Maspari JournalPub Date : 2015-01-03DOI: 10.36706/MASPARI.V7I1.2489
Dedi Saputra Sinaga, Melki, Dwi Eny Djoko Setyono
{"title":"Studi Pertumbuhan Abalon Tropis (Haliotis Asinina) Dengan Pemberian Pakan Buatan Yang Berbeda","authors":"Dedi Saputra Sinaga, Melki, Dwi Eny Djoko Setyono","doi":"10.36706/MASPARI.V7I1.2489","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V7I1.2489","url":null,"abstract":"Abalon merupakan siput atau gastropoda laut yang bersifat herbivora. Permintaan dunia akan abalon di Indonesia terus meningkat sehingga membahayakan populasi abalon di Indonesia, karena produk abalon di Indonesia sampai saat ini utamanya masih dari hasil tangkapan di alam. Tujuannya penelitian ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan abalon tropis (Haliotis asinina) yang dilakukan dengan pemberian pakan buatan dengan komposisi perbandingan sumber protein yang berbeda serta mengetahui komposisi pakan buatan yang mampu meningkatkan pertumbuhan abalon tropis (Haliotis asinina) yang paling baik. Penelitian ini mengenai studi pertumbuhan abalon dengan pemberian pakan buatan yang berbeda yang dilaksanakan di UPT Loka Pengembangan Bio Industri Laut, LIPI Mataram pada bulan Juli-Oktober 2013 dengan metode RAK (Rancang Acak Kelompok). Anakan abalon yang digunakan dengan ukuran rata-rata panjang cangkang ± 25 mm dan berat ± 2 gram. Pengukuran dilakukan panjang dan berat abalon dilakukan tiap 2 minggu (dwiminggu) selama 84 hari dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni : Abalon tropis (Haliotis asinina) yang diberi pakan rumput laut (Gracillaria sp) sebagai kontrol, formulasi pakan A (100% tepung udang), formulasi pakan B (50% tepung udang : 50% tepung ikan) dan formulasi pakan C (100% tepung ikan). Hasil yang diperoleh pertumbuhan panjang cangkang terbaik didapatkan pada pakan B sebesar 3,92 mm. Pertumbuhan berat abalon adalah dengan pemberian pakan A 3,22 gr. Komposisi pakan buatan yang paling baik adalah pakan A dengan komposisi sumber protein 100% tepung udang.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123218208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2015-01-03DOI: 10.36706/MASPARI.V7I1.2497
Gondo Puspito, Didin Komarudin, Ismawan Tallo
{"title":"Modifikasi Konstruksi Perangkap Lipat Untuk Menangkap Kepiting Bakau","authors":"Gondo Puspito, Didin Komarudin, Ismawan Tallo","doi":"10.36706/MASPARI.V7I1.2497","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V7I1.2497","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan konstruksi perangkap lipat yang memberikan jumlah kepiting tangkapan terbanyak. Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan metode percobaan. Satu perangkap lipat nelayan atau perangkap lipat standar (S) dan 3 konstruksi perangkap baru dibandingkan. Perangkap baru terdiri atas perangkap lipat modifikasi 1 (M-1), perangkap lipat modifikasi 2 (M-2) dan perangkap lipat modifikasi 3 (M-3). Perangkap standar S, M-1 dan M-2 berbentuk balok berukuran 50 A— 30 A— 20 (cm), sedangkan perangkap M-3 adalah limas terpancung dengan dimensi 50 A— 30 A— 16 (cm). Celah masuk perangkap S berbentuk celah sempit, sedangkan perangkap M-1, M-2 dan M-3 adalah 4 persegi panjang dengan ukuran 30 A— 6 (cm), 20 A— 6 (cm) dan 45 A— 6 (cm). Dalam penelitian ini, keempat perangkap dan 30 kepiting bakau dimasukkan ke dalam tangki air. Perangkap diangkat setelah direndam selama 20 menit. Aktivitas kepiting diamati dan jumlah kepiting yang terperangkap dihitung. Ujicoba penangkapan kepiting dilakukan sebanyak 20 ulangan. Hasilnya menunjukkan bahwa perangkap M-3 menangkap 152 kepiting, atau lebih banyak dibandingkan dengan M-1 (72 kepiting), M-2 (28 kepiting) dan S (13 kepiting). Kepiting yang tertangkap oleh keempat perangkap ternyata tidak dapat meloloskan diri. KATA KUNCI: Kepiting bakau, konstruksi, modifikasi, perangkap lipat.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134288779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2015-01-03DOI: 10.36706/MASPARI.V7I1.2490
Soni Heron, Fitri Agustriani, Isnaini
{"title":"ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN","authors":"Soni Heron, Fitri Agustriani, Isnaini","doi":"10.36706/MASPARI.V7I1.2490","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V7I1.2490","url":null,"abstract":"Alat tangkap yang paling banyak digunakan selang 5 tahun terakhir di Kabupaten OKI adalah jaring insang hanyut. Jaring insang hanyut tergolong pada alat tangkap yang proses pengoperasiannya dengan cara dihanyutkan. Berdasarkan buku tahunan statistik perikanan tangkap Sumatera Selatan (2008 - 2012) tercatat rumah tangga produksi (RTP) yang melakukan penangkapan dengan alat tangkap jaring insang hanyut terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Selama 5 tahun terakhir RTP jaring insang hanyut di Kabupaten OKI mengalami peningkatan sebesar 4,3 % setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan kemudian menentukan kelayakan kriteria investasi dari unit penangkapan jaring insang hanyut di Desa Sungai Lumpur, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Analisis data meliputi analisis usaha dan analisis kriteria investasi. Hasil penelitian ini menunjukkan keuntungan rata-rata usaha unit penangkapan jaring insang hanyut di Desa Sungai Lumpur Kabupaten OKI adalah Rp.75.297.107 per tahun, R/C ratio adalah 1,42 , payback period 7 bulan, 16 hari dan ROI 158,33 %. Berdasarkan analisis kriteria investasi didapatkan NPV sebesar Rp.180.735.847, Net B/C adalah 4,8 dan IRR 160 %. Hal ini menunjukan bahwa kriteria NPV>0 , Net B/C≥1 dan IRR>discount rate sehingga unit penangkapan jaring insang hanyut di Desa Sungai Lumpur, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan layak untuk dilanjutkan. KATA KUNCI: Analisis usaha, analisis kriteria investasi, Desa Sungai Lumpur, jaring insang hanyut, Kabupaten OKI.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114234343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2015-01-03DOI: 10.36706/MASPARI.V7I1.2496
Wahyu Adi
{"title":"KAJIAN PERUBAHAN LUASAN PADANG LAMUN DENGAN PENGINDERAAN JAUH DI PULAU LEPAR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG","authors":"Wahyu Adi","doi":"10.36706/MASPARI.V7I1.2496","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V7I1.2496","url":null,"abstract":"Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan padang lamun yang dimungkinkan berkorelasi dengan pelegalan tambang timah rakyat. Pulau Lepar, sebagai salah satu pulau di Provinsi ini, diduga salah satu yang mengalami penurunan penutupan luasan padang lamun. Perubahan penutupan padang lamun dianalisa dengan menggunakan interpretasi citra satelit Landsat 7 ETM+ (1999 dan 2011). Penelitian di padang lamun difokuskan dalam menyajikan perubahan luasan padang lamun selama kurun waktu 12 tahun dan kondisi terkini dari status padang lamun. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan penutupan padang lamun sebesar 70,2% (meningkat seluas 23.140,17 Hektar). Status padang lamun di pulau Lepar adalah \"baik\" dengan rata-rata penutupan 72,9%. Kata Kunci: Padang lamun, penginderaan jauh, Pulau Lepar.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125265417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2015-01-03DOI: 10.36706/MASPARI.V7I1.2488
Dilah Zulhaniarta, Fauziyah, Anna Ida Sunaryo, Riris Aryawati
{"title":"SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A TERHADAP NUTRIEN DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN","authors":"Dilah Zulhaniarta, Fauziyah, Anna Ida Sunaryo, Riris Aryawati","doi":"10.36706/MASPARI.V7I1.2488","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V7I1.2488","url":null,"abstract":"Muara S. Banyuasin menerima masukan nutrien dari berbagai aktifitas masyarakat di sekitar perairan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton yang tercermin pada konsentrasi klorofil-a perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi klorofil-a dan kandungan nutrien (nitrat & fosfat) serta hubunganya dengan parameter lingkungan di perairan Muara S.Banyuasin . Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 pada kondisi perairan pasang dan surut. Proses pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling . Hasil sebaran klorofil-a, nutrien dan parameter lingungan diolah menggunakan software surfer 10.0 dan pengaruh parameter lingkungan terhadap klorofil-a diolah dengan metode PCA menggunakan software Statistica 8.0. Hasil penelitian pasang dan surut menunjukan bahwa konsentrasi Klorofil-a berkisar antara 4,41-55,01 mg/m 3 . Nitrat berkisar antara 0,94-34,44 mg/l. Fosfat berkisar antara 0,08-0,64 mg/l. Analisis Komponen Utama (PCA) menunjukkan bahwa nutrien (Nitrat & fosfat) mempengaruhi konsentrasi klorofil-a baik saat pasang pasang maupun surut, dengan nilai eigenvalue 3,04 (nitrat) dan 2,19 (fosfat) saat pasang serta 4,29 (nitrat) dan 1,27(pasang) saat surut. Secara umum konsentrasi klorofil-a dan nutrien semakin banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan daratan yang memberi banyak masukan nutrien. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi klorofil-a adalah nitrat, fosfat, kecerahan, suhu, DO, dan kecepatan arus. KATA KUNCI: Fitoplankton, klorofil-a, nutrien, perairan muara Sungai Banyuasin.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"255 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132600464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2015-01-03DOI: 10.36706/MASPARI.V7I1.2431
Delas Yuniardi, Fauziyah, Fitri Agustriani
{"title":"Pendeteksian Suara Ikan Badut (Amphiprion Ocellaris) Pada Periode Makan Skala Laboratorium","authors":"Delas Yuniardi, Fauziyah, Fitri Agustriani","doi":"10.36706/MASPARI.V7I1.2431","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V7I1.2431","url":null,"abstract":"Penelitian  mengenai  pendeteksian  suara  ikan  badut  (Amphiprion ocellaris) menggunakan  metode  hidroakustik  telah  dilaksanakan  pada  bulan Juni  2011  sampai Januari  2012  di  laboratorium  Inderaja,  Akustik,  dan Instrumentasi  Kelautan  dan laboratorium  Oseanografi  Program  Studi  Ilmu Kelautan.  Tujuan  dari  penelitian  adalah untuk  mendeteksi  karakteristik suara  ikan  badut  skala  laboratorium.  Metode  passive sounding digunakan untuk merekam suara ikan yang dihasilkan saat periode makan yakni sebelum makan,  saat  makan,  dan  sudah  makan  baik  pada  ikan  single, berpasangan,  dan bergerombol  (3-4  ekor).  Hasil  penelitian  menunjukkan Frekuensi  pulsa  ikan  badut  yang terdeteksi  pada  periode  makan  adalah 173  –  785  Hz.  Rentang  frekuensi  pulsa  paling panjang  dihasilkan  saat setelah  makan  yaitu  205  Hz  –  785  Hz.  Kisaran  frekuensi  pulsa paling pendek yang dihasilkan saat belum makan yaitu 173 Hz  –  668 Hz, dan saat makan menghasilkan  kisaran  antara  195  Hz  –  696  Hz.  Adapun karakteristik  suara  ikan  badut (Amphiprion  ocellaris)  adalah  memiliki rentang  intensitas  (-85)  –  (-31)  dB.  Rentang intensitas paling panjang dihasilkan saat makan pada 1 ekor ikan. KATA KUNCI: Ikan badut, karakteristik suara, passive sounding, periode pakan. Â","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126598412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2014-11-11DOI: 10.36706/MASPARI.V6I1.1706
Yuliana
{"title":"Keterkaitan Antara Kelimpahan Zooplankton dengan Fitoplankton dan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Jailolo, Halmahera Barat","authors":"Yuliana","doi":"10.36706/MASPARI.V6I1.1706","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V6I1.1706","url":null,"abstract":"Zooplankton have an important role in water especially in the food chain, this organism is a consumer  I which plays a major role in bridging the energy transfer from primary producers (phytoplankton) to living things are at  a  higher  trophic  level  (fish  and  shrimp).  This  research  aimed  to  analyze  the  relationship  between  the abundance  of  zooplankton  to  phytoplankton  and  phisic-chemistry  parameters  at  Jailolo  waters,  HalmaheraBarat.  The  research  was  conducted  in  February  2011.  The  observation  of  zooplankton  were  taken  from  7 stations by filtration method. The result showed that there were 7 genera of 4 (four) groups: Ciliate(1 genus), Crustaceae  (4  genera),  Rotifera  (1  genus),  and  Sarcodina  (1  genus).  Abundance  of  zooplankton  range  from 1,429 - 32,571 cell/m3, the highest on Gufasa and Tuada (32,571 cell/m3) and the lowest on Bobanehena (1,429 cell/m3).   The  value  range  of  zooplankton  biological  index  were  diversity  index  (H  ')  =  0.4506  to  1.5091, equitability index (E) = 0.6356 to 0.9710, and the  dominance index (D) = 0 , 2379 to .7222. There is  a close relationship  between  the  abundance  of  zooplankton  to  phytoplankton  abundance  and  physico-chemical parameters  of  waters,  with  a  coefficient  of  determination  (R2)  of  0.972  and  the  regression  equation  Y  =  - 7194397 - 0.0836 phytoplankton + 269630 temperature+ 6195 salinity + 140943 DO - 128086 pH.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128920753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2014-11-11DOI: 10.36706/MASPARI.V6I1.1709
Guido F Siboro, Melki, Isnaini
{"title":"Laju Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon), Ikan Bandeng (Chanos chanos), dan Rumput Laut (Eucheuma cottonii, Gracilaria sp) pada Budidaya Polikultur dengan Padat Tebar yang Berbeda di Desa Sungai Lumpur Kabupaten OKI Sumatera Selatan","authors":"Guido F Siboro, Melki, Isnaini","doi":"10.36706/MASPARI.V6I1.1709","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V6I1.1709","url":null,"abstract":"Pengembangan usaha perikanan di Kabupaten Ogan Komering Ilir sangat prospektif ditinjau dari segi aspek  teknis,  sosial,  ekonomi,  maupun  sumberdaya  yang  tersedia.  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir  khususnyadesa  Simpang  Tiga  Kecamatan  Tulung  Selapan  telah  mengembangkan  budidaya  udang  dan  bandeng  secara polikultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan pada Udang Windu (Penaeus monodon), Ikan Bandeng (Chanos-chanos),dan Rumpu Laut  Eucheumacotonii,Gracilaria sp) pada budidaya polikultur dengan padat  tebar  yang  berbeda.  Metode  pengumpulan  data  yang  diterapkan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode eksperimental  dengan  menggunakan  rancangan  acak  kelompok  (RAK)  dengan  menggunakan  uji  One  Away Anova dengan 2 perlakuan dan 9 pengulangan. Data yang digunakan adalah data yang didapat langsung dari lapangan, dengan pengukuran yang dilakukan 10 hari  sekali dan penimbangan berat selama 80 hari kedepan. Lajupertumbuhan  berat  rata-rata  udang  windu  tertinggi  dengan  nilai  7,963%  pada  perlakuan  A  dan  pada perlakuan B dengan nilai 7,667%. Laju pertumbuhan berat rata-rata ikan bandeng lebih tinggi pada perlakuan A dengan  nilai  6,867%.  Hal  ini  disebabkan  karena  dilakukan  pemberian  pakan,  sedangkan  perlakuan  B  dengannilai 6,528%. Laju pertumbuhan panjang udang windu telihat pada Tabel 7, terlihat jelas padat tebar yang tinggi memiliki panjang rata-rata yang lebih tinggi dengannilai 0,288 cm dan diikuti perlakuan B dengan nilai 0,236 cm. Laju pertumbuhan panjang rata-rata ikan bandengpadaTambak A lebih tinggi dengan nilai 0,284 cm dari perlakuan B dengannilai 0,231 cm.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130193695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2014-11-11DOI: 10.36706/MASPARI.V6I1.1711
Rika Dwi Susmiarni, Fauziyah, H. Surbakti
{"title":"Pendeteksian Suara Ikan Lepu Ayam (Pterois Volitans)Pada Periode Makan Dengan Skala Laboratorium","authors":"Rika Dwi Susmiarni, Fauziyah, H. Surbakti","doi":"10.36706/MASPARI.V6I1.1711","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V6I1.1711","url":null,"abstract":"Penelitian  mengenai  pendeteksian  karakteristik  menggunakan  metode  hidroakustik  telah dilaksanakan  pada  bulan  Juni  2011  sampai  Januari  2012  di  laboratorium  Inderaja,  Akustik  dan Instrumentasi serta Laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan. Tujuan dari penelitian ini  adalah  untuk  mendeteksi  karakteristik  suara  ikan  lepu  ayam  (Pterois  volitans).  Penelitian  ini dilakukan menggunakan metode  passive soundingdengan cara merekam suara yang dihasilkan ikan saat periode makan. Perekaman dilakukan pada ikan jantan, betina, dan berpasangan. Karakteristik dari  ikan  lepu  ayam  (Pterois  volitans) menghasilkan  frekuensi  pulsa  antara  149,5  Hz  –  765,7  Hz dengan kisaran intensitas (-78,8) dB – (-11,6) dB.  Ikan lepu ayam betina memiliki rentang intensitas paling  panjang  (-78,8)  dB  –  (-11,6)  dB  dibandingkan ikan  jantan  (-71,5)  dB  –  (-12,4)  dB  dan  saat berpasangan  (-69,4)  dB  –  (-31,5)  dB.  Ikan  jantan  lebih  aktif  saat  sebelum  dan  setelah  makan, sedangkan  ikan  betina  lebih  aktif  saat  makan,  dan  ikan  berpasangan  aktif  saat  makan  dan  setelah makan.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126904653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2014-11-11DOI: 10.36706/MASPARI.V6I1.1705
Dwi Rosalina
{"title":"Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah","authors":"Dwi Rosalina","doi":"10.36706/MASPARI.V6I1.1705","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V6I1.1705","url":null,"abstract":"Lele dumbo merupakan satu jenis hibrida ikan lele yang baru diintroduksikan ke Indonesia dari mancanegara yaitu Taiwan. Ikan ini merupakan hasil kawin silang antara lele asli Taiwan Clarias focus dengan lele Afrika Clarias mossambicus. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan keberhasilan dalam pembudidayaan ikan lele di kolamterpal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ikan lele dumbo dipasaran khususnya Bangka Belitung serta untuk mempermudah petani memperoleh benih yang berkualitas dengan harga yangterjangkau. Hasil dari penelitian ini adalah investasi sebesar Rp. 8.680.000 (belum termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel) maka nilai rasio penerimaan dengan biaya atau (R/C) dalam usaha budidaya lele diperoleh sebesar 1,78. Waktu pengembalian investasi atau Payback Period (PP) selama 0,53 tahun, BEP produksi ikan lele pada tahun pertama 844 kg, Penjualan ikan lele pada tahun kedua sampai dengan tahun kelima akan mencapai BEP sebesar 1.012kg/tahun. Nilai NPV sebesar Rp 33,482,143,00 dan nilai IRR sebesar 62 %.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130555476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}