TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DALAM SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA FARMASI IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI

E. Widyaningrum, Wika Admaja, Shafira Hidayatunnisa
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DALAM SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA FARMASI IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI","authors":"E. Widyaningrum, Wika Admaja, Shafira Hidayatunnisa","doi":"10.30737/JAFI.V2I2.1511","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, masyarakat mendapat kemudahan dalam mengakses informasi, termasuk informasi mengenai kesehatan. Disamping itu adanya kemudahan dalam memperoleh obat tanpa resep yang banyak dijual dipasaran akan menimbulkan kecenderungan semakin meningkatnya masyarakat untuk melakukan swamedikasi. Swamedikasi merupakan upaya untuk mengatasi keluhan penyakit sebelum memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan. Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan Pada pelaksanaan swamedikasi masih banyak terjadi ketidakrasionalan dalam penggunaannya sehingga  diperlukan pengetahuan yang memadai akan obat dan penggunaannya. Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas dalam swamedikasi harus mengikuti prinsip penggunaan obat secara umum, yaitu penggunaan obat secara aman dan rasional. Penggunaan obat jika tidak rasional memungkinkan dampak negatif yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan tentang swamedikasi dan mengetahui perilaku penggunaan obat rasional dalam swamedikasi pada Mahasiswa S-1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei deskriptif yang menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sebanyak 100 Responden digunakan sebagai subjek penelitian yang merupakan mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengolahan dan penyajian data secara deskriptif. Hasil: Tingkat pengetahuan swamedikasi tergolong dalam kategori baik (73%), sedang (23%), dan buruk (4%). Perilaku responden terhadap penggunaan obat rasional dalam swamedikasi tergolong dalam kategori rasional (45%) dan tidak rasional (55%).","PeriodicalId":299742,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30737/JAFI.V2I2.1511","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, masyarakat mendapat kemudahan dalam mengakses informasi, termasuk informasi mengenai kesehatan. Disamping itu adanya kemudahan dalam memperoleh obat tanpa resep yang banyak dijual dipasaran akan menimbulkan kecenderungan semakin meningkatnya masyarakat untuk melakukan swamedikasi. Swamedikasi merupakan upaya untuk mengatasi keluhan penyakit sebelum memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan. Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan Pada pelaksanaan swamedikasi masih banyak terjadi ketidakrasionalan dalam penggunaannya sehingga  diperlukan pengetahuan yang memadai akan obat dan penggunaannya. Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas dalam swamedikasi harus mengikuti prinsip penggunaan obat secara umum, yaitu penggunaan obat secara aman dan rasional. Penggunaan obat jika tidak rasional memungkinkan dampak negatif yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan tentang swamedikasi dan mengetahui perilaku penggunaan obat rasional dalam swamedikasi pada Mahasiswa S-1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei deskriptif yang menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sebanyak 100 Responden digunakan sebagai subjek penelitian yang merupakan mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengolahan dan penyajian data secara deskriptif. Hasil: Tingkat pengetahuan swamedikasi tergolong dalam kategori baik (73%), sedang (23%), dan buruk (4%). Perilaku responden terhadap penggunaan obat rasional dalam swamedikasi tergolong dalam kategori rasional (45%) dan tidak rasional (55%).
IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI制药学生使用理性药物的知识水平
随着信息技术的发展,人们容易获得信息,包括健康信息。而且,在没有广泛销售的处方药的情况下获得药物的容易,会导致越来越多的人进行自我治疗。在决定向卫生保健中心寻求帮助之前,swamedics是一种治疗疾病的方法。swamedics是社会利用的一种替代方法,以增加药物实施的可行性,其使用中仍然存在许多不合理,因此需要对药物和使用有足够的了解。在swamedicy中,免费和不受限制的药物使用必须遵循共同使用药物的原则,即安全、理性地使用药物。如果不理智地使用药物,病人所得到的负面影响可能比目标的好处更大:了解药剂的知识水平,了解IIK S-1制药(S-1 pharmation)在S-1制药中使用理性药物的行为。方法:本研究是一种定量研究,采用分段法进行描述性调查。采样方法采用采样方法。多达100名受访者被用作符合纳入标准的S-1制药研究项目的学生。描述数据的处理和呈现。结果:swamedikasi的知识水平属于好的(73%)、中等(23%)和坏的(4%)。受访者在swamedics中使用理性药物的行为属于理性(45%)和不理性(55%)类别。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信