Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman最新文献

筛选
英文 中文
RAGAM IDENTITAS ISLAM DI INDONESIA DARI PERSPEKTIF KAWASAN 瓦瓦斯视角下的印尼伊斯兰身份框架
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-12-14 DOI: 10.21274/epis.2015.10.2.317-352
Mujamil Qomar
{"title":"RAGAM IDENTITAS ISLAM DI INDONESIA DARI PERSPEKTIF KAWASAN","authors":"Mujamil Qomar","doi":"10.21274/epis.2015.10.2.317-352","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2015.10.2.317-352","url":null,"abstract":"Sebenarnya pada level al-Qur'an maupun secara substantif, Islam itu di mana saja satu. Namun, ketika Islam berjumpa dengan budaya dan tradisi lokal, ekpresi Islam bisa bermacam-macam. Ekpresi Islam itu bisa diperhatikan dari peranan, corak, pendekatan dan kawasannya. Tulisan ini merekam hasil penelitian yang telah menjawab permasalahan ragam identitas Islam ditinjau dari segi kawasannya. Data-data jawaban itu dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan dianalisis melalui metode content analysis. Hasilnya, identitas Islam dari perspektif kawasan yang dipublikasikan di Indonesia ini ada tujuh: Islam Nusantara, Islam Indonesia, Islam Jawa/Islam Kejawen, Islam Sasak, Islam Syariah dan Islam Adat Hatuhaha, Islam Bubuhan Kumai dan Islam Pesisir. Semua identitas Islam ini dipengaruhi budaya dan tradisi lokal. Hanya ada sedikit dari varian identitas itu yang agak menjaga jarak dengan budaya dan tradisi lokal tersebut, yaitu Waktu Lima pada Islam Sasak, Islam Syariah pada Hatuhaha dan Kelompok Nahu pada Islam Bubuhan Kumai. Actually, both in the Qur'an and substantive level, Islam is just one. However, when Islam met with local culture and tradition, Islamic expression can be diverse. It could be considered Islamic expression of its role, character, approach and region. This paper records the results of research that has addressed the problem variety of Islamic identity in terms of region. The data was collected through a method answer documentation and analyzed through content analysis. As a result, Islamic identity from the perspective of the region published in Indonesia there are seven: Archipelago Islam, Indonesian Islam, Javanese Islam, Islamic Sasak, Islamic Syariah and Islam Indigenous Hatuhaha, Kumai Bubuhan Islamic and Coastal Islam. All Islamic identity is influenced by culture and local traditions. Only a handful of variants that identity rather keep a distance with the local culture and tradition, Waktu Lima in Islamic Sasak, Islamic Syariah in Hatuhaha and Nahu Group in Kumai Bubuhan Islamic.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"317-352"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
MANIFESTASI BUDAYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM: Membangun Intelektualisme Budaya dengan Nilai-Nilai Pendidikan Islam 伊斯兰教育的文化体现:用伊斯兰教育的价值建立文化智力主义
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-12-13 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.2.291-316
M. Fata
{"title":"MANIFESTASI BUDAYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM: Membangun Intelektualisme Budaya dengan Nilai-Nilai Pendidikan Islam","authors":"M. Fata","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.2.291-316","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.2.291-316","url":null,"abstract":"Manifestasi budaya dalam pendidikan Islam merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari. Oleh karenanya harus disikapi dengan arif dan bijaksana. Sebab membangun intelektualisme budaya melalui nilai-nilai pendidikan Islam bisa menjadikan budaya menjadi lebih penuh makna. Pendidikan Islam yang berkembang seiring dengan perkembangan budaya perlu mendapatkan respon yang serius sebagai wujud adaptasi terhadap kemajuan zaman. Dinamika zaman yang demikian pesat jika tidak diimbangi justru akan menggerus semua yang ada. Misalnya, masih ada nilai-nilai pendidikan yang didasarkan hanya pada teks-teks Qur’an dan hadis semata tanpa dikontektualisasikan dengan realitas budaya. Berangkat dari itulah, artikel ini akan mengulas tentang bagaimana membangun intelektualisme budaya dalam pendidikan Islam tanpa harus menghapus nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Dengan harapan agar kebekukan dan kekakuan dalam dunia pendidikan Islam sedikit demi sedikit bisa segera sirna. Manifestation of culture in Islamic education is a reality that can’t be avoided. Therefore must be addressed with wise and prudent. Because building a culture of intellectualism through the values of Islamic education can make culture become more meaningful. Islamic education that has developed along with the development of culture needs to get a serious response as a form of adaptation to the progress of time. The dynamics of age so rapidly if not balanced it will erode all there. For example, there are still educational values that are based only on the texts of the Qur’an and hadith alone without contextualitation with cultural reality. Departing from that, this article will review how to build a culture of intellectualism in Islamic education without having to remove the noble values contained therein. With the expectation that kebekukan and stiffness in the world of Islam little by little education could soon disappear.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"291-316"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Islam and Chinesness a Closer Look at Minority Moslems in Modern China Historiography 伊斯兰教与中国性——近代中国史学中少数民族穆斯林的近观
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-12-11 DOI: 10.21274/epis.2015.10.2.251-272
Achmad Ubaedillah
{"title":"Islam and Chinesness a Closer Look at Minority Moslems in Modern China Historiography","authors":"Achmad Ubaedillah","doi":"10.21274/epis.2015.10.2.251-272","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2015.10.2.251-272","url":null,"abstract":"English Abstract: This paper will address a historiographical review on how non-Chinese scholars, mostly those Western specialists, describe minority Moslem of Hui in the scholarly narration of modern China. Four scholarly works on China Moslems are comparatively discussed. Although the Hui have formally been recognized as the minority group within the Han majority, Chinese historical materials on Hui are not significant. Recently, works on Hui either written by local or non-Chinese scholars remain artificial, but they are necessarily important to be explored. There has been dominantly known scholars consider two perspectives in dealing with Islam and Chineseness in China, the compatibility and incompatibility of Islam with the Chinese tradition and values, where both are respectively represented by the minority Hui and the majority Han. Finally, in term of understanding Chinese Moslem in modern China, the paper will urge the importance of deploying mixed perspectives and of making Chinese-centered perspective the matter of writting local history while incorporating the minority within the wider historical narration of the majority of Han and the Islamic world.Indonesian Abstract: Artikel ini akan menyajikan pembahasan historiografi tentang bagaimana ilmuwan non-Cina (maksudnya Barat) menjelaskan keberadaan kaum minoritas Muslim Cina (Hui) dalam penulisan sejarah Cina modern. Empat karya ilmuwan Barat tentang Muslim Cina tersebut akan dibandingkan. Sekalipun kelompok Hui Muslim secara formal telah diakui sebagai bagian dari mayoritas Han, narasi sejarah tentang Hui masih kalah banyak dibandingkan dengan kelompok mayoritas. Karya-karya yang ada saat ini tentang Hui baik ditulis oleh ahli asli Cina maupun asing masih belum memadai, tetapi penting untuk disajikan. Terdapat dua pendekatan di kalangan akademisi yang dominan digunakan, yakni kesesuaian dan ketidaksesuaian Islam dan tradisi Cina dalam menjelaskan keberadaan Islam dan Cina yang diwakili masing-masing oleh kelompok Hui dan kelompok Han. Setelah membandingkan keempat karya akademisi non-Cina atas Hui, akan ditutup dengan usulan pentingnya menggunakan berbagai pendekatan dalam memahami sejarah lokal Hui, yang sepatutnya peranan mereka harus lebih ditonjolkan dalam konteks keterkaitan antara minoritas dengan sejarah mayoritas dan dunia Islam.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"251-272"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
MENEGUHKAN ISLAM NUSANTARA UNTUK ISLAM BERKEMAJUAN: Melacak Akar Epistemologis dan Historis Islam (di) Nusantara 追踪认识论和伊斯兰历史(di)Nusantara
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-12-06 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.2.405-434
Saiful Mustofa
{"title":"MENEGUHKAN ISLAM NUSANTARA UNTUK ISLAM BERKEMAJUAN: Melacak Akar Epistemologis dan Historis Islam (di) Nusantara","authors":"Saiful Mustofa","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.2.405-434","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.2.405-434","url":null,"abstract":"Sejatinya, Islam Nusantara bukanlah sesuatu yang baru. Penebalan kata “Nusantara” yang dikawinkan dengan “Islam” bukan hanya menegaskan nama, melainkan juga karakter untuk menunjukkan corak atau warna dari sebuah entitas yang heterogen. Keragaman sebagai salah satu tipologi Islam Nusantara adalah buah dari pergumulan panjang antara agama dan budaya; antara teks dengan konteks yang saling melengkapi satu sama lain sehingga menelurkan Islam yang ramah, inklusif dan fleksibel. Berangkat dari pijakan epistemologis dan historis, artikel ini coba menyuguhkan diskursus lama yang kembali mencuat di seputaran pertengahan tahun 2015 seiring dengan dihelatnya Muktamar dua ormas besar: NU dan Muhammadiyah. Hadirnya artikel ini sebetulnya juga ingin menjawab kasak-kusuk yang menuding bahwa Islam Nusantara hanya identik dengan kaum Nahdliyin. Sehingga term Islam Nusantara tidak lain dianggap sebagai nama baru dariIslam tradisionalis. Essentially, Islam Nusantara isn’t a new phenomenon. Bolding of both “Nusantara” with “Islam” not only affirmation about name but also character to show type or colour from the heterogenous entity. Diversity as one of Islam Nusantara typology is the result of a long struggle between religionand culture; between text and context that complement each other so that Islam spawned a friendly, inclusive and flexible. Start from the historical and epistemological approach, this article try to presents a classical discourse the back sticking around mid-2015 in line with the holding of the congress two major organizations: NU and Muhammadiyah. Actually, the presence o fthis article is also want to answer the rumors that accuse Islam Nusantara only synonymous with the Nahdliyin. Thus, Islam Nusantara considered as the new name of traditionalism Islam.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"405-434"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 22
PEMBACAAN BARU KONSEP TALAK: Studi Pemikiran Muhammad Sa‘id Al-‘Asymāwī 理事会发言:穆罕默德·赛义德·阿西姆思想研究
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-11-12 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.2.273-290
M. Faiz
{"title":"PEMBACAAN BARU KONSEP TALAK: Studi Pemikiran Muhammad Sa‘id Al-‘Asymāwī","authors":"M. Faiz","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.2.273-290","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.2.273-290","url":null,"abstract":"Artikel ini mengulas karakter pemikiran seorang tokoh Mesir kontemporer bernama Muhammad Sa’id al-’Asymāwī tentang seluk-beluk talak. Jika mengacu pada hukum Islam klasik dan pendapat para ahli, turunnya perceraian mutlak di tangan suami. Dengan perkembangan zaman dan pembaruan pemikiran hukum Islam, Muhammad Sa’id al-’Asymāwī mencoba untuk mendekonstruksi dan merekonstruksi hukum tentang perceraian dengan berbagai pendekatan, baik gender, asbab nuzul dan pendekatan lain dari dimensi sosial dan analogi liberal. Hal ini penting mengingat banyak pemikir Muslim modern yang merumuskan pembaruan pernikahan dalam hukum Islam dan juga tentang perceraian. Dengan tujuan untuk mencapai kesetaraan gender dalam pernikahan sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk reinterpretasi teks al-Qur’an dan hadis hukum keluarga; baik tentang hadis pernikahan, perceraian dan sebagainya. Dengan memahami permasalahan di atas, sekiranya kajian ini dapat menambah khazanah pemikiran Islam pada isu-isu khilafiyyah yang muncul di masyarakat, khususnya di Indonesia. This paper examines the thoughts of a character of contemporary Egyptian named Muhammad Sa‘ ī d al-‘Asym ā w ī dropped right on the permissibility of divorce for a wife. If referring to classical Islamic law and the opinion of jurists, dropped right in the hands of an absolute divorce her husband. With the development of the times and the renewal of Islamic legal thought, Muhammad Sa‘ ī d al-‘Asym ā w ī trying to deconstruction and reconstructing the laws regarding divorce with a variety of approaches, both the gender approach and equalized spouses in a marriage, an approach by looking asbab-nuzul and other approaches and the social dimension of liberal analogies. This is important, because it has many modern Moslem thinkers who formulate the renewal of marriage in Islamic law and also about divorce, it is done to achieve gender equality in marriage in accordance with the times, including the reinterpretation of the text of Qur’an and hadith family law, whether it is a hadis about marriage, divorce and so on. By understanding the problems above, assuming this study can add to the treasures of Islamic thought on issues that arise in the community khilafiyyah, specially in Indonesia.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"273-290"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
MINORITAS YANG TERLINDUNGI: Tantangan dan Kontinuitas GKJW Jemaat Mojowarno di Kota Santri Jombang 受保护少数群体:在Santri Jombang镇,gkwarno会众的挑战和延续
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-06-19 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.227-250
M. Najib
{"title":"MINORITAS YANG TERLINDUNGI: Tantangan dan Kontinuitas GKJW Jemaat Mojowarno di Kota Santri Jombang","authors":"M. Najib","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.227-250","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.227-250","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas perihal hak kebebasan beragama dan berkeyakinan GKJW Jemaat Mojowarno Jombang. Mojowarno pada mulanya adalah desa Kristen dan tidak mengizinkan umat non-Kristiani tinggal dan menetap di desa itu. Desa ini pula pernah menjadi pusat penyebaran Kristen Protestan di Jawa Timur. Pertumbuhan penduduk memaksa Mojowarno menjadi desa yang terbuka bagi pemeluk agama lain. Berdasarkan statistik tahun 2011, pemeluk agama Kristen Protestan di Jombang hanya sekitar 1,2%, termasuk GKJW Jemaat Mojowarno. Sebagai kelompok minoritas, Jemaat GKJW Mojowarno mempunyai kerentanan atas tindakan intoleransi dan pelanggaran hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Sekalipun berada di tengah-tengah mayoritas Islam, hak kebebasan beragama dan berkeyakinan GKJW Jemaat Mojowarno tetap terpelihara dan terjamin. Komitmen individu atau kelompok yang mendorong sikap dan perilaku mereka dalam mewujudkan kehidupan bersama secara harmonis dan rukun dalam masyarakat Mojowarno. Mereka larut dalam kehidupan sosial, tetapi tidak hanyut dalam agama dan keyakinan yang berbeda. This paper discusses about the right to freedom of religion and belief GKJW Church Mojowarno Jombang. Mojowarno in the beginning was a Christian village, and do not allow non-Christians to stay and settle in the village. The village was also to be center of the spread of Protestant Christians in East Java. Population growth forced the village Mojowarno be open to other faiths. Based on the statistics of 2011, Protestant faiths in Jombang only about 1.2%, including GKJW Mojowarno Church. As a minority group, the Church has a vulnerability GKJW Mojowarno on acts of intolerance and violations of the right to freedom of religion and belief. Even being in the middle of the Moslem majority, the right to freedom of religion and belief GKJW Mojowarno congregation to be maintained and guaranteed. The commitment of individual or groups that encourage their attitudes and behavior in realizing life together in harmony and harmonious society Mojowarno. They dissolve in social life, but it does not drift in different religion and belief.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"227-250"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Ilmuwan, Etika Dan Strategi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Di Indonesia 印度尼西亚的科学家、伦理和科学发展战略
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-06-18 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.199-226
M. Maftukhin
{"title":"Ilmuwan, Etika Dan Strategi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Di Indonesia","authors":"M. Maftukhin","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.199-226","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.199-226","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang strategi ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia. Topik ini penting dibahas sebagai kerangka untuk membangun kemajuan di Indonesia. Aspek penting yang tidak bisa diabaikan untuk proses ini adalah etika. Etika penting sebagai landasan untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan peradaban secara lebih baik. Data dalam tulisan ini berasal dari telaah literatur pemikiran yang disusun sesuai dengan metode ilmiah. Penelitian ini menemukan bahwa ada tiga kata yang sering dipakai secara bergantian yaitu ilmuwan, intelektual dan cendekiawan. Seorang ilmuwan penting menjadikan etika dalam seluruh aktivitas keilmuwannya sehingga ilmu yang dikembangkannya bermanfaat untuk kemanusiaan. Strategi yang bisa ditempuh untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia adalah membentuk masyarakat ilmiah, pengembangannya memperhatikan karakter bangsa Indonesia, memperhatikan relasi antarilmu tanpa mengorbankan otonomi antara masing-masing disiplin ilmu dan memperhatikan dimensi religius bangsa Indonesia. Tulisan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam menyusun kerangka teori dan strategi praktis dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. This paper discusses about strategies scientist in developing science in Indonesia. This topic important to discussed as a framework to build on the progress in Indonesia. An important aspect that can’t be ignored for this process is ethics. Ethics is important as a foundation for creating knowledge and better civilization. This article data taken from the literature review prepared in accordance with the thought that the scientific method. This study found that there are three words that are often used interchangeably, namely scientists, intellectuals and scholars. Making ethics an important scientist in all scientific activities so that science is useful for the development of humanity. The strategies that can be applied to the development of science in Indonesia is establish the scientific community, development attention to the character of the Indonesian nation, pay attention to the relation between science without compromising the autonomy of the individual disciplines and pay attention to the religious dimension of the Indonesian nation. This paper is expected to contribute in developing a theoretical framework and practical strategies in the development of science in Indonesia.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"199-226"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
CHARACTER BUILDING MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: Studi Kasus di MI Miftahul Huda Papungan 01 Blitar 性格大厦通过伊斯兰教育:MI miftau Huda pabba 01 Blitar的案例研究
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-06-17 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.175-198
A. Shofwan
{"title":"CHARACTER BUILDING MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: Studi Kasus di MI Miftahul Huda Papungan 01 Blitar","authors":"A. Shofwan","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.175-198","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.175-198","url":null,"abstract":"Ada beragam cara untuk membentuk karakter anak didik di sekolah atau madrasah, salah satunya melalui Pendidikan Agama Islam (PAI). Tulisan ini bertujuan menganalisis sebuah pandangan, proses dan hasil dari character building melalui PAI di MI Miftahul Huda 01, Papungan, Kanigoro, Blitar. Pembentukan karakter melalui PAI yang didasarkan pada beberapa dalil agama Islam, seperti firman, “La Qod Kana lakum fi Rasulillahi Uswatun Hasanah; Sungguh ada bagi kalian teladan yang baik pada diri Rasulullah” (al-Ahzab: 21) dan “Innama Bu'istu Li Utammima Makarima'l- Akhlaq; Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Ahmad a al-Bayhaqi) dirasakan mampu menjadikan anak didiknya menjadi manusia berkarakter. Pembentukan karakter melalui PAI di MI Miftahul Huda 01 dalam proses dan hasilnya: pertama, dapat membentuk anak didik bersikap inklusif, demokratis dan toleran. Kedua, memengaruhi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Ketiga, terintegrasi dengan mata pelajaran lain. There are many method to make the character of students in a school, one of them is through Islamic Education (PAI). This paper aims to analyze a view, process and outcome of character building through PAI in MI Miftahul Huda 01, Papungan, Kanigoro, Blitar. The formation of character through PAI is based on several arguments of the religion of Islam, as the word; ”La qod Kana lakum fi Rasulillahi Uswatun Hasanah; It's there for you a good example in the Prophet himself ” (al-Ahzab: 21) and ”Innama Bu'istu Li Utammima Makarima ‘l-Akhlaq; I was sent only to enhance the morals” (HR. Ahmad and al-Bayhaqi) felt able to make their students into human character. The formation of character through the PAI in MI Miftahul Huda 01 in the process and outcome: firstly, can form a protege being inclusive, democratic, and tolerant. Secondly, affect the intellectual, emotional intelligence and spiritual intelligence. Thirdly, integrated with other subjects.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"175-198"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Reaktualisasi Pendidikan Islam Dalam Pengembangan Pola Asuh Anak Sebagai Konsep Revolusi Mental 伊斯兰教育在儿童教养发展中的应用是一种心理革命的概念
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-06-16 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.151-174
Hayat dan Indriyati
{"title":"Reaktualisasi Pendidikan Islam Dalam Pengembangan Pola Asuh Anak Sebagai Konsep Revolusi Mental","authors":"Hayat dan Indriyati","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.151-174","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.151-174","url":null,"abstract":"Kehidupan masyarakat sudah masuk dalam situasi yang mengkhawatirkan. Kriminalisasi, kejahatan, pertikaian, kesenjangan dan berbagai aspek kehidupan gelap (kemaksiatan) sudah merajalela. Baik di pedesaan, terutama di kehidupan perkotaan. Keberadaan ini ditentukan oleh masyarakat itu sendiri yang dibangun melalui individu masing-masing, terutama pola asuh hidup keluarga. Remaja masa kini menjadi penentu utama dalam regenerasi pola hidup masyarakat. Pemuda menjadi penentu masa depan bangsa dan masyarakat, remaja menjadi tumpuan utama dalam kehidupan bermasyarakat. Masa muda adalah masa dimana harapan bangsa, negara dan agama dipangkuannya. Menjadi masalah, ketika pola hidup remaja tidak sesuai dengan tuntutan adat, etika, estetika maupun karakter yang bersifat baik karena hal itu akan berdampak terhadap lingkungan sekitar. Hal ini tidak terlepas dari pola asuh di dalam kehidupan keluarga. Anak sebagai aset penting dan berharga dalam keluarga, menjadi tumpuan utama dalam kebahagiaan keluarganya. Pola asuh yang salah terhadap anak, akan berdampak kepada mental dan karakter anak ketika sudah remaja kelak. Mindset dan paradigma pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak, akan membentuk pola hidup, mental dan karakternya. Untuk mencegah “kebrutalan” masa remaja dan mencegah menularnya “penyakit” mentalitas yang cenderung negatif maka dibutuhkan sebuah revolusi mental dalam pola asuh anak dalam kehidupan keluarga, yaitu dengan melakukan reaktualisasi pendidikan Islam sebagai pembentukan karakter. Society life has been in a situation that is worrying. Criminalization, crime, conflict, inequality, and the various aspects of disobedience have been rampant. Both in the countryside, especially in urban life. This existence is determined by the community itself, which was built by the individual, especially family life parenting. Teens today be a major determinant in the regeneration of the life style of the people. Youth determine the future of the nation and society, teenagers become the main focus of public life, youth is the period in which the hope of the nation, the state, and religion. Becomes a problem, when the pattern of teenage life with the demands of custom, ethics, aesthetics and character that is good, because it will have an impact on the surrounding environment. It is not independent of parenting in family life. Children as an important and valuable asset in the family became the main focus in the happiness of his family. Wrong up bringing of children, will have an impact on children's mental and character as a teenager later. Mindset and paradigms of education provided to children's parents will form a pattern of life, mental and character. To prevent the ”brutality” of adolescence and prevent the spread of the ”disease” mentality that tends to negative, then it takes a mental revolution in parenting a child in family life, by doing education renewal of Islam as the character buliding.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"151-174"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSEPSI PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK DALAM PANDANGAN ‘ABD ALLAH NASIH ‘ULWAN 从“阿拉·纳西”·乌尔万的观点来看,儿童性教育的概念
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Pub Date : 2015-06-15 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.123-150
M. K. Shalha
{"title":"KONSEPSI PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK DALAM PANDANGAN ‘ABD ALLAH NASIH ‘ULWAN","authors":"M. K. Shalha","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.123-150","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.123-150","url":null,"abstract":"Berbicara tentang seks, sama halnya berbicara tentang kehidupan sehingga seks merupakan sesuatu yang urgen sekaligus sensasi. Adanya potensi dan kecenderungan seksual dalam setiap diri manusia sejak masa anak-anak adalah fitrah, dan menyia-nyiakan fitrah sama halnya menyia-nyiakan amanah Tuhan. Islam sebagai agama yang sangat memperhatikan terhadap aspek manusiawi, mengakomodir potensi ini dengan memberikan tuntunan yang seharusnya dibuat pedoman oleh manusia sebagai makhluk yang paling mulia, agar tidak melakukan penyimpangan seksual dalam kehidupannya yang akan mengancam eksistensi dirinya sebagai manusia. Tuntunan agama tentang seks akan dapat diimplementasikan secara baik melalui pendidikan. Dari sinilah pendidikan seks perlu mendapat perhatian sejak dini. ‘Abd Alla>h Na>s}ih} ‘Ulwa>n menyajikan konsep jitu tentang esensi pendidikan seks untuk anak serta sistematika materinya sebagai upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual sejak ia mulai mengerti tentang perkara-perkara yang berkenaan dengan naluri seksual dan perkawinan. Sehingga setelah ia tumbuh menjadi pemuda dapat memahami perkara-perkara kehidupan, mengetahui apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan, dan mampu menerapkan tingkah laku islami sebagai akhlak hidupnya, serta menutup segala kemungkinan yang mengarah pada hubungan seksual terlarang. Talking about sex, as well as talk about life so that sex is something that is urgent at the same sensation. Their potency and sexual inclination in every human being since childhood is the nature, and the wasting of nature as well as wasting the mandate of God. Islam as a religion that is very attentive to the human aspect, to accommodate this potential by providing guidance that should be made guidelines by humans as the most noble creature, in order not to commit sexual perversion in his life that would threaten the existence of himself as a man. Religious guidance about sex will be implemented either through education. From this, sex education need attention early on. ‘Abd Alla>h Na>s}ih} ‘Ulwa>n presents the concept of telling about the essence of sex education for children as well as a systematic teaching material, awareness, and information about sexual problems since he began to understand about the cases that regard with marriage and sexual instincts. So when he grows into a young man can understand the judge actions of life, to know what is permitted and what is forbidden, and being able to apply Islamic behavior as moral life, as well as closing all possibilities that lead to illicit sexual relations","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"123-150"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信