E. Widyaningrum, Wika Admaja, Shafira Hidayatunnisa
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DALAM SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA FARMASI IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI","authors":"E. Widyaningrum, Wika Admaja, Shafira Hidayatunnisa","doi":"10.30737/JAFI.V2I2.1511","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I2.1511","url":null,"abstract":"Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, masyarakat mendapat kemudahan dalam mengakses informasi, termasuk informasi mengenai kesehatan. Disamping itu adanya kemudahan dalam memperoleh obat tanpa resep yang banyak dijual dipasaran akan menimbulkan kecenderungan semakin meningkatnya masyarakat untuk melakukan swamedikasi. Swamedikasi merupakan upaya untuk mengatasi keluhan penyakit sebelum memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan. Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan Pada pelaksanaan swamedikasi masih banyak terjadi ketidakrasionalan dalam penggunaannya sehingga diperlukan pengetahuan yang memadai akan obat dan penggunaannya. Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas dalam swamedikasi harus mengikuti prinsip penggunaan obat secara umum, yaitu penggunaan obat secara aman dan rasional. Penggunaan obat jika tidak rasional memungkinkan dampak negatif yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan tentang swamedikasi dan mengetahui perilaku penggunaan obat rasional dalam swamedikasi pada Mahasiswa S-1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei deskriptif yang menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sebanyak 100 Responden digunakan sebagai subjek penelitian yang merupakan mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengolahan dan penyajian data secara deskriptif. Hasil: Tingkat pengetahuan swamedikasi tergolong dalam kategori baik (73%), sedang (23%), dan buruk (4%). Perilaku responden terhadap penggunaan obat rasional dalam swamedikasi tergolong dalam kategori rasional (45%) dan tidak rasional (55%).","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117300743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENAMBAHAN EKSTRAK HERBAL JAHE, TEMULAWAK DAN KENCUR DALAM PEMBUATAN PROBIOTIK IKAN","authors":"Y. Sembiring","doi":"10.30737/JAFI.V2I2.1886","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I2.1886","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuat probiotik ikan dengan berbagai jenis bakteri dengan penambahan ekstrak herbal untuk meningkatkan manfaat dari probiotik untuk mengatasi penyakit bakterial dan meningkatkan pertumbuhan ikan. Penggunaan tumbuhan sebagai alternatif suplemen pakan memiliki kelebihan, salah satunya bersifat biodegradable dan ramah lingkungan, serta mudah ditemukan di alam, seperti jahe, temulawak, dan kencur. Tumbuhan ini bersifat antibakteri dan antimikroba, serta meningkatkan laju pertumbuhan dan sistem imun ikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas dari penambahan suplemen herbal pada pakan buatan dalam meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134591473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA MINIMALISASI BIAYA ANTIBIOTIK PROFILAKSIS CEFAZOLIN DAN AMOXICILLIN PASIEN BEDAH SESAR DI RUMAH SAKIT X KAB. JOMBANG","authors":"Wika Admaja, Yogi Bhakti Marhenta","doi":"10.30737/JAFI.V2I2.1372","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I2.1372","url":null,"abstract":"Biaya pelayanan kesehatan khususnya biaya obat telah meningkat tajam beberapa dekade terakhir dan kecenderungan ini tampaknya akan terus berlangsung. Hal ini antara lain disebabkan karena populasi pasien yang semakin banyak dengan konsekuensi meningkatnya penggunaan obat dan adanya obat-obat baru yang lebih mahal. Angka kejadian kasus bedah sesar di negara maju maupun negara berkembang dari tahun ke tahun diketahui semakin meningkat. Di Rumah sakit X kab jombang dalam kurun waktu 1 tahun jumlahnya mencapai 900 lebih kasus bedah sesar yang di sebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu prosedur yang dilakukan pada saat bedah sesar adalah pemberian antibiotic profilaksis. Pemberian antibiotic profilaksis ini di harapkan dapat mencegah terjadinya infeksi luka pasca operasi. Berdasarkan guideline antibiotic profilaksis yang dapat diberika pada kasus bedah sesar adalah cefazoline dan amoxicillin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan biaya yang paling cost minimalis dari penggunaan antibiotik profilaksis cefazoline dan amoxicillin pada pasien dengan kasus bedah sesar. Penelitian cost minimalization analysis menggunakan metode observasi analitik dengan rancangan secara cross-sectional, pengambilan data secara retrospektif dengan menelusur dokumen rekam medis pasien. Metode analisis menggunakan statistic uji-t tidak berpasangan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan perspektif rumah sakit. Populasi keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 676 pasien. Terdapat 90 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sebanyak 54 pasien mendapatkan cefazolin dan 36 pasien mendapatkan amoxicillin. Total biaya langsung dibagi menjadi tiga jenis biaya yaitu biaya antibiotik, biaya terapi penunjang dang biaya perawatan. Dari ketiga jenis biaya tersebut di ketahui berbeda signifikan dengan perolehan nilai p > 0,05. Perhitungan Biaya pada cost minimalisasi diukur berdasarkan lama rawat pasien. Perhitungan cost minimalisastion diperoleh pasien dengan penggunaan antibiotik cefazolin lebih kecil dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan amoxicillin yaitu Rp.5.368.894,83 dan Rp.5.494.129. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai 0,04 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna dari kedua biaya tersebut.","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129879889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Efek Pemberian Kombinasi Ekstrak Daun Ceremai (Phyllanthus Acidus (L.) Skeels) Dan Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) Terhadap Kadar Kolesterol","authors":"Sunarti Sunarti","doi":"10.30737/JAFI.V2I2.1649","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I2.1649","url":null,"abstract":"Penurunan kadar kolesterol darah dilakukan dengan cara alami tidak selalu membawa hasil yang diinginkan sehingga penggunaan obat sintetik dan herbal mulai dikonsumsi. Jenis tanaman obat memiliki aktivitas terhadap kadar kolesterol dalam tubuh, antara lain adalah ceremai ( Phyllanthus acidus (L.) Skeels) dan rosella ( Hibiscus sabdariffa L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak etanol daun ceremai dan kelopak bunga rosella terhadap kadar kolesterol total dan LDL. Penelitian ini mengunakan 30 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi dalam tujuh kelompkok, yaitu kontrol normal (aquadestilata), kontrol hiperkolesterol, dosis ceremai (45 mg/kg bb), dosis rosella (75,6 mg/kg bb), kombinasi ekstrak 1 (3/4D:1/4D), kombinasi ekstrak 2 (1/2D:1/2D), dan kombinasi ekstrak 3 (1/4D:3/4D). Tikus diberi induksi makanan diet tinggi kolesterol dan lemak 2,5 ml/200 g bb dan propiltiourasil 10 mg/kg bb selama 28 hari. Pemberian ekstrak dilakukan selama 14 hari. Pengukuran kadar kolesterol total dan LDL dilakukan pada hari ke-0, 28, 35, dan ke-42. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun ceremai dan kelopak bunga rosella dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara signifikan (α < 0,05). Kombinasi ekstrak 2, ekstrak daun ceremai 22,5 mg/kg bb dan ekstrak kelopak bunga rosella 37,8 mg/kg bb lebih efektif menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Kata Kunci : Kolesterol total, LDL, Daun ceremai, Kelopak bunga rosella","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132416899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"CEMARAN KAPANG DAN KHAMIR DALAM JAMU PEGAL LINU SERBUK INSTAN DI PASAR NGUTER SUKOHARJO","authors":"Gravinda Widyaswara, Y. Sembiring","doi":"10.30737/JAFI.V2I2.1884","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I2.1884","url":null,"abstract":"Jamu pegal linu serbuk instan merupakan jamu yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, umumnya dibuat dari campuran rempah dan gula serta memiliki kelebihan bersifat praktis alam penyajian, mudah dibawa dan memiliki daya simpan relatif lama. Akan tetapi, pengolahan jamu pegal linu serbuk instan yang kurang baik dapat menyebabkan kontaminasi atau cemaran mikroba seperti kapang dan khamir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran kapang dan khamir yang terdapat di dalam jamu pegal linu serbuk instan di pasar Nguter Kabupaten Sukoharjo. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengambilan 9 sampel jamu pegal linu serbuk instan di pasar Nguter, preparasi alat dan bahan, homogenisasi dan pengenceran sampel, dan analisis uji angka kapang dan khamir di Laboratorium Kesehatan Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kapang dan khamir yang terdapat dalam sampel jamu A 6x10 1 koloni/g, jamu B 3,7x10 3 koloni/g, jamu C 2x10 2 koloni/g, jamu D 4x10 3 koloni/g, jamu E 2,4x10 4 koloni/g, jamu F 8x10 2 koloni/g, jamu G 1,5x10 2 koloni/g, jamu H 1,7x10 1 koloni/g, dan jam I 1,3x10 3 koloni/g. Hasil angka kapang khamir yang diperoleh dari sembilan sampel, 8 memenuhi standar BPOM RI Nomor 12 Tahun 2014 yaitu ≤10 4 , sehingga aman dikonsumsi dan 1 sampel tidak memenuhi standar sehingga tidak layak dikonsumsi dan dipasarkan.","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116197862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI WAKTU PEMBERIAN AMLODIPIN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS X KOTA KEDIRI","authors":"Wika Admaja, Yogi Bhakti Marhenta, Krisogonus Ephrino Seran, Iyana Milati Azka Wijanarko","doi":"10.30737/JAFI.V2I1.1286","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I1.1286","url":null,"abstract":"Tekanan darah manusia berjalan mengikuti ritme sirkadian, yaitu tekanan darah turun pada saat tidur dan meningkat pada pagi hari hal ini terjadi pada sebagian besar individu. Berbagai macam parameter kardiovaskular, termasuk detak jantung, tekanan darah, dan resistensi perifer, diketahui bervariasi sepanjang hari. Beberapa kejadian jantung dan otak telah lama dilaporkan tertinggi terjadi di pagi hari. Efektivitas calcium channel blockers (CCBs) menurut waktu pemberian masih belum jelas. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengeahui pengaruh penurunan tekanan darah pasien hipertensi pada pemberian amlodipin 5 mg di pagi hari dibandingkan malam hari. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis observasional secara prospektif berdasarkan data rekam medik pasien hipertensi tunggal dengan jumlah sampel 66 pasien (kelompok penggunaan amlodipin pagi 33 pasien dan amlodipin malam 33 pasien). Diperoleh hasil penurunan sistole sebesar -7,27 dan diastole -3,33 pada kelompok amlodipin yang diminum pagi hari. Penurunan sistole pada pemberian amlodipin malam hari sebesar -15,76 dan diastole sebesar -8,48. Hasil uji Mann Whitney diketahui nilai p = 0,036 (<0,05) pada tekanan sistole pagi dan malam, nilai p = 0,044 (<0,05) pada tekanan diastole pagi dan malam. Diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh pemberian amlodipine pagi dan malam pada tekanan sistole dan diastole . Pemberian amlodipine 5 mg pada malam hari lebih menurunkan tekanan darah sistole dan diastole dibandingkan pemberian pada pagi hari. ","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130529281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENERAPAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) TERHADAP BIAYA PENGOBATAN DAN CLINICAL OUTCOMES PADA PASIEN ASURANSI KESEHATAN (ASKES) DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSPAD GATOT SOEBROTO","authors":"Anggraini Tri Astika","doi":"10.30737/JAFI.V2I1.924","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I1.924","url":null,"abstract":"Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang penerapannya dimulai 1 Januari 2014. Pemerintah memberlakukan tarif dengan sistem Ina-CBGs yang sebelumnya menggunakan fee for service. RSPAD Gatot Soebroto termasuk salah satu rumah sakit yang mengikuti program JKN, harus menggunakan sistem Ina-CBGs dimana pengobatan pasien sesuai paket berdasarkan diagnosis pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengaruh pelaksanaan JKN terhadap biaya pengobatan pada pasien DM tipe II di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini menggunakan desain longitudinal time series dengan rentang waktu penelitian yaitu 18 bulan, meliputi 189 pasien. Data dianalisis dengan uji perbedaan (Independent samples test, Mann Whitney Test, One Way Anova, Kruscall-Wallis dan Wilcoxon). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna meliputi biaya pengobatan (p=0.000), dan biaya obat DM (p=0.02) dengan adanya peningkatan sesudah JKN. Sedangkan tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah JKN pada jumlah biaya obat total (p=0.674). Kata Kunci : Jaminan Kesehatan Nasional, biaya pengobatan, clinical outcomes , RSPAD Gatot Soebroto.","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132234557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TULUNGAGUNG","authors":"Tsamrotul Ilmi, Rika Yulia, Fauna Herawati","doi":"10.30737/jafi.v1i2.903","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jafi.v1i2.903","url":null,"abstract":"Pneumonia adalah infeksi jaringan paru yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau parasit. Antibiotik merupakan terapi utama pada pneumonia oleh bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan kesesuaian atau ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Tulungagung periode Januari-Juni 2017. Metode penelitian observasional, data diambil secara retrospektif dari rekam medis pasien dan data penggunaan antibiotik dari Instalasi Farmasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jenis antibiotik terbanyak yang digunakan pada 130 pasien pneumonia unspecified rawat inap non ICU di Ruang Pulmonary adalah levofloxacin iv (62,71%), ceftriaxone (27,21%), dan cefotaxim (5,67%). Kesesuaian penggunaan antibiotik berdasarkan pedoman terapi berupa Panduan Praktik Klinik RSUD Dr. Iskak Tulungagung SM Paru 2014, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI, 2014), Infections Diseases Sociaty of America/American Thoracis Consensus Guidelines on the Managemen of Community-Acquired Pneumonia in Adult (IDSA/ATS, 2014) dan Drug Information Handbook (DIH, 2011) didapatkan hasil penelitian bahwa yang tepat jenis antibiotik 85,38%, tepat dosis 100%, tepat frekuensi 100% dan tepat lama pemberian 42,34%. Penilaian ketepatan penggunaan antibiotik yang rasional berdasarkan rata-rata kriteria 4 tepat adalah sebesar 81, 93%.","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"221 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116000515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH ( Piper crocatum ) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH MENCIT JANTAN PUTIH","authors":"N. Laili, Lisa Savitri, Neni Probosiwi","doi":"10.30737/JAFI.V1I1.621","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V1I1.621","url":null,"abstract":"Tanaman sirih merah ( Piper c rocatum ) dikenal sejak dulu sebagai tanaman pengobatan tradisional secara alami yang secara empiris digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit salah satunya dapat digunakan untuk mengobati penyakit asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji aktivitas ekstrak etanolik daun sirih merah ( Piper crocatum ) terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit jantan putih. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu melalui metode maserasi. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit, kemudian diberikan perlakuan masing-masing kelompok, setelah 1 jam diambil darah mencit melalui proses pembedahan kemudian kadar diukur melalui reaksi enzimatik menggunakan spektrofotometer UV-Vis 1601 dengan panjang gelombang 546 nm. Ekstrak etanolik daun sirih merah dapat menurunkan kadar asam urat darah dan perbandingan pemberian allupurinol dan pemberian ekstrak etanolik daun sirih merah yaitu pemberian allupurinol dosis 10 mg/kgBB dapat menurunkan kadar asam urat 85,18% lebih besar dibandingkan pemberian ekstrak etanolik daun sirih merah dengan dosis 0,0041 gram dapat menurunkan kadar asam urat 60,15%. Ekstrak etanolik daun sirih merah ( Piper crocatum ) dapat menurunkan kadar asam urat darah pada mencit putih jantan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut senyawa aktif utama pada daun sirih merah ( Piper crocatum ) yang mampu menurunkan kadar asam urat darah ","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121458608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG BEREDAR DI DAERAH KEDIRI","authors":"P. F. Yuniarto","doi":"10.30737/JAFI.V1I1.626","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V1I1.626","url":null,"abstract":"Berdasarkan PERMENKES RI No.445/Menkes/Per/V/1998 tentang Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan Berbahaya, adalah zat warna sintetis Rhodamin B yang merupakan salah satu pewarna yang dilarang digunakan dalam produk kosmetika, serta temuan Balai POM tahun 2014 sampai 2015 masih terdapat Rhodamin B yang digunakan sebagai salah satu pewarna maka dilakukan penelitian tentang Analisis Kandungan Rhodamin B pada Lipstik. Pemeriksaan Rhodamin B dilakukan dengan metode Uji Pewarnaan menggunakan pelarut Eter menghasilkan warna merah, R a pid T e s t Kit menggunakan reagen B1 dan B2 menghasilkan warna ungu, metode KLT menggunakan pengembang n-Butanol, Etil Asetat, Amonia (55;20;25) menghasilkan noda warna merah muda jika dilihat secara visual, berfluoresensi kuning jika dilihat dibawah sinar UV 366 nm dan oranye dibawah sinar UV 254 nm. Penetapan kadar menggunakan Spektrofotometri Sinar Tampak pada panjang gelombang 552 nm. Sembilan sampel yang dianalisis yaitu sampel A, B, C, D, E, F, G, H, I. Hasil yang diambil dari 9 sampel di dapatkan sebanyak 6 sampel lipstik yang berpotensi mengandung bahan pewarna Rhodamin B dengan kadar sampel lipstik B didapatkan 0,236 mg/kg; D 1,344 mg/kg; F 2,114 mg/kg; G 1,456 mg/kg; H 1,82 mg/kg; I 55,65 mg/kg.","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126549358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}