendradjaja","doi":"10.35894/jmd.v2i1.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v2i1.68","url":null,"abstract":"Tabrak burung merupakan salah satu kejadian yang dapat terjadi pada operasional pesawat terbang. Hal ini dapat menyebabkan kerugian dari sisi ekonomi bahkan dapat menyebabkan kecelakaan fatal yang dapat menyebabkan korban jiwa. Berdasarkan hal tersebut otoritas penerbangan dunia membuat regulasi untuk pengujian ketahanan struktur terhadap serangan burung dalam proses sertifikasi kelaikan pesawat terbang. alat uji tabrak burung didesain untuk dapat memberikan gaya high velocity impact dengan proyektil burung dengan massa tertentu. Pada penelitian ini telah merancang alat uji tabrak burung dengan memanfaatkan sistem gas gun. Sistem ini memanfaatkan ekspansi tekanan udara sebagai tenaga penggerak proyektil sebelum menumbuk target. Pada alat uji bird strike dibagi menjadi beberapa sistem yaitu, air supply system, propulsion system, control system, dan safety system. Struktur support pada barrel juga disimulasikan untuk memastikan kekuatan terhadap recoil force dengan metode elemen hingga. Dari hasil analisis menunjukan bahwa defleksi alat impak kurang dari 1,24 mm. Hal ini untuk memastikan struktur support cukup kaku sehingga aman jika dioperasikan.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125904022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ari Suryo O, Sahril Afandi, Endah Yuniarti, Budi Aji W
{"title":"Simulasi Numerik Tumbukan Kecepatan Rendah Pada Struktur Sandwich Panel Engine Nacelle Pesawat Jet Transport","authors":"Ari Suryo O, Sahril Afandi, Endah Yuniarti, Budi Aji W","doi":"10.35894/jmd.v1i2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v1i2.60","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Engine Nacelle dapat diartikan rumah untuk mesin pesawat karena mereka melindungi turbin gas dari Foreign Object Debris (FOD). Kerusakan bagian atau komponen pesawat terbang dapat bervariasi yang terjadi seperti lekukan, lubang kecil, dan noda darah apabila terjadi tabrak burung. Konstruksi sandwich saat ini sedang dikembangkan untuk aplikasi struktur utama pesawat, dimana daya tahan dan toleransi kerusakan apabila terjadi tumbukan adalah yang utama untuk dipertimbangkan. Dalam menentukan material struktur pesawat terbang khususnya struktur sandwich perancangan pesawat terbang harus melalui tahap pengujian terhdadap komponen-komponennya. Simulasi numerik ini menggunakan aplikasi ABAQUS, metode yang digunakan dalam jenis tumbukan adalah Dynamic Explicit. Kecepatan yang digunakan dalam simulasi ini adalah 5 m/s, 7 m/s, dan 10 m/s. Untuk mencari hasil yang optimal dilakukannya optimisasi arah serat komposit pada engine nacelle. Hasil optimisasi arah serat dan serat yang digunakan adalah [ 0 ̊, 45 ̊, -45 ̊,0 ̊]s dengan kecepatan yang digunakan adalah 7 m/s. Dengan hasil perpindahan lebih kecil 40 % dibandingkan arah serat sebelumnya. Konstruksi sandwich dapat memberikan kekakuan dan kekuatan yaitu 1,16 kali lebih kaku dan 2,27 kali lebih kuat. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134519901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moch. Rezza Mahendra, Mufti Arifin, Ericko Chandra Utama
{"title":"Simulasi Distribusi Manpower Pemeliharaan Maskapai X Dengan Metode North West Corner, Least Cost, Dan Vogel's Approximation Method","authors":"Moch. Rezza Mahendra, Mufti Arifin, Ericko Chandra Utama","doi":"10.35894/jmd.v1i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v1i2.58","url":null,"abstract":"Pemeliharaan pesawat udara sangat penting dilakukan. Dimana pada saat ini pesawat udara sebagai salah satu alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat. Hal tersebut membutuhkan manpower untuk kegiatan pemeliharaan terjadwal dan tidak terjadwal. Salah satu kegiatan pemeliharaan terjadwal adalah A04-Check yang membutuhkan jumlah manpower cukup banyak untuk pemeliharaannya. Pada maskapai X mempunyai manpower yang terbatas dan harus mengirimkan manpower tersebut ke bandara-bandara pemeliharaan yang kekurangan manpower. Simulasi distribusi manpower dibutuhkan untuk mencari solusi untuk mengirimkan manpower dengan mencari biaya yang minmum. Pusat bandara pemeliharaan pada simulasi adalah Bandara SoekarnoHatta (CGK), Bandara Juanda (SUB) dan Bandara Sultan Hasanuddin (UPG). Simulasi pada penelitian menggunakan data pemeliharaan A04-Check pesawat ATR 72-600 sebagai dasar referensi melihat banyaknya pekerjaan jumlah manhour dan perkiraan jumlah manpower yang dibutuhkan pada saat pemeliharaan. Pada penelitian menggunakan metode transportasi solusi awal yaitu: Metode Northwest Corner, Least Cost, dan Vogel’s Approximation Method. Metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk permasalahan pengiriman barang dengan mencari biaya yang minimum. Pada simulasi ini metode transportasi digunakan untuk mencari solusi agar maskapai X bisa meminimalkan biaya operasional pengiriman manpower ke setiap bandara pemeliharaan yang dibutuhkan. Biaya dengan metode Northwest Corner mendapatkan solusi biaya sebesar 4718 USD atau Rp.68.920.779,90, sedangkan pada metode Least Cost memperoleh biaya sebesar 3451 USD Atau Rp.50.412.380,55 , dan pada metode Vogel’s Approximation Method memperoleh biaya sebesar 2884 USD atau Rp.42.129.616,20. Sehingga alokasi pengiriman manpower yang paling hemat adalah metode Vogel’s Approximation Method.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130731027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembuatan Generator Sistem Pada Alat Peraga Engine Doryz–95","authors":"Yudisthira Setyaji, Bismil Rabeta","doi":"10.35894/jmd.v1i2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v1i2.59","url":null,"abstract":"Sistem kelistrikan pada pesawat terbang terbagi menjadi dua yaitu AC power listrik dan DC power listrik, di mana pada AC power listrik itu sendiri merupakan power listrik yang keluaran arus nya bolak-balik sedangkan untuk arus DC yaitu pada arus ini keluaran arus yang dihasilkan dari suatu pembangkit tenaga menghasilkan arus searah, jadi pada arus DC ini terdapat dua terminal yaitu positif dan negative, dikarenakan arus ini searah jadi mengharuskan sesuai dengan terminalnya. Pada sebuah pesawat terbang, AC pada sebuah pesawat terbang dihasilkan melalui salah satu komponen yang bernama generator, sedangkan untuk arus DCdihasikan dari sebuah baterai, dan tetapi ada beberapa kasus juga di sebuah generator menghasilkan arus DC. Dalam pembuatan generator ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pemilihan dinamo, tahap pemilihan bahan sebagai body generator, tahap perakitan generator, terakhir tahap pengeleman generator ke engine. Pada pembuatan generator ini menghasilkan 1,0 volt pada 14,939 rpm sehingga dapat digunakan untuk menyalakan relay sebagai switch anti-icing serta lampu merah pada engine DORYZ. Pada zaman saat ini alatperaga sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan untuk mempermudah memahami pembelajaran secara langsung dan tepat ke para mahasiswa. Oleh karena itu pembuatan generator sistem pada alat peragaengine DORYZ-95 ini dibuat untuk mempermudah pembelajaran.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127273925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Simon Sindhu Hendrajaja, Mufti Arifin, Dewandra Ramadhan Alif Raditya
{"title":"Pengaruh Center Of Gravity terhadap Horizontal Stabilizer saat Landing pada Pesawat Airbus A320","authors":"Simon Sindhu Hendrajaja, Mufti Arifin, Dewandra Ramadhan Alif Raditya","doi":"10.35894/jmd.v1i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v1i2.65","url":null,"abstract":"Weight and Balance adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh petugas di lapangan sebelum pesawat dioperasikan atau diterbangkan. Perhitungan yang tidak tepat akan menimbulkan masalah besar, seperti pesawat akan kehilangan performanya dan kemungkinan tidak dapat diterbangkan. Perhitungan kesetimbangan gaya dan momen ditentukan oleh letak center of gravity (CG), sehingga letak titik CG mempengaruhi kesetimbangan gaya dan momen saat tinggal landas dan mendarat. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh letak CG pada lift di pesawat dipengaruhi oleh perhitungan nilai Dt dan Dw, dan membutuhkan nilai berdasarkan pusat titik CG. Apabila titik CG semakin ke depan/ke belakang, maka akan mempengaruhi nilai lift tail pada pesawat. Selain itu, diperoleh pula kesimpulan bahwa hasil nilai CG berdasarkan variasi yang ditentukan mempengaruhi hasil perhitungan pada landing performance. Apabila titik CG semakin ke depan/belakang maka akan mempengaruhi nilai Vstall, ground roll, dan total landing distance.Dari hasil yang didapatkan, pada variasi 2 dengan nilai CG paling rendah 18,853, menghasilkan jarak landing paling besar 1796,864 m, dan sebaliknya pada nilai CG yang paling tinggi 19,404, menghasilkan jarak landing yang rendah 1703,464. Maka dari variasi yang ada, variasi yang memiliki titik CG yang paling kedepan adalah variasi 2 sehingga vstall nya semakin besar dan jarak landing-nya semakin panjang, dan di variasi yang memiliki titik paling kebelakang adalah variasi 1 sehingga vstall nya semakin kecil dan jarak landing-nya semakin pendek.","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128377343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembuatan System GPU (Ground Power Unit) Untuk Alat Peraga Engine Doryz-95","authors":"Zainal Fikry Heryanto Supit Heryanto Supit, Bismil Rabeta","doi":"10.35894/jmd.v1i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.35894/jmd.v1i2.66","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Seiring dengan berkembangnya industri kedirgantaraan di sekala internasional maupun nasional. Begitu banyak sekali aspek penting yang dapat diketahui terlebih lagi dalam sektor pembelajaran, dimana ada beberapa hal yang sangat jarang sekali dipahami atau diketahui dalam industri penerbangan ini Salah satunya berkaitan dengan GSE (Ground Support Equipment) yang mana itu adalah GPU. Oleh karena itu, dilakukanlah pembuatan system GPU untuk alat peraga engine DORYZ-95 ini, yang mana pada hasil akhir ini menjelaskan dan memperagakan GPU sebagai sumber listrik eksternal yang bekerja pada kompartment atau diibaratkanGPU sebagai sumber listrik pesawat secara eksternal ketika pesawat sedang servicing on ground dan turut memaparkan juga apa yang dilakukan oleh engineer on ground dan operator GSE (Ground support equipment) dalam system kerjanya. Sedangkan melihat pada alat ini sendiri, alat ini berperan sebagai systempendistribusian agar alat peraga dapat dinyalakan menggunakan sumber listrik eksternal. Penelitian di laksanakan dalam 3 tahapan yaitu : pembuatan case GPU, pembuatan system GPU dan penggantian komponen dalam GPU Untuk mengetahui spesifikasi dari GPU sendiri apakah sesuai yang di butuhkan alat peraga atau tidak, kemudian dilakukan pengujian pada system serta alat GPU sendiri terkait jumlah besaran output daya maupun ketahanan GPU. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":312701,"journal":{"name":"Jurnal Mahasiswa Dirgantara","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121821154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}