Maspari JournalPub Date : 2016-09-20DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3485
Ramsen Napitu, Heron Surbakti, Gusti Diansyah
{"title":"IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MASSA AIR PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN","authors":"Ramsen Napitu, Heron Surbakti, Gusti Diansyah","doi":"10.36706/maspari.v8i2.3485","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/maspari.v8i2.3485","url":null,"abstract":"Perairan Selat Bangka Bagian Selatan merupakan perairan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan ekonomi, sosial dan ekologi. Perairan ini merupakan perairan yang kompleks kondisi massa airnya karena dipengaruhi oleh masukan dari laut dan  dari daratan  Bangka  dan  OKI. Parameter  oseanografi  seperti  suhu,  salinitas  dan  densitas  di perairan ini merupakan parameter yang masih sangat jarang diukur. Pengukuran terakhir dilakukan pada tahun 1977 oleh Lembaga Oseanologi Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 di perairan Selat Bangka Bagian  Selatan.   Data  diolah  di Laboratorium  Oseanografi  Program  Studi Ilmu  Kelautan Universitas Sriwijaya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ocean  Data  View  (ODV)  dengan  metode  sebaran  menegak, melintang,  permukaan (horizontal) dan diagram TS. Hasil yang diperoleh yaitu suhu dan salinitas permukaan lebih tinggi berada di sebelah selatan perairan dan dekat dengan daerah Bangka dengan kisaran 30-35oC  dan  salinitas  31-31,2  psu  serta  densitas  1018,6  Kg/m3.  Sebaran  melintang menunjukkan suhu  dekat  daratan  Bangka  lebih  hangat  dan  salinitas  yang  lebih tinggi berada di kolom perairan diantara kedua daratan dengan kisaran 29-30,4oC dan salinitas 30-31,5  psu  serta  densitas  1018-1019  Kg/m3. Diagram TS  menunjukkan  terjadinya  pola suhu-salinitas  yang  membentuk  pola tersendiri  yaitu  stasiun  1,  10,  11,  14  dan  17.  Nilai sigma-t  stasiun  1, 14  dan  17  berkisar  18,7  dan  18,75,  namun  memiliki  nilai  suhu dan salinitas yang berbeda. Nilai sigma-t stasiun 10 dan 11 berkisar 18,3 dan 18,5 memiliki suhu dan salinitas yang berbeda. KATA KUNCI: Densitas, Massa air,  salinitas, Selat Bangka, suhu.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"351 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134463859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-09-20DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3482
Haslan Fi Lumbantobing, Fitri Agustriani, Isnaini
{"title":"ANALISIS PERANAN SUBSEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENENTUAN KOMODITAS HASIL TANGKAPAN UNGGULAN DI KOTA SIBOLGA","authors":"Haslan Fi Lumbantobing, Fitri Agustriani, Isnaini","doi":"10.36706/maspari.v8i2.3482","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/maspari.v8i2.3482","url":null,"abstract":"Selama tahun 2007-2011, produksi rata-rata perikanan tangkap Kota Sibolga mencapai 12,67% dari rata-rata produksi perikanan tangkap Sumatera Utara dengan pendapatan PDRB sebesar 23,07% dari total PDRB Kota Sibolga.Penelitian ini bertujuan menganalisis peranan subsektor perikanan tangkapterhadap pembangunan daerah dan mengidentifikasi jenis komoditas hasiltangkapan unggulan di Kota Sibolga. Jenis penelitian adalah studi kasus yang dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis shift share, multiplier effect dan location quotient (lq). Hasil analisis shift share menunjukkankontribusi perikanan tangkap di Kota Sibolga pada tahun 2011 terhadapsektor pertanian sebesar 97,91% dan total PDRB sebesar 22,85%. Perhitungan LQ berdasarkan indikator PDRB dan tenaga kerja menunjukkansubsektor perikanan tangkap merupakan sektor basis di Kota Sibolga dengan nilai LQ lebih dari 1. Hasil mutiplier effect berdasarkan indikator PDRB dan tenaga kerja rata-rata sebesar 4,22 satuan dan 4,90 satuan. Penentuan komoditas unggulan untuk subsektor perikanan tangkap, yaitukakap putih (Lates calcarifer), lencam (Lethrinus spp.) dan kakap merah/bambangan (Lutjanus spp.) dari kelompok ikan demersal; ikanlayang (Decapterus sp.), lemuru (Sardinella lemuru), dan teri (Stolephorusspp.) dari kelompok ikan pelagis kecil; serta ikan tongkol como (Euthynnus affinis) dari kelompok ikan pelagis besar. Dengan diketahuinya jenis komoditas ikan unggulan maka dapat dijadikan sebagai komoditas kuncidalam pengembangan perikanan tangkap untuk meningkatkan pendapatandan kontribusi pada perekonomian Kota Sibolga KATA KUNCI: Komoditas unggulan, subsektor perikanan tangkap.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127806755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-09-20DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3483
Harry Prasetio, Anna Ida Sunaryo Purwiyanto, Andi Agussalim
{"title":"ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DALAM PLANKTON DI MUARA BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN","authors":"Harry Prasetio, Anna Ida Sunaryo Purwiyanto, Andi Agussalim","doi":"10.36706/maspari.v8i2.3483","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/maspari.v8i2.3483","url":null,"abstract":"Aktivitas masyarakat dalam upaya pemanfaatan kekayaan sumber daya perairan Muara Banyuasin dapat menghasilkan logam berat di perairan serta mempengaruhi kehidupan biota yang berinteraksi langsung dengan perairan terutama plankton. Penelitian ini mengenai jumlah konsentrasi logam berat yang terkandung dalam plankton di Muara Banyuasin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di wilayah perairan Muara Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Proses pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat hasil pengukuran beberapa parameter perairan dan hasil uji sampel di laboratorium dengan membandingkan baku mutu sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, untuk biota dimana konsentrasi kandungan logam berat Pb dan Cu < 0.008 mg/L. Hasil konsentrasi logam berat yang terkandung dalam plankton untuk logam Pb berkisar 0,0386 – 0,0700 ppm sedangkan pada logam Cu berkisar 0,0059 – 0,0325 ppm. Hasil perhitungan nilai faktor biokonsentrasi (BCF) plankton pada logam Pb berkisar 0,401 – 0,721 sedangkan nilai faktor biokonsentrasi (BCF) pada logam Cu berkisar 2,347 – 8,325. Analisis pengaruh adanya hubungan kandungan logam berat dalam plankton terhadap parameter lingkungan diolah menggunakan software SPSS 16, menunjukkan terdapat hubungan yang cukup erat pada logam berat Pb dan Cu dalam plankton yang dipengaruhi oleh parameter perairan di Muara Banyuasin. Parameter lingkungan yang mempengaruhi kandungan logam berat dalam plankton meliputi suhu, kecepatan arus, salinitas, oksigen terlarut dan pH. KATA KUNCI: Muara Banyuasin, plankton, tembaga (Cu), timbal (Pb).","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116760714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-09-20DOI: 10.36706/MASPARI.V8I2.3484
Herni Tri Nopiyanti, F. Agustriani, Isnaini, Melki
{"title":"SKRINING Nypa fruticans SEBAGAI ANTIBAKTERI Bacillus subtilis, Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus","authors":"Herni Tri Nopiyanti, F. Agustriani, Isnaini, Melki","doi":"10.36706/MASPARI.V8I2.3484","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V8I2.3484","url":null,"abstract":"Mangrove kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoid dan tannin. Kandungan senyawa flavonoid  bermanfaat  sebagai  bahan  antibakteri.  Nypa fruticans  adalah  salah  satu tumbuhan mangrove yang mempunyai banyak sekali manfaat sebagai sumber pangan dan obat.  Penelitian  ini  bertujuan untuk  mengetahui  aktivitas  antibakteri  dan  konsentrasi hambat  minimum ekstrak  Nypa  fruticans  terhadap  bakteri  uji  dengan  menggunakan pelarut metanol.  Penelitian  dilaksanakan  pada  April  -  Juni  2014.  Pembuatan ekstrak dilakukan  dengan  metode  maserasi  sedangkan  pengujian  aktivitas antibakteri menggunakan  metode  difusi  agar.  Hasil  penelitian  menunjukkan aktivitas  antibakteri ekstrak daun murni Nypa fruticans menghambat pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi maksimum,  Staphylococcus  aureus yaitu  12  mm,  Escherichia  coli  12  mm  dan  Bacillus subtilis  14  mm. Konsentrasi  hambat  minimum  (KHM)  ekstrak  buah  Nypa  fruticans pada bakteri Escherichia coli adalah 0,05% dan pada bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis  adalah pada konsentrasi  5%, sedangkan pada ekstrak daging buah  Nypa fruticans tidak ditemukan. Ekstrak daun  Nypa fruticans  sangat baik digunakan sebagai antibakteri pada  bakteri  Escherichia coli  dibandingkan  dengan  ekstrak  daging  buah  Nypa  fruticans yang tidak berpotensi sebagai  antibakteri. Berdasarkan analisis ANOVA ekstrak daun dan daging  buah  Nypa  fruticans  dianggap  tidak  memberikan  pengaruh yang  besar  terhadap zona hambat pada bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis. KATA KUNCI:  Antibakteri,  Bacillus  subtilis,  Escherichia  coli,  Nypa fruticans, Staphylococcus aureus.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126602477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-09-20DOI: 10.36706/MASPARI.V8I2.3487
Nurhayati, Fauziyah, Siti Masreah Bernas
{"title":"Hubungan Panjang-berat Dan Pola Pertumbuhan Ikan Di Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan","authors":"Nurhayati, Fauziyah, Siti Masreah Bernas","doi":"10.36706/MASPARI.V8I2.3487","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V8I2.3487","url":null,"abstract":"Muara  Sungai  Musi  Kabupaten  Banyuasin  Sumatera  Selatan  berperan sebagai daerah penangkapan  ikan,  pemukiman  penduduk,  dan  sarana transportasi. Seiring  perjalanan waktu,  aktivitas  ini  menjadi  tekanan  pada keberlangsungan organisme  perairan, khususnya ikan. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  hubungan panjang berat dan  pola  pertumbuhan  ikan. Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  dari  624  individu  26 spesies 18 famili ikan diperoleh nilai-nilai koefisien korelasi (R2) berkisar 0,405-0,997. Hal ini menunjukkan  bahwa  pertambahan  berat  sekitar  41%-100%  dapat dijelaskan oleh besarnya  pertambahan  panjang  melalui  hubungan  regresi. Pola pertumbuhan  ikan sebanyak  7,7%  bersifat  isometrik,  53,8%  bersifat allometrik  positif,  dan  38,5%  bersifat allometrik  negatif.  Mayoritas pertambahan  berat  lebih  cepat  daripada  pertambahan panjang. KATA KUNCI: Muara sungai, panjang-berat ikan.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122675526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-07-20DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3489
Siti Basiroh, Mahrus Ali, Berta Putri
{"title":"PENGARUH PERIODE PANEN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS KARAGINAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii: KAJIAN RENDEMEN DAN ORGANOLEPTIK KARAGINAN","authors":"Siti Basiroh, Mahrus Ali, Berta Putri","doi":"10.36706/maspari.v8i2.3489","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/maspari.v8i2.3489","url":null,"abstract":"Tujuan  penelitian  ini  yaitu  untuk  mengetahui  kualitas  karaginan Kappaphycus alvarezii yang  dipanen  dalam  periode  panen  yang  berbeda. Penelitian dilakukan  dengan menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL) dengan  4 perlakuan  yaitu  periode  panen 35  hari,  40  hari,  45  hari,  50 hari  dan  55 hari  dengan  3  kali  pengulangan.  Data  yang diperoleh dianalisis  sidik  ragam menggunakan  ANOVA  dan  hasil  yang  berbeda nyata dilanjutkan  dengan  uji lanjut  Beda  Nyata  Terkecil  (BNT). Berdasarkan hasil  analisis rendemen karaginan, rendemen rumput laut kering dan uji organoleptik, diketahui bahwa kualitas karaginan terbaik diperoleh dari periode panen 45 hari. Sedangkan berdasarkan hasil  analisis  sidik  ragam  dan  uji lanjut  BNT  menunjukkan bahwa periode  panen  K.alvarezii berpengaruh nyata terhadap kualitas karaginan yang dihasilkan. KATA KUNCI: Kappaphycus alvarezii, karaginan, periode panen.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127276114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-07-20DOI: 10.36706/MASPARI.V8I2.3486
Kurniawan, A. I. S. Purwiyanto, Fauziyah
{"title":"HUBUNGAN NITRAT, FOSFAT DAN AMMONIUM TERHADAP KEBERADAAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN","authors":"Kurniawan, A. I. S. Purwiyanto, Fauziyah","doi":"10.36706/MASPARI.V8I2.3486","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V8I2.3486","url":null,"abstract":"Perairan  Sungai  Lumpur  telah  banyak  dimanfaatkan  oleh  penduduk sekitar  untuk berbagai aktivitas yaitu daerah pemukiman, pertambakan, transportasi dan penangkapan ikan.  Selain  itu  di  hulu  sungai  terdapat industri  pengolahan  sawit.  Berbagai  bahan buangan yang berasal dari aktivitas tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan  yang dapat  berdampak  langsung  pada  biota  perairan,  salah satunya makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan nutrien (nitrat, fosfat, amonium) dan parameter lingkungan terhadap keberadaan makrozoobenthos. Penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling  sebanyak 9 stasiun. Sampel air dan makrozoobentos diambil di dasar perairan menggunakan  water sampler  dan  ekman grab. Analisis  sampel  dilakukan  di  Laboratorium  Oseanografi  Program  Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata nutrien di perairan Muara Sungai Lumpur berkisar antara 0,225 – 1,329 mg/L untuk nitrat (NO3-), fosfat (PO4+)  berkisar antara 0,007  –  0,029 mg/L, serta amonium (NH4+) berkisar antara  0,026  –  0,242 mg/L. Makrozoobentos  yang  ditemukan  pada  penelitian  ini  terdiri dari dua kelas yakni kelas Gastropoda terdiri atas  Nassarius  sp.;  Murex  sp.;  Tomlinia sp.; Cerithidea  sp.;  dan  kelas  Bivalvia  terdiri  atas  Mactra  sp.;  dan Anadara  sp.  dengan komposisi  tidak  ada  yang  mendominasi.  Berdasarkan hasil  Analisis  Komponen  Utama (AKU) menunjukkan bahwa nitrat (NO3-), fosfat (PO4+) dan amonium (NH4+) memiliki nilai korelasi/hubungan  yang sangat  rendah  terhadap  keberadaan  makrozoobentos. Berdasarkan  KEPMENLH  No.  51  Tahun  2004  kualitas  perairan  Muara  Sungai Lumpur ditinjau dari parameter diatas masih baik untuk kehidupan biota perairan. KATA KUNCI: Amonium, fosfat, makrozoobentos, nitrat, Sungai Lumpur.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124081845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-07-20DOI: 10.36706/MASPARI.V8I2.3490
Try Al Tanto, G. Kusumah
{"title":"KUALITAS PERAIRAN TELUK BUNGUS BERDASARKAN BAKU MUTU AIR LAUT PADA MUSIM BERBEDA","authors":"Try Al Tanto, G. Kusumah","doi":"10.36706/MASPARI.V8I2.3490","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V8I2.3490","url":null,"abstract":"Pembangunan di kawasan Bungus berkembang pesat, dapat menjadi penyebab kerusakan lingkungan  perairan  sekitarnya.  Laporan  dari  media  lokal  dan nasional,  terjadi pencemaran  air  laut  dan  tingginya  sedimentasi.  Penelitian ini  menjadi  penting  karena belum  banyak  studi  terkait  pencemaran perairan  dilakukan.  Pengambilan  data  air  laut dilakukan  di  15  titik pengukuran  pada  permukaan  dan  kedalaman  5  m.  Data tersebut dianalisis di laboratorium serta pengukuran secara  in-situ  untuk pengukuran permukaan. Selain itu juga dilakukan pengukuran pada 3 muara sungai besar untuk pengukuran TSS dan melihat  sedimentasi. Waktu pengambilan data dilakukan pada musim berbeda, yaitu Bulan  Mei  dan  November  2013, sehingga  diperoleh  data  yang  bervariasi  sesuai  dengan kondisi musim. Sampai akhir tahun 2013, kualitas air laut (kekeruhan, pH, salinitas, suhu, DO, BOD, amoniak) perairan Teluk Bungus masih berada pada batas aman sesuai dengan baku  mutu,  baik  yang  terjadi  pada  musim  kemarau  maupun musim  hujan.  Hal  berbeda terjadi pada nilai TSS di sekitar muara, dengan nilai  berada diluar batas  aman baku mutu dan kekeruhan perairan tinggi saat musim hujan. Pada umumnya, pencemaran perairan di Teluk Bungus disebabkan oleh tingginya sedimentasi. KATA KUNCI:  Kekeruhan,  kualitas  perairan,  pencemaran  perairan, sedimentasi, Teluk Bungus.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132813725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-07-20DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3488
Hendry Syahputra, R. Nugraha
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN AKURASI MODEL PREDIKSI PASANG SURUT: STUDI KASUS DI SELAT LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Hendry Syahputra, R. Nugraha","doi":"10.36706/maspari.v8i2.3488","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/maspari.v8i2.3488","url":null,"abstract":"Sebagai negara maritim, informasi hidro-oseanografi sangatlah penting dalam mendukung segala aktivitas kelautan dan perikanan di Indonesia. Salah satu data dan informasi yang sangat  penting  adalah  parameter  pasang  surut. Ketersediaan  data  pasang  surut  hasil pengukuran di lapangan yang baik sangat minim  jika dibandingkan dengan luas wilayah lautan Indonesia. Model numerik  pasang surut  menjadi  salah satu solusi untuk  memberi gambaran perubahan  elevasi  muka  air  suatu  perairan.  Saat  ini  telah  banyak modul prediksi pasang surut yang mampu memberikan informasi  fluktuasi muka air laut  suatu perairan  dengan  tingkat  keakurasian  dan  error  yang berbeda.  Penelitian  ini  bertujuan untuk membandingkan  tingkat keakurasian model pasut dari NAOTIDE, LePROVOST, TMDTPXO  7.1  dan  MIKE21.  Pasang surut  perairan  Selat  Larantuka,  Nusa  Tenggara  Timur digunakan  sebagai lokasi  percontohan  untuk  uji  akurasi  model  tipe  perairan  selat di Indonesia.  Hasil  analisis  menunjukkan  bahwa  untuk  tipe  perairan  selat, model  prediksi pasang  surut  NaoTide  memberikan  keakuratan  lebih  baik dengan  persentase  error sebesar 1,79 % dibandingkan dengan model pasut lainnya. KATA KUNCI:  Leprovost,  MIKE21,  model  prediksi  pasang  surut,  NaoTide, Selat Larantuka, tidal model driver (TMD) TPXO 7.1.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132434982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maspari JournalPub Date : 2016-02-18DOI: 10.36706/MASPARI.V8I1.2646
Chaplin M Simatupang, Heron Surbakti, Andi Agussalim
{"title":"Analisis Data Arus Di Perairan Muara Sungai Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan","authors":"Chaplin M Simatupang, Heron Surbakti, Andi Agussalim","doi":"10.36706/MASPARI.V8I1.2646","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/MASPARI.V8I1.2646","url":null,"abstract":"Wilayah pesisir pantai Timur Sumatera Selatan yang terletak di Kabupaten Banyuasin sebagian merupakan daerah Muara Sungai. Wilayah Banyuasin ini merupakan lahan pasang surut sehingga harus dikelolah dengan baik. Hal ini dikarenakan bahwa muara sungai Banyuasin ini bermuara di Selat Bangka dan kini telah menjadi daerah lalu lintas transportasi air. Parameter oseanografi Arus laut menjadi salah satu parameter penyebab daerah ini pantas sebagai jalur lalu lintas. Arus laut didefinisikan sebagai perpindahan atau gerakan horizontal maupun vertikal dari suatu massa air, sehingga massa air tersebut mencapai kestabilan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kecepatan maksimum dan minimum serta arah arus umum maupun arus pasut di perairan muara sungai Banyuasin, menganalisis arus yang dominan di perairan muara sungai Banyuasin dan menentukan tipe arus pasang surutnya. Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 10 – 25 Februari 2014 di Perairan muara sungai Banyuasin. Data diolah di laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan adalah metode Admiralty. Hasil penelitian ini kecepatan arus umum maksimum ya ng terdapat di muara Sungai Banyuasin adalah 0,344 m/s dengan arah 224,80, yaitu terjadi saat pasang, sedangkan kecepatan arus umum minimum yang terdapat di muara Sungai Banyuasin adalah sebesar 0 m/s yaitu terjadi saat menuju surut. Kecepatan arus pasut maksimum yang terdapat di muara sungai banyuasin adalah 0,350 m/s dengan arah 226,60 yaitu terjadi saat pasang, sedangkan kecepatan arus pasut minimum sebesar 0,004 m/s dengan arah 203,350yaitu terjadi saat menuju pasang tertinggi, arus yang dominan adalah arus pasut dengan kecepatan rata-rata 0,131 m/s dan tipe arus pasutnya adalah campuran condong harian tunggal. KATA KUNCI: Admiralty, arus, arus pasut, Banyuasin, muara.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124072575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}