{"title":"Pergeseran Tafsir Tahliliy Menuju Tafsir ‘Ijmaliy","authors":"A. Bashori","doi":"10.36781/KACA.V9I1.3007","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/KACA.V9I1.3007","url":null,"abstract":"Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat Islam, tidak dapat berkata dan berbuat banyak jika tanpa ada interpretasi atau penafsiran terhadap kandungan isinya. Keberadaan nabi Muhammad sebagai interpretator memang penting adanya, namun tugas utama sebagai penyampai risalah Tuhan tidak mampu mengingkari esensi lahiriahnya sebagai manusia yang terbatas ruang dan waktu. Semasa hidup Rasulullah, bahasa al-Qur’an yang kadang sulit dimengerti memang mudah untuk ditafsirkan karena para sahabat hanya tinggal bertanya pada Rasulullah, hal ini karena memang Rasulullah yang berposisi sebagai mubayyin adalah satu-satunya rujukan dalam memahami kandungan al-Qur’an. Namun sepeninggal beliau, dinamika dan persoalan umat tidaklah menjadi tuntas. Beragam persoalan dan perkembangan keilmuan menuntut berkembang pula metode dalam memberikan interpretasi terhadap alquran, dalam artian kegiatan penafsiran terus berjalan dan harus berkembang. Jika pada masa s}ahabat penafsiran seringkali berdasar pada riwayah semata, pada perkembangan selanjutnya lahir pula tafsir bil-ra’yi yang bersumber pada ijtiha>d dan penalaran. Dari dua sumber penafsiran ini, pola penafsiran selanjutnya berkembang dalam empat metode yang lazim digunakan dalam proses penafsiran, yakni metode tah}li>liy (analitis), ijma>liy (global), muqa>rin (perbandingan) serta maud}u>’iy (tematik). Dan dalam tulisan ringkas ini, penulis mencoba menguraikan pengertian dan pergeseran metode tah}li>liy menuju ijma>liy.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"33 5 Pt B 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116135575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengenal Ragam Pendekatan, Metode, Dan Corak Dalam Penafsiran Al-Qur’an","authors":"Kusroni Kusroni","doi":"10.36781/KACA.V9I1.2988","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/KACA.V9I1.2988","url":null,"abstract":"Tulisan ini mencoba memaparkan ragam pendekatan yang telah digunakan oleh para ulama dalam menafsirkan al-Qur’an sejak periode klasik hingga modern-kontemporer. Berbagai penggunaan istilah dalam Ulum al-Qur’an, seperti, pendekatan, metode, dan corak, yang kadang terkesan tumpang tindih dan rancu, juga akan dipetakan dan dijelaskan disertai dengan keterangan beberapa kitab terkait. Tulisan ini menggunakan tipologi yang dibuat oleh Abdullah Saeed, yang membagi pendekatan tafsir klasik ke dalam empat jenis, 1) pendekatan berbasis linguistik, 2) pendekatan berbasis logika, 3) pendekatan berbasis tasawuf, dan 4) pendekatan berbasis tradisi/riwayat. Kemudian ia mengembangkan gagasan mengenai penekanan pada pendekatan kontekstual, terutama ketika menafsirkan ayat-ayat etika-hukum.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115046014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Contextual Approach Abdullah Saeed dan Aplikasinya Terhadap Ayat Cadar","authors":"Abdulloh Dardum","doi":"10.36781/kaca.v8i2.3016","DOIUrl":"https://doi.org/10.36781/kaca.v8i2.3016","url":null,"abstract":"Polemik penggunaan cadar (niqa>b) sudah menjadi perdebataan klasik para ulama salaf. Perdebatan tersebut berangkat dari perbedaan interpretasidalam menyikapi batasan aurat wanita. Masing-masing memiliki bangunan argumentasi yang kuat baik secara rasional maupun normatif. Dalam konteks ini, penulis ingin melakukan pembacaan terhadap ayat al-Qur’an yang menjadi sumber perbedaan pendapat terkait polemik cadar ini dengan menggunakan teori contextualist approach (pendekatan kontekstual) yang dikembangkan oleh Abdullah Saeed. Pendekatan seperti ini meniscayakan pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dengan tanpa mengabaikan sosio-historis saat al-Qur’an turun, dengan melakukan identifikasi terhadap pesan-pesan dasar yang muncul dari al-Qur’an kemudian mengaplikasikan pesan-pesan tersebut untuk diterjemahkan dalam konteks saat ini.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133186328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}